ABSTRAK Keselamatan dalam penggunaan bahan kimia, terutama pestisida, merupakan isu penting dalam sektor pertanian. Pestisida memiliki peran signifikan dalam meningkatkan hasil pertanian dengan mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Namun, penggunaan yang tidak terkontrol dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan. Efek jangka panjang dari pajanan pestisida yang berlebihan meliputi keracunan akut, gangguan saraf, serta pencemaran tanah dan air. Kabupaten Brebes merupakan salah satu sentra produksi bawang merah yang cukup besar di Indonesia, menyumbang sekitar 30% produksi nasional. Petani di daerah ini menggunakan pestisida secara intensif untuk mengatasi hama seperti Spodoptera exigua dan Fusarium oxysporum. Studi menunjukkan bahwa keputusan penggunaan pestisida dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap kegagalan panen. Untuk menilai risiko pajanan melalui kulit, penelitian ini menggunakan Dermal Risk Exposure Assessment Method (DREAM), yang mengevaluasi tingkat kontak bahan kimia berdasarkan frekuensi, durasi, dan luas area terpapar. Data diperoleh melalui observasi lapangan dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tangan merupakan area tubuh dengan tingkat pajanan tertinggi selama pelaksanaan penyemprotan (Skin-A = 3645), diikuti oleh lengan bawah (18,9) dan tubuh bagian depan (2,19). Aktivitas penyemprotan memiliki nilai pajanan tertinggi (SkinW-ATask = 110,30), dikategorikan sebagai "high exposure," sedangkan mencampur pestisida dan menuang campuran pestisida juga menunjukkan tingkat pajanan yang tingkat menengah (SkinW-ATask = 87,97) dan masuk kedalam moderate expossure. Aktivitas menuang dan mencampur pestisida memiliki pajanan rendah (SkinW-ATask = 29,65) nilai ini masuk kedalam low expossure karena waktu kontak singkat. Paparan pestisida pada petani tergolong tinggi terutama pada aktivitas penyemprotan, dengan tangan sebagai area paling rentan. Penggunaan alat pelindung diri (APD) secara konsisten serta pelatihan teknis tentang pengendalian pestisida yang aman sangat dianjurkan untuk menekan risiko kesehatan. Kata kunci: Petani, Dream, Pestisida ABSTRACT Safety in the use of chemicals, especially pesticides, is an important issue in the agricultural sector. Pesticides play a significant role in increasing agricultural yields by controlling pests and plant diseases. However, uncontrolled use can have adverse effects on human health and the environment. Long-term exposure to excessive pesticides can cause acute poisoning, neurological disorders, as well as soil and water contamination. Brebes Regency is one of the major red onion production centers in Indonesia, contributing around 30% of the national production. Farmers in this area intensively use pesticides to control pests such as Spodoptera exigua and Fusarium oxysporum. Studies show that pesticide use decisions are influenced by concerns over crop failure. To assess the risk of dermal exposure, this study uses the Dermal Risk Exposure Assessment Method (DREAM), which evaluates the level of chemical contact based on frequency, duration, and the area of skin exposed. Data were collected through field observations and questionnaires. The results indicate that the hands have the highest exposure level during spraying activities (Skin-A = 3645), followed by the forearms (18.9) and the front torso (2.19). Spraying activity had the highest exposure value (SkinW-ATask = 110.30), categorized as "high exposure," while mixing and pouring pesticide mixtures showed moderate exposure levels (SkinW-ATask = 87.97). Pouring and mixing activities had low exposure (SkinW-ATask = 29.65) due to the short contact time. Pesticide exposure among farmers is high, especially during spraying activities, with the hands being the most vulnerable area. Consistent use of personal protective equipment (PPE) and technical training on safe pesticide control are highly recommended to reduce health risks. Keywords: Farmer, DREAM, Pesticides