Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pelatihan Strategi Koping pada Narapidana Remaja di Lembaga Pemasyarakatan Sanjiwani, Anak Agung Sri; Kurniawan, Afif; Budisetyani, IGA. Putu Wulan
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i1.22275

Abstract

Remaja yang terlibat dalam kasus hukum mengalami berbagai tekanan yang dapat menyebabkan kondisi stres. Hasil studi pendahuluan pada narapidana remaja menunjukkan bahwa terdapat empat remaja yang mengalami stres pada tingkat sedang dan berat. Gejala stres ditunjukkan dari kondisi emosi yang mudah marah, tersinggung, gelisah dan kesulitan tidur nyenyak. Kondisi stres belum dapat dihadapi dengan strategi koping yang efektif sehingga ditampilkan dengan cara-cara yang kurang adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan strategi koping dalam menurunkan stres yang dialami oleh narapidana remaja. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest-postest design dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala stres dari DASS (Depression anxiety stress scale) dengan analisis wilcoxon signed-ranks test. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah empat orang remaja berusia 15-18 tahun. Pemberian lembar kerja dan wawancara individual juga dilakukan guna memperdalam data yang diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan yang signifikan dari tingkat stres narapidana remaja antara sebelum dan setelah pemberian pelatihan strategi koping (z=-0,730; p=0,465, p>0,05), namun berdasarkan lembar kerja dan wawancara individual diketahui bahwa keempat subjek dapat melakukan penilaian ulang (reappraisal) secara positif terhadap situasi yang dialami dan dapat menentukan strategi koping yang efektif untuk diri masing-masing.Adolescent involved in legal cases experience various pressures that can lead to stressful conditions. Preliminary study results in adolescent inmates have shown that there are four adolescents experience stress at moderate and severe levels. Stress symptoms are shown from an emotional condition that is irritable, restless and difficulties sleep well. Stress conditions can not be solved with effective coping strategies that are displayed in less adaptive ways. The research aims to determine the influence of coping strategy training in reducing the stress experienced by adolescent inmate in prison. This research uses one group pretest-postest design with purposive sampling technique. Data collection is done using the stress scale of the DASS (Depression Anxiety Stress Scale) and analysis with wilcoxon signed-ranks test through the help of data processing software. The provision of individual worksheets and interviews is also done to deepen the data obtained. The results of this study showed that there were no significant changes in the stress levels of adolescent inmate between before and after providing coping strategy training (z=-0,730; p = 0,465, p > 0.05), but based on worksheets and individual interviews it is known that the four subjects can be positively reappraisal to the situation experienced and can determine an effective coping strategy for each of themselves. 
KEPUASAN PERKAWINAN PASANGAN PADA GELAHANG Sanjiwani, Anak Agung Sri; Valentina, Tience Debora
Jurnal Psikologi Udayana Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.965 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2017.v04.i01.p19

Abstract

Perkawinan pada gelahang merupakan suatu fenomena yang relatif baru bagi orang Bali yang beragama Hindu. Perkawinan pada gelahang dikatakan berbeda dengan dua bentuk perkawinan lainnya yaitu perkawinan biasa dan nyentana. Perbedaan tersebut adalah status pasangan yang setara yaitu sebagai purusa dan pasangan yang memilih perkawinan pada gelahang akan memiliki kewajiban dan tanggung jawab ganda yang tidak dialami oleh pasangan pada perkawinan biasa atau nyentana. Situasi tersebut kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan perkawinan pada gelahang. Mayoritas pasangan menginginkan hubungan perkawinan yang setara dan pasangan harus selalu menyesuaikan pemahaman pribadi terkait apa yang diharapkan terhadap pasangan pada perannya masing-masing untuk mendapatkan kepuasan perkawinan. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggali kepuasan perkawinan pasangan pada gelahang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara dan observasi dengan melibatkan tiga pasangan yang menjalani perkawinan pada gelahang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan terkait beratnya pelaksanaan perkawinan pada gelahang tidak memengaruhi pasangan dalam mengevaluasi kepuasan perkawinan. Hal ini dapat terjadi karena perkawinan pada gelahang merupakan satu-satunya solusi bagi kedua belah pihak pasangan. Pasangan perkawinan pada gelahang menunjukkan kepuasan menyangkut 1) perilaku pasangan yang sesuai dengan harapan; 2) keberadaan anak yang sangat berharga; 3) hubungan yang terjalin baik dengan orangtua serta mertua; dan 4) dukungan orang sekitar terkait pelaksanaan perkawinan pada gelahang.  Perasaan kurang puas juga dirasakan pasangan perkawinan terkait kondisi ekonomi dan sifat pasangan. Penggunaan kalimat yang sederhana dengan bahasa sehari-hari menjadi saran untuk peneliti selanjutnya agar dapat memudahkan pengambilan data pada responden penelitian.   Kata Kunci: Kepuasan perkawinan, perkawinan pada gelahang, kewajiban ganda
Dinamika psikologis remaja dengan oppositional defiant disorder yang tinggal panti asuhan Sanjiwani, Anak Agung Sri; Ambarini, Tri Kurniati; Budisetyani, I Gusti Ayu Putu Wulan
Jurnal Psikologi Udayana Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.914 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2020.v07.i01.p01

Abstract

Oppositional defiant disorder (ODD) atau gangguan perilaku menentang merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi pada remaja. Remaja yang tinggal di panti asuhan dapat menjadi rentan terhadap permasalahan perilaku yang terkait dengan penyesuaian lingkungan, aturan dan teman-teman baru. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih lanjut mengenai permasalahan perilaku, diagnosis serta dinamika psikologis dari perilaku menentang yang ditampilkan oleh KPS. Subjek dalam penelitian ini berjumlah satu orang yang merupakan remaja putri berusia 14 tahun. Teknik pengambilan data yang dilakukan terdiri dari wawancara semi terstruktur, observasi serta rangkaian tes psikologi mencakup tes grafis (DAP, BAUM & HTP), Children Behavior Checklist (CBCL), Forer’s Sentence Completion Test (FSCT) dan Weschler Intelligence Scale for Children (WISC). Hasil menunjukkan bahwa KPS memenuhi kriteria gangguan perilaku menentang (ODD) berdasarkan DSM-IV TR. Faktor-faktor terkait perilaku kasar dari ibu kandung dan perpindahan pengasuhan pada beberapa pihak mendasari kesulitan KPS untuk mengembangkan rasa aman dalam hubungannya sehingga ditunjukkan dalam perilaku tidak adaptif. Hal ini kemudian mempengaruhi terbentuknya insecure attachment pada KPS yang kemudian membuat KPS menentang figur otoritasnya, sering marah dan menyalahkan orang lain.
EDUKASI METODE MINDFUL JOURNALING DALAM PENINGKATAN STRATEGI MANAJEMEN STRES PADA REMAJA Sanjiwani, Anak Agung Sri; Wati, Ni Made Nopita; Dewi, Ni Luh Putu Thrisna; Lisnawati, Ketut; Sudarma, Nyoman
Servirisma Vol. 5 No. 1 (2025): Servirisma : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/servirisma.2025.51.93

Abstract

Stress is one of the mental health problems that can be experienced by adolescents. The dynamics of the transition to adulthood can create various challenges for adolescents. This is also accompanied by high peer competition, environmental demands, the urge to show themselves and other factors making adolescents a vulnerable group related to mental health issues. Stress, even in the mild category, if unrecognized and untreated can lead to greater potential for mental health problems. Based on this, the community service activities carried out aim to provide education to adolescent students regarding strategies in managing daily stress and introduce one of the strategies that can be done for stress management by doing mindful journaling. The methods provided were lectures, discussions and writing simulations for 24 students at the vocational high school level. The results of the community service activities showed that there was an increase in knowledge after being given the material as well as the ability to identify stressors, thoughts-feelings and evaluate actions in dealing with the stressors faced through mindful journaling exercises.
Gratitude intervention for the management of psychological distress in breast cancer survivors Sanjiwani, Anak Agung Sri; Dewi, Ni Luh Putu Thrisna; Wati, Ni Made Nopita; Lisnawati, Ketut
Psikologia: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 20 No. 1 (2025): Psikologia: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/psikologia.v20i1.17824

Abstract

Psychological distress in breast cancer survivors is related to the sequelae of the treatment and care process. Distress experienced includes emotional experiences related to multifactor and causes interference in overcoming the challenges of cancer, including physical symptoms and treatment. This study aims to determine the effect of providing gratitude intervention in the form of a gratitude diary/writing on psychological distress in breast cancer survivors. Twenty-two respondents were involved in this study, divided into a control group (n=11) and an experimental group (n=11). The method used in this study was a quantitative experimental one-group pre-post-test design. The results showed that gratitude diary/writing was significant in reducing psychological distress in breast cancer survivors (anxiety p=0.003; stress p=0.003; depression p=0.003). Gratitude diary conditions breast cancer survivors to actively remember the positive side and then reinterpret the life experiences experienced by increasing appreciation for the positive things that have happened.   Keyword: breast cancer survivor, gratitude diary, psychological distress,
Hubungan Health Locus of Control dengan Manajemen Diri pada Pasien Stroke Sumiari, Ni Wayan; Dewi, Ni Luh Putu Thrisna; Mahardika, I Made; Mirayanti, Ni Ketut Ayu; Lisnawati, Ketut; Sanjiwani, Anak Agung Sri
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi Vol. 14 No. 2 (2025): September
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jab.v14i2.854

Abstract

Stroke is one of the leading causes of long-term disability and requires continuous management, including rehabilitation and routine follow-up, to prevent recurrence. Optimal recovery depends not only on medical interventions but also on the patient's ability to consistently engage in self-management. One of the psychological factors influencing self-management behavior is the health locus of control, which refers to an individual's belief in their ability to control their health status. This study aims to analyze the relationship between health locus of control and self-management among stroke patients. A descriptive correlational design with a cross-sectional approach was employed, involving 50 respondents selected through total sampling. Data were collected using a standardized questionnaire and analyzed using the Spearman Rank test. The results showed that the majority of respondents (48%) had a moderate level of self-management, and 44% had an internal health locus of control. A significant relationship was found between health locus of control and self-management among stroke patients (p = 0.000), with a correlation coefficient of 0.946 indicating a very strong positive relationship. These findings suggest that the higher an individual’s belief in their ability to control their health, the better their self-management. Therefore, nursing interventions that focus on enhancing health locus of control can serve as an important strategy in the rehabilitation of stroke patients. It is recommended that healthcare professionals, particularly nurses, develop educational programs and psychosocial interventions aimed at strengthening the health locus of control of stroke patients to support long-term success in self-management.
Pengaruh cryotherapy oral terhadap kejadian mukositis akibat kemoterapi pada pasien kanker di ruang kemoterapi Lisnawati, Ketut; Sanjiwani, Anak Agung Sri; Dewi, Ni Luh Putu Thrisna; Wati, Ni Made Nopita
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 5 No 4 (2025): September Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v5i4.1455

Abstract

Background: Mucositis is one of the most common complications experienced by cancer patients undergoing chemotherapy. Effective management strategies are needed to reduce the severity of mucositis and improve patient quality of life. Purpose: To determine the effect of Oral Cryotherapy in reducing chemotherapy-induced mucositis in cancer patients. Method: A quasi-experimental design with a pre-post-test approach with a control group was used. The sampling technique used was purposive sampling, involving 34 participants: 17 in the intervention group and 17 in the control group. Mucositis severity was measured using the Oral Assessment Guide (OAG). Data analysis was performed using the non-parametric Mann-Whitney test. Results: Oral Cryotherapy was significantly effective in reducing the severity of chemotherapy-induced mucositis in cancer patients (p = 0.00; α = 0.05). Conclusion: Oral cryotherapy is an effective non-pharmacological intervention for reducing chemotherapy-induced mucositis in cancer patients and can therefore be considered as part of supportive care in oncology nursing practice.   Keywords: Chemotherapy; Mucositis; Oral cryotherapy.   Pendahuluan: Mukositis merupakan salah satu komplikasi yang paling sering dialami pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Strategi penatalaksanaan yang efektif diperlukan untuk menurunkan tingkat keparahan mukositis serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh Cryoterapi Oral dalam menurunkan mukositis akibat kemoterapi pada pasien kanker. Metode: Desain quasi-eksperimen dengan pendekatan pre–post-test with control group. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan melibatkan 34 partisipan yang terdiri dari 17 orang pada kelompok intervensi dan 17 orang pada kelompok kontrol. Tingkat keparahan mukositis diukur menggunakan instrumen Oral Assessment Guide (OAG). Analisis data dilakukan dengan uji non-parametrik Mann–Whitney. Hasil: Cryoterapi Oral efektif secara signifikan dalam menurunkan tingkat keparahan mukositis akibat kemoterapi pada pasien kanker (p = 0,00; α = 0,05). Simpulan: Cryoterapi Oral merupakan intervensi non-farmakologis yang efektif untuk menurunkan mukositis akibat kemoterapi pada pasien kanker, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari perawatan suportif dalam praktik keperawatan onkologi.   Kata Kunci : Cryoterapi Oral; Kemoterapi; Mukositis.
Edukasi Peran Kepala Ruang dalam Menerapkan Gaya Kepemimpinan Caring Leadership Wati, Ni Made Nopita; Dewi, Ni Luh Putu Thrisna; Lisnawati, Ketut; Sanjiwani, Anak Agung Sri; Sudarma, Nyoman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada Vol. 6 No. 2 (2024): Desember: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47859/wuj.v6i2.505

Abstract

Background: Leadership is one of the crucial aspects in managing a health care unit, especially in nursing. A leadership style that focuses on attention and empathy, or known as Caring Leadership, has been shown to improve the quality of service and patient satisfaction. This community service aims to improve the understanding and ability of the head of the room in implementing the Caring Leadership style. Methods: This activity is carried out through a series of training and interactive discussions involving the head of the room in various hospitals. Educational materials include an introduction to the concept of Caring Leadership, effective communication techniques, and strategies in supporting the nursing team. Results: The results of this activity show an increase in participants' knowledge and skills in applying Caring Leadership in their work environment. The impact is expected to create a more harmonious work atmosphere and support the improvement of the quality of health services. Conclusion: This activity also contributes to improving the welfare of the nursing team and patient satisfaction.
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KOPING PADA REMAJA MELALUI EDUKASI TEKNIK MINDFUL S.T.O.P DI DESA PENGLIPURAN Sanjiwani, Anak Agung Sri; Wati, Ni Made Nopita; Dewi, Ni Luh Putu Thrisna; Lisnawati, Ketut; Sudarma, Nyoman
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.11434

Abstract

Remaja menjadi salah satu kelompok usia yang tergolong rentan dalam menghadapi berbagai permasalahan kesehatan mental. Tugas perkembangan yang harus dilalui oleh remaja melibatkan berbagai potensi konflik yang berkaitan dengan penyesuaian terhadap tuntutan dari orangtua, guru, teman sebaya, keluarga besar dan diri sendiri. Strategi koping memiliki peran penting bagi remaja dalam mengatasi dinamika perkembangan yang dialami dalam masa remaja. Teknik Mindful S.T.O.P merupakan bagian dari pendekatan mindfulness yang dapat memfasilitasi remaja dalam menghadapi stresor maupun tekanan dalam keseharian. Edukasi teknik Mindful S.T.O.P diberikan dalam bentuk ceramah kepada kelompok karang taruna yang tergabung dalam Sekaa Truna Truni di Desa Penglipuran. Evaluasi dilakukan melalui kuisioner pengetahuan. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan remaja mengenai strategi koping adaptif dari kurang (55%) menjadi kategori baik (45%) dan cukup (55%).  Upaya edukasi ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan remaja mengenai cara adaptif dalam mengelola stresor yang dirasakan namun juga melatih remaja untuk mengenali diri sendiri mulai dari kecenderungan pikiran negatif yang muncul, perasaan yang menyertai hingga perilaku dalam menangani ketidaknyamanan tersebut. Mindful S.T.O.P dapat menjadi langkah awal bagi remaja dalam mengenali dirinya dan meningkatkan kesadaran dalam menentukan respon terhadap berbagai peristiwa yang dimaknai negatif bagi diri. Teknik ini tepat bagi remaja karena tergolong sederhana dan dapat dilakukan secara mandiri tanpa memerlukan media khusus.
Edukasi dan Penerapan Terapi Kipas sebagai Pendekatan Alternatif untuk Mengurangi Spastisitas dan Meningkatkan Koordinasi pada Pasien Pasca-Stroke Dewi, Ni Luh Putu Thrisna; Wati, Ni Made Nopita; Lisnawati, Ketut; Sanjiwani, Anak Agung Sri; Sudarma, I Nyoman
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol. 7 No. 3 (2025): November
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v7i3.963

Abstract

Stroke is one of the leading causes of long-term disability, requiring continuous rehabilitative interventions. This community service program aimed to provide education and training on fan therapy as a non-pharmacological approach to help reduce spasticity and improve coordination in stroke survivors. The activity was conducted at the Amaranee Foundation in Bali, involving stroke survivors as participants. Initial assessments showed that the majority of participants had high blood pressure (64%) and normal blood glucose levels (71%). Before the educational session, most participants had a low level of knowledge (89.2%), but after the fan therapy education and practical demonstration, there was a significant improvement, with 64.2% reaching a moderate level and 35.8% achieving a high level of knowledge. Fan therapy was chosen for its ease of implementation, absence of side effects, and potential for independent application. Participants demonstrated high enthusiasm throughout the program and were able to practice basic fan therapy techniques to reduce muscle stiffness and enhance motor coordination. This program contributed positively to community-based rehabilitation efforts, particularly for stroke survivors in need of simple yet effective approaches. Fan therapy education is considered relevant as a sustainable recovery intervention within community settings.