Kumala, Anisia
Unknown Affiliation

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Multicultural Personality pada Toleransi Mahasiswa Azmi, Rafida; Kumala, Anisia
TAZKIYA JOURNAL OF PSYCHOLOGY Vol 7, No 1 (2019): TAZKIYA Journal of Psychology
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.027 KB) | DOI: 10.15408/tazkiya.v7i1.13493

Abstract

AbstractIndonesia is a country that consists of several islands and one of the countries that has many diverse tribes and cultures. Successes and participation that are agreed upon are responded to, responded to and managed properly and agreed with a positive personality will draw attention to the benefits that can be received. Personalities that support personal freedom as well as others who represent cultures or backgrounds that differ from principles, culture, social and religion are multicultural personalities. Tolerance is someone who accepts and values, opposes, and has a lifestyle that is different from oneself because he disagrees with it. The purpose of this study was to determine the presence or absence of significant differences between Multicultural Personalities on student spending. This research method uses quantitative research methods. The population in this study were students and the sample in question was 167 students surviving 17-28 years. The research subjects were taken randomly or Non Probability Sampling and using Accidental Sampling techniques. The scale used is the Multicultural Personality Questionnare (MPQ) as a measure of Multicultural Persnality consisting of 40 items with (alpha α efficiency = 0.736) and Tolerance Index (TI) as a measuring tool consisting of 22 items with (alpha α efficiency = 0.667 ). Data analysis in this study used a regression technique with SPSS. Based on the regression results, it is recognized the value of R square to analyze the regression on the influence of Multicultural Personality on Tolerance of 0.103 with a value of 32 0.322 and a significant value of 0,000 which means to show a personality that is Multicultural capable of change in students. The contribution of multicultural personality is 10.3% to the rest of the allocation with other factors.AbstrakIndonesia merupakan sebuah negara yang terdiri dari beberapa pulau dan salah satu negara yang memiliki banyak suku dan budaya yang beranekaragam. Keberagaman dan keanekaragaman apabila disikapi, ditanggapi dan dikelola secara benar dan dipandang dengan keperibadian yang positif maka akan menimbulkan adanya perilaku toleransi. Kepribadian yang mampu menghargai diri sendiri serta orang lain yang berasal dari budaya atau latar yang berbeda baik secara prinsip, budaya, sosial dan agama adalah kepribadian multikultural. Toleransi adalah seseorang yang  menerima dan menghormati, terhadap pendapat, perilaku dan gaya hidup yang berbeda dengan diri sendiri meskipun seseorang tersebut tidak setuju dengan hal itu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh yang signifikan antara Multicultural Personality terhadap toleransi pada mahasiswa. Metode penelitian ini mengguanakan metode penelitian kuantitatif. populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan dengan sampel yang berjumlah yaitu 167 mahasiswa berusia 17-28 tahun. Subjek penelitian diambil secara acak atau Non Probability Sampling dan menggunakan teknik Accidental Sampling. Adapun skala yang digunakan adalah Multicultural Personality Questionnare (MPQ) sebagai alat ukur Multicultural Persnality yang terdiri dari 40 item dengan (kefisien alpha α = 0,736) dan The Tolerance Index (TI) sebagai alat ukur toleransi yang terdir dari 22 item dengan (kefisien alpha α = 0,667). Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik regresi dengan SPSS. Berdasarkan hasil regresi, diketahui nilai R square untuk analisa regresi pada pengaruh Kepribadian Multikultural terhadap Toleransi sebesar 0,103 dengan nilai
SIKAP TOLERANSI ANTARETNIS Susanto, Erika Feri; Kumala, Anisia
TAZKIYA JOURNAL OF PSYCHOLOGY Vol 7, No 2 (2019): TAZKIYA Journal of Psychology
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.714 KB) | DOI: 10.15408/tazkiya.v7i2.13462

Abstract

AbstractIndonesia is a country with diverse ethnic, ethnic and religious diversity, making Indonesia a multicultural country. This study aims to explore the relationship between the basic values of individuals with the attitude of interethnic tolerance in Indonesia. Individual basic values are defined as values that represent a person both in behavior and in acting. While tolerance can be interpreted as an attitude of mutual respect and mutual harmony in a difference between ethnicity, ethnicity and religion. The scale used in this study is the Portrait Values Questionnaire (PVQ) as a measure of individual basic values and The Tolerance Index (TI) as a measure of tolerance. This research method uses quantitative research methods. The sampling technique used was accidental sampling with respondents consisting of 79 people consisting of men and women aged 18-40 years. The results of this study indicate that there is a significant relationship between the variables of the basic value of individuals with an attitude of tolerance with a P-Value of 0.031 (P <0.05) with a Pearson Correlation value of 0.244 which indicates a significant positive relationship between the basic values of individuals with an attitude of tolerance . The higher the basic value of the individual, the higher the tolerance attitude between ethnic groups.AbstrakIndonesia merupakan salah satu negara dengan keberagaman baik suku, etnis, maupun agama, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara yang multikultural. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara nilai dasar individu dengan sikap toleransi antaretnis di Indonesia. Nilai dasar individu diartikan sebagai nilai-nilai yang mewakili seorang pribadi baik dalam berperilaku maupun bertindak. Sedangkan toleransi dapat diartikan sebagai sikap saling menghargai dan saling menciptakan harmonisasi dalam sebuah perbedaan baik suku, antaretnis maupun agama. Adapun skala yang digunakan pada penelitian ini adalah Portrait Values Questionnaire (PVQ) sebagai alat ukur nilai dasar individu dan The Tolerance Index (TI) sebagai alat ukur toleransi. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling dengan responden terdiri dari 79 orang terdiri dari laki-laki dan perempuan berusia 18-40 tahun. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara variabel nilai dasar individu dengan sikap toleransi dengan P-Value sebesar 0,031 (P<0,05) dengan nilai Pearson Correlation sebesar 0,244 yang menunjukan adanya hubungan positif yang signifikan antara nilai dasar individu dengan sikap toleransi. Semakin tinggi nilai dasar individu maka semakin tinggi sikap toleransi antaretnis.
Multicultural Personality pada Toleransi Mahasiswa Azmi, Rafida; Kumala, Anisia
TAZKIYA Journal of Psychology Vol. 7 No. 1 (2019): TAZKIYA Journal of Psychology
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/tazkiya.v7i1.13493

Abstract

Indonesia is a country that consists of several islands and one of the countries that has many diverse tribes and cultures. Successes and participation that are agreed upon are responded to, responded to and managed properly and agreed with a positive personality will draw attention to the benefits that can be received. Personalities that support personal freedom as well as others who represent cultures or backgrounds that differ from principles, culture, social and religion are multicultural personalities. Tolerance is someone who accepts and values, opposes, and has a lifestyle that is different from oneself because he disagrees with it. The purpose of this study was to determine the presence or absence of significant differences between Multicultural Personalities on student spending. This research method uses quantitative research methods. The population in this study were students and the sample in question was 167 students surviving 17-28 years. The research subjects were taken randomly or Non Probability Sampling and using Accidental Sampling techniques. The scale used is the Multicultural Personality Questionnare (MPQ) as a measure of Multicultural Persnality consisting of 40 items with (alpha α efficiency = 0.736) and Tolerance Index (TI) as a measuring tool consisting of 22 items with (alpha α efficiency = 0.667 ). Data analysis in this study used a regression technique with SPSS. Based on the regression results, it is recognized the value of R square to analyze the regression on the influence of Multicultural Personality on Tolerance of 0.103 with a value of 32 0.322 and a significant value of 0,000 which means to show a personality that is Multicultural capable of change in students. The contribution of multicultural personality is 10.3% to the rest of the allocation with other factors.
Peran Memaafkan dan Sabar dalam Menciptakan Kepuasan Perkawinan Kumala, Anisia; Trihandayani, Dewi
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2015): 2015
Publisher : Psikologi UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jippuhamka.v1i1.9196

Abstract

Kepuasan pernikahan menjadi satu hal penting dalam hubungan pasangan. Tidak adanya kepuasan dalam perkawinan mengakibatkan perceraian dan dapat pula mempengruhi kesehatan mental seseorang secara umum. Penelitian ini melihat peran memaafkan dan sabar terhadap kepuasan perkawinan. Memaafkan diartikan sebagai penggantian emosi negatif dengan emosi yang lebih positif. Sementara sabar merupakan suatu variabel yang relatif baru dalam kajian psikologi, yang berarti respon awal yang aktif dalam menahan emosi, pikiran, perkataan dan perbuatan yang taat pada aturan untuk tujuan kebaikan yang didukung oleh optimis, pantang menyerah, semangat mencari informasi/ilmu, dan memiliki semangat terbuka terhadap solusi, konsisten serta tidak mudah mengeluh. Responden pada penelitian ini terdiri dari 70 orang laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah. Adapun skala yang digunakan pada penelitian ini adalah CSI (Couple Satisfaction Inventory), Marital Forgiveness Inventory, dan Skala Sabar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memaafkan memiliki pengaruh terhadap kepuasan perkawinan dengan R sebesar 0.493, R Square 0.243 pada level signifikansi 0.000 (< 0.05). Yang artinya pengaruh memaafkan terhadap kepuasan pernikahan adalah sebesar 24,3%. Sabar memiliki pengaruh terhadap kepuasan perkawinan dengan R sebesar 0.391. R Square 0.153 pada level signifikansi 0.000 (< 0.05). Yang artinya pengaruh sabar terhadap kepuasan pernikahan adalah sebesar 15.3%. Memaafkan dan sabar secara bersama-sama mempengaruhi kepuasan pernikahan dengan R sebesar 0.566, R Square sebesar 0.320 pada level signifikansi 0.000 (< 0.05). Artinya kedua variabel, memaafkan dan sabar, saling mengontrol dan berpengaruh terhadap kepuasan pernikahan sebesar 32%
PENGARUH PERILAKU DOMINAN DAN KOMITMEN PERKAWINAN TERHADAP KEBAHAGIAAN PERKAWINAN PADA ISTRI BEKERJA YANG MEMILIKI PENGHASILAN LEBIH TINGGI DARI SUAMI Rachmayani, Fajriah; Kumala, Anisia
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 2 No 2 (2016): 2016
Publisher : Psikologi UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jippuhamka.v2i2.9213

Abstract

Fenomena istri bekerja dengan penghasilan lebih tinggi dari suami kadang memicu timbulnya konflik dalam rumah tangga. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku dominan dan komitmen perkawinan terhadap kebahagiaan dalam fenomena tersebut. Subjek penelitian ini adalah 100 orang istri dengan kriteria bekerja dan berpenghasilan lebih tinggi dari suaminya, yang mana pengambilan subjek tersebut secara purposive sampling. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan skala dominasi dalam perkawinan yang diadaptasi dari the dominance scale (Hamby, 1996), skala komitmen perkawinan yang diadaptasi dari marital commitment scale (Johnson dkk, 1999) dan skala kebahagiaan pernikahan yang diadaptasi dari marital happiness scale (Zhang dkk, 2013). Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda, yang memperoleh hasil bahwa dominasi memiliki pengaruh terhadap kebahagiaan perkawinan dengan R sebesar -0,584, R2 0,341 pada level sign.P < 0,01. Sedangkan komitmen perkawinan terhadap kebahagiaan perkawinan memiliki R sebesar 0,671 dan R2 sebesar 0,450 dengan signifikansi sign.P < 0,01. Selanjutnya dominasi dan komitmen perkawinan secara bersama-sama mempengaruhi kebahagiaan perkawinan dengan R sebesar 0,788, R2 0,621 pada level signifikansi sign.P < 0,01. Artinya, dominasi dan komitmen perkawinan berkontribusi terhadap kebahagiaan perkawinan sebesar 62,1% dan 37,9% variabel lain yang tidak diketahui dalam penelitian ini.
Keluarga Sakinah Dalam Pandangan Masyarakat Kumala, Anisia; Tresnawati, Yulistin
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 3 No 1 (2017): 2017
Publisher : Psikologi UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jippuhamka.v3i1.9216

Abstract

Keluarga adalah institusi terkecil masyarakat yang dianggap sebagai salah satu penentu masa depan bangsa. Setiap orang mendambakan keluarga bahagia. Masyarakat Indonesia lazim menyebutkan keluarga sakinah sebagai gambaran keluarga ideal yang diharapkan setiap suami, istri dan anggota keluarga lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat Indonesia tentang makna keluarga sakinah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan open-ended questionnaire dan multi respon, kemudian dianalisis secara kualitatif dengan coding dan kategorisasi, kemudian dilakukan analisa deskriptif. Responden untuk penelitian ini adalah masyarakat di DKI Jakarta sebanyak 300 orang. Dari penelitian ini didapatkan 5 kategori makna keluarga sakinah yaitu ketentraman lahir dan batin (46,6%), cinta dan kasih sayang (24.9%), keluarga yang religious (17.9%), ketercukupan materi (5.2%) serta kesetaraan antara suami dan istri (5.4%). Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pada laki-laki ketercukupan materi menjadi makna yang lebih penting dibandingkan kesetaraan, sedangkan perempuan lebih memfokuskan pada kesetaraan hubungan suami dan istri daripada ketercukupan materi. Pada orang yang belum menikah juga memperlihatkan lebih pentingnya ketercukupan materi, sementara pada orang yang sudah menikah dan pernah menikah lebih mementingkan kesetaraan dibandingkan materi.
Peran Keluarga Dan Sabar Pada Orang Tua untuk Meningkatkan Self Regulated Learning bagi Remaja Miskin Kumala, Anisia; Novalina, Eva; Sholehah, Zakiyatush
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 3 No 2 (2017): 2017
Publisher : Psikologi UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jippuhamka.v3i2.9223

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian psikologis yang mengkaji peran keluarga dan sabar pada orang tua untuk meningkatkan Self Regulated Learning pada remaja miskin. Lokasi penelitian di Kabupaten Tangerang, mengingat jumlah penduduk miskin tergolong cukup tinggi, mencapai 190.392 jiwa pada tahun 2011. Self Regulated Learning adalah kemampuan remaja untuk menetapkan suatu tujuan belajar mereka, lalu mereka memonitor, mengatur, dan mengontrol kognisi, motivasi dan perilaku untuk mencapai suatu tujuan mereka. Peran keluarga merupakan gambaran mengenai kondisi keluarga dalam hal pemecahan masalah, komunikasi, peran masing-masing anggota, keterlibatan afektif, respon afektif dan kontrol perilaku. Sedangkan sabar merupakan respon awal, aktif, sesuai aturan dan bertujuan untuk kebaikan. Penelitian ini mengambil sampel pada keluarga miskin, dengan penghasilan orang tua < 2.6 juta rupiah/bulan. Alat ukur yang digunakan adalah Motivational Strategies for Learning Questionnaire (Zimmerman, dalam Pintrich & Groot, 1990), Mc Master Family Assessment Device (FAD) 12 item (GF12) dan instrumen sabar yang dikembangkan oleh El Hafiz (2012). Hasil analisa data menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara keberfungsian keluarga dengan Self Regulated Learning remaja dari keluarga miskin, begitu juga dengan sabar ibu memiliki korelasi signifikan dengan Self Regulated Learning remaja tersebut. Sementara sabar ayah, jika berada pada tingkat kesabaran sedang dan tinggi, memberikan efek moderasi yang signifikan dalam pengaruh keberfungsian keluarga terhdap Self Regulated Learning. Namun demikian, tidak terjadi efek moderasi yang sama jika sabar ayah berada pada level rendah
Aktualisasi Mental Pemenang Kumala, Anisia
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 4 No 1 (2018): 2018
Publisher : Psikologi UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jippuhamka.v4i1.9224

Abstract

Al-Qur'an merupakan sumber inspirasi bagi kaum Muslim, bukan hanya terbatas pada soal hukum, tetapi juga keteladanan mental dan perilaku yang tidak saja membawa manusia pada jalan yang lurus, melainkan juga membawa kebahagiaan hidup. Tulisan ini ingin mendeskripsikan ciri-ciri dari mental pemenang yang bersumber pada al-Qur'an, khususnya pada surat Ali Imran ayat 139-158. Ayat-ayat yang dimaksud pada dasarnya turun pada konteks perang Uhud yang peristiwa dan pengalaman kaum Muslim pada perang tersebut dapat diambil menjadi pelajaran pada kehidupan sehari-hari. Pada kelompok ayat ini disimpulkan beberapa ciri mental pemenang, yaitu: berlandaskan iman dan konsep diri yang positif, kerja keras dan sabar, mandiri tidak tergantung pada figur, berani mengambil resiko, motivasi beyond reinforcement, tidak mudah dihancurkan oleh kegagalan/kekalahan, tidak tunduk pada kekuatan yang menjerumuskan dan berserah diri dengan kekuatan doa.
Citra Tubuh, Kepuasan Seksual dan Kebahagiaan Perkawinan pada Perempuan Kumala, Anisia; Hidayah, Rohmatul
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 4 No 2 (2018): 2018
Publisher : Psikologi UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jippuhamka.v4i2.9245

Abstract

Citra tubuh merupakan hal yang tidak bisa terlepas dari wanita Hal ini diperkuat dengan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa wanita lebih memperhatikan penampilan dan menunjukkan ketidakpuasan fisik dibandingkan dengan laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh citra tubuh terhadap kebahagiaan perkawinan yang dimediasi oleh kepuasan seksual pada istri. Responden dalam penelitian ini berjumlah 108 responden di wilayah Jabodetabek. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan the body esteem scale, Index of Sexual Satisfaction dan Marital Happiness Scale. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan seksual sebagai variabel mediator, memediasi partial/sebagian antara pengaruh citra tubuh terhadap kebahagiaan perkawinan. hadirnya variabel mediator kepuasan seksual melemahkan pengaruh citra tubuh terhadap kebahagiaan perkawinan dan hadirnya variabel mediator kepuasan seksual meningkatkan kebahagiaan perkawinan. Abstract : Body image is something that can not be separated from women This is reinforced by a study shows that women pay more attention to appearance and show physical discontent compared with men. This study aims to determine the effect of body image on the happiness of marriage mediated by sexual satisfaction on the wife. Respondents in this study amounted to 108 respondents in Jabodetabek area. Instruments in this study using the body esteem scale, Index of Sexual Satisfaction and Marital Happiness Scale. The results of this study indicate that sexual satisfaction as a mediator variable, mediate partial / partial between the influence of body image to marital happiness. The presence of sexual satisfaction undermines the influence of body image on the marita; happiness and the presence of sexual satisfaction mediator increases the marital happiness
Keluarga Sakinah dan Konstruksi Alat Ukurnya Kumala, Anisia; Tresnawaty, Yulistin
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 5 No 1 (2019): 2019
Publisher : Psikologi UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jippuhamka.v5i1.9248

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana konsep keluarga sakinah dalam psikologi Islam dan konstruksi alat ukurnya. Berdasarkan studi literatur, keluarga sakinah adalah kondisi keluarga ideal (al-usroh al mistaaliyyah) yang lahir karena dasar iman kepada Tuhan dan menjadikan nilai agama sebagai pedoman dalam pernikahan, menunjukkan adanya pengalaman positif dalam interaksi dengan pasangan ditunjukkan dengan adanya perasaan positif (cinta dan kasih sayang), ketentraman, kesejahteraan, ketangguhan menghadapi masalah atau konflik, serta kesetaraan (sesuai hak dan kewajiban masing-masing). Dimensi pertama dari keluarga sakinah adalah hablun minallah yang direpresentasikan dengan iman dan mempedomani nilai agama dalam kehidupan perkawinan, sedangkan dimensi kedua adalah hablun minannas yang direpresentasikan dengan relasi antara suami, istri maupun orang lain. Penelitian ini kemudian menurunkan dimensi ke dalam item alat ukur yang dibuat. Diperlukan studi lebih lanjut mengenai alat ukur ini, yaitu pengukuran reliabilitas dan validitas, korelasi dengan variabel lain yang serupa dan juga melakukan analisis faktor konfirmatori.