Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH KOMPOSISI SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KOEFISIEN GESEK DAN TEMPERATUR GESEK PADA BAHAN KOPLING CLUTCH KENDARAAN DARI KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA SERBUK TEMBAGA FIBERGLASS DENGAN MATRIK PHENOL Purboputro, Pramuko Ilmu; Febriantoko, Bambang Waluyo
Jurnal Simetris Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Simetris
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.872 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan dengan menggunakan fraksi berat serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass dengan resin phenolic terhadap keausan dan kekerasan specimen kampas kopling dan membandingkannya dengan kampas kopling yang sudah ada di pasaran Special Genuine Part (SGP ). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass, dan resin phenolic. Pembuatan dilakukan dengan  proses kompaksi, dengan gaya sebesar 2 ton dan ditahan selama 60 menit. Setelah mencapai holding time yang diinginkan, dies (cetakan) dimasukkan kedalam oven dan dilakukan proses sintering dengan suhu 800 C selama 40 menit dan specimen dikeluarkan dari cetakan. Setelah didapat tiga specimen kampas kopling variasi serart kelapa, serbuk tembaga, dan fiberglass lalu dilakukan proses pengujian kekerasan Brinell dengan standar ASTM F 1957-99 dan pengujian keausan dengan standar ASTM D 3702-94 kemudian dilakukan foto makro untuk melihat kepadatan dan sifat masing-masing bahan penyusun specimen kampas kopling.  Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa komposisi bahan dengan fraksi berat serat kelapa sebesar 40 %, serbuk tembaga sebesar 20 %, fiberglass 20 % dan resin phenolic 20% didapat harga kekerasan 4,098 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,14 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,19 mm/jm. Sehingga mendekati harga kampas kopling SGP dengan harga kekerasan 3,974 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,15 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,20 mm/jm.   Kata kunci : kampas kopling, serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass, resin phenol, kekerasan, keausan.
PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEAUSAN, KEKUATAN TARIK DAN IMPACT KOMPOSIT SERAT PELEPAH PISANG BERMATRIKS POLYESTER Sani, Syaiful Anwar; Purboputro, Pramuko Ilmu; Ngafwan, Ngafwan
Media Mesin VOL 16, NO 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin UMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara panjang serat pelepah pisang 10 mm, 20 mm, 30 mm, 40 mm terhadap keausan, kekuatan tarik dan impact  komposit serat pelepah pisang dengan matrik polyester. Selain itu untuk meneliti jenis-jenis patahan yang terjadi pada pengujian impact dan tarik.              Pada penelitian ini serat yang digunakan adalah serat pelepah pisang kepok dengan fraksi volume 50%, panjang serat 10 mm, 20 mm, 30 mm, 40 mm. Proses pembuatan spesimen menggunakan pressmold. Jenis matrik  yang digunakan adalah polyester BQTN 157, 1% hardener. Cetakan spesimen menggunakan kaca. Standart acuan untuk pembuatan dan pengujian spesimen yang digunakan yaitu ASTM D 256 untuk pengujian impact  dan ASTM D 638-03 type I untuk pengujian tarik, serta untuk pengujian keausan menggunakan metode ’’Ogoshi High Speed Universal Wear Testing Machine’’ (type OAT-U).              Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perbandingan panjang serat tidak begitu berpengaruh terhadap kekuatan impact. Spesimen dengan serat yang semakin panjang akan semakin tahan lama dalam menahan beban tarik karena serat yang panjang mempunyai struktur yang lebih sempurna yang terpasang sepanjang sumbu serat dan cacat internal pada serat lebih sedikit daripada material serat yang pendek. Semakin panjang serat maka tingkat keausannya semakin tinggi. Sedangkan serat yang pendek memiliki kerapatan dan kemampuan yang lebih dalam meredam gesekan dibandingkan serat yang panjang sehingga tingkat keausannya relatif rendah. Sehingga serat yang lebih pendek baik digunakan sebagai bahan kanvas rem. Jenis patahan yang terjadi adalah pull out fiber pada spesimen uji impact dan patah getas pada spesimen uji tarik.
PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP TEMPERATUR GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN Purboputro, Pramuko Ilmu
Media Mesin VOL 16, NO 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin UMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan dengan menggunakan fraksi berat serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass dengan resin phenolic terhadap keausan dan kekerasan specimen kampas kopling dan membandingkannya dengan kampas kopling yang sudah ada di pasaran Special Genuine Part (SGP ).Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass, dan resin phenolic.               Pembuatan dilakukan dengan  proses kompaksi, dengan gaya sebesar 2 ton dan ditahan selama 60 menit. Setelah mencapai holding time yang diinginkan, dies (cetakan) dimasukkan kedalam oven dan dilakukan proses sintering dengan suhu 800 C selama 40 menit dan specimen dikeluarkan dari cetakan. Setelah didapat tiga specimen kampas kopling variasi serart kelapa, serbuk tembaga, dan fiberglass lalu dilakukan proses pengujian kekerasan Brinell dengan standar ASTM F 1957-99 dan pengujian keausan dengan standar ASTM D 3702-94 kemudian dilakukan foto makro untuk melihat kepadatan dan sifat masing-masing bahan penyusun specimen kampas kopling.               Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa variasi 1 memiliki temperatur rata-rata yang paling tinggi yaitu dengan 77,70C dan yang paling rendah adalah variasi 2 yaitu 710C. Hasil temperatur gesek terendah adalah 77oC pada variasi 2pada kondisi kering. Pada kondisi basah temperatur gesek terendah adalah  47,7oC pada  variasi 3. 
PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN Purboputro, Pramuko Ilmu; Kusuma, Rahmat
Media Mesin Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan dengan menggunakan fraksi berat serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass dengan resin phenolic terhadapa keausan dan kekerasan spesimen kampas kopling dan membandingkannya dengan kamplas kopling yang sudah ada di pasaran Special Genuine Part (SPG)              Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass, dan resin phenolic.              Pembuatan dilakukan dengan proses kompaksi, dengan gaya sebesar 2 ton dan ditahan selama 60 menit. Setelah mencapai holding time yang diinginkan, dies (cetakan) dimasukkan ke dalam oven dan dilakukan proses sintering dengan suhu 80°C selama 40 menit dan spesimen dikeluarkan dari cetakan. Setelah didapat tiga spesimen kampas kopling variasi serat kelapa, serbuk tembaga, dan fiberglass lalu dilakukan pengujian kekerasan Brinell dengan standar ASTM F 1957-99 dan pengujian keausan dengan standar ASTM D 3702-94 kemudian dilakukan foto makro dengan melihat kepadatan dan sifat masing-masing bahan penyusun spesimen kampas kopling.              Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa komposisi bahan dengan fraksi berat serat kelapa sebesar 40%, serbuk tembaga sebesar 20%, fiberglass 20% dan resin phenolic 20% didapat harga kekerasan 4,098 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,14 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,19 mm/jm. Sehingga menedekati harga kampas kopling SGP dengan harga kekerasan 3,974 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,15 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,20 mm/jm.
PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KARAKTER DINAMIS DAN WAKTU GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN Purboputro, Pramuko Ilmu
Media Mesin VOL 16, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan dengan menggunakan fraksi berat serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass dengan resin phenolic terhadap keausan dan kekerasan specimen kampas kopling dan membandingkannya dengan kampas kopling yang sudah ada di pasaran Special Genuine Part (SGP ). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass, dan resin phenolic.               Pembuatan dilakukan dengan  proses kompaksi, dengan gaya sebesar 2 ton dan ditahan selama 60 menit. Setelah mencapai holding time yang diinginkan, dies (cetakan) dimasukkan kedalam oven dan dilakukan proses sintering dengan suhu 800 C selama 40 menit dan specimen dikeluarkan dari cetakan. Setelah didapat tiga specimen kampas kopling variasi serart kelapa, serbuk tembaga, dan fiberglass lalu dilakukan proses pengujian kekerasan Brinell dengan standar ASTM F 1957-99 dan pengujian keausan dengan standar ASTM D 3702-94 kemudian dilakukan foto makro untuk melihat kepadatan dan sifat masing-masing bahan penyusun specimen kampas kopling.                Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa komposisi bahan dengan fraksi berat serat kelapa sebesar 40 %, serbuk tembaga sebesar 20 %, fiberglass 20 % dan resin phenolic 20% didapat harga kekerasan 4,098 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,14 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,19 mm/jm. Sehingga mendekati harga kampas kopling SGP dengan harga kekerasan 3,974 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,15 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,20 mm/jm. Waktu pengkoplingan tersingkat pada kondisi kering adalah 1,75 detik,pada variasi 3.
Pengembangan Ketahanan Keausan Pada Bahan Kampas Rem Sepeda Motor Dari Komposit Bonggol Jagung Purboputro, Pramuko Ilmu
Media Mesin Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memanfaatkan bonggol jagung sebagai serat pengisi. Bonggol jagung dalam hal ini sebagai serat penguat karena termasuk serat alam yang limbahnya banyak tidak dipergunakan. Matiks yang digunakan adalah polyesester dengan serat campuran fiberglass.              Metoda pembuatannya dengan cara pengepresan dan sintering pada suhu 180°C. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kekerasan, impak dan keausan.              Hasilnya adalah untuk pengujian keausan Ogoshi pada kondisi kering, maka bahan kampas rem mempunyai nilai keausan yang paling rendah yanitu sebesar 0,00041 mm2/kg, yang sedikit lebih besar dari produk di pasaran yaitu sebesar 0,00014 mm2/kg. Untuk pengujian keausan Ogoshi basah dengan air, diperoleh bahwa, bahan kampas rem paling rendah keausannya yaitu sebesar 0,0062 mm2/kg, namun masih lebih tinggi sedikit dari bahan kampas rem pasaran (eksipart) yaitu sebesar 0,0032 mm2/kg.
Pengaruh Komposisi Serat Kelapa Terhadap Kekerasan, Keausan, dan Koefisien Gesek Bahan Kopling Gesek Kendaraan Purboputro, Pramuko Ilmu; Kusuma, Rahmat
Media Mesin Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan dengan menggunakan fraksi berat serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass dengan resin phenolic terhadapa keausan dan kekerasan spesimen kampas kopling dan membandingkannya dengan kampas kopling yang sudah ada di pasaran Special Genueine Part (SGP). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat kelapa, serbk tembaga, fiberglass dan resin phenolic. Pembuatan dilakukan dengan proses kompaksi, dengan gaya sebesar 2 ton dan ditahan selama 60 menit. Setelah mencapai holding time yang diinginkan, dies (cetakan) dimasukkan ke dala oven dan dilakukan proses sintering dengan suhu 80°C selama 40 menit dan spesimen dikeluarkan dari cetakan. Setelah didapat tiga spesimen kampas kopling variasi serat kelapa, serbuk tembaga dan fiberglass lalu dilakukan proses pengujian kekeraan Brinell dengan standar ASTM F 1957-99 dan pengujian keausan dengan standar ASTM D 3702-94 kemudian dilakukan foto makro untuk melihat kepadatan dan sifat masing-masing bahan penyusun spesimen kampas kopling. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa dengan fraksi serat kelapa sebesar 40%, serbuk tembaga sebesar 20%, fiberglass 20% dan resin phenolic 20% didapat harga kekerasan 4,098 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,14 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,19 mm/jm. Sehingga mendekati harga kampas kopling SPG dengan harga kekerasan 3,974 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,15 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,2 mm/jm.
SATU SISI KONSEP ISLAM DALAM MENYIKAPI ETOS KERJA DAN BERKARYA DI LINGKUNGAN MUHAMMADIYAH Purboputro, Pramuko Ilmu
Tajdida: Jurnal Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah Vol 15, No 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia hidup terdiri dari dzat materi atau jasadiyah dan dan dzat non materi atau ruhaniyah. Dalam pandangan sains, yang terpaparkan dari hukum termodinamika terungkap bahwa enersi itu kekal, hanya berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Sedang enersi atau yang diubah menjadi daya, terdiri dari enersi yang kasat mata perrubahannya dan daya yang tidak kasat mata. Dalam pandangan Islam kedua enersi tersebut tercakup dalam Al Qur’an dan Hadist, yang sangat implikatif. Daya dalam perbuatan disebut amal yang mengasilkan prestasi , kinerja, pengelolaan dan sejenisnya. Dan daya yang terkandung dalam hati disebut niat, yang tersembunyi didalam hati. Pada pandangan enersi, enersi atau daya pada ilmu eksakta dianalisis dengan enersi riil dan enersi yang imajiner. Kedua penyelesaian enersi tersebut indikasinya adalah dengan penggunaan opersional bilangan kompleks. Karena enersi itu kekal, maka amal dan niat akan tercatat sampai enersi tadi terakumulasi dan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah Subhanawata’ala. Dalam hal bekerja,kedua enersi tersebut terangkum secara menyatu, sehingga pada akhirnya bekerja menghasilkan konsekuensi duniawi dan juga konsekuensi akhirat.
PENGARUH STEARIC ACID PADA KARET ANGKATAN SEPEDA MOTOR TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN TARIK DENGAN KOMPOSISI 3Phr, 4Phr, 6Phr Masyrukan, Masyrukan; Purboputro, Pramuko Ilmu
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 19, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karet angkatan merupakan hal yang sederhana namun penting untuk kendaraan.Komponen ini terletak di dalam tromol roda belakang yang berhubungan langsungdengan gear. Banyak factor yang mempengaruhi kerusakan komponen ini. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh stearic acid terhadap nilaikekerasan dan kuat tarik dari kompon karet angkatan.Bahan yang digunakan untuk membuat kompon yaitu RSS dan karet sintetisdicampur dengan bahan kimia stearic acid, black karbon white oil, ZnO, paraffinwax, MBTS,resin komaron dan sulfur. Bahan–bahan ini dicampur mengunakan tworollmixing hinga menyatu dan membentuk lembaran kompon. Untuk mengetahui lamapematangan karet dilakukan proses rheometer. Proses selanjutnya vulkanisasi karetdengan mengunakan mold yang di press dengan suhu 1600C dan dengan tekanan 150psi. Pengujian tarik mengunakan alat rubber testing equipment dengan standar SNIISO 37 : 2015 (IDT – 2011). Pengujian kekerasan menggunakan alat dengan skalaShore A hardness tester dengan standar ISO 7619 – 1 : 2010.Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, penambahan sulfur sangat berpengaruhterhadap nilai kekerasasn dan nilai kuat tarik. Untuk nilai kekerasan kompon 3dengan komposisi sulfur 6 phr memiliki kekerasan tertinggi yaitu 77 Shore A dan nilaiterendah pada komposisi 1 dengan nilai kekerasan 65,6 Shore A. pada nilai kuat tariktertinggi didapatkan 15,394 N/mm2 di komposisi 1 dan nilai terendah di komposisi 3dengan nilai 11,44 N/mm2.
PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL Purboputro, Pramuko Ilmu
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2006)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari waktu penahanan terhadap perubahan sifat fisis dan mekanis  pada proses pengarbonan baja mild steel. Temperatur yang digunakan selama proses pengarbonan berlangsung adalah 925°C dengan vareasi waktu tahan masing-masing 3 jam; 4 jam; 7 jam; 8 jam. Dalam proses pengarbonan sumber karbon didapat dari arang cangkang kelapa yang telah dibuat serbuk halus dan dicampur dengan Na2 CO3 ( soda abu ) sebagai katalisnya. Kandungan karbon material dasarnya adalah 0,19%C. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian struktur mikro, pengujian kekerasan, pengujian kedalaman difusi dan pengujian komposisi kimia .Pengujian kekerasan yang telah dilakukan terhadap material pengarbonan menghasilkan distribusi kekerasan dari permukaan menuju inti, untuk masing-masing waktu penahanan yang berbeda. Untuk waktu penahanan 3 jam mulai HVN 735,7 Kg/mm²  sampai 440,9 Kg/mm² menuju inti ; 4 jam mulai HVN 762,9 Kg/mm² sampai 462,8 Kg/mm² menuju inti ; 7 jam mulai HVN 781,9 Kg/mm²  sampai 478,4 Kg/mm² menuju inti ; 8 jam mulai HVN  801,5 Kg/mm² sampai 479,3 Kg/mm² menuju inti. Untuk pengujian kedalaman difusi didapat suatu persamaan Y= 0,0046X² + 0,0226 X +0,0013 dimana persamaaan tersebut menunjukkan kenaikan difusi karbon kedalam material pengujian. Sedangkan dalam pengujian komposisi kimia didapatkan kenaikan kandungan unsur karbon untuk masing-masing waktu penahanan. Untuk waktu penahanan 3 jam  kandungan unsur karbon 0,259 %  ; 4 jam kandungan unsur karbon 0,352 %;  7 jam kandungan unsur karbon 0,505 % ; 8 jam kandungan unsur karbon 0,808 %.