Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GENOTYPING OF TOXOPLASMA GONDII IN CEREBRAL AND OCULAR TOXOPLASMOSIS Mayashinta, Dearikha Karina; Halleyantoro, Ryan; Sari, Ika Puspa; Kurniawan, Agnes
Journal of Tropical Life Science Vol 8, No 3 (2018)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.022 KB) | DOI: 10.11594/jtls.08.03.02

Abstract

Toxoplasma gondii is an obligate intracellular protozoon, spread world-wide and capable of infecting birds and mammals. Genetic information on T. gondii type that causes human toxoplasmosis is limited. In this study, genetic analysis of SAG2 locus was used to determine the genotype of T. gondii from cases with cerebral and ocular toxoplasmosis in Indonesia. Genotype determination was done directly on the clinical samples. A number of 28 cerebrospinal fluid and 8 vitreous humor positively infected with T. gondii, underwent PCR-RFLP to classify each isolate into one of three genotypes of T. gondii. Type I was the most common found suggesting that cerebral and ocular toxoplasmosis in Indonesia is mostly caused by type I strain of T. gondii. 
PROTOZOA OPORTUNISTIK PENYEBAB ENSEFALITIS DAN KERATITIS: ACANTHAMOEBA Halleyantoro, Ryan; Kalumpiu, Jane Florida; Wijaya, Meiliyana
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2025): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Acanthamoeba merupakan kelompok protozoa free-living amoeba (FLA) yang dapat menimbulkan mortalitas tinggi terkait ensefalitis dan kebutaan karena keratitis. Infeksi Acanthamoeba pada manusia dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan jumlah kasus, khususnya sebagai keratitis. Patogenesis Acanthamoeba sebagai penyebab ensefalitis masih belum dipahami sepenuhnya namun, berdasarkan temuan histopatologi kemungkinan melalui jalur transendotelial, rete vasorum, maupun kombinasi keduanya. Patogenesis terjadinya keratitis oleh Acanthamoeba akibat infiltrasi pada epitel kornea hingga menembus stroma di bawahnya yang dapat menyebabkan kerusakan dan memicu peradangan hebat. Kemampuan Acanthamoeba untuk beradaptasi di lingkungan dan mengandung bakteri endosimbion memengaruhi patogenitas dan resistensi terhadap agen terapeutik. Penegakkan diagnosis melalui gambaran klinis didukung isolasi Acanthamoeba melalui pemeriksaan mikroskopis atau kultur atau molekuler yang cermat sangat penting untuk pemberian terapi sedini mungkin. Penatalaksanaan infeksi Acanthamoeba meliputi pemberian antimikroba kombinasi. Diagnosis dan terapi dini yang tepat dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat infeksi protozoa ini. Kata kunci: Acanthamoeba, ensefalitis, free-living amoeba, keratitis DOI : 10.35990/mk.v8n1.p82-94