Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Penggunaan Tenun Ikat Tanimbar Pada Perancangan Modest Wear Bergaya Chinese Look Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Wastra Soelistyowati Soelistyowati; Melania Rahadiyanti
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 10 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i10.2907

Abstract

Tenun ikat Tanimbar merupakan salah satu kain tradisional Nusantara berasal dari kepulauan Maluku, kaya akan motif dan makna simbolis, namun penggunaannya dalam industri mode modern masih terbatas. 4 jenis motif yang menjadi ikonik: 1).Tunis, 2). Cengkeh,3). Kembang Enau dan 5) Ornamen Kakehan. Permasalahan yang terjadi kurang terekspos oleh masyarakat luas, sehingga kurang dikenal keberadaannya. Keterbatasan, sumber daya manusia, alat dan ukuran. Hasil tenun terbatas hanya nilai guna sebagai kain pakaian adat, acara keagamaan dan sebagai souvenir. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi penggunaan tenun Tanimbar dalam konteks busana modest wear, modest wear telah berkembang pesat dalam industri mode global, semakin banyak desainer memadukan elemen tradisional dalam karya mereka untuk menciptakan busana yang unik dan berkarakter. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui studi literatur berupa dokumentasi foto dan analisa data. Melakukan wawancara terhadap 8 expert dan 10 extreme user wanita berusia 23-38 tahun dan pecinta wastra. Metode penciptaan adaptasi metode design thingking, penciptaan karya busana melalui ideasi, perancangan dan wujud karya. 3 koleksi, casual, formal dan pesta inspirasi Chinese look. Pilihan warna alam, motif, dan tekstur khas tenun Tanimbar memberikan nuansa etnik memperkaya estetika busana Chinese look, sekaligus menciptakan keseimbangan antara modernitas dan tradisi. Perancangan modest wear bergaya Chinese look bahan tenun ikat Tanimbar berpotensi meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya lokal, guna mendukung industri kreatif, membuka peluang bagi pengrajin wastra untuk mendapatkan pasar lebih luas. Hasil kreatifitas berkolaborasi antara pengrajin, desainer, dan pelaku industri mode untuk mendorong inovasi keberlanjutan produk wastra tradisional di era globalisasi.
Penggunaan Tenun Ikat Tanimbar Pada Perancangan Modest Wear Bergaya Chinese Look Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Wastra Soelistyowati, Soelistyowati; Rahadiyanti, Melania
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 10 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i10.2907

Abstract

Tenun ikat Tanimbar merupakan salah satu kain tradisional Nusantara berasal dari kepulauan Maluku, kaya akan motif dan makna simbolis, namun penggunaannya dalam industri mode modern masih terbatas. 4 jenis motif yang menjadi ikonik: 1).Tunis, 2). Cengkeh,3). Kembang Enau dan 5) Ornamen Kakehan. Permasalahan yang terjadi kurang terekspos oleh masyarakat luas, sehingga kurang dikenal keberadaannya. Keterbatasan, sumber daya manusia, alat dan ukuran. Hasil tenun terbatas hanya nilai guna sebagai kain pakaian adat, acara keagamaan dan sebagai souvenir. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi penggunaan tenun Tanimbar dalam konteks busana modest wear, modest wear telah berkembang pesat dalam industri mode global, semakin banyak desainer memadukan elemen tradisional dalam karya mereka untuk menciptakan busana yang unik dan berkarakter. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui studi literatur berupa dokumentasi foto dan analisa data. Melakukan wawancara terhadap 8 expert dan 10 extreme user wanita berusia 23-38 tahun dan pecinta wastra. Metode penciptaan adaptasi metode design thingking, penciptaan karya busana melalui ideasi, perancangan dan wujud karya. 3 koleksi, casual, formal dan pesta inspirasi Chinese look. Pilihan warna alam, motif, dan tekstur khas tenun Tanimbar memberikan nuansa etnik memperkaya estetika busana Chinese look, sekaligus menciptakan keseimbangan antara modernitas dan tradisi. Perancangan modest wear bergaya Chinese look bahan tenun ikat Tanimbar berpotensi meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya lokal, guna mendukung industri kreatif, membuka peluang bagi pengrajin wastra untuk mendapatkan pasar lebih luas. Hasil kreatifitas berkolaborasi antara pengrajin, desainer, dan pelaku industri mode untuk mendorong inovasi keberlanjutan produk wastra tradisional di era globalisasi.