Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Profesi Insinyur Indonesia

Pelaksanaan Pembangunan Jembatan Penghubung RSUD Bendan Kota Pekalongan Ramadhani, Vicky; Priastiwi, Yulita Arni; Widayat, Widayat
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 2, No 2 (2024): JPII
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2024.24261

Abstract

RSUD Bendan adalah rumah sakit umum daerah milik pemerintah dan merupakan rumah sakit tipe C yang terletak di Jl. Sriwijaya No. 2, Bendan, Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. RSUD Bendan memiliki beberapa gedung yang terpisah antara satu gedung dengan yang lainya, yaitu gedung utama,dan gedung penunjang. Gedung penunjang tersebut adalah gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS). Posisi gedung yang terpisah-pisah sangat merepotkan pasien maupun petugas rumah sakit sehingga diperlukan jembatan penghubung antar gedung untuk mempermudah perpindahan pasien. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran pelaksanaan pekerjaan pembangunan jembatan penghubung RSUD Bendan Kota Pekalongan, yang meliputi ruang lingkup pekerjaan dan metode pelaksanaan. Metodologi penelitian ini terdiri atas beberapa tahapan yaitu observasi lapangan, mencari data primer dan data sekunder sesuai dengan yang diperlukan dalam penelitian, serta melakukan analisis dari data yang telah didapat. Dari penelitian ini diketahui metode pelaksanaan yang dilakukan dalam pekerjaan pembangunan jembatan penghubung RSUD Bendan Kota Pekalongan terdiri dari pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, serta pekerjaan elektrikal dan plumbing. Dijumpai beberapa penyesuaian pekerjaan terkait kondisi di lapangan, salah satunya pada pekerjaan pemancangan, finishing kolom struktur dan kabel feeder. Kata kunci: pembangunan, gedung, selasar, jembatan, metode pelaksanaan
Evaluasi Waktu Pekerjaan Bored Pile dengan Lean Construction Metode Last Planner System pada Proyek RSWS Makassar Sekarningtyas, Nazifa; Priastiwi, Yulita Arni; Widayat, Widayat
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 2, No 3 (2024): JPII
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2024.22768

Abstract

Permasalahan yang umum pada pelaksanaan proyek konstruksi di antaranya keterlambatan waktu, peningkatan biaya, dan adanya penyimpangan pekerjaan. Keterlambatan waktu menyebabkan efek domino terhadap pelaksanaan pekerjaan lain dan biaya yang membengkak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan lean construction dan mengevaluasi waktu pelaksanaan pekerjaan pada saat pelaksanaan pekerjaan bored pile. Penelitian ini dilakukan pada Proyek RSWS yang berlokasi di Makassar, Sulawesi Selatan. Aktivitas awal yang dilakukan adalah pekerjaan pondasi bored pile. Pelaksanaan pekerjaan bored pile khususnya pada tahap pengeboran tanah dan pengecoran bored pile sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Apabila pekerjaan pondasi bored pile mengalami keterlambatan, hal ini akan berpengaruh terhadap pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Evaluasi dan pengendalian terhadap waktu pelaksanaan proyek dievaluasi dengan penerapan lean construction atau konstruksi ramping menggunakan metode last planner system. Hasil penelitian didapatkan hasil Percent Plan Complete (PPC) rata-rata sebesar 66,48%. Penyebab keterlambatan waktu yang perlu dijadikan perhatian pada pekerjaan bored pile yang dilaksanakan pada musim hujan adalah cuaca dan alat. Kata kunci: bored pile, lean construction, last planner system, percent plan complete, proyek rumah sakit
Kumkang, Sistem Konstruksi Bekisting Alumunium Formwork dengan Konsep Green Construction Priastiwi, Yulita Arni; Silviana, Silviana; Purwaningsih, Ratna
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 1, No 6 (2023): JPII
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2023.18429

Abstract

Hal penting dalam proyek bangunan bertingkat yang harus diperhatikan diantaranya adalah penentuan sistem bekisting dan perancah, Pemilihan yang tepat akan berpengaruh pada keselamatan , waktu ,dan hasil konstruksi. Adanya konsep green construction yang mendorong cara membangun dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan hidup mendorong adanya inovasi baru pada sistem bekisting. Kumkang alumunium formwork yang merupakan bagian dari bekisting sistem menggunakan  material alumunium untuk sistem bekisting dengan bentuk panel-panel standar yang dirangkai, dianggap memenuhi persyaratan untuk green construction dengan meninggalkan metode konvensional yang menggunakan kayu. Langkah dari sistem bekisting Kumkang dimulai dengan adanya perencanaan hingga Shell Drawing yang merupakan gambar shop drawing bekisting menjadi hal yang harus diperhatikan. Shell Drawing menunjukkan letak-letak panel bekisting , jumlah tiang penyangga , sistem perkuatan, konektor, dan lain-lain. Shell drawing umumnya dibuat oleh Kumkang dengan dasar gambar yang dikirimkan oleh customer, yang sudah disetujui oleh manajemen konstruksi dan owner. Langkah berikutnya berupa penggabungan gambar struktur, arsitektur, dan mechanical-,electrical- plumbing (superimposed ) dan dilakukan pengecekan ulang sebelum panel standar mulai diproduksi secara parsial. Hasil penerapan sistem bekisting Kumkang pada proyek Rusun Pulo Jahe II Jakarta Timur mampu mempercepat pekerjaan floor to floor, memangkas waktu pengerjaan proyek, lebih aman dengan adanya fix shoring, dan lebih ramah lingkungan dibandigkan dengan metode konvensional.
Analisis Keterlambatan Proyek pada Pembangunan Pondasi Reduction Kiln Line 3 Sebuku Kalimantan Selatan Setiadi, Muhammad Irfan; Widayat, Widayat; Priastiwi, Yulita Arni
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 2, No 2 (2024): JPII
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2024.24265

Abstract

Pada perencanaan sebuah proyek, perlu adanya penjadwalan kegiatan yang dapat menjadi pedoman bagi pelaksana dalam melaksanakan kegiatannya di lapangan. Hal ini menunjukkan bahwa penjadwalan sangat berpengaruh pada pelaksanaan sebuah proyek. Penjadwalan proyek yang baik dapat membuat sebuah proyek berjalan secara efektif dan efisien, namun kondisi di lapangan seringkali tidak selalu sama dengan kondisi rencana seperti yang terjadi pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Pondasi Reduction Kiln Line 3. Karya ilmiah ini bertujuan menganalisis terjadinya keterlambatan Pembangunan Pondasi Reduction Kiln Line 3 dengan menggunakan metode analisis Fault Tree Analysis (FTA). Analisis menunjukkan probabilitas keterlambatan yang didapat dengan metode FTA sebesar 0,878. Terjadinya keterlambatan disebabkan beberapa faktor di lapangan, sehingga terjadinya keterlambatan rencana selama 32 hari dari rencana pelaksanaannya. Terjadinya keterlambatan menyebabkan durasi penyelesaian dari rencana 180 hari menjadi 212 hari. Karena hal ini terjadi maka dilakukan analisis pada penjadwalan proyek agar dapat mengetahui apa penyebab terjadinya keterlambatan pada proyek. Dari hasil analisis yang didapatkan, penyebab terjadinya keterlambatan disebabkan oleh adanya perubahan desain, pengadaan material dan juga metode kerja. Kata kunci: keterlambatan proyek, fault tree analysis, pondasi reduction kiln line 3
Analisis Penggunaan Switch Layer 3 Untuk Keandalan Perangkat Telekomunikasi Gardu Induk Andreanto, Stefanus Kristian; Priastiwi, Yulita Arni; Sarminingsih, Anik
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 3, No 2 (2025): JPII
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2025.26840

Abstract

Keandalan perangkat telekomunikasi pada gardu induk merupakan faktor krusial dalam menjaga kontinuitas operasi sistem kelistrikan. Dalam konteks ini, penggunaan switch layer 3 menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas jaringan dan mengoptimalkan performa sistem telekomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan switch layer 3 dalam meningkatkan keandalan perangkat telekomunikasi di gardu induk, yang meliputi aspek pemilihan perangkat, konfigurasi jaringan, serta kemampuan routing dan manajemen trafik data. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada beberapa gardu induk dengan implementasi switch layer 3, di mana dilakukan evaluasi terhadap kinerja, kestabilan jaringan, serta deteksi dan pemulihan dari gangguan. Hasil analisis menunjukkan bahwa switch layer 3 dapat meningkatkan efisiensi komunikasi antar perangkat, mengurangi downtime dan meningkatkan toleransi terhadap kesalahan pada jaringan telekomunikasi gardu induk. Dengan demikian, penerapan teknologi ini terbukti efektif dalam mendukung keandalan dan kinerja perangkat telekomunikasi di lingkungan industri kelistrikan. Kata kunci: switch layer 3, keandalan, perangkat telekomunikasi, gardu induk, jaringan, routing
Evaluasi Penggunaan Neutral Grounding Reactor (NGR) Pada Shunt Reactor GITET Indramayu Pratomo, Shendy Eko; Priastiwi, Yulita Arni; Widayat, Widayat
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 3, No 1 (2025): JPII
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.%v.%i.%Y.%p

Abstract

Dengan adanya kebutuhan untuk menghubungkan jalur transmisi PT PLN (Persero) PLTU Indramayu dengan PLTU Tanjung Jati Jawa Tengah, maka PLN (Persero) membangun Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV. Untuk menyalurkan dan memperkuat pendistribusian daya listrik dari generator pembangkit kepada pelanggan, PT PLN (Persero) PUSLITBANG telah melakukan kajian penggunaan shunt reactor pada GITET 500 kV PLTU Indramayu. Dikarenakan lokasi GITET 500 kV PLTU Indramayu yang berdekatan dengan PLTU Indramayu, maka dibutuhkan evaluasi penggunaan sistem pentanahan yang baik untuk mengakomodir dan mengantisipasi arus hubung singkat pada sistem gardu induk, terutama pada shunt reactor. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan Neutral Grounding Reactor (NGR) dengan metode pengumpulan data penunjang, orientasi lapangan ke beberapa unit GITET 500kV yang menggunakan NGR dan melakukan design review sesuai dengan adanya surat PT PLN (Persero) UIP JBT I kepada PT PLN Enjiniring No. 1763/KON.02.03/480000/2019 tanggal 2 Desember 2019 tentang permintaan Evaluasi dan Rekomendasi Penyesuaian Lingkup GITET 500 kV PLTU Indramayu pada pekerjaan Design Review, QA/QC GITET 500/150kV PLTU Indramayu pada Perjanjian No. 0145.PJ/DAN.02.02/UIP JBT II/2018 tanggal 13 Desember 2018 antara PT PLN (Persero) UIP Jawa Bagian Tengah II dan PT CG Power System Indonesia. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa penggunaan sistem grounding pada sistem shunt reactor dan juga sistem yang terhubung langsung dengan pembangkit sangat penting menggunakan Neutral Grounding Reactor (NGR) untuk menanggulangi arus hubung singkat dan gangguan overvoltage. Kata kunci: shunt reactor, neutral grounding reactor (NGR)