Muzaqi, Lutfi
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Increasing Safety Awareness as an Effort to Build Preparedness in Disaster-Prone Schools Widowati, Evi; Wahyuningsih, Anik Setyo; Muzaqi, Lutfi; Sulistyani, Ummi Nur Laila; Rahma, Fitra Aulia; Putri, Risa Anggita; Febriananda, Hanif Satria
Jurnal Abdimas Vol. 29 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v29i1.26840

Abstract

Geologically, Indonesia is located at the confluence of three large plates: Indo-Australian, Eurasian, and Pacific. It passes through two of the world's main volcanic routes, making it a disaster-prone area. As a result, Indonesia has many active volcanoes, including Mount Merapi. In disaster conditions, students are a vulnerable group, both physically and psychosocially, due to disruption to the learning process and potential trauma. Efforts to increase preparedness through implementing the sister school program, namely cooperation between affected and buffer schools, are urgently needed. However, the implementation of this program in Magelang Regency is still not optimal, especially in its integration into the sister village program, so that vulnerability to disasters during school hours remains high. The solution implemented is to help schools increase their preparedness capacity. The results showed increased participants' understanding of the concepts, benefits and roles of buffer and affected schools in the disaster mitigation framework. Therefore, efforts are still needed to develop affected and buffer schools integrated into disaster-resilient villages.
Analisis Risiko Pajanan Dermal Pestisida Cair pada Petani Tradisional Dengan Pendekatan DREAM (Dermal Risk Exposure Assessment Method) Muzaqi, Lutfi; Qonita Nur Qolby; Irfani Kurniawan; Pratama Sakti; Burhan Maritsal Chakim; Ameylia Devi Ardianingsih; Moudy Putri Perdana; Ismi Elya; Kartika Dian Pertiwi
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 7 No. 2 (2025): Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, July 2025
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Keselamatan dalam penggunaan bahan kimia, terutama pestisida, merupakan isu penting dalam sektor pertanian. Pestisida memiliki peran signifikan dalam meningkatkan hasil pertanian dengan mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Namun, penggunaan yang tidak terkontrol dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan. Efek jangka panjang dari pajanan pestisida yang berlebihan meliputi keracunan akut, gangguan saraf, serta pencemaran tanah dan air. Kabupaten Brebes merupakan salah satu sentra produksi bawang merah yang cukup besar di Indonesia, menyumbang sekitar 30% produksi nasional. Petani di daerah ini menggunakan pestisida secara intensif untuk mengatasi hama seperti Spodoptera exigua dan Fusarium oxysporum. Studi menunjukkan bahwa keputusan penggunaan pestisida dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap kegagalan panen. Untuk menilai risiko pajanan melalui kulit, penelitian ini menggunakan Dermal Risk Exposure Assessment Method (DREAM), yang mengevaluasi tingkat kontak bahan kimia berdasarkan frekuensi, durasi, dan luas area terpapar. Data diperoleh melalui observasi lapangan dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tangan merupakan area tubuh dengan tingkat pajanan tertinggi selama pelaksanaan penyemprotan (Skin-A = 3645), diikuti oleh lengan bawah (18,9) dan tubuh bagian depan (2,19). Aktivitas penyemprotan memiliki nilai pajanan tertinggi (SkinW-ATask = 110,30), dikategorikan sebagai "high exposure," sedangkan mencampur pestisida dan menuang campuran pestisida juga menunjukkan tingkat pajanan yang tingkat menengah (SkinW-ATask = 87,97) dan masuk kedalam moderate expossure. Aktivitas menuang dan mencampur pestisida memiliki pajanan rendah (SkinW-ATask = 29,65) nilai ini masuk kedalam low expossure  karena waktu kontak singkat. Paparan pestisida pada petani tergolong tinggi terutama pada aktivitas penyemprotan, dengan tangan sebagai area paling rentan. Penggunaan alat pelindung diri (APD) secara konsisten serta pelatihan teknis tentang pengendalian pestisida yang aman sangat dianjurkan untuk menekan risiko kesehatan.   Kata kunci: Petani, Dream, Pestisida             ABSTRACT Safety in the use of chemicals, especially pesticides, is an important issue in the agricultural sector. Pesticides play a significant role in increasing agricultural yields by controlling pests and plant diseases. However, uncontrolled use can have adverse effects on human health and the environment. Long-term exposure to excessive pesticides can cause acute poisoning, neurological disorders, as well as soil and water contamination. Brebes Regency is one of the major red onion production centers in Indonesia, contributing around 30% of the national production. Farmers in this area intensively use pesticides to control pests such as Spodoptera exigua and Fusarium oxysporum. Studies show that pesticide use decisions are influenced by concerns over crop failure. To assess the risk of dermal exposure, this study uses the Dermal Risk Exposure Assessment Method (DREAM), which evaluates the level of chemical contact based on frequency, duration, and the area of skin exposed. Data were collected through field observations and questionnaires. The results indicate that the hands have the highest exposure level during spraying activities (Skin-A = 3645), followed by the forearms (18.9) and the front torso (2.19). Spraying activity had the highest exposure value (SkinW-ATask = 110.30), categorized as "high exposure," while mixing and pouring pesticide mixtures showed moderate exposure levels (SkinW-ATask = 87.97). Pouring and mixing activities had low exposure (SkinW-ATask = 29.65) due to the short contact time. Pesticide exposure among farmers is high, especially during spraying activities, with the hands being the most vulnerable area. Consistent use of personal protective equipment (PPE) and technical training on safe pesticide control are highly recommended to reduce health risks. Keywords: Farmer, DREAM, Pesticides
Studi  Identifikasi  Bahaya  K3  Menggunakan  Job  Safety  Analysis (JSA) pada Petani Bawang Merah Desa Tegalwulung Tahun 2025 Muzaqi, Lutfi; Ayuningsih, Zulfa
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v5i1.27913

Abstract

 Latar Belakang: Penyemprotan pestisida pada budidaya bawang merah berisiko menimbulkan berbagai gangguan kesehatan kerja apabila tidak dilakukan dengan prinsip keselamatan yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya K3 dalam proses penyemprotan pestisida menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA). Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif observasional, dilakukan pada petani bawang merah di Desa Tegalwulung. Subjek penelitian adalah 20 petani yang melakukan penyemprotan secara mandiri. Fokus penelitian ini adalah pada identifikasi aktivitas kerja dan potensi bahaya K3 pada setiap tahapan. Instrumen yang digunakan adalah formulir JSA yang berisi urutan kerja, potensi bahaya, risiko, dan upaya pengendalian. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 tahapan kerja yang dianalisis, ditemukan 18 jenis bahaya, di antaranya uap beracun, tumpahan pestisida, paparan kabut semprot, dan kontaminasi limbah. Bahaya paling tinggi terdapat pada tahap pencampuran dan penyemprotan dengan potensi paparan inhalasi dan kontak kulit. Kesimpulan: Metode JSA efektif untuk mengidentifikasi bahaya dan menyusun langkah pengendalian K3, serta dapat dijadikan dasar dalam penyusunan SOP K3 pertanian yang kontekstual dan aplikatif
Studi  Risiko  Pajanan  Insektisida  Melalui  Kulit pada  Aktivitas  Penyemprotan oleh Petani Padi Irfani Kurniawan; Muzaqi, Lutfi; Qolby, Qonita Nur; Perdana, Moudy Putri
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v5i1.29208

Abstract

 Latar Belakang: Pajanan pestisida melalui kulit merupakan risiko utama bagi petani padi selama aktivitas penyemprotan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pajanan dermal pestisida serta mengidentifikasi faktor-faktor risiko utama dalam proses penyemprotan. Metode: Penelitian ini merupakan studi semi-kuantitatif dengan pendekatan DREAM (Dermal Risk Exposure Assessment Method), dilakukan pada petani padi di Desa Tegalwulung, Brebes pada bulan Mei 2025. Subjek penelitian dipilih melalui teknik purposive sampling dan data dikumpulkan melalui observasi serta kuesioner terstruktur. Variabel meliputi praktik penyemprotan, usia, lama kerja, serta efektivitas APD. Data dianalisis menggunakan tools DREAM. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa tangan merupakan bagian tubuh paling tinggi terpapar dengan nilai Skin-A sebesar 364,5 saat penyemprotan. Aktivitas penyemprotan memiliki total nilai pajanan tertinggi (SkinW-ATask = 110,32), termasuk dalam kategori high exposure. Sebaliknya, aktivitas menuang dan mencampur pestisida hanya menunjukkan pajanan sangat rendah (SkinW-ATask = 2,97). Kesimpulan: Aktivitas penyemprotan pestisida merupakan tahapan kerja dengan risiko pajanan dermal paling tinggi bagi petani padi, terutama pada bagian tangan dan lengan bawah. Hasil DREAM model menunjukkan nilai total SkinW ATask sebesar 110,32 yang tergolong dalam kategori high exposure
Penguatan Sanitasi dan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga di Kelurahan Kalisegoro Semarang Muzaqi, Lutfi; Fifti Istiklaili; Yofinia; Rifki Lukman Khakim; Muhammad Zaky Rinov Arkan; Zulfa Ayuningsih; Kartika Dian Pertiwi; Ismi Elya Wirdati
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 2 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i2.4540

Abstract

Household waste management in Kalisegoro Village, Gunungpati District, Semarang remains a serious challenge that affects both the environment and public health. The lack of community awareness in waste sorting and limited sanitation infrastructure have led to soil and water pollution. This community service program aimed to improve residents' knowledge and skills in managing household waste independently through training in simple compost production. The implementation method included identification and problem analysis, socialization and education, training and practical demonstrations, implementation and mentoring, as well as program evaluation and sustainability. The program was conducted on August 5, 2025, involving 18 participants, the majority of whom were housewives. The materials covered the dangers of poorly managed household waste, alternatives for managing organic household waste through simple compost production, and the benefits of compost for the environment and household economy. Evaluation results showed an increase in participants' average knowledge scores from 7.88 to 8.75, with 37.5% of participants experiencing score increases, 43.8% maintaining their scores, and 18.7% experiencing score decreases. Participants were able to practice composting independently and expressed commitment to applying it in their households and sharing knowledge with other residents. This program successfully enhanced the community's capacity in managing organic household waste and created a potential multiplier effect through peer-to-peer learning. Therefore, the activity supports the achievement of Sustainable Development Goals (SDGs) 6 and 11, namely clean water and sanitation, and sustainable cities and communities.   ABSTRAK Permasalahan pengelolaan limbah rumah tangga di Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati, Semarang masih menjadi tantangan serius yang berdampak terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kurangnya kesadaran warga dalam memilah sampah serta keterbatasan sarana sanitasi menyebabkan pencemaran tanah dan air. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga dalam mengelola limbah rumah tangga secara mandiri melalui pelatihan pembuatan kompos sederhana. Metode pelaksanaan meliputi identifikasi dan analisis permasalahan, sosialisasi dan edukasi, pelatihan dan demonstrasi praktik, implementasi dan pendampingan, serta evaluasi dan keberlanjutan program. Kegiatan dilaksanakan pada 5 Agustus 2025 dengan melibatkan 18 peserta yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga. Materi yang disampaikan mencakup bahaya limbah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik, alternatif pengelolaan limbah organik melalui pembuatan kompos sederhana, serta manfaat kompos bagi lingkungan dan perekonomian rumah tangga. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan rata-rata skor pengetahuan dari 7,88 menjadi 8,75, dengan 37,5% peserta mengalami peningkatan skor, 43,8% peserta mempertahankan skor, dan 18,7% peserta mengalami penurunan skor. Peserta mampu mempraktikkan pembuatan kompos secara mandiri dan berkomitmen menerapkannya di rumah masing-masing serta menyebarluaskan pengetahuan kepada warga lain. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan limbah organik rumah tangga dan berpotensi menciptakan efek berantai (multiplier effect) melalui pembelajaran antarwarga. Dengan demikian, program ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-6 dan ke-11, yaitu air bersih dan sanitasi layak serta kota dan komunitas berkelanjutan.