Mohamad Alfiah Akbar
Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Implementation Fernando Martinez’s Practice Methods On Drumset Instrument Class Alfiah Akbar Mohamad Alfiah Akbar
Journal of Urban Society's Arts Vol 7, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jousa.v7i1.3329

Abstract

This study aims to (1) Know the improvement in student learning outcomes in the drumset instrument class after applying the Fernando Martinez practice method; and (2) Knowing the obstacles that exist during the application of the Fernando Martinez (FM) practice method. The research method used is classroom action research (CAR) carried out in two cycles. The stages in this study include the planning, action, observation, and reflection stages. Data obtained include student learning outcomes, observations of student drumset practice activities obtained from videos and observation sheets, as well as the results of interviews. The results of the study in the first cycle showed that there was an increase in student learning outcomes, but the learning outcomes had not yet reached the indicators of learning achievement, namely the minimum score with a very good category (90-100). While the results of the research in the second cycle there is an increase in student learning outcomes that are significant when compared with before the application of the FM practice method and in first cycle. The obstacles faced when conducting research in the first and second cycles include; lack of motivation of students towards the tasks given, students have not been able to master the material well, because the FM method is new so students are not familiar. the stages of the FM practice method in first cycle have not been carried out correctly, the collection of tasks in the first cycle in this case the practice video was not collected on time.
Efektivitas Strategi Latihan Instrumen Musik dan Vokal pada Mahasiswa Mohamad Alfiah Akbar; Layung Jingga Artista
PROMUSIKA Vol 8, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v1i1.4445

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas strategi latihan instrumen musik dan vokal pada mahasiswa di Jurusan Musik ISI Yogyakarta. Sampel penelitian terdiri dari 55 subjek yang berada di semester tiga dan lima, kami asumsikan mahasiswa yang berada pada semester tersebut telah mendapatkan pengalaman latihan instrumen dan vokal yang diberikan oleh dosen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui analisis skor jawaban subjek pada kuesioner efektifitas strategi latihan sehingga diperoleh gambaran mengenai strategi latihan instrumen musik dan vokal mahasiswa. Dalam menganalisis tingkat efektivitas strategi latihan instrumen musik dan vokal mahasiswa, kami melakukan pengkategorian menggunakan skor hipotetik. Dengan 3 kategori untuk mengetahui tingkat efektivitas latihan mahasiswa yaitu efektif, cukup efektif, dan tidak efektif. Dari hasil analisis skor jawaban subjek pada kuesioner efektifitas strategi latihan, menunjukkan bahwa tidak ada subjek yang berada pada kategori tidak efektif, ada 24 subjek berada pada kategori cukup efektif, dan 33 subjek berada pada kategori efektif.AbstractEffectiveness of Vocal and Musical Instrumen Training Strategies for Students. This study aims to determine the effectiveness of musical instruments and vocal practice strategies for students in the ISI Yogyakarta Music Department. The research sample consisted of 55 subjects who were in the third and fifth semesters, we assume that students who are in that semester have gained experience in vocal and instrument training given by the lecturer. The method used in this research is descriptive quantitative. Quantitative data were obtained through the analysis of the subject's answer scores on the questionnaire on the effectiveness of the practice strategy to obtain an overview of the students' musical instrument and vocal practice strategies. In analyzing the level of effectiveness of the students' musical instrument and vocal practice strategies, we categorized them using a hypothetical score. With 3 categories to determine the level of effectiveness of student training, namely effective, moderately effective, and ineffective. From the results of the analysis of the subject's answer scores on the exercise strategy effectiveness questionnaire, it shows that there are no subjects in the ineffective category, 24 subjects are in the moderately effective category, and 33 subjects are in the effective category.Keywords: Effectiveness; Practice Strategies; Musical Instruments and Vocals
Mengukur Perubahan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Penggunaan Modul Teori Musik Akbar, Mohamad Alfiah; Jatmika, Ovan Bagus
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 21, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/resital.v21i1.3362

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perubahan hasil belajar mahasiswa kelas teori musik sebelum dan sesudah diterapkan modul teori musik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Adapun tahapan dalam penelitian ini meliputi, tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Data yang diperoleh antara lain hasil belajar mahasiswa, hasil observasi aktivitas belajar mahasiswa yang diperoleh dari lembar observasi dan hasil wawancara. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar mahasiswa, namun masih ada mahasiswa yang mendapat nilai pada kategori kurang. Selain itu, sebagian mahasiswa masih belum terbiasa dalam penggunaan modul. Sedangkan hasil penelitian pada siklus II ada peningkatan hasil belajar mahasiswa yang signifikan jika dibandingkankan dengan sebelum penerapan modul teori musik dan pada siklus I. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan modul ajar dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah teori musikABSTRACTMeasure changes in student learning outcomes through the use of music theory module. This study aims to measure changes in student learning outcomes in music theory classes before and after the music theory module is applied. The research method used was classroom action research (CAR), which was carried out in two cycles. The stages in this study include, the planning stage, the implementation of actions, observation, and reflection. The data obtained include student learning outcomes, observations of student learning activities obtained by observation sheets and interview results. The results of the study in the first cycle showed that there was an increase in student learning outcomes, but there were still students who scored in the poor category. In addition, some students are still unfamiliar with using modules. While the research results in the second cycle there is an increase in student learning outcomes significantly if dibandingkankan with prior application of music theory modules and the first cycle. These results indicate that the use of teaching modules to improve learning outcomes of students in the subject of music theory.Keywords: modules; music theory; learning outcomes
Peran Pengaplikasian Musik Latar dalam Penggambaran Karakter Arthur Fleck pada Film Joker (2019) Aji, Emanuel Pandu; Akbar, Mohammad Alfiah; Nugroho, Titis Setyono Adi
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 19, No 1 (2025)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v19i1.14796

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkap peran pengaplikasian musik latar dalam menggambarkan karakter Arthur Fleck pada film Joker (2019). Fokus penelitian berada pada penggabungan musik diegetic dan non-diegetic, serta perannya dalam merepresentasikan kompleksitas karakter utama. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka dan observasi, di mana data diperoleh melalui dokumentasi dan analisis pada dua scene yang menonjolkan penggabungan musik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggabungan musik diegetic dan non-diegetic efektif menciptakan kesan misterius, suram, dan gelap, selaras dengan karakter Arthur yang depresi, tidak stabil, dan penuh imajinasi. Dilakukan analisis sinematik (Bordwell & Thompson) untuk mengungkap keterpaduan antara musik, elemen visual seperti pencahayaan, kostum, sudut kamera, dan suasana yang mendukung pengembangan karakter. Musik latar pada film ini juga menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik musik film thriller (Brown), seperti harmoni disonan, ritme tak terduga, dan melodi berulang, yang memperkuat emosi dan karakter pemeran. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa penggabungan musik latar secara efektif mendukung penggambaran karakter Arthur Fleck, memberikan wawasan baru tentang pentingnya desain musik dalam memperkuat narasi dan representasi emosional dalam film
INTERTEKSTUALITAS TEKNIK BATTERY DAN DRUM SET PADA ‘MY FAVORITE THINGS’ VERSI DOMI & JD BECK Taufik, Ababil Thufail; Akbar, Mohamad Alfiah; Latif, Bakhrudin
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 19, No 1 (2025)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v19i1.16248

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi integrasi teknik permainan drum set dan section battery dalam sebuah pertunjukan musik yang utuh, dengan menggunakan karya “My Favorite Things” versi MonoNeon, DOMi, dan JD Beck sebagai objek interpretasi utama. Fokus penelitian ini adalah bagaimana teknik rudiment dari section battery yang berasal dari tradisi marching band diadaptasi dan diintegrasikan ke dalam permainan drum set melalui pendekatan intertekstualitas. Permainan drum set tersebut berkembang dalam format combo yang berakar pada tradisi musik jazz. Oleh karena itu, penelitian ini juga mengkaji bagaimana interaksi teknik antara dua tradisi yang berbeda tersebut membentuk suatu interpretasi musikal yang baru. Penelitian ini didasarkan pada teori intertekstualitas dan teori improvisasi, yang digunakan untuk memahami bagaimana dialog musikal antara dua pendekatan perkusi dapat menciptakan struktur ritmik yang inovatif dan ekspresif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dokumentasi audio-visual, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik rudiment seperti single stroke, double stroke roll, 5-stroke roll, dan paradiddle-diddle dapat diadaptasi dalam permainan drum set melalui pendekatan improvisatif yang fleksibel. Proses kolaborasi dengan section battery menghasilkan bentuk permainan kolektif seperti call and response, split rudiment, serta unison ritmik, yang menciptakan lapisan musikal baru. Penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi teknik dari dua tradisi yang berbeda ini tidak hanya menghasilkan kompleksitas ritmik, tetapi juga memperkuat daya visual dalam pertunjukan, khususnya pada resital tugas akhir yang menempatkan section battery secara aktif di pertengahan karya.Kata kunci: intertekstualitas, drum set, section battery, improvisas, jazz fusionThis study aims to explore the integration of drum set and section battery techniques within a cohesive musical performance, using the rendition of “My Favorite Things” by MonoNeon, DOMi, and JD Beck as the main object of interpretation. The focus of this research is on how rudimental techniques from the section battery, rooted in the marching band tradition, are adapted and integrated into drum set performance through an intertextual approach. The drum set performance develops within the combo format, which is grounded in the tradition of jazz music. Therefore, this study also examines how the technical interaction between these two musical traditions creates a new form of musical interpretation. The research is grounded in the theories of intertextuality and improvisation, and it employs a descriptive qualitative method with a case study approach. Data were collected through interviews, observations, audio-visual documentation, and literature review. The findings show that rudimental techniques such as single stroke, double stroke roll, 5-stroke roll, and paradiddle-diddle can be adapted into drum set performance through a flexible improvisational approach. The collaborative process with the section battery resulted in collective playing forms such as call and response, split rudiment, and rhythmic unison, which created new musical layers. This study demonstrates that integrating techniques from twodifferent traditions not only results in rhythmic complexity but also enhances the visual and expressive dimensions of contemporary musical performance.Keywords: intertextuality, drum set, section battery improvisatation, jazz fusion
PENERAPAN RUDIMENT PADA TEKNIK GHOST NOTE DALAM LAGU HUNGRY GHOST KARYA DARI GRUP MEHLIANA ginting, zevanya diankosta; Akbar, Mohamad Alfiah; Latif, Bakhrudin
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v17i2.10420

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami pengembangan rudiment pada teknik ghost note,penerapan rudiment pada teknik ghost note dalam lagu “Hungry Ghost” dan bentuk lagu “Hungry Ghost” karya grup Mehliana. Teknik ghost note pada drumset biasanya dimainkandengan dinamika lembut (piano) dan menggunakan teknik pukulan tap stroke pada snare drum. Beberapa rudiment penulis eksplorasi denganmengkombinasikan rudiment pada tangan kanan, kiri dan kaki kanan. LaguHungry Ghost disajikan dalam format trio menggunakan instrumen bass electric, keyboard, drumset. Lagu Hungry Ghost tidak memiliki melodiutama didalamnya, lagu ini hanya berisi putaran chord dan diisi denganimprovisasi keyboard. Penelitian ini menggunakan metode penelitiankualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kasus dalam penelitian iniadalah bagian rudiment pada teknik ghost note pada lagu Hungry Ghost. Hasil dari penelitian ini adalah, penerapan dan pengembangan rudimentmultiple bounce roll, flamacue single drap tap, flam accent, dan paradiddle pada teknik ghost note dalam lagu Hungry Ghost. Rudimentdan ghost note diterapkan dan dikembangkan tanpa mengurangi unsur dari lagu tersebut.
Potensi Non-Fungible Token (NFT) Dalam Industri Musik Di Era Digital Saputera, Alex Januar; Akbar, Mohamad Alfiah; Jayantoro, Setyawan
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v18i1.12090

Abstract

Pada era digital musisi mendistribusikan musiknya pada layanan streaming musik. Namun musisi belum cukup puas terhadap pendapatan royalti yang dibagikan dari layanan tersebut, karena terlalu kecil dan permasalahan royalti yang dianggap kurang transparan. Kemunculan Non-Fungible Token (NFT) dianggap oleh sebagian musisi dapat memecahkan persoalan royalti dan transparansi dalam industri musik, serta menghilangkan pihak ketiga seperti label dan agregator. Selain itu Non-Fungible Token (NFT) memberi banyak potensi dalam industri musik di era WEB 3.0. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi NFT dalam industri musik pada era digital. Subjek dalam penelitian ini adalah pelaku industri musik yang sudah mengadopsi NFT. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini NFT dapat memecahkan persoalan royalti, transparansi, dan melengkapi distribusi sebelumnya. Adopsi NFT dalam industri musik juga memberi banyak peluang dan potensi yang berhubungan dengan WEB 3.0, seperti pengarsipan, sistem tiket, utilitas, GameFi, kolaborasi antar seniman dan sebagai lisensi musik. Namun juga terdapat tantangan dan kedala yang menghambat NFT di adopsi sepenuhnya dalam industri musik.Kata kunci: Industri Musik, Non-Fungible Token (NFT), Era DigitalIn the digital era, musicians distribute their music on streaming services. However, musicians are not quite satisfied with the royalty income distributed from these services, because it is too small and the royalty problem is considered less transparent. The emergence of Non-Fungible Tokens (NFT) is considered by some musicians to solve the problem of royalties and transparency in the music industry, and eliminate third parties such as labels and aggregators. In addition, Non-Fungible Tokens (NFTs) provide a lot of potential in music industry especially in the WEB 3.0 era. This study aims to determine the potential of NFTs in the music industry in the digital era. The subjects in this study are music industry players who have adopted NFTs. The research method used is qualitative research with a phenomenological approach, data collection techniques carried out by observation, conducting interviews, and documentation. Results shows that NFTs can solve the problem of royalties, transparency, and complement the previous distribution. The adoption of NFTs in the music industry also provides many opportunities and potentials related to WEB 3.0, such as archiving, ticketing systems, utilities, GameFi, collaboration between artists and as a music license. However, there are also challenges and obstacles that prevent NFTs from being fully adopted in the music industry.Keywords: Music Industry, Non-Fungible Token (NFT), Digital Era
METRIC MODULATION UNTUK SOLO DRUMSET PADA LAGU SYNERGY KARYA ANIKA NILLES syahputra, ghifary akbar; Latif, Bakhrudin; Akbar, Mohamad Alfiah
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v17i2.10445

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses penerapan metric modulation untuk solo drumset pada lagu Synergy karya AnikaNilles. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kasus dalam penelitian ini adalah bagian metric modulation pada solo drumset. Pengumpulan data yang penulis lakukan adalah dengan observasi, wawancara, analisis data, dan eksplorasi. Metric modulation dibagi menjadi empat jenis, yaitu pulse modulation, duration modulation, abrupt modulation, dan written accelerando modulation. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metric modulation dengan konsep pulse modulation dan duration modulation. Solo drumset pada musik jazz umumnya dilakukan dengan trade 4, trade 8, trade 16, dan solo bebas (free). Hasil dari penelitian ini adalah penerapan metric modulation pada solo drumset yang dilakukan dengan menggunakan dua jenis metric modulation yaitu pulse modulation dan duration modulation. Pulse modulation adalahmetric modulation dimana tempo tetap konstan sementara pulse berubah. Lalu Duration modulation adalah jenis metric modulation dimana tempo bervariasi, namun pulse tetap atau bisa berubah. Solo drumset yang dilakukan pada lagu Synergy adalah solo drumset bebas dengan menggunakan iringan dari instrumen pengiring yaitu keyboard, bass, dan gitar electric. Dalam penyajian lagu Synergy, penulis tidak melakukan perubahan bentuk lagu sama sekali Bentuk lagu Anika Nilles didapatkan dengan mentranskrip secara keseluruhan lagu tersebut, bentuk lagu Anika Nilles adalah bentuk dual dengan struktur Tema A - Tema B – Tema A – Tema B – Solo Bass – Solo drumset – Tema B(ending). 
Pengaruh Penggunaan Drum Pad Kit Terhadap Teknik Pukulan Pada Drum Akustik Bagi Drumer Reguler/Wedding Gulo, Leonard Famatisaro; Akbar, Mohamad Alfiah; Satria, Eki
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v18i2.13666

Abstract

 AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena dominasi drum elektrik jenis drum pad kit oleh para drumer reguler/wedding. Drum pad kit menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan drum akustik, seperti volume yang dapat diatur, ukuran yang lebih kecil dan ringan, mudah dibawa, dan variasi suara yang dapat disesuaikan. Tetapi penggunaan drum pad kit dalam jangka panjang dapat memberikan dampak negatif bagi drumer saat beralih ke drum akustik. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan drum pad kit terhadap teknik dan kontrol dinamika seorang drumer. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dengan para drumer dan dokumentasi dengan mengambil foto para drumer yang menggunakan drum pad kit saat mereka tampil. Penelitian menunjukkan bahwa drumer yang menggunakan drum pad kit memiliki teknik pukulan dan kontrol dinamika yang berbeda dengan drumer yang menggunakan drum akustik. Penggunaan drum pad kit yang berlebihan dapat menyebabkan teknik pukulan yang tidak benar dan kurang dinamis dan kontrol dinamika yang salah.Kata kunci: drum pad kit, drum set, teknik pukulan, kontrol dinamika The Effect Of Using Electric Drums On Technique On Acoustic Drums For Drummers Reguler/WeddingAbstractThis research is motivated by the phenomenon of the dominance of electric drum pad kits by regular and wedding drummers. Drum pad kits offer various advantages over acoustic drums, such as adjustable volume, smaller size and light weight, ease of carry, and customizable sound variations. Long-term use of drum pad kits can have a negative impact on drummers when switching to acoustic drums. The purpose of this study is to determine the effect of using a drum pad kit on the technique and control of the dynamics of a drummer. The research method used in this research is a qualitative research method with a case study approach. The techniques used are observation, interviews with drummers, and documentation by taking photos of drummers who use drum pad kits when they perform. The research shows that drummers who use drum pad kits have different hitting techniques and control dynamics than drummers who use acoustic drums. Excessive use of drum pad kits can lead to incorrect and less dynamic hitting techniques and incorrect dynamic control.Keywords: drum pad kit, , drum set, stroke techinique, dynamics control 
Analisis Penciptaan dan Penyajian Musik Komposisi Paris (Waltz) pada Instrumen Gitar Karya Steven Dwi Hansen Aji, Prasetya; Akbar, Mohamad Alfiah; Jayantoro, Setyawan
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v18i1.12094

Abstract

ABSTRAKParis (Waltz) merupakan salah satu karya ciptaan Steven Dwi Hansen yang memiliki ciri khas tersendiri dibanding komposisi lainnya. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis sekaligus mengetahui metode penciptaan dan penyajian musik Steven Dwi Hansen dalam komposisi Paris (Waltz). Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan musikologis. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ditemukannya serangkaian metode penciptaan yang diterapkan dalam komposisi Paris (Waltz), terdapat empat tahapan metode penciptaan, yaitu ide penciptaan, struktur bentuk komposisi, instrumentasi, dan proses penciptaan karya yang meliputi pengaruh karya, penggunaan arpeggio, ornamentasi, ostinato, modulasi, dan teknik kontrapung. Dalam proses penyajiannya, dilakukan dalam tiga model, yaitu penyajian dalam album, penyajian secara live, dan penyajian dalam platform youtube. Ketiga model penyajian ini memiliki persamaan dan perbedaan antara satu sama lain yang membuat esensi dari komposisi tersebut semakin luas. Terdapat dua aspek yang menjadi persamaan dan perbedaan dari penyajian Steven Dwi Hansen, yaitu ditinjau dari segi intramusikal dan ekstramusikal. Intramusikal mencakup interpretasi Steven Dwi Hansen dalam komposisi pada ketiga model penyajian. Sedangkan ekstramusikal mencakup sarana pendukung jalannya pernyajian musik mulai dari pengaturan panggung yang menarik hingga ekspresi visual dari penyaji musik.Kata kunci: Analisis, Penciptaan Musik, Penyajian Musik, Gitar Klasik, Paris (Waltz), Steven Dwi Hansen ABSTRACTParis (Waltz) is one of his compositions that has its own distinctive characteristics compared to other compositions. The purpose of this research is to analyze and understand the methods of creation and presentation of Steven Dwi Hansen's music in the composition Paris (Waltz). This research method employs a qualitative approach with a musicological perspective. Data collection techniques include observation, interviews, and documentation. The research results indicate the discovery of a series of creation methods applied in the composition Paris (Waltz). There are four stages of the creation method, namely creative idea, composition structure, instrumentation, and the process of creating the work, which includes the influence of the work, the use of arpeggios, ornamentation, ostinato, modulation, and contrapuntal techniques. In the presentation process, it is carried out in three models: presentation in an album, live performance, and presentation on the YouTube platform. These three presentation models have similarities and differences that broaden the essence of the composition. There are two aspects that are similarities and differences in Steven Dwi Hansen's presentation, considering both intramusical and extramusical aspects. Intramusical aspects encompass Steven Dwi Hansen's interpretation in the composition in all three presentation models. Meanwhile, extramusical aspects include supporting elements for the music presentation, ranging from an attractive stage arrangement to the visual expression of the music performer.Keywords: analysis, music composition,music performance, classical guitar, Paris (Waltz), Steven Dwi Hansen.