Qolby, Qonita Nur
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Maternal hair lead and cytokine pro-inflammatory effects in preterm birth Qolby, Qonita Nur; Dewantiningrum, Julian; Pramono, Besari Adi; Maharani, Nani; Nugraha, Eka Djatnika; Muniroh, Muflihatul
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 13, No 4: December 2024
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v13i4.24146

Abstract

This case-control study analyzed the lead (Pb), interleukin 6 (IL-6), and tumor necrosis factor alpha (TNF-α) levels in pregnant women with preterm birth (PTB) in Central Java, Indonesia. Hair samples from 72 pregnant women were collected non-invasively. The prenatal exposure to Pb was determined with the total reflection X-ray fluorescence (TXRF) method. Serum IL-6 and TNF-α were examined using enzyme-linked immunosorbent assays (ELISA). The Pb concentration in hair was slightly higher in women with PTB than those without PTB; however, this difference was not statistically significant. An elevated hair Pb level was not associated with increased PTB risk (OR 24.69, 95% CI 0.93–653.82, p>0.05). A serum TNF-α level ≥27 pg/ml, a serum IL-6 level ≥9 pg/ml, and the spouse’s smoking frequency were significantly associated with increased PTB risk (TNF-α OR 42.25, 95% CI 5.26–339.61; IL-6 OR 22.33, 95% CI 3.12–158.54; spouse’s smoking frequency OR 1.28, 95% CI 1.09–1.5), while the maternal hemoglobin concentration significantly decreased PTB risk (OR 0.43, 95% CI 0.2–0.927). This study demonstrates that maternal hair Pb concentration has no significant relationship with PTB. Serum TNF-α, IL-6, and the spouse’s smoking frequency potentially increased PTB risk, while the maternal hemoglobin level is a protective factor.
Studi  Risiko  Pajanan  Insektisida  Melalui  Kulit pada  Aktivitas  Penyemprotan oleh Petani Padi Irfani Kurniawan; Muzaqi, Lutfi; Qolby, Qonita Nur; Perdana, Moudy Putri
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v5i1.29208

Abstract

 Latar Belakang: Pajanan pestisida melalui kulit merupakan risiko utama bagi petani padi selama aktivitas penyemprotan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pajanan dermal pestisida serta mengidentifikasi faktor-faktor risiko utama dalam proses penyemprotan. Metode: Penelitian ini merupakan studi semi-kuantitatif dengan pendekatan DREAM (Dermal Risk Exposure Assessment Method), dilakukan pada petani padi di Desa Tegalwulung, Brebes pada bulan Mei 2025. Subjek penelitian dipilih melalui teknik purposive sampling dan data dikumpulkan melalui observasi serta kuesioner terstruktur. Variabel meliputi praktik penyemprotan, usia, lama kerja, serta efektivitas APD. Data dianalisis menggunakan tools DREAM. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa tangan merupakan bagian tubuh paling tinggi terpapar dengan nilai Skin-A sebesar 364,5 saat penyemprotan. Aktivitas penyemprotan memiliki total nilai pajanan tertinggi (SkinW-ATask = 110,32), termasuk dalam kategori high exposure. Sebaliknya, aktivitas menuang dan mencampur pestisida hanya menunjukkan pajanan sangat rendah (SkinW-ATask = 2,97). Kesimpulan: Aktivitas penyemprotan pestisida merupakan tahapan kerja dengan risiko pajanan dermal paling tinggi bagi petani padi, terutama pada bagian tangan dan lengan bawah. Hasil DREAM model menunjukkan nilai total SkinW ATask sebesar 110,32 yang tergolong dalam kategori high exposure