Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Ekstrak Curcumin Mix Pada Kelompok Ibu Rumah Tangga Di Desa Pandian Kabupaten Sumenep Wati, Henny Diana; Ratna, Purwati; Hamzah, Amir
Jurnal ABDIRAJA Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Abdiraja
Publisher : LPPM Universitas Wiraraja Sumenep, Jalan Raya Sumenep Pamekasan KM. 5 Patean Sumenep 69451, Telp. (0328) 673399 Fax. (0328) 673088

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/adr.v4i2.1255

Abstract

Kegiatan ini dilaksanakan dengan latar belakang ingin memberdayakan masyarakat dalam menumbuh kembangkan kreatifitas dan keterampilan dalam mengolah rempah-rempah menjadi ekstrak curcumin mix. Tujuan dari kegiatan untuk membentuk kemandirian secara ekonomi, sehingga tercipta suatu kelompok yang produktif. Ibu rumah tangga merupakan sosok yang sangat vital perannya dalam keluarga dan masyarakat. Pengetahuan yang luas sangat diperlukan oleh ibu-ibu dalam menangani berbagai permasalahan keluarga, termasuk masalah kesehatan. Target kegiatan yang ingin dicapai adalah : (1). Meningkatkan keterampilan keluarga; (2). Menumbuh kembangkan kreatifitas dalam keluarga; (3). Meningkatkan kesehatan keluarga dan (4). Meningkatkan pendapatan dalam keluarga. Bentuk kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, demonstrasi dengan praktik langsung. Metode ceramah digunakan dalam proses penyampaian materi pelatihan tentang manfaat tanaman rempah-rempah serta cara pembuatan ekstrak curcumin mix. Metode diskusi digunakan sebagai media komunikasi saat pelatihan berlangsung sehingga terjadi komunikasi dua arah antara pemateri dan ibu rumah tangga. Metode demonstrasi digunakan dalam proses memberikan contoh dalam setiap pelatihan, sehingga memberikan kemudahan kepada ibu rumah tangga dalam memahami materi yang disampaikan. Metode praktik langsung digunakan untuk mengaplikasikan materi yang telah didapatkan, tentunya dengan bimbingan pemateri. Hasil yang diperoleh setelah kegiatan ini antara lain 100% kelompok ibu rumah tangga di Desa Pandian telah mengetahui cara pembuatan ekstrak curcumin mix serta dapat membuat produk ekstrak curcumin mix dengan baik dan layak untuk dipasarkan.
PKM Penyuluhan Usaha Sayuran Hidroponik Desa Karang Anyar Ekawati, Ida; Wati, Henny Diana; Isdiantoni, Isdiantoni
Jurnal ABDIRAJA Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Abdiraja
Publisher : LPPM Universitas Wiraraja Sumenep, Jalan Raya Sumenep Pamekasan KM. 5 Patean Sumenep 69451, Telp. (0328) 673399 Fax. (0328) 673088

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/adr.v5i1.1608

Abstract

Desa Karang Anyar merupakan desa di wilayah pesisir yang padat penduduk, sehingga timbul masalah sempitnya lahan di sekitar rumah. Demikian pula, lahan untuk usaha yang tersedia hanya lahan tambak garam, sehingga usaha di lahan ini menjadi tumpuhan sumber pendapatan penduduk. Sementara hasil usaha garam belum bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Usaha skala kecil unggas juga sangat terbatas. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat perlu adanya usaha lain yang tidak memerlukan lahan yang luas. Salah satu usaha yang dapat dilakukan pada lahan terbatas yaitu usaha sayuran hidroponik. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat sasaran dan perubahan sikap terhadap sistem tanam hidroponik dan peluang usaha. Sasaran kegiatan ini adalah para pemuda/pemudi yang lebih paham teknologi dan tergabung dalam organisasi PKK. Kegiatan pengabdian ini dalam bentuk penyuluhan dengan metode ceramah yang dilengkapi dengan alat peraga video hidroponik serta tanya jawab. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa respons peserta penyuluhan sangat positif, bahkan peserta melakukan penyuluhan atau pelatihan lagi terkait pertanian. Tingkat pengetahuan, pemahaman peserta penyuluhan meningkat. Hampir semua peserta memahami teknik budidaya sayuran hidroponik (90%). Semua peserta ingin mencoba sistem tanam hidroponik di rumah masing-masing, namun peserta memilih sistem hidroponik yang lebih sederhana. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa respons peserta penyuluhan sangat positif, bahkan peserta melakukan penyuluhan atau pelatihan lagi terkait pertanian. Tingkat pengetahuan, pemahaman peserta penyuluhan meningkat. Hampir semua peserta memahami teknik budidaya sayuran hidroponik (90%). Semua peserta ingin mencoba sistem tanam hidroponik di rumah masing-masing, namun peserta memilih sistem hidroponik yang lebih sederhana. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa respons peserta penyuluhan sangat positif, bahkan peserta melakukan penyuluhan atau pelatihan lagi terkait pertanian. Tingkat pengetahuan, pemahaman peserta penyuluhan meningkat. Hampir semua peserta memahami teknik budidaya sayuran hidroponik (90%). Semua peserta ingin mencoba sistem tanam hidroponik di rumah masing-masing, namun peserta memilih sistem hidroponik yang lebih sederhana.
Pemberdayaan Petani Bawang Merah Melalui Penerapan Trichoderma Untuk Meningkatkan Produksi Wati, Henny Diana; Ismawati, Ismawati; Ekawati, Ida
Jurnal ABDIRAJA Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Abdiraja
Publisher : LPPM Universitas Wiraraja Sumenep, Jalan Raya Sumenep Pamekasan KM. 5 Patean Sumenep 69451, Telp. (0328) 673399 Fax. (0328) 673088

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/adr.v7i1.3090

Abstract

Penyebab menurunnya produktivitas bawang merah di Desa Mandala Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep salah satunya disebabkan tanaman terserang penyakit moler atau layu fusarium. Penyakit ini dapat mengganggu pertumbuhan dan juga menurunkan produksi bawang merah secara signifikan. Kelompok Tani Jaya Mulya merupakan petani bawang merah yang masih minim pengetahuan tentang pengendalian hayati. Pengendalian yang dilaksanakan selama ini menggunakan pengendalian secara kimiawi. Oleh karena itu perlu dilakukan edukasi mengenai alternatif pengendalian hayati yang ramah lingkungan dengan pemanfaatan agensia hayati Trichoderma sp sebagai biopestisida. Tujuan kegiatan pengabdian yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan dan juga megenai cara aplikasi pengendalian hayati yang ramah lingkungan. Metode pendekatan yang dilakukan oleh tim PkM adalah tahap sosialisasi yang dilanjutkan dengan penyuluhan, pelatihan tentang pembuatan perbanyakan trichoderma sp melalui media jagung giling. Serta pendampingan pembuatan biopestisida cair yang dapat digunakan sebagai pupuk organik dari agen hayati trichoderma sp yang kemudian diaplikasikan pada tanaman bawang merah. Hasil dari pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini adalah terjadinya peningkatan pemahaman dan keterampilan petani dalam memperbanyak biakan trichodema sp secara padat, dan pembuatan pupuk organik cair yang dapat juga dijadikan biopestisida yang ramah lingkungan Berdasarkan hasil yang dihasilkan dari kegiatan PKM ini mencakup perbanyakan biakan trichoderma sp, pupuk organik cair, dan pestisida nabati (biopestisida) yang diproduksi secara bersama oleh peserta. Selain itu, kegiatan pengabdian ini juga meningkatkan minat dan motivasi para petani bawang merah untuk mengembangkan sendiri alternatif pupuk organik yang cocok dengan kebutuhan mereka.
Alteration of the Rhizosphere Bacteria Community Respond Differently to Plant Growth Promoting Rhizobacteria in Peanut Soil’s Poteran Island Ekawati, Ida; Wati, Henny Diana; Koentjoro, Maharani Pertiwi; Sudarwati, Herni; Isdiantoni, Isdiantoni; Prasetyo, Endry Nugroho
AGRIVITA Journal of Agricultural Science Vol 46, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v46i3.3947

Abstract

Plant growth-promoting rhizobacteria (PGPR) has been detailed to affect soil microbial exercises or community composition. There is a lack of information on the degree to which PGPR as a biofertilizer concurrently influences the action, estimate, and composition of the soil microbial community. This research investigated the impacts of the timing and frequency of PGPR application as biofertilizers on the rhizosphere bacteria community in arable soil. We compared four treatments in an experimental field site, namely: one-time treatment of PGPR at the beginning of planting (P1), twice treatment of PGPR (P2), 15-days of planting (DP), and 30-DP (P3); and without treatment of PGPR (WP). A total rhizosphere bacteria community fingerprint was surveyed using ribosomal intergenic spacer analysis (RISA) using a culture-dependent and culture-independent approach. The rhizosphere bacteria community was surveyed during 80 DP. The unweighted pair-group method with arithmetic mean (UPGMA) clustering showed that the rhizosphere bacteria community in three-frequency applications of PGPR was more abundant than without PGPR application and one or two PGPR applications. This study revealed that the rhizosphere bacteria community was increased in soil with PGPR application, especially in P3, three dosages of PGPR application. Increasing the rhizosphere bacteria community could strongly influence the clay foam soil nutrient.
OPTIMASI PEMANFAATAN SUMBER DAYA LOKAL DALAM PENGEMBANGAN STRATEGI INOVATIF PENCEGHAN PENYAKIT DEGENERATIF PADA MASYARAKAT Wati, Henny Diana; Chayati, Cholilul; Suprayitno, Emdat
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.26759

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan pemberdayaan kemitraan masyarakat ini untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan TP. PKK Desa Pandian dalam memanfaatkan dan mengolah tanaman herbal sebagai bahan alami pencegahan penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol. Melalui sosialisasi dan pelatihan ini, diharapkan para mitra dapat lebih memahami manfaat tanaman obat dan mampu mengolahnya menjadi produk yang berguna bagi kesehatan masyarakat, sehingga meningkatkan kapasitas mereka dalam mendukung kesehatan keluarga dan lingkungan sekitar.Metode yang digunakan mencakup sosialisasi, dan pelatihan pengolahan tanaman herbal. Mitra pengabdian berasal dari kelompok ibu-ibu Tim Penggerak PKK Desa Pandian yang beranggota 20 orang. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan sumber daya lokal untuk pencegah penyakit degeneratif sebesar 87,74% dan peningkatan pengolahan sumber daya lokal untuk pencegahan penyakit degeneratif secara inovatif sebesar 88,69%. Hasil ini diperoleh dari kemampuan mitra menjawab hasil pretest dan posttest kegiatan. Kegiatan ini membuka peluang ekonomi baru melalui pengolahan produk herbal yang dihasilkan. Dengan demikian, program ini berhasil menciptakan nilai positif yang sangat baik dari segi kesehatan dan segi ekonomi khususnya masyarakat Desa Pandian.Abstract: The purpose of this community partnership empowerment activity is to increase the understanding and skills of TP. PKK Pandian Village in utilising and processing herbal plants as natural ingredients to prevent degenerative diseases such as diabetes, hypertension, and cholesterol. Through this socialisation and training, it is hoped that partners can better understand the benefits of medicinal plants and be able to process them into products that are useful for public health, thus increasing their capacity to support the health of their families and the surrounding environment. The methods used include socialisation, and training on herbal plant processing. The service partners came from a group of 20 members of the Pandian Village PKK Team. The results of the activity showed an increase in community knowledge about the utilisation of local resources to prevent degenerative diseases by 87.74% and an increase in the processing of local resources to prevent degenerative diseases innovatively by 88.69%. These results were obtained from the partners' ability to answer the results of the pretest and posttest activities. This activity opens up new economic opportunities through the processing of herbal products produced. Thus, this programme succeeded in creating a very good positive value in terms of health and economic aspects, especially for the Pandian Village community.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN JAHE DI ERA PANDEMI P, Ika Fatmawati; Wati, Henny Diana
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 19 No 1 (2022): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v19i1.1977

Abstract

Di Indonesia penyebaran covid 19 terdeteksi sejak maret 2020, untuk mencegah penularannya dengan menjaga kekebalan sistem imun. Banyak informasi beredar di kalangan masyarakat bahwa mengonsumsi tanaman herbal dapat meningkatkan sistem imun pada tubuh. Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan surat edaran dirjen pelayanan kesehatan nomor HK.02.02/iv/2243/2020 tentang pemanfaatan obat tradisional untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan. Budidaya tanaman herbal di kabupaten Sumenep saat ini mempunyai prospek sangat tinggi karena di era pzandemi dan akibat gaya hidup masyarakat back to nature. Hal ini juga tidak lepas dari maraknya berbagai macam minuman herbal yang mampu berkontribusi cukup besar. Semakin bertambahnya pemanfaatan tanaman herbal diantaranya sebagai minuman herbal, obat herbal, makanan, maupun industri kosmetik menyebabkan semakin tinggi permintaan akan tanaman herbal salah satunya adalah jahe. Melonjaknya permintaan jahe membuat para petani kesulitan memenuhi permintaan sehingga mendatangkan bahan dari luar daerah. Pentingnya proyeksi permintaan dan penawaran supaya dapat memenuhi jumlah permintaan agar tidak terjadi kekurangan ataupun surplus jahe. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran jahe di Kabupaten Sumenep di era pandemi covid-19. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja, pengambilan data menggunakan data sekunder yang berkaitan langsung dengan objek penelitian. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan alat analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor yang mempengaruhi permintaan jahe di Kabupaten Sumenep di era pandemi covid-19 adalah jumlah penduduk. (2) Faktor yang mempengaruhi penawaran jahe di Kabupaten Sumenep di era pandemi covid-19 adalah luas areal panen jahe.
Innovation of Silicon Fertilizer Based on Agricultural Waste to Address Fertilizer Scarcity in the Harapan Jaya Farmer Group, Pamekasan Sundahri, Sundahri; Saleh, Azmi; Harsanti, Restiani Sih; Fariroh, Indri; Munandar, Denna Eriani; Musyaffa', Hudzaifah; Pramudya, Frisco Sendy; Suwono, Hadi; Wati, Henny Diana; Maulidi, Fathoni Ilham; Maharani, Aulia Febrina
Unram Journal of Community Service Vol. 6 No. 1 (2025): March
Publisher : Pascasarjana Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ujcs.v6i1.846

Abstract

The relatively high price of inorganic fertilizers means that members of the Harapan Jaya Farmer Group are unable to optimally meet their fertilizer needs. On the other hand, farmers have not been able to process their agricultural waste properly which is generally only by burning. This method is not environmentally friendly because it can pollute the air, lose its nitrogen content and kill soil organisms that are useful for plants. In fact, there is no return of crop residues to the land. This condition can cause soil fertility to decrease and requiring more fertilizer inputs. This additional input has an impact on increasing the cost of farming. To solve above problems, this community service program had been undertaken in April to November 2024 through counseling, training and mentoring to farmers who are members of the farmer group as the partner in this program. The focus of this program was mainly on the management of gramine crop waste such as rice and corn which absorb very high silicon element. The results of this service showed that the training participants were very enthusiastic in attending the counselling and could absorb the presented materials. Almost all participants were able to overcome the techniques or methods in the process of making silicon fertilizer during the training. In addition, they were also very interested in trying the fermented and well-designed fertilizer based on the respondent’s assessment. However, applying fertilizer in the form of demo plots requires separate planning in the future because the process of making silicon fertilizer takes very long time.