Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERBANDINGAN INTERVAL TRAINING DAN CIRCUIT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH, KEKUATAN, REAKSI DAN KECEPATAN PADA ATLET PUTRA UKM BOLA TANGAN UNESA TRI ATMOJO, SUGENG; JAYADI, IKA
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Mahasiswa PKO
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Olahraga merupakan aktivitas kerja fisik yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan atau kebugaran jasmani seseorang. Olahraga bisa juga digunakan untuk membentuk badan yang lebih bagus dan ideal. Kondisi fisik adalah salah satu kesatuhan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan untuk meningkatkannya. Kondisi fisik merupakan unsur yang penting dalam semua cabang olahraga untuk menentukan prestasi atlet seperti halnya dalam cabang olahraga bola tangan. Dalam kondisi fisik terdapat komponen yang meliputi bagian-bagian antara lain kekuatan, daya tahan, daya ledak, kecepatan, kelentukan, keseimbangan, kordinasi, kelincahan, ketepatan dan reaksi. Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar pengaruh latihan interval training dan seberapa besar pengaruh latihan circuit training. Kemudian dibandingkan lebih tepat mana latihan interval training dengan circuit training untuk atlet putra Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bola tangan Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Dalam analisa ini menggunakan metode statistik kuantitatif, sedangkan proses pengambilan data menggunakan tes vo2max, kekuatan, reaksi dan kecepatan. Kesimpulan: Dari analisis dan kajian data berdasarkan perhitungan presentase kenaikan, kelompok latihan circuit training memiliki presentase yang lebih besar dari kelompok interval training, yaitu vo2max 4,15%, kekuatan otot lengan 16,14% kekuatan otot tungkai 3,65% reaksi audio 18,18% reaksi visual 17,94% kecepatan 9,88%. Sedangkan hasil dari kelompok interval training dapat diperoleh vo2max 2,46% kekuatan otot lengan 10,28% kekuatan otot tungkai 2,62% reaksi audio 13,53% reaksi visual 13,76% dan kecepatan 6,77%. Kata Kunci: Interval training, Circuit Training, Daya Tahan, Kekuatan, Reaksi dan Kecpatan. ABSTRACT Exercise is a physical work activity that aims to maintain and improve the quality of ones physical health or fitness. Exercise can also be used to form a better and ideal body. Physical state is a unified whole of the components that can not be separated to improve it. Physical condition is an important element in all sports to determine the achievement of athletes as well as in the sport of handball. In physical condition there are components that include parts such as strength, endurance, explosive power, speed, flexibility, balance, coordination, agility, determination and reaction. The purpose of this research is to know how much influence of training interval training and how much influence of circuit training exercise. Then compared more precisely where the training interval training with circuit training for athletes man of Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) handball University of Surabaya (UNESA). in this analysis using quantitative statistical methods, while the data retrieval process is done by doing vo2max test, strength, reaction and speed. Conclusion: From analysis and study data based on percentage increase calculation, group training circuit training has greater percentage of group interval training, that is vo2max 4.15% arm muscle strength 16.14% leg muscle strength 3.65% audio reaction 18, 18% visual reaction 17.94% speed 9.88%. While the results of the interval training group can be obtained vo2max 2.46% arm muscle strength 10.28% leg muscle strength 2.62% audio reaction 13.53% 13.76% visual reaction and 6.77% speed. Keywords: interval training, circuit training, body resistance, strength, reaction and speed.
PERBANDINGAN KEBUTUHAN KALORI SENAM AEROBIK MIX IMPACT SELAMA 30 MENIT DENGAN BEAT MUSIK 96 BPM DAN 88 BPM PADA ANGGOTA UKM SENAM AEROBIK UNESA ARIFIYANTO, HANIF; JAYADI, IKA
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latihan aerobik adalah latihan yang penggunaan sistem energinya memerlukan oksigen. Senam aerobik merupakan kegiatan yang sistem energinya memerlukan oksigen sebagai pembakar kalori. Senam aerobik harus masuk pada zona latihan yakni 60% - 90% denyut nadi maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan jumlah kalori yang dikeluarkan melalui senam aerobik selama 30 menit dengan 2 beat musik yang berbeda. Sehingga dapat diketahui beat musik manakah yang lebih besar mengeluarkan kalori. Metode penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Sasaran penelitan adalah 10 anggota UKM Senam Aerobik Unesa yang berusia 19-22 tahun yang bukan berasal dari Fakultas Ilmu Olahraga. Penelitian dilakukan dilakukan di tempat senam SSFC Unesa Lidah Wetan. Dari data yang diperoleh maka simpulan rata-rata jumlah kalori yang dikeluarkan yakni beat musik 96 BPM sebesar 265,7 Kkal dan jumlah rata-rata kalori yang dikeluarkan menggunkakan beat musik 88 BPM sebesar 229,8 Kkal. Hasil uji T tidak berpasangan diperoleh nilai sig (2-tailed) nilai signifikan 0.033<0.05 yang artinya terjadi perbedaan yang signifikan antara responden yang melakukan senam aerobik selama 30 menit menggunakan beat musik 88 bpm dengan responden yang melakukan senam aerobik selama 30 menit menggunakan beat musik 96 bpm. Kata Kunci :Senam aerobik, Kalori. Abstract Aerobic exercise is an exercise that requires an oxygen in its system energy. Aerobic exercise is an activity that the system energy needs an oxygen as a burner calorie. Aerobic exercise has entered on exercise zone that is 60% - 90% the maximum of heart pulse. This study aims to know the comparison of calories amount that pull out from aerobic exercise during 30 minutes with two different music beats. So, it can be identified which music beat that has great ability to pull out the calorie. This study method is descriptive quantitative. The subject of this study is taken from ten members of Unesas aerobic group. The members are taken from 19-22 years old who not comes from the Faculty of Science Sport. This study is conducted at the SSFC gym on Unesa Lidah Wetan. From the data has collected, the researcher identified the result. First, the average of calorie amount that pulled out from 96 BPM music beat is 265,7 Kkal. Second, the average of calorie amount that pulled out from 88 BPM is 229,8 Kkal. An unpaired T test, the sig (2-tailed) value was obtained as a significant value of 0.033 <0.05, which means that there was a significant difference between 30 minutes of aerobics using 88 bpm music with 30 minutes of respondents taking aerobic exercise using beat 96 bpm music. Keywords: Aerobic exercise, calory
EFEK PERENDAMAN AIR DINGIN TERHADAP FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING SETELAH MELAKUKAN LATIHAN INTENSITAS TINGGI SARI HARAHAP, DESYTA; JAYADI, IKA
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latihan intensitas tinggi adalah jenis latihan yang mengacu pada jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu unit waktu tertentu, semakin banyak kerja yang dilakukan dalam unit tertentu semakin tinggi intensitas latihannya. Weigh training merupakan salah satu jenis latihan untuk mengembangkan kekuatan dan fleksibilitas pada atlet. Dan dalam latihan ini apat menimbulkan kelelahan yang mendekati maksimal sehingga menurunkan fleksibilitas seorang atlet. Cold water immersion dalam hal ini berperan penting dalam memberikan efek terhadap pemulihan kekuatan otot kaki pasca latihan dan memberikan efek pelemasan terhadap kinerja otot yang telah digunakan atau diforsir selama latihan berlangsung terutama pada latihan dengan intensitas tinggi sehingga mempengaruhi fleksibilitas otot hamstring yang menjadi tumpuan utama latihan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek perendaman air dingin terhadap fleksibilitas otot hamstring setelah melakukan latihan intensitas tinggi atlet putri UKM Bola Tangan Universitas Negeri Surabaya. Dengan melakukan tes kelentukan terhadap otot hamstring diharapkan dapat mengetahui efek perendaman air dingin dan menjadi acuan untuk pemulihan yang efektif dan evisien. Subjek penelitian adalah 14 anggota UKM Bola Tangan Putri Universitas Negeri Surabaya. Hasil dari penelitian ini padaa saat pre test yaitu melakukan tes fleksibilitas menggunakan bench sit and reach mendapatkan hasil rata rata sebesar 40 cm. Setelah itu dilakukan post test 1 berupa latihan weigh training dengan intensitas tinggi menghasilkan rata-rata sebesar 37.43 cm dan post test 2 berupa perlakuan menggunakan perendaman air dingin setelah melakukan latihan mendapatkan rata rata fleksibilitas sebesar 39,5 cm. Dalam penelitian ini membuktikan bahwa recovery menggunakan cold water immersion terhadap fleksibilitas otot hamstring memberikan pengaruh signifikan dalam melakukan pemulihan setelah melakukan latihan intensitas tinggi terhadap UKM Handball Putri Universitas Negeri Surabaya.
SURVEY TINGKAT KEBUGARAN PEMAIN SEPAKBOLA (STUDI PADA PEMAIN SSB GELORA PUTRA DELTA SIDOARJO KU-14 TAHUN) RAKA KURNIAWAN, AKBAR; JAYADI, IKA
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tingkat kebugaran adalah hal terpenting yang harus dimiliki oleh para pemain sepak bola untuk melakukan aktifitasnya dengan baik dan maksimal, kebugaran jasmani yang bagus akan mempengaruhi peningkatan fisik sang pemain untuk meningkatkan kinerja pemain ketika melakukan permainan sepakbola dalam jangka waktu yang lebih lama dan diharapkan prestasi pemain meningkat. Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah Apakah pemain di Sekolah Sepak Bola Gelora Putra Delta Sidoarjo KU-14 memiliki tingkat kebugaran yang baik sehingga dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi para pelatih untuk meningkatkannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei, survei merupakan suatu metode penelitian yang memiliki tujuan untuk mengumpulkan data yang besar berupa individu, unit atau variabel dalam waktu yang bersamaan, data dapat dikumpulkan melalui individu ataupun sampel fisik dengan tujuan agar menggeneralisasikan terhadap apa yang diteliti. Tes kebugaran jasmani ini menggunakan tes lari 2.400 meter dengan subyek penelitian yang berjumlah 18 pemain (laki-laki). Hasil dari pengambilan data ini menunjukan bahwa 18 pemain di Sekolah Sepak Bola Gelora Putra Delta Sidoarjo memiliki rata-rata waktu 15,34 menit dan rata- rata VO2Max sebesar 35,9 yang dapat dikategorikan ?Sedang?. Kata kunci: Tingkat Kebugaran, Sepak bola
TINGKAT KONDISI FISIK MEMBER SENAM AEROBIK DI SANGGAR “GLEONOV GYM” Febriyanti, Fery; Jayadi, Ika; Wiriawan, Oce
JSES : Journal of Sport and Exercise Science Vol 1, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jses.v1n1.p08-12

Abstract

Senam aerobik merupakan serangkain gerak yang dipilh secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga melahirkab ketentuan ritmis, kontiyuitas dan durasi tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kondisi fisik member senam aerobik di Sanggar Gleonov Gym. Subyek penelitian ini adalah ibu-ibu senam aerobik di Sanggar Glonov Gym yang diambil 15 orang. Metode menggunakan statistik kuantitatif deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunkan tes: daya tahan otot jantung, daya tahan otot lengan, daya tahan otot perut, dan kelentukan. Kesimpulan : (1) Mayoritas  daya tahan otot jantung member senam aerobik di Sanggar Glenonov Gym adalah kurang. Tingkat prosentase daya tahan otot jantung 10% kategori sangat baik, 0% kategori baik, 20% kateegori cukup, 40% kategori kurang, dan 30% kategori kurang sekali. (2) Mayoritas daya tahan otot lengan member senam aerobik di Sanggar Glenonov Gym adalah kurang. Tingkat prosentase daya tahan otot lengan 0% kategori baik sekali, 10% kategori baik, 30% kategori cukup, 40% kategori kurang, dan 20% kategori kurang sekali. (3) Mayoritas daya tahan otot perut member senam aerobik di Sanggar Glenonov Gym adalah cukup. Tingkat prosentase daya tahan otot perut 10% kategori baik sekali, 20% kategori baik, 40% kategori cukup, dan 10% kategori kurang sekali. (4) Mayoritas kelentukan member senam aerobik di Sanggar Glenonov Gym adalah baik sekali. Tingkat prosentase kelentukan 40%  kategori baik sekali, 30% kategori baik, 20% kategori cukup, 0% kategori kurang, dan 10% kategori kurang sekali.
Tingkat Kondisi Fisik Member Senam Aerobik di Sanggar “Gleonov Gym” Febriyanti, Fery; Jayadi, Ika; Wiriawan, Oce
JSES : Journal of Sport and Exercise Science Vol 1, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jses.v1n1.p08-12

Abstract

Senam aerobik merupakan serangkain gerak yang dipilh secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga melahirkab ketentuan ritmis, kontiyuitas dan durasi tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kondisi fisik member senam aerobik di Sanggar Gleonov Gym. Subyek penelitian ini adalah ibu-ibu senam aerobik di Sanggar Glonov Gym yang diambil 15 orang. Metode menggunakan statistik kuantitatif deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunkan tes: daya tahan otot jantung, daya tahan otot lengan, daya tahan otot perut, dan kelentukan. Kesimpulan : (1) Mayoritas  daya tahan otot jantung member senam aerobik di Sanggar Glenonov Gym adalah kurang. Tingkat prosentase daya tahan otot jantung 10% kategori sangat baik, 0% kategori baik, 20% kateegori cukup, 40% kategori kurang, dan 30% kategori kurang sekali. (2) Mayoritas daya tahan otot lengan member senam aerobik di Sanggar Glenonov Gym adalah kurang. Tingkat prosentase daya tahan otot lengan 0% kategori baik sekali, 10% kategori baik, 30% kategori cukup, 40% kategori kurang, dan 20% kategori kurang sekali. (3) Mayoritas daya tahan otot perut member senam aerobik di Sanggar Glenonov Gym adalah cukup. Tingkat prosentase daya tahan otot perut 10% kategori baik sekali, 20% kategori baik, 40% kategori cukup, dan 10% kategori kurang sekali. (4) Mayoritas kelentukan member senam aerobik di Sanggar Glenonov Gym adalah baik sekali. Tingkat prosentase kelentukan 40%  kategori baik sekali, 30% kategori baik, 20% kategori cukup, 0% kategori kurang, dan 10% kategori kurang sekali.
Tingkat Kondisi Fisik Member Senam Aerobik di Sanggar œGleonov Gym Febriyanti, Fery; Jayadi, Ika; Wiriawan, Oce
Journal of Sport and Exercise Science Vol. 1 No. 1 (2018): March
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jses.v1n1.p08-12

Abstract

Senam aerobik merupakan serangkain gerak yang dipilh secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga melahirkab ketentuan ritmis, kontiyuitas dan durasi tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kondisi fisik member senam aerobik di Sanggar Gleonov Gym. Subyek penelitian ini adalah ibu-ibu senam aerobik di Sanggar Glonov Gym yang diambil 15 orang. Metode menggunakan statistik kuantitatif deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunkan tes: daya tahan otot jantung, daya tahan otot lengan, daya tahan otot perut, dan kelentukan. Kesimpulan : (1) Mayoritas  daya tahan otot jantung member senam aerobik di Sanggar Glenonov Gym adalah kurang. Tingkat prosentase daya tahan otot jantung 10% kategori sangat baik, 0% kategori baik, 20% kateegori cukup, 40% kategori kurang, dan 30% kategori kurang sekali. (2) Mayoritas daya tahan otot lengan member senam aerobik di Sanggar Glenonov Gym adalah kurang. Tingkat prosentase daya tahan otot lengan 0% kategori baik sekali, 10% kategori baik, 30% kategori cukup, 40% kategori kurang, dan 20% kategori kurang sekali. (3) Mayoritas daya tahan otot perut member senam aerobik di Sanggar Glenonov Gym adalah cukup. Tingkat prosentase daya tahan otot perut 10% kategori baik sekali, 20% kategori baik, 40% kategori cukup, dan 10% kategori kurang sekali. (4) Mayoritas kelentukan member senam aerobik di Sanggar Glenonov Gym adalah baik sekali. Tingkat prosentase kelentukan 40%  kategori baik sekali, 30% kategori baik, 20% kategori cukup, 0% kategori kurang, dan 10% kategori kurang sekali.
PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN BAGI GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA & KESEHATAN KABUPATEN BANYUWANGI Febriyanti, Irma; Mahardika, I Made Sri Undy; Jayadi, Ika; Dewi, Ratna Candra; Ristanto, Kolektus Oky; Wicahyani, Sri
Laksana Olahraga Vol. 2 No. 01 (2024): Volume 02, Nomor 01, 2024
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/laksanaolahraga.v2i01.58293

Abstract

Abstract: First Aid is the first method of providing assistance to people who have had an accident, injury, or illness. Sports injuries can occur due to trauma, force, technical errors, physical limitations, and sports equipment. Sports injuries involve tears in soft tissue such as fascia, muscle fibers, and ligaments. Teachers must have first aid knowledge and skills to deal with these incidents to minimize the increase in the severity of injuries. The method used in this activity is training with demonstrations and discussions as well as practical assistance. Community service activities were carried out in Banyuwangi Regency, with participants being physical education, sports, and health teachers. Through this activity, the Faculty of Sports & Health Sciences at Universitas Negeri Surabaya can provide positive use value in the form of service activities to improve human resources and partners. Participants' responses regarding the implementation of activities had an average rating of 4.4. Keywords: training; first aid; physical education teacher Abstrak: Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) merupakan cara pertama pemberian pertolongan kepada orang yang mengalami kecelakaan, cedera, terluka atau sakit. Cedera olahraga dapat terjadi karena faktor trauma, ruda paksa, kesalahan teknik, keterbatasan fisik dan alat olahraga. Cedera olahraga berupa robek pada jaringan lunak seperti fascia, serabut otot dan ligamen. Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama sehingga mengatasi kejadian tersebut untuk meminimalisir bertambanya tingkat keparahan cedera. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dengan demonstrasi dan diskusi serta pendampingan praktik. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi dengan peserta guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Melalui kegiatan ini, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Universitas Negeri Surabaya dapat memberikan nilai guna yang positif dalam bentuk kegiatan pengabdian untuk meningkatan sumber daya manusia dan mitra. Respon peserta terkait pelaksanaan kegiatan yaitu dengan rata-rata penilaian 4.4 dari rentang 0-5. Kata Kunci: pelatihan; pertolongan pertama; guru pendidikan jasmani
Revolutionizing assessment: Innovations in website-based test and measurement applications Siantoro, Gigih; Pramono, Bayu Agung; Wijaya Kusuma, I Dewa Made Aryananda; Ismalasari, Rini; Jayadi, Ika
Jurnal Keolahragaan Vol. 12 No. 1: April 2024
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v12i1.54947

Abstract

The success of information cannot be separated from the use of online media; Website is one of the online media that is widely used by organizations to provide information quickly. Unfortunately, there are currently not many websites that directly provide information and can analyze and monitor users. This study aims to develop a physical test and measurement website to provide information and results of biological monitoring of athletes directly. This research uses a method of ten stages of research and development (R and D). The result of this study is that more than 90% of users rated website design, validity, ease of access, and functionality as accessible and excellent. Analyzing test results and measurements also positively impacts satisfaction using the test and measurement website developed by Surabaya State University. This study concludes that although improvements need to be made to this website, but overall this physical test and measurement website facilitates the assessment of test results and physical measurements, which can be seen directly by coaches: athletes, managers, to parents who are given access. Coaches, athletes, and parent organizations must be able to adapt to the use of technology, such as the Web, to support long-term athlete development processes and performance. Following the needs of athletes, identifying athlete achievements from test results and measurements will be easier because test and measurement norms can also be adjusted to the history of test results and measurements.