Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Analisis Komparasi Kandungan Vitamin Anggur Laut (Caulerpa lentillifera) Antara Hasil Budidaya Terkontrol Dengan Hasil Dari Alam Syahputro, Ichsan; Martini, Ni Nyoman Dian; Amelia, Jasmine Masyitha; Antara, Kadek Lila
Journal of Tropical Marine Science Vol 7 No 1 (2024): Journal of Tropical Marine Science
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jour.trop.mar.sci.v7i1.4423

Abstract

Seaweed has various genera, one of which is the Caulerpa genus or known as sea grapes. This research aims to determine the highest content of vitamins A, C, and E in Caulerpa lentillifera between cultivation and nature. The HPLC content test results detected in cultivated C. lentillifera were only vitamin E with a content value of 0.97 mg/100 gr, while vitamin A and vitamin C could not be detected. The HPLC test results for vitamin content in C. lentillifera from nature detected vitamin A with a value of 57.07 mg/100 gr and vitamin E 0.86 mg/100 gr, while vitamin C content could not be detected. Air quality parameters in cultivation ponds range from 27-31℃, pH 7.9-9.7, salinity 29-33 ppt, nitrate 0.1-2.5 mg/l and phosphate 0.1-2.0 mg/l. Parameters in the water of the Serangan area range from temperature 28-31℃, pH 9.0-10.3, salinity 30-32 ppt, nitrate 0.1-0.2 mg/l, and phosphate 0.1-0.5 mg/l.
Komparasi Kinerja Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) pada Sistem Resirkulasi dengan Media Filter yang Berbeda Martini, Ni Nyoman Dian
Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha Vol. 11 No. 1 (2024)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v11i1.76501

Abstract

The quality of water as a maintenance medium in the recirculation system can decrease rapidly due to feeding activitiescarried out by fish such as waste in the form of faeces and leftover feed that settles to the bottom of the water. Water treatmentand optimization of filter media are ways to reduce pollutants dissolved in water. The purpose of this study was to determinethe survival rate and growth rate of tilapia (Oreochromis niloticus) reared in a recirculation system with different filter media.There were 3 (three) filter media treatments in wastewater treatment with recirculation systems, namely P0 filter mediawithout pakcoy plants, P1 filter media with pakcoy plants and P2 filter media with pakcoy plants and additional pumice.Evaluation of survival and growth of fish using oneway Anova data analysis. The results of the study during the 30-day rearingperiod showed that the highest survival value and growth rate of fish were obtained in the treatment of filter media withpakcoy plants and additional pumice. During the research, treatment P0, P1, and P2 respectively gave fish survival rates of78.2%, 80.2% and 85.0%, absolute weight gain of 10.12 g, 12.09 g and 15.19 g and the absolute length of 2.46 cm, 3.21 cmand 4.81 cm. The survival rate of tilapia (O. niloticus) in three different recirculation systems did not show a significant effect(P > 0.05) but had a significant effect (P < 0.05) on growth. The result of the study showed that tilapias from the recirculatingsystem with pakcoy plants and additional pumice as filter media provides better growth performance compared to the systemwithout pakcoy plants and additional pumice via improved water quality throughout the culture.
Uji Efektivitas Ekstrak Jahe (Zingiber officinale ) Terhadap Lintah Laut Hirudinea (Zeylanicobdella arugamensis) Zafran; Mahardika, Ketut; Retri, Dinda Purnama; Martini, Ni Nyoman Dian
FISHERIES Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/fisheries.v2i1.26

Abstract

Ikan kerapu merupakan komoditas andalan budidaya laut di Indonesia. Salah satu kendala dalambudidaya ikan kerapu di karamba jaring apung adalah infeksi lintah laut hirudinea (Zeylanicobdellaarugamensis). Infeksi lintah menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat dan bahkan tidak laku dijual.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis efektif ekstrak jahe (Zingiber officinale ) yang dapatmematikan lintah laut. Dosis ekstrak jahe yang diujikan adalah 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,3%, 3,1%,dan 1,6%. Masing-masing 25 ekor lintah laut dimasukkan ke dalam petri dish yang sudah diisi 50 mLekstrak jahe dengan dosis yang sudah ditentukan. Sebagai kontrol lintah laut hanya direndam dalam airlaut. Pengamatan dilakukan setiap 30 menit dengan cara memindahkan lintah laut dari masing-masingperlakuan ke dalam petri dish yang berisi 50 mL air laut steril dan diamati selama dua jam. Konsentrasiekstrak jahe dinyatakan efektif apabila lintah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ekstrak jahe pada konsentrasi 100%, 50%, dan 25% efektif mematikan lintah lautdalam waktu 30 menit, sedangkan pada konsentrasi 12,5% ekstrak jahe baru efektif mematikan lintahdalam waktu 90 menit. Ekstrak jahe pada konsentrasi < 12,5% tidak menyebabkan kematian pada lintahwalaupun sudah direndam selama 4 jam.
Performa Reproduksi Indukan Lalat Tentara (Hermetia illucens) pada Media Pemeliharaan yang Berbeda Martini, Ni Nyoman Dian
Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya Vol. 18 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/wms.v18i1.67257

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas larva dan performa reproduksi indukan lalat tentara (Hermetia illucens) dengan memanfaatkan media pemeliharaan berupa pelet ikan lele, pelet ayam, serta media campuran (pelet ayam dan limbah sayuran, buah). Penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan media pemeliharaan yang tepat dalam budidaya larva calon induk lalat tentara (H. illucens). Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) perlakuan yang berbeda yaitu media kultur menggunakan pelet ayam (PA), media kultur menggunakan pelet ikan lele (PL), media kultur menggunakan campuran limbah sayuran, buah serta pelet ayam (PC). Hasil uji One Way Anova diperoleh hasil nilai probabilitas p (0,000) < α (0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan nilai rata-rata jumlah individu larva yang dihasilkan oleh indukan serangga H. illucens antara perlakuan PL (784 ind./cluster), PC (168 ind./cluster), dan PA (109 ind./cluster). Media kultur menggunakan pakan ikan lele efektif dalam meningkatkan performa reproduksi H. illucens jika dibandingkan dengan media lainnya. Hasil pertumbuhan larva H. illucens terbaik juga diperoleh pada perlakuan media kultur pakan (pelet) ikan lele (PL). Pemeliharaan larva calon indukan H. illucens menggunakan media pakan ikan lele dapat digunakan untuk memperoleh produktivitas larva serta performa reproduksi lalat tentara (H. illucens) yang lebih baik. Kata kunci: H. illucens, media_kultur, pelet_ikan_lele, pelet_ayam
ANALISA PERFORMA DAN EFISIENSI PAKAN PADA IKAN LELE SANGKURIANG MELALUI PENAMBAHAN PROBIOTIK Rima Dara; Gede Ari Yudasmara; Ni Nyoman Dian Martini
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 2 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i2.296

Abstract

Kebutuhan pakan dalam satu siklus budidaya mencapai 60-70% dari total biaya produksi khususnya pada penggunaan pakan komersil. Tingginya biaya dan rendahnya kualitas pakan merupakan hambatan dalam proses budidaya. Oleh karena itu, diperlukan bahan tambahan (feed additive) yang ditambahkan ke pakan agar diperoleh pertumbuhan ikan dan efisiensi pakan yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi biaya produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa merk probiotik di pasar dalam memberikan performa pada pakan pelet bibit lele sangkuriang terkait dengan laju pertumbuhan bobot spesifik dan efisiensi pakan. Digunakan 2 merek dagang probiotik A dan B. Sampelnya adalah bibit lele sangkuriang sejumlah 20 ekor tiap-tiap wadah perlakuan dengan rerata panjang dan bobot awal 6-7 cm, 1,6-1,8 g. Terdapat tiga perlakuan yang dikenakan pada pakan yaitu pakan tanpa probiotik, pakan dengan probiotik A, dan pakan dengan probiotik B. Tiap-tiap perlakuan terdapat tiga pengulangan. Dengan menggunakan derajat signifikansi 0,05, terdapat perbedaan rerata laju pertumbuhan bobot spesifik (kontrol 3,29 %/hari; probiotik A 4,00 %/hari; probiotik B 4,16 %/hari) dan efisiensi pakan (kontrol 75,36 %; probiotik A 94,17 %; probiotik B 98,56 %) yang signifikan terutama antara pakan tanpa probiotik dengan pakan dengan probiotik. Namun demikian probiotik B menunjukkan pengaruh terbaik terhadap performa laju pertubuhan spesifik dan efisiensi pakan. Fungsi dan peruntukan probiotik adalah spesifik. Ada yang universal untuk perikanan dan pertanian, ada yang khusus perikanan atau pertanian saja. Probiotik untuk perikanan kandungan bakterinya lebih pekat dan sudah diaktifkan sejak dalam kemasan. Probiotik yang spesifik ini dapat memberikan pengaruh lebih baik terhadap laju pertumbuhan ikan dan efisiensi daripada yang universal.
Pengaruh Aplikasi Jenis Probiotik Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Tingkat Kelulushidupan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Pradayanti, Putu Prema; Martini, Ni Nyoman Dian; Kusuma, Made Dwipa
Pena Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 23 No. 2 (2024): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v23i2.2196

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh pemberian jenis probiotik yang berbeda pada pakan terhadap laju pertumbuhan dan tingkat kelulushidupan L. vannamei. 2) untuk mengetahui jenis probiotik yang lebih efektif terhadap laju pertumbuhan dan tingkat kelulushidupan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga pengulangan. Perlakuan K (Kontrol), PA (Probiotik A kandungan bakteri Lactobacillus plantarum, Lactobacillus fermentum, Bacillus subtillis dan Pseudomonas sp.), sedangkan perlakuan PB (Probiotik B kandungan bakteri Lactobacillus plantarum, Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus, Lactobacillus acidophilus dan Lactococcus lactis). Subjek utama penelitian adalah berat, panjang dan kelulushidupan. Metode penelitian dimulai persiapan bak, penebaran benur dan pemberian pakan. Data berat, panjang dan kelulushidupan dianalisis secara statistik menggunakan uji ANOVA dan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh jenis probiotik yang berbeda pada pakan terhadap berat, panjang dan kelulushidupan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat, panjang dan kelulushidupan tertinggi pada perlakuan PA yaitu sebesar 3.73 ± 0.39 gram, 7.48 ± 0.24 cm, dan persentase kelulushidupan 98%, selanjutnya diikuti PB 3.55 ± 0.12gram, 7.27 ± 0.12 cm, dan persentase kelulushidupan 97%. Perlakuan terendah terdapat pada perlakuan K sebesar 2.61 ± 0.24gram, 6.77 ± 0.18 cm dan persentase kelulushidupan 87%. Kata kunci: Udang vaname, probiotik, berat, Panjang dan kelulushidupan
Pengaruh Perbedaan Jenis Pakan Terhadap Tingkat Pertumbuhan dan Sintasan Benih Ikan Badut (Amphiprion percula) Martini, Ni Nyoman Dian; Suryani, Kadek Ayu Asih; Br Sitepu, Gressty Sari
Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya Vol. 18 No. 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/wms.v18i3.87554

Abstract

Permintaan pasar akan ikan badut jenis Amphiprion percula di dalam maupun luar negeri terus mengalami peningkatan sehingga aktivitas budidaya ikan badut harus dikelola dengan baik guna meningkatkan produktivitas ikan badut tetap stabil. Penelitian ini dilaksanakan selama 90 hari dengan menggunakan benih ikan badut berukuran 3-3,3 cm dengan berat 0,42-0,97 g untuk mengetahui pengaruh dari pemberian jenis pakan yang berbeda terhadap tingkat pertumbuhan dan sintasan benih. Ikan badut yang dipakai sebanyak 15 ekor ikan badut/akuarium. Jenis rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL), tiga perlakuan pakan dengan tiga kali ulangan yang meliputi perlakuan A (pakan artemia), perlakuan B (kombinasi pakan artemia dan pelet komersial Otohime (PK1) ukuran 5/8), serta perlakuan C (kombinasi pakan artemia dan pelet komersial NRD (PK2) ukuran 5/8). Hasil uji One Way Anova diperoleh hasil nilai probabilitas p (0,000) < α (0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan nyata nilai rata-rata penambahan panjang ikan badut antara perlakuan A (0,76 cm), B (1,14 cm), dan C (0,91 cm). Penambahan panjang ikan badut tertinggi terdapat pada perlakuan B (kombinasi artemia dan PK1 5/8) dengan nilai panjang 1,14 cm. Hasil uji statistik menunjukkan perbedaan nyata (p<0,05) pada sintasan dan penambahan berat ikan antara perlakuan A dengan perlakuan B maupun C, namun antara dua perlakuan yaitu perlakuan B dengan perlakuan C tidak terdapat perbedaan nyata (p>0,05). Penambahan berat ikan badut perlakuan A, B, dan C secara berturut-turut yaitu 0,21 g, 0,53 g, dan 0,48 g dengan persentase sintasan secara berturut-turut yaitu 64,53%, 93,30%, dan 86,63%. Kata Kunci : ikan badut, artemia, pakan komersial, tingkat pertumbuhan, sintasan.
COMPARATIVE STUDY OF THE EFFECTS OF PROBIOTIC FEED IN CONVENTIONAL AND BIOFLOC CULTURE SYSTEMS ON THE GROWTH OF CATFISH (Clarias sp.) Syaifullah, Mohammad Mimbri; Martini, Ni Nyoman Dian; Yudasmara, Gede Ari
AQUASAINS Vol 13, No 2 (2025): March 2025
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aqs.v13i2.p1676-1689

Abstract

This research was carried out to determine the effect of probiotic feed on the growth of catfish (Clarias sp.) in two different culture systems. This research was carried out for 30 days using a randomized block design method, namely K (conventional group) and B (biofloc group), each with 3 replications. The data studied were catfish growth, survival, feed conver-sion and feed efficiency. Data collection was carried out 3 times, namely at the beginning, middle and end of the research. Growth and survival data were tested using the non-parametric Mann-Whitney U-test. The results showed that there were differences in catfish growth (P<0.05) in conventional and biofloc culture systems. The con-ventional group produced an average absolute weight of 5.9 grams and the biofloc group produced 6.3 grams. The absolute length of catfish in the conventional group averaged 10.1 cm and in the biofloc group it was 11.1 cm. Catfish survival data showed there was a significant difference (P<0.05). The survival value in the conventional group was 83%, while in the biofloc group it was 93.3%. The FCR value in the conventional group was 1.4 and in the biofloc group was 1.3. Catfish in the conventional group got a feed efficiency of 49% and in the biofloc group it was 51%.Keywords: Biofloc, Catfish, Conven-tional.
COMPARATIVE STUDY OF THE EFFECTS OF PROBIOTIC FEED IN CONVENTIONAL AND BIOFLOC CULTURE SYSTEMS ON THE GROWTH OF CATFISH (Clarias sp.) Syaifullah, Mohammad Mimbri; Martini, Ni Nyoman Dian; Yudasmara, Gede Ari
AQUASAINS Vol. 13 No. 2 (2025): March 2025
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aqs.v13i2.p1676-1689

Abstract

This research was carried out to determine the effect of probiotic feed on the growth of catfish (Clarias sp.) in two different culture systems. This research was carried out for 30 days using a randomized block design method, namely K (conventional group) and B (biofloc group), each with 3 replications. The data studied were catfish growth, survival, feed conver-sion and feed efficiency. Data collection was carried out 3 times, namely at the beginning, middle and end of the research. Growth and survival data were tested using the non-parametric Mann-Whitney U-test. The results showed that there were differences in catfish growth (P<0.05) in conventional and biofloc culture systems. The con-ventional group produced an average absolute weight of 5.9 grams and the biofloc group produced 6.3 grams. The absolute length of catfish in the conventional group averaged 10.1 cm and in the biofloc group it was 11.1 cm. Catfish survival data showed there was a significant difference (P<0.05). The survival value in the conventional group was 83%, while in the biofloc group it was 93.3%. The FCR value in the conventional group was 1.4 and in the biofloc group was 1.3. Catfish in the conventional group got a feed efficiency of 49% and in the biofloc group it was 51%.Keywords: Biofloc, Catfish, Conven-tional.
Pengaruh Suplementasi Probiotik Lactobacillus spp.Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Dan Rasio Konversi Pakan Ikan Lele (Clarias sp.) Rismayanti, Ni Luh Putu; Martini, Ni Nyoman Dian; Amelia, Jasmine Masyitha
Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya Vol. 19 No. 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/wms.v19i2.101268

Abstract

Ikan lele merupakan salah satu komoditas air tawar dan bernilai ekonomis serta memiliki kandungan gizi yang tinggi. Budidaya ikan lele menghabiskan 60-70% pakan dari total biaya produksi yang dikeluarkan sementara pasar ikan dapat mengalami fluktuasi harga yang tidak stabil. Solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan menambahkan probiotik Lactobacillus spp ke dalam pakan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi probiotik Lactobacillus spp. dalam pakan terhadap pertumbuhan dan rasio konversi pakan (FCR) ikan lele (Clarias sp.). Penelitian ini dilakukan di Desa Tukadmungga selama 30 hari. Metode eksperimen yang digunakan adalah eksperimen rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu: P1 (kontrol tanpa probiotik), P2 (pakan dengan tambahan probiotik 10 ml/kg), dan P3 (pakan dengan tambahan probiotik 8 ml/kg). Metode analisis yang digunakan adalah uji ANOVA satu jalur dan uji Duncan sebagai uji lanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi probiotik Lactobacillus spp. berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak, panjang mutlak, SGR, FCR, dan EPP ikan lele (p < 0,05). Perlakuan P2 memberikan hasil pertumbuhan terbaik dengan bobot mutlak 37,65 ± 1,74 g, panjang mutlak 8,68 ± 0,73 cm, dan SGR 1,25 ± 0,00 %/hari, FCR 3,68±0,17, dan EPP 27,22± 1,26, namun tidak berpengaruh nyata terhadap survival rate. Kata kunci: Lactobacillus spp., Ikan lele, Pertumbuhan, Rasio konversi pakan, Probiotik