Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Efektivitas konseling kelompok realita untuk menurunkan kecemasan pada klien permasyarakatan Febrianto, Bayu; Ambarini, Tri Kurniati
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.92 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i1.7838

Abstract

Abstrak. Kecemasan merupakan masalah yang umum yang kerap dirasakan oleh manusia. Klien pemasyarakatan yang merupakan narapidana yang telah kembali ke masyarakat juga mengalami kecemasan, yang berpotensi menimbulkan masalah. Kecemasan pada klien pemasyarakatan akan mengganggu tujuan dari program re-integrasi yang diberikan, sehingga perlu diberikan tindakan yang sesuai untuk menurunkan tingkan kecemasan tersebut. Konseling kelompok realita merupakan metode yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat kecemasan pada klien pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas dari konseling kelompok realita untuk menurunkan kecemasan pada klien pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram. Desain penelitian adalah quasi experimental – nonequvalent control group pre-test/post-test, menggunakan Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan intervensi. Artinya adalah konseling kelompok realita efektif untuk menurunkan kecemasan pada klien pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram.Kata kunci: kecemasan, konseling kelompok realita Abstract. Anxiety is a common problem that people felt. Correctional clients who have returned to the community also experience anxiety, which could cause problems. Anxiety in correctional clients will interfere with the purpose of the re-integration program provided, so that appropriate intervention need to be given to reduce the anxiety. Reality group counseling is a method that can be done to reduce anxiety levels in correctional clients. This study aims to measure the effectiveness of group counseling reality to reduce anxiety in correctional clients at Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram. The study design was quasi experimental – nonequvalent control group pre-test/post-test, using the Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). The results of data analysis showed a significant difference between the experimental group and the control group after being given an intervention. This means that group reality counseling is effective for reducing anxiety in correctional clients at Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram.Keywords: anxiety, reality group counseling
PELATIHAN KONTROL DIRI UNTUK MENURUNKAN PERILAKU AGRESIF SISWA Zahrani, Zahrani; Ambarini, Tri Kurniati
Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA Vol 11, No 2 (2019): ANALITIKA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.813 KB) | DOI: 10.31289/analitika.v11i2.2798

Abstract

Agresivitas merupakan salah satu permasalahan serius yang rentan terjadi pada usia remaja sebagaimana yang dialami oleh siswa kelas VIII F SMPN Z Surabaya. Kegagalan melakukan kontrol diri dapat menjadi salah satu penyebab perilaku agresif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat efektivitas pelatihan kontrol diri untuk: (1) meningkatkan pemahaman siswa mengenai kontrol diri dan agresivitas; dan (2) menurunkan perilaku agresif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Tipe eksperimen yang dilakukan adalah one group pretest-posttest design. Pemilihan subjek dilakukan dengan purposive sampling. Subjek yang terlibat yakni 33 orang siswa kelas VIII F SMPN Z Surabaya. Perilaku agresif diukur dengan skala agresivitas oleh Buss & Perry (1992) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa indonesia. Skala agresivitas diberikan sebelum dan sesudah pelatihan kepada masing-masing subjek. Subjek menjalani 10 sesi pelatihan yang dilaksanakan selama 2 hari. Data yang terkumpul dianalisis dengan paired sample t-test. Hasilnya menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan yang signifikan pada pemahaman subjek mengenai kontrol diri dan agresivitas sebelum dan sesudah penelitian, di mana rata-rata pemahaman subjek meningkat setelah pelatihan; (2) rata-rata perilaku agresif siswa menurun setelah pelatihan, namun angka penurunannya tidaklah signifikan. Secara keseluruhan, pelatihan kontrol diri efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa namun tidak efektif untuk menurunkan perilaku agresif.  
Gangguan Kepribadian Skizotipal pada Perempuan di Bali Ariyanti, Ni Made Putri; Ambarini, Tri Kurniati; Widiasavitri, Putu Nugrahaeni
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i2.22913

Abstract

Kepribadian skizotipal dipandang sebagai sebuah kontinum dari kondisi sehat menuju patologis, dengan ciri kepribadian skizotipal di titik akhir sehat dan gangguan kepribadian skizotipal pada titik akhir patologis. Prevalensi menunjukkan pada populasi klinis yang mengalami gangguan kepribadian skizotipal adalah 0-2% sedangkan pada populasi umum adalah 4%. Gangguan kepribadian skizotipal adalah defisit pada sosial dan interpersonal yang ditandai dengan rasa ketidaknyamanan, berkurangnya kemampuan untuk menjalani hubungan yang dekat dan adanya distorsi kognitif, serta perilaku yang eksentrik. Ketika gangguan kepribadian skizotipal tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka penderita akan memiliki dampak yang serius pada perilaku dan motivasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dinamika kepribadian pada perempuan yang memiliki gangguan kepribadian skizotipal dan penyebab gangguan tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitiatif dengan pendekatan studi kasus. Penggalian data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan tes psikologis (WAIS, DAP, HTP, BAUM, SSCT, dan TAT). Adapun uji kredibilitas yang digunakan adalah dengan teknik triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Subjek dalam penelitian ini adalah satu perempuan berusia 46 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NR memiliki defisit pada hubungan sosial dan interpersonal yang disebabkan rasa tidak nyaman dan pikiran paranoid yang dimiliki terhadap lingkungannya. NR yang merasa tertekan dan memiliki pengalaman traumatis membuat NR menggunakan mekanisme pertahanan diri dengan mengosongkan pikiran dan terhanyut dalam ‘dunia lain’ untuk memutuskan diri dari hubungan sosial. Hal ini memengaruhi pekerjaan dan aspek sosialnya.Schizotypal personality is seen as a continuum from healthy to pathological, with schizotypal personality traits at the healthy endpoint and schizotypal personality disorder at the pathological endpoint. The prevalence rate of schizotypal personality disorder in the clinical population is 0-2% while the general population is 4%. Schizotypal Personality Disorder is an interpersonal and social deficit marked by discomfort with, and reduced capacity for close relationships as well as by cognitive distortions and eccentrics of behavior. When a schizotypal personal disorder is not treated properly, it can have a serious impact on behavior and motivation. This research aims to describe the dynamics of personality in women and the cause of schizotypal personality disorder. This research was conducted using a qualitative approach with a case study method. The data collected from interviews, observation, and psychological tests (WAIS, DAP, HTP, BAUM, SSCT, and TAT). The credibility test used in this research is the triangulation technique, triangulation of sources, techniques, and time. The subject of this study was a woman aged 46 years old. The result of the study showed that deficits in social and interpersonal are caused by discomfort and paranoid thought while interacting with other people. NR who feels stressed and has a traumatic experience with significant other, made NR use the mechanism defense by blanking out or seeming to drift off into another world to disconnect socially. This affected her work life and social aspect
Tuning into Kids Training to Improve Emotion Coaching’s Skill of Mother With Early Childhood Children Husna, Mai Tiza; Ambarini, Tri Kurniati
Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam Vol 13, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/alqalb.v13i1.3874

Abstract

Abstract: The aim of this study is to determine the effectiveness of Tuning in to kids training in improving the emotion coaching of mothers who have early childhood children. This research is a quasi experimental research with non randomized pretest  -            posttest control group design. The subjects of this study consisted of 20 people divided into two groups. Data collection was performed using Maternal Emotional Style Quastionnare scale (7 items) developed by Lagace-Seguin and Coplan (2005). Data were analyzed using Independent sample t-test. The result show that there are a significance difference emotion coaching’s score between experiment and control group. The training has a great effect in improving the emotion coaching of the mother.The final result of this study is Tuning in to kids training effectively improve emotion coaching of the mother with early childhood.
Efektivitas konseling kelompok realita untuk menurunkan kecemasan pada klien permasyarakatan Bayu Febrianto; Tri Kurniati Ambarini
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 7 No. 1 (2019): January
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.92 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i1.7838

Abstract

Abstrak. Kecemasan merupakan masalah yang umum yang kerap dirasakan oleh manusia. Klien pemasyarakatan yang merupakan narapidana yang telah kembali ke masyarakat juga mengalami kecemasan, yang berpotensi menimbulkan masalah. Kecemasan pada klien pemasyarakatan akan mengganggu tujuan dari program re-integrasi yang diberikan, sehingga perlu diberikan tindakan yang sesuai untuk menurunkan tingkan kecemasan tersebut. Konseling kelompok realita merupakan metode yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat kecemasan pada klien pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas dari konseling kelompok realita untuk menurunkan kecemasan pada klien pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram. Desain penelitian adalah quasi experimental – nonequvalent control group pre-test/post-test, menggunakan Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan intervensi. Artinya adalah konseling kelompok realita efektif untuk menurunkan kecemasan pada klien pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram.Kata kunci: kecemasan, konseling kelompok realita Abstract. Anxiety is a common problem that people felt. Correctional clients who have returned to the community also experience anxiety, which could cause problems. Anxiety in correctional clients will interfere with the purpose of the re-integration program provided, so that appropriate intervention need to be given to reduce the anxiety. Reality group counseling is a method that can be done to reduce anxiety levels in correctional clients. This study aims to measure the effectiveness of group counseling reality to reduce anxiety in correctional clients at Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram. The study design was quasi experimental – nonequvalent control group pre-test/post-test, using the Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). The results of data analysis showed a significant difference between the experimental group and the control group after being given an intervention. This means that group reality counseling is effective for reducing anxiety in correctional clients at Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram.Keywords: anxiety, reality group counseling
Pelatihan Kontrol Diri untuk Menurunkan Perilaku Agresif Siswa Zahrani Zahrani; Tri Kurniati Ambarini
Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA Vol 11, No 2 (2019): ANALITIKA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/analitika.v11i2.2798

Abstract

Agresivitas merupakan salah satu permasalahan serius yang rentan terjadi pada usia remaja sebagaimana yang dialami oleh siswa kelas VIII F SMPN Z Surabaya. Kegagalan melakukan kontrol diri dapat menjadi salah satu penyebab perilaku agresif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat efektivitas pelatihan kontrol diri untuk: (1) meningkatkan pemahaman siswa mengenai kontrol diri dan agresivitas; dan (2) menurunkan perilaku agresif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Tipe eksperimen yang dilakukan adalah one group pretest-posttest design. Pemilihan subjek dilakukan dengan purposive sampling. Subjek yang terlibat yakni 33 orang siswa kelas VIII F SMPN Z Surabaya. Perilaku agresif diukur dengan skala agresivitas oleh Buss & Perry (1992) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa indonesia. Skala agresivitas diberikan sebelum dan sesudah pelatihan kepada masing-masing subjek. Subjek menjalani 10 sesi pelatihan yang dilaksanakan selama 2 hari. Data yang terkumpul dianalisis dengan paired sample t-test. Hasilnya menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan yang signifikan pada pemahaman subjek mengenai kontrol diri dan agresivitas sebelum dan sesudah penelitian, di mana rata-rata pemahaman subjek meningkat setelah pelatihan; (2) rata-rata perilaku agresif siswa menurun setelah pelatihan, namun angka penurunannya tidaklah signifikan. Secara keseluruhan, pelatihan kontrol diri efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa namun tidak efektif untuk menurunkan perilaku agresif.  
The Meanng in life And Depression Level Among Student Happy Cahaya Mulya; Tri Kurniati Ambarini
PSIKODIMENSIA Vol 18, No 2: Desember 2019
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v18i2.2151

Abstract

The aim of this study is to understand the relationship between meaning in life and depression levels of university students. Additionally, this study also aims to understand the relationship between the two aspects of meaning in life with depression levels. This study was done on 254 students using LRI-R to measure meaning in life and BDI-II Indo Version to measure level of depression. Data analysis technique used in this study is kendall tau_b. The result of this study shows that meaning in life has a negative relationship with level of depression on university students. Apart from that, this study also shows that both aspects of meaning in life, framework and fulfillment, have negative relationships with depression levels.
Terapi Brief Mindfulness-Based Body Scan untuk Menurunkan Stres Atlet Bola Basket Wanita Profesional Dian Kartika Amelia Arbi; Tri Kurniati Ambarini
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 1 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.135 KB) | DOI: 10.20473/jpkm.V3I12018.1-12

Abstract

Tujuan dari intervensi ini adalah untuk menguji efektivitas terapi mindfulness-based body scan untuk mengurangi stres pada atlet bola basket wanita profesional. Intervensi ini menggunakan desain single subject design. Setiap partisipan intervensi berlatih 5 menit mindfulness breathing, 15 menit body scan, dan STOP sebagai teknik untuk menghadapi situasi stres. Pada setiap sesi terapi, partisipan akan diberikan skala perceived stress (PSS-10) untuk mengukur perubahan tingkat stres pada setiap sesinya. Hasil dari analisis visual dalam intervensi ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan stres pada partisipan setelah terapi mindfulness-based body scan. Penulis menganalisis data dengan teknik percentage of non-overlapping data (PND) untuk mengukur effect size dan hasil analisis menunjukkan efek terapi yang relatif besar untuk menurunkan stres partisipan.
Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Ketahanan Keluarga di Masyarakat Pesisir Kota Surabaya Endang R Surjaningrum; Tri Kurniati Ambarini; Atika Dian Ariana; Dian Kartika Amelia Arbi; Ika Yuniar Cahyanti; Nurul Hartini
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 2 (2020): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I22020.134-141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membekali kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan pengetahuan mengenai keluarga, pengasuhan, dan kesehatan mental. Kader PKK adalah fasilitator di tingkat desa atau kelurahan yang diharapkan dapat menjadi agen perubahan untuk meningkatkan ketahanan keluarga. Metode kegiatan adalah pembekalan materi kepada 42 kader PKK dari sembilan Rukun Warga (RW) di Kelurahan Rangkah, Kota Surabaya. Metode kegiatan berupa Diskusi Kelompok Terarah (DKT) dan ceramah mengenai Kesehatan Mental, Psikologi Keluarga, dan Pengasuhan. DKT diarahkan berdasarkan pertanyaan mengenai kondisi kesehatan mental masyarakat, gambaran mengenai perilaku kesehatan mental, permasalahan dalam keluarga, dan pengasuhan. Hasil diskusi dianalisis dan disimpulkan melalui pendekatan kualitatif.
Hubungan Faktor Trauma Masa Lalu dengan Status Mental Beresiko Gangguan Psikosis Pada Remaja Akhir di DKI Jakarta Charisma Dian Uswatun Hasanah; Tri Kurniati Ambarini
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 2 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V3I22018.73-81

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara faktor yang menyebabkan trauma masa lalu dengan status mental beresiko gangguan psikosis pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksplanatori dengan analisis uji korelasi Spearman’s rho dengan 183 subjek, terdiri dari 91 laki-laki dan 92 perempuan dengan kriteria remaja akhir berusia 17-24 tahun yang berdomisili di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode survey menggunakan kuisioner. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur faktor trauma pada masa lalu adalah kuisioner faktor trauma pada masa lalu, sedangka alat ukur yang mengukur status mental beresiko gangguan psikosis adalah skala identifikasi status mental beresiko gangguan psikosis. Kedua alat ukur dikembangkan oleh Ambarini (2019). Penelitian ini menghasilkan terdapat hubungan signifikan antara faktor trauma masa lalu dengan status mental beresiko gangguan psikosis. Hubungan ini memiliki kekuatan arah positif, artinya apabila seseorang memiliki nilai faktor trauma pada masa lalu yang tinggi maka resiko memiliki status mental beresiko juga akan tinggi.