Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Konsep Pembelajaran Design Thinking dan Business Model Canvas Pada Perancangan Produk Furnitur P Utomo, Tri Noviyanto
Dimensi Interior Vol 13, No 1 (2015): JUNE 2015
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1849.878 KB) | DOI: 10.9744/interior.13.1.55-62

Abstract

Konsep  pendidikan  berbasis  desain,  khususnya  desain  produk  interior  yang  dalam  beberapa  tahun  belakangan  ini  sudah  banyak mengalami perubahan-perubahan metode pembelajaran. Banyak metode pembelajaran sudah diterapkan, mulai pembelajaran dengan pemecahan masalah (based on problem) maupun metode berbasis kompetensi (based on competency). Cara pandang dan pendekatan yang mendasari konsep mendesain produk dengan metode yang ada memang tidak ada yang salah. Mendesain produk untuk industri ataupun interior tidak hanya sebatas dan berhenti pada tataran konsep semata, namun juga perlu pemikiran bagaimana produk tersebut di buat dan dipakai oleh penggunanya dan bahkan sampai menjadi sebuah unit usaha berbasis desain produk. Untuk itu diperlukan sebuah konsep pembelajaran yang holistik dengan mengintergrasikan metode perancangan produk dan perencanaan bisnis yang tepat. Kebutuhan akan sebuah model studi pembelajaran dalam perancangan desain produk yang bisa mengintegrasikan proses berpikir desain  dan  perencanaan  model  bisnis  yang  mudah  dipahami  oleh  mahasiswa  menjadi  landasan  penulisan  ilmiah  ini.  Model perancangan dengan pendekatan konsep Design Thinking dipilih karena memiliki beberapa tahapan dan alur pikir yang sistematis dan saling  berkesinambungan.  Sedangkan  konsep  pembelajaran  perencanaan  model  bisnis  dilakukan  melalui  metode  Business  model Canvas  (BMC).  Konsep  Integrasi  model  perancangan  produk  dengan  pendekatan  design  thinking  dan  perencanaan  model  bisnis dengan BMC ini diaplikasikan pada mata kuliah perancangan desain produk furnitur di kelas Entrepreneurial Interior Architecture Studio 4  (EINAS 4) Universitas Ciputra.
Reparameterizing Tectonics Perception on Planar Material-Design Stephanus Evert Indrawan; Gervasius Herry Purwoko; Tri Noviyanto P. Utomo
IJCAS (International Journal of Creative and Arts Studies) Vol 6, No 1 (2019): June 2019
Publisher : Graduate School of Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijcas.v6i1.3276

Abstract

Indonesia is known as a country rich in types of building materials and technologies inherited from generation to generation. Along with the passage oftime appears the computer as a human tools. However during the materialsprocessing this computational approach is still separated. Computers are still usedas tools for drawing and not used as design tools in the design thinking process.Computational design has an ability to integrating the design focus from thematerial side, structure, and formation associated with digital fabrication. Thispaper focuses to divide concepts of tectonics as general and relate them to theunderstanding of digital perception. This paper also presents the results of a studythat has involved digital perception in the study of planar materials and wafflestructure systems from the early stages to the model of construction. Plywood isthe only material used, made with milling machines and built by students. Thisprocess introduces students to different experience of the design process.Computational design makes possibilities to integrating the design focus from thematerial side, structure, and formation associated with digital fabrication.
Konsep Desain Kamar Mandi Bertema ”Accessible Restroom” 2007 Analisis Penerapan Konsep ’Desain Universal’ pada Sayembara Perancangan Yusita Kusumarini; Tri Noviyanto Puji Utomo
Journal of Visual Art and Design Vol. 2 No. 1 (2008): ITB Journal of Visual Art and Design
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/itbj.vad.2008.2.1.6

Abstract

Universal design is a design approach which considering that all products, building, exterior and interior spaces be usable to the greatest possible extent by all, regardless of ages and abilities. Given its importance, this approach needs to be promoted and socialized, especially for the design of public facilities (including interior and its complement) in Indonesia. BILiC (Bandung Independent Living Centre) started the assessment for the importance of universal design on public facilities with the 2007 ”Accessible Restroom” international design competition. The presented paper discusses universal design and accessibility in lieu for the evaluation of entry design works of the competition.
Nilai-nilai Desain Dalam Praktik dan Berpikir Desainer: Filosofi "Jalan Kayu" Barata Sena Tri Noviyanto P Utomo; Yusita Kusumarini
Jurnal Strategi Desain dan Inovasi Sosial Vol 1, No 2 (2020): Melihat Kemungkinan Desain Sebagai Strategi dan atau Pendorong Inovasi Sosial
Publisher : School of Design Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37312/jsdis.v1i2.1829

Abstract

Dalam paradigma baru tentang peran dan tanggungjawab desainer menyatakan bahwa tidaklah cukup bagi desainer hanya membuat gambar dan memproduksi karya desain saja. Desainer  juga perlu memproduksi, membangun serta menciptakan nilai-nilai desain di dalam setiap karya yang diciptakannya. Bagaimana membangun tanggungjawab dan memproduksi nilai-nilai desain secara kongkrit bagi desainer saat ini menjadi topik bahasan yang penting untuk dielaborasi lebih lanjut. Melalui studi kasus yang dilakukan terhadap salah satu desainer produk interior/furnitur yang cukup unik di kota Solo, penelitian ini akan menggambarkan dan menganalisa secara deskriptif bagaimana seorang Barata Sena dengan kerangka berpikir filosofisnya yang dikenal sebagai “Jalan Kayu” membangun serta memproduksi nilai-nilai desain melalui perancangan produk Art Furniture. Nilai-nilai desain yang tertanam dari filosofi “Jalan Kayu” yaitu “menerima, memberi dan melepaskan” ternyata sejalan dengan pemikiran Papanek tentang nilai sosial dan moral desainer dalam praktik-praktik perancangan yang menekankan fungsi produk dan tanggungjawab desainer terhadap kesejahteraan dan kemanusiaan. Nilai-nilai desain ini juga beririsan serta bermuara pada konsep besar dari Triple Botton Line of Design (Planet, People, Profit) sebagai tujuan besar sustainable development global.
The use of minimal surface principles and multiplex joinery system for designing post-disaster construction systems Stephanus Evert Indrawan; Gervasius Herry Purwoko; Tri Noviyanto P. Utomo
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 5 No 3 (2020): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | September 2020 ~ Desember 2020
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v5i3.488

Abstract

Indonesia is located in a geographic area that is prone to disasters; thus, it is necessary to raise awareness about the science of disaster mitigation, including the provision of safe/suitable temporary shelter/building facilities for victims. In a number of disasters, it can be seen that confusion and access to the affected transportation will lead to difficulties in delivering disaster relief and supporting equipment to build post-disaster facilities. Therefore, we need a construction system that is easily assembled, stable, and easy to carry. In this case, the designer uses one type of shell structure, i.e. Minimum Surface principle which is the basis of the Inflatable Structure or Pneumatic Structure. By developing lightweight structures that refer to this principle, the designer can process architectural forms that are lighter and more stable. In this paper, the discussion is limited to the use of materials made from plywood based on the principle of Minimal Surface structure because this material is easily obtained and processed. The research questions of this study are how to create a fast raft construction system for post-disaster needs with plywood base material and how to process the connection system or plywood construction to have structural capability. © 2020 Stephanus Evert Indrawan, Gervasius Herry Purwoko, Tri Noviyanto P. Utomo
Eksplorasi kreatifitas desain melalui konsep upcycle material produk furnitur paska pakai Tri Noviyanto P Utomo; Yusita Kusumarini; Stephanus Evert Sindrawan
PRODUCTUM Jurnal Desain Produk (Pengetahuan dan Perancangan Produk) Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/productum.v4i1.4106

Abstract

The number of post-use or damaged furniture products before their time becomes a problem especially for ecological problems in the work environment. This research tries to explore the creativity of product design based on the principles derived from the concept of green design. One of the principles of green design derived is the upcycle concept. Through the upcycle concept approach, this research tries to construct ex office material into an explorative and ecological new design. This research uses a case study of ex office / campus furniture products that are no longer in use due to damage. The design model based on upcycle concept and formalistic design is used as a basis for design and to analyze design results. The results of this study in addition to creating explorative design products, also explain the principles of ecological regenerative design values, namely optimizing the use of waste materials, durability of product life that can be extended, as well as supporting environmental protection and increasing product values and aesthetics. 
Interiority in Sade Village Indigenous Corridor Astrid Kusumowidagdo; Melania Rahadiyanti; Tri Noviyanto Puji Utomo
Interiority Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Department of Architecture Faculty of Engineering Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/in.v6i1.260

Abstract

This study aims to find and define interiority as an initiative to preserve culture and traditions in Sade Village, Lombok Island, a tourist area in Indonesia. This study adopted qualitative research with the case study method, recording several data sources through field observation, literature studies, archives, and in-depth interviews with community leaders. This study identifies the typology of areas that create psychological, form-based, atmospheric, and programmatic interiority (Teston, 2020) in various configurations. This study found the types of interiorities in Sade Village that contribute to the corridor’s uniqueness, visitors’ feeling of insideness, and the area’s maintenance. Five categories of interiority, namely psychological, form-based, atmospheric, programmatic, and narrative interiority were found in the corridor of Sade Village. The finding on narrative interiority refers to the philosophy of social life of the local community, producing interiority by the meaningful ancient tradition and local beliefs. This study would contribute to increasing awareness of the inherent cultural values of Sade Village to strengthen the image of the area and its tourism potential.
PENDAMPINGAN KREATIVITAS PENGEMBANGAN PRODUK INTERIOR TERASO BERBASIS MATERIAL LIMBAH MARMER PADA UKM CV. RIZKY ABADI DI SURABAYA Yusita Kusumarini; Sherly De Yong; Tri Noviyanto Puji Utomo
Share: Journal of Service Learning Vol. 9 No. 1 (2023): FEBRUARY 2023
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.31 KB) | DOI: 10.9744/share.9.1.88-96

Abstract

Usaha Kecil dan Mikro (UKM) CV. Rizky Abadi adalah sebuah usaha kecil kerajinan teraso yang biasa mengerjakan produk berupa pot bunga, bak mandi, dan wastafel. Usaha kecil ini hanya bergantung pada pesanan yang belum tentu kontinuitasnya, sehingga pekerjaan dan pendapatan juga tidak bisa dipastikan. Padahal usaha kecil tersebut memiliki skill dasar yang sangat potensial bisa dikembangkan keterampilan dan kreativitasnya untuk dapat memproduksi alternatif produk lain yang dapat meningkatkan potensi usahanya. Dari diskusi informal dan survei ke tempat usaha yang telah dilakukan bersama antara tim pengusul kegiatan dan pengusaha kecil tersebut sebagai mitra PKM, pengusaha mitra tersebut sangat antusias untuk dapat mengembangkan usaha melalui kreativitas produk bernilai jual. Kegiatan kreatif-produktif yang ditawarkan dan disepakati adalah pelatihan kreativitas produk baru berupa elemen interior teraso berbasis limbah batu marmer; manajemen produksi elemen interior teraso orientasi industri juga sangat mereka perlukan sebagai konsekuensi proses produk baru; dan strategi memasarkan produk baru dengan memanfaatkan media sosial untuk memperbaiki cara pemasaran konvensional yang cenderung bersifat pasif dan menunggu calon pembeli di tempat usaha. Identifikasi permasalahan untuk pengembangan usaha CV. Rizky Abadi tersebut adalah: kreativitas pengembangan produk baru, teknik produksi produk baru, dan strategi pemasaran sederhana melalu media sosial. Kegiatan pendampingan kreativitas produk elemen interior teraso berbasis limbah marmer yang diusulkan akan dilakukan secara komprehensif dengan memproseskan design thinking. Tahapan design thinking yang akan diproseskan adalah understand, ideate, prototype dan test. Understand adalah tahapan pemahaman dan pemetaan potensi skill dasar SDM dan kapasitas produksi mitra serta potensi kolaborasi dengan UKM lainnya. Ideate adalah tahapan mengemukakan dan memutuskan ide desain produk elemen interior teraso yang dianggap potensial bernilai jual. Prototype adalah tahapan memproses realisasi pembuatan elemen interior teraso. Test adalah tahapan ujicoba fungsi dan potensi nilai jual produk elemen interior teraso, dan evaluasi atas kelebihan dan kekurangan dari proses yang telah dijalankan, untuk pengembangan produk berikutnya. Kreativitas ide produk baru diproseskan pada tahap ideate dengan metode brainstorming, benchmark, dan sketsa. Pelatihan teknik produksi akan dilakukan dengan metode workshop dan estimasi seiring dengan proses produki dalam tahapan prototype. Sedangkan strategi pemasaran sederhana melalui media sosial akan dilaksanakan pada tahap test dengan mempersiapkan materi visual produk baru dan mempublikasikannya di media sosial serta platform komersial yang ada secara umum. Target dari kegiatan PKM ini adalah membantu menyelesaikan 3 permasalahan yang telah teridentifikasi tersebut. Target luaran konkritnya adalah realisasi minimal 3 jenis (@ 3 item) produk baru berupa elemen interior yang dapat diproduksi secara industri (kursi, meja, dan home décor), publikasi ilmiah kegiatan PKM, publikasi populer di media massa, dokumentasi audio- visual (video), dan HKI berupa desain industri.
SINERGI KREATIVITAS PENGOLAHAN MATERIAL LIMBAH PADAT INDUSTRI PINTU BESI UNTUK PRODUK INTERIOR PT. VARIA CIPTA PRATAMA DI TROSOBO-KRIAN Tri Noviyanto Puji Utomo; Yusuf Ariyanto; Gervasius Herry Purwoko
Share: Journal of Service Learning Vol. 9 No. 1 (2023): FEBRUARY 2023
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.198 KB) | DOI: 10.9744/share.9.1.81-87

Abstract

Pengalaman yang panjang telah membentuk PT. Varia Cipta Pratama unggul di bidang produksi pintu lipat besi. Dukungan tenaga kerja dan fasilitas peralatan yang lengkap memungkinkan perusahaan dalam memperluas lini usahanya. Salah satu bidang yang paling memungkinkan adalah menciptakan produk subtitusi furnitur berbahan material besi. Di sisi lain Universitas Ciputra mempunyai tenaga yang ahli dan kompeten dalam bidang desain kreatif interior arsitektur. Sinergitas tenaga trampil antara Universitas Ciputra dan PT. Varia Cipta Pratama dalam program abdimas diharapkan akan memberi manfaat baik bagi kedua pihak maupun bagi masyarakat luas. Permasalahan utama perusahaan adalah tenaga kerja yang belum perpengalaman serta belum memiliki pengetahuan dalam membuat produk interior arsitektur. Pemecahan permasalahan dilakukan dengan pelatihan kreatifitas serta kerja bersama langsung untuk mengembangkan produk interior baru berbasis material limbah padat besi sisa produksi pintu lipat. Bentuk kreatifitas dilakukan dengan memberikan pelatihan dalam memilih, mengidentifikasi material yang akan digunakan serta menyusun pola-pola atau susunan material menjadi bentuk yang sesuai dengan gambar perencanaan. Kegiatan ini selain menghasilkan produk interior baru juga menumbuhkan daya kreativitas dan pengetahuan teknis produksi pembuatan produk interior. Metode penciptaan produk dilaksanakan melalui tahapan-tahapan formal perancangan produk seperti: explorasi, identifikasi, ideasi, prototipe dan uji fungsi. Hasil produk telah mendapatkan validasi dari masyarakat yaitu melalui keikutsertaan  dalam beberapa pameran berskala nasional serta  mendapatkan respon baik yaitu terjualnya beberapa produk oleh masyarakat.
Creativity in Distance Learning: Study Designing Art Furniture Based on Upcycling Concepts Tri Noviyanto Puji Utomo; JE Sutanto
IJCAS (International Journal of Creative and Arts Studies) Vol 10, No 1 (2023): June 2023
Publisher : Graduate School of Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijcas.v10i1.7145

Abstract

The COVID-19 pandemic has lasted for over two years, revolutionizing offline learning in schools worldwide. Distance learning is one of the strategies employed by Indonesian schools and universities to ensure high-quality learning outcomes. However, apart from the technological issues associated with distance learning, there are challenges in implementing these learning outcomes effectively. Therefore, this study aims to examine how to respond to distance learning results. The study was conducted by Interior Architecture students through interior product design courses, utilizing post-use materials from residential homes or upcycling materials. Distance learning was conducted using a combination of synchronous and asynchronous techniques. The learning outcomes yielded 50 interior product concepts, predominantly based on regenerative design principles. These concepts include technical cycle items that can be assembled or incorporated into do-it-yourself (DIY) activities. The findings of this study have implications for fostering new forms of engagement and creativity by transforming waste materials derived from the production process into new art furniture designs. Kreativitas Pembelajaran Jarak Jauh: Studi Merancang Art Furniture Berdasarkan Konsep Upcycling Abstrak Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama dua tahun lebih telah mengubah tatanan proses belajar mengajar di semua sekolah di seluruh dunia. Salah satu upaya yang dilakukan oleh sekolah/kampus adalah dengan memberlakukan strategi pembelajaran jarak jauh, baik langsung maupun tidak langsung. Strategi tersebut dilakukan demi memastikan tetap tercapainya tujuan pembelajaran dengan kualitas yang tetap optimal meski wabah covid masih melanda. Terlepas dari permasalahan teknis yang muncul terkait pembelajaran jarak jauh, muncul suatu pertanyaan tentang bagaimana dengan implementasi atas hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Penelitian ini mencoba memberikan gambaran bagaimana merespons hasil pembelajaran jarak jauh yang dilakukan oleh mahasiswa prodi interior arsitektur melalui mata kuliah perancangan produk interior dengan studi berbasis material limbah padat rumah tangga atau material upcycling. Hasil dari pembelajaran perancangan menghasilkan 50 konsep produk interior yang sebagian besar merupakan desain regenerative yang secara khusus mengarah pada technical cycle product dengan dominasi pada jenis artefak art furniture. Implementasi hasil produk merujuk pada aktivitas swakriya atau do-it-yourself (DIY). Selain hasil akhir yang berwujud artefak desain, penelitian ini berimplikasi pada munculnya embrio entrepreneurial dalam bentuk interaksi antaranggota keluarga mahasiswa dalam mengembangkan serta menciptakan item baru melalui penggunaan sisa material limbah rumah tangga lain menjadi produk art furniture baru lainnya. Â