Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Tamponade Jantung Karena Trauma Tajam Nugroho, Novianto Adi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.749 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v6i1.3175

Abstract

Tamponade jantung adalah sindrom klinik dimana terjadi penekanan yang cepat atau lambat terhadap jantung akibat akumulasi cairan, nanah, darah, bekuan darah, atau gas di pericardium. Salah satu penyebab tamponade jantung adalah trauma dada, baik trauma tumpul maupun tajam. Tamponade jantung merupakan keadaan yang membahayakan jiwa bila tidak diatasi. Korban ditemukan setelah terjadi tawuran antar pelajar, kemudian polisi membawa korban ke rumah sakit tetapi korban sudah dinyatakan meninggal. Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam ditemukan beberapa luka akibat kekerasan tumpul dan tajam. Luka yang mematikan terdapat luka tusuk pada dada yang menembus jantung hingga mengenai serambi kanan jantung. Perdarahan yang terjadi akibat luka tersebut menyebabkan perdarahan dalam kantung jantung sebanyak 84ml dan jendalan darah seberat 212 gram, ketika dijumlahkan menjadi 285,9 ml yang menyebabkan suatu kondisi yang dinamakan tamponade jantung. Berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah dapat disimpulkan bahwa korban meninggal karena kekerasan tajam berupa luka tusuk pada dada menembus serambi kanan jantung yang mengakibatkan perdarahan dalam kantung jantung secara cepat sehingga terjadi kondisi yang dinamakan tamponade jantung yang dapat menyebabkan kematian pada korban.
Tamponade Jantung Karena Trauma Tajam Nugroho, Novianto Adi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i1.3175

Abstract

Tamponade jantung adalah sindrom klinik dimana terjadi penekanan yang cepat atau lambat terhadap jantung akibat akumulasi cairan, nanah, darah, bekuan darah, atau gas di pericardium. Salah satu penyebab tamponade jantung adalah trauma dada, baik trauma tumpul maupun tajam. Tamponade jantung merupakan keadaan yang membahayakan jiwa bila tidak diatasi. Korban ditemukan setelah terjadi tawuran antar pelajar, kemudian polisi membawa korban ke rumah sakit tetapi korban sudah dinyatakan meninggal. Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam ditemukan beberapa luka akibat kekerasan tumpul dan tajam. Luka yang mematikan terdapat luka tusuk pada dada yang menembus jantung hingga mengenai serambi kanan jantung. Perdarahan yang terjadi akibat luka tersebut menyebabkan perdarahan dalam kantung jantung sebanyak 84ml dan jendalan darah seberat 212 gram, ketika dijumlahkan menjadi 285,9 ml yang menyebabkan suatu kondisi yang dinamakan tamponade jantung. Berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah dapat disimpulkan bahwa korban meninggal karena kekerasan tajam berupa luka tusuk pada dada menembus serambi kanan jantung yang mengakibatkan perdarahan dalam kantung jantung secara cepat sehingga terjadi kondisi yang dinamakan tamponade jantung yang dapat menyebabkan kematian pada korban.
TINGKAT EFEKTIVITAS DETEKSI MANDIRI HIPERTENSI OLEH KOMUNITAS DI PUSKESMAS GAJAHAN Myrtha, Risalina; Ardyanto, Tonang Dwi; Prabowo, Nurhasan Agung; Apriningsih , Hendrastutik; Dyanneza, Frieska; Kuncorowati, Niken Dyah Aryani; Nugroho, Novianto Adi; Suwandono, Adji; Sari, Maria Galuh Kamenyangan; Shofiyah, Laily
Sebatik Vol. 28 No. 1 (2024): June 2024
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v28i1.2323

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk menguatkan peran komunitas dalam kemandirian kesehatan melalui deteksi mandiri hipertensi dan kelainan irama jantung di Puskesmas Gajahan. Peningkatan prevalensi penyakit tidak menular, khususnya hipertensi dan fibrilasi atrium, memerlukan intervensi berbasis komunitas yang efektif untuk mengurangi beban penyakit ini. Metode pengabdian ini melibatkan pada kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Gajahan dengan melakukan edukasi dan pelatihan kepada kader puskesmas Gajahan mengenai cara deteksi mandiri hipertensi dan kelainan irama jantung. Pelatihan ini mencakup cara pengukuran tekanan darah mandiri dan cara deteksi mandiri kelainan irama jantung dengan cara meraba nadi sendiri (MENARI), serta edukasi mengenai faktor risiko dan tanda-tanda kedua penyakit ini. Hasil dari implementasi pelatihan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mendeteksi dini hipertensi dan kelainan irama jantung. Partisipan yang mengikuti pelatihan mampu melakukan pemeriksaan tekanan darah dan deteksi kelainan irama jantung secara mandiri dengan benar. Selain itu, terdapat peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko penyakit tidak menular. Kesimpulannya, penguatan peran komunitas melalui edukasi dan pelatihan deteksi mandiri terbukti efektif dalam meningkatkan kemandirian kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Gajahan.
Deskripsi Korban Dicurigai Bunuh Diri yang Diperiksa Visum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2019-2023 Agustin Rahmawati, Theresia Trivika Millenia; Nugroho, Novianto Adi; Suwandono, Adji
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 3 (2024): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i3.1734

Abstract

Pendahuluan: Bunuh diri masih menjadi satu di antara penyebab utama kematian di dunia dengan 703.000 orang melakukan bunuh diri setiap tahunnya. Kepolisian Indonesia mencatat terjadi 451 kematian akibat bunuh diri pada Januari hingga Oktober 2023, namun data terkait jenis kelamin dan metode bunuh diri yang banyak di lakukan pada tingkat nasional maupun provinsi tidak mudah didapatkan. Saat ini, belum ada data terbuka yang menggambarkan korban bunuh diri di Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi korban dicurigai bunuh diri yang diperiksa visum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2019 hingga 2023. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan teknik total sampling dari berkas Visum et Repertum korban dicurigai bunuh diri yang diperiksa visum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2019-2023 Hasil: Didapatkan 19 korban dicurigai bunuh diri yang diperiksa visum di RSUD Dr. Moewardi tahun 2019-2023. Jumlah korban tertinggi pada usia dewasa diikuti usia lansia lalu usia remaja. Korban laki-laki lebih banyak dibanding perempuan. Kelompok bekerja menjadi kelompok terbanyak dicurigai melakukan bunuh diri dibanding kelompok pelajar/mahasiswa dan tidak bekerja. Korban dengan trauma lebih banyak daripada korban tanpa trauma, dengan jenis trauma tertinggi adalah trauma tumpul diikuti trauma tajam, serta tidak ada korban dengan trauma tembak dan trauma termal. Kesimpulan: Korban dicurigai bunuh diri paling banyak berusia dewasa, berjenis kelamin laki-laki, pada kelompok bekerja, disebabkan oleh trauma dengan jenis trauma tumpul.
Differences in Corpse Stiffness (Rigor Mortis) of Organophosphate-Induced and Ordinary (Decerebrated) Dead Wistar Rats : A Randomized Experimental Study Nugroho, Novianto Adi; Zahrawan, Arzaq Fikrian; Wujoso, Hari; Atmoko, Wahyu Dwi
Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 18 No 2 (2024): Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Kerja Sama KNPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/jpm.v18i2.9215

Abstract

Corpse Stiffness (rigor mortis) is a secondary sign of death that can be used to estimate the time and cause of death. Organophosphates are the most toxic pesticides and often cause poisoning until death in humans. This study aims to determine the differences in corpse stiffness (rigor mortis) due to organophosphate poisoning and ordinary death (decerebration) using Wistar rats. The parameters of corpse stiffness (rigor mortis) used include 4 aspects: Corpse Stiffness Appearance, Perfect Formation of Corpse Stiffness, Persistent Corpse Stiffness, and Relaxation of Corpse Stiffness. Data were processed with univariate analysis and then tested with the Independent Sample T-test. There was a significant difference (p<0.05) in the duration of the appearance, perfect formation, persistent and relaxation of corpse stiffness between the control group and the treatment group. Meanwhile, there was no significant difference (p>0.05) in persistent corpse stiffness duration between the control and treatment groups, although there was a slight difference in the mean. Between ordinary and died rats due to organophosphate induction, there was a significant difference in the duration of appearance, perfect formation, and relaxation of corpse stiffness. However, there was no significant difference in the duration of persistent stiffness. Keywords: Organophosphates; Poisoning; Corpse Stiffness; Rigor Mortis
Profil Kasus Kematian Tidak Wajar yang Diperiksa Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2023 Suwandono, Adji; Salsabilla, Nurani Almira; Nugroho, Novianto Adi
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jsi.v7i01.185

Abstract

Kematian tidak wajar merupakan kematian yang disebabkan keracunan, kecelakaan, bunuh diri, maupun pembunuhan. Kasus kematian tidak wajar membutuhkan pemeriksaan forensic untuk mengetahui penyebab kematian. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan profil kasus kematian tidak wajar yang diperiksa di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2023. Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dari surat visum et repertum kasus kematian tidak wajar di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2023. Jumlah keseluruhan kasus kematian tidak wajar yang diperiksa di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2023 adalah 110 kasus dengan regio trauma terbanyak adalah kepala (53), penyebab kematian terbanyak tidak dapat ditentukan (54), mekanisme kematian terbanyak tidak diketahui (65), dan perkiraan waktu kematian terbanyak adalah belum ada pembusukan (77). Pada kasus kematian tidak wajar di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2023, regio trauma terbanyak adalah kepala. Penyebab kematian terbanyak tidak dapat ditentukan mekanisme kematian terbanyak tidak diketahui, dan perkiraan waktu kematian terbanyak adalah belum ada pembusukan. Kesimpulannya, meskipun banyak kasus kematian tidak wajar yang penyebabnya tidak dapat ditentukan, hasil penelitian ini memberikan wawasan penting tentang pola umum dan karakteristik kasus kematian tidak wajar di Surakarta. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi upaya peningkatan kualitas pemeriksaan forensik dan pencegahan kematian tidak wajar di masa mendatang.
Peran Pemeriksaan Psikologi pada Kasus Kekerasan Seksual di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2017 – 2022 Ajingga, Octavia Jihan; Nugroho, Novianto Adi; Hari Wujoso
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i1.1058

Abstract

Pendahuluan: Kekerasan seksual adalah setiap tindakan untuk memaksa orang lain untuk berhubungan seksual tanpa persetujuannya serta berdampak trauma baik fisik atau pun psikis bagi para korbannya. Berdasarkan kasus kekerasan seksual yang tercatat RSUD Dr. Moewardi tahun 2017 – 2022, kasus yang dilakukan pemeriksaan psikologi paling tinggi berada pada rentang usia remaja awal baik pada laki-laki ataupun perempuan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional. Teknik pengambilan data dengan total sampling menggunakan rekam medis. Sampel adalah semua kasus kekerasan seksual di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2017 – 2022. Data dianalisis dengan pendekatan deskriptif dan dipresentasikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil: Didapatkan 75 kasus kekerasan seksual yang tercatat lengkap di RSUD Dr. Moewardi tahun 2017 – 2022. Kasus kerkerasan seksual yang dilakukan pemeriksaan psikologi paling tinggi berada pada rentang usia raja awal, baik pada laki-laki ataupun perempuan, dengan pelaku paling banyak datang dari orang terdekat korban. Kebanyakan korban mengalami satu kali kejadian dan dilakukan pemeriksaan psikologi dengan rawat jalan dari rumah sakit. Kesimpulan: Pemeriksaan psikologi belum terlalu berperan pada penyelesaian kasus kekerasan seksual. Akan tetapi, dengan dilakukannya pemeriksaan psikologi pada korban dapat menentukan pelayanan kesehatan terapeutik selanjutnya yang dibutuhkan oleh korban kekerasan seksual.
Role of Gamma-Glutamyl Transferase, High Sensitivity C Reactive Protein and Apolipoprotein B as A Marker of Disease Severity in Psoriasis Shofiyah, Laily; Ardyanto, Tonang Dwi; Prabowo, Nurhasan Agung; Aprilningsih, Hendrastutik; Myrtha, Risalina; Kuncorowati, Niken Dyah Aryani; Suwandono, Adji; Nugroho, Novianto Adi; Sari, Maria Galuh Kamenyangan; Dyanneza, Frieska
Gema Lingkungan Kesehatan Vol. 23 No. 3 (2025): Gema Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gelinkes.v23i3.285

Abstract

Psoriasis can develop into systemic psoriasis, which primarily affects the liver, bile ducts, and cardiovascular system. Assessing the severity of psoriasis was crucial for determining treatment and cardiovascular disease risk. The aim of this study was to determine the role of Gamma-Glutamyl Transferase (GGT), High Sensitivity C-Reactive Protein (HS-CRP), and apolipoprotein B (APO B) in assessing the severity of psoriasis. Methods: This study was a cross-sectional, observational analytic study. A total of 33 psoriasis patients were tested for GGT, HS-CRP, APO B levels, and the Psoriasis Area and Severity Index (PASI) score. Results: The average GGT level was 70.75±56.47 u/L, the average HS-CRP level was 0.91±1.03 mg/L, the average APO B level was 110.09±26.47 mg/dL, and the average PASI score was 11.70±4.54. 12.1% of patients had mild psoriasis, 51.5% had moderate psoriasis, and 36.4% had severe psoriasis. There was a positive and strong correlation between GGT and PASI score, HS-CRP and PASI score, and APO B and PASI score. The multivariate correlation between GGT, HS-CRP, and APO B with PASI score had a value of R = 0.874, F = 31.145, p = <0.001. Conclusion: The multivariate correlation between GGT, HS-CRP, and APO B with PASI scores shows a positive and strong correlation, thus it useful for assessing the severity of psoriasis and evaluating the likelihood of cardiovascular disease.
Profil Kasus Kematian Tidak Wajar yang Diperiksa Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2023 Suwandono, Adji; Salsabilla, Nurani Almira; Nugroho, Novianto Adi
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jsi.v7i01.185

Abstract

Kematian tidak wajar merupakan kematian yang disebabkan keracunan, kecelakaan, bunuh diri, maupun pembunuhan. Kasus kematian tidak wajar membutuhkan pemeriksaan forensic untuk mengetahui penyebab kematian. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan profil kasus kematian tidak wajar yang diperiksa di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2023. Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dari surat visum et repertum kasus kematian tidak wajar di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2023. Jumlah keseluruhan kasus kematian tidak wajar yang diperiksa di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2023 adalah 110 kasus dengan regio trauma terbanyak adalah kepala (53), penyebab kematian terbanyak tidak dapat ditentukan (54), mekanisme kematian terbanyak tidak diketahui (65), dan perkiraan waktu kematian terbanyak adalah belum ada pembusukan (77). Pada kasus kematian tidak wajar di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2023, regio trauma terbanyak adalah kepala. Penyebab kematian terbanyak tidak dapat ditentukan mekanisme kematian terbanyak tidak diketahui, dan perkiraan waktu kematian terbanyak adalah belum ada pembusukan. Kesimpulannya, meskipun banyak kasus kematian tidak wajar yang penyebabnya tidak dapat ditentukan, hasil penelitian ini memberikan wawasan penting tentang pola umum dan karakteristik kasus kematian tidak wajar di Surakarta. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi upaya peningkatan kualitas pemeriksaan forensik dan pencegahan kematian tidak wajar di masa mendatang.
DESKRIPSI KORBAN MATI KECELAKAAN LALU LINTAS YANG DIKIRIM KE RSUD DR MOEWARDI TAHUN 2016 – 2020 Hartanto, Daniswara Yusuf; nugroho, novianto adi; Atmoko, Wahyu Dwi
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecelakaan lalu lintas adalah masalah kesehatan masyarakat yang meluas dan memerlukan perhatian khusus karena terus menjadi masalah utama manajemen lalu lintas di Indonesia. Satu manusia terbunuh karena kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia setiap 24 detiknya. Surakarta memiliki tren kecelakaan lalu lintas yang meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik demografi pada korban tewas karena kecelakaan lalu lintas yang ditangani oleh instalasi kedokteran forensik RSUD Dr Moewardi. Jenis penelitian ini ialah deskriptif observasional dari data Visum et Repertum di RSUD DR. Moewardi Surakarta. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh data kasus forensik patologi akibat kecelakaan lalu lintas di Instalasi Forensik RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang tercatat dalam Visum et Repertum tahun 2016 – 2020. Teknik sampling pada penelitian ini adalah total sampling yaitu seluruh Visum et Repertum sejak Januari 2016 – Desember 2020. Instalasi Forensik RSUD Dr. Moewardi pada tahun 2016–2020 telah melakukan pemeriksaan pada 99 kasus forensik patologi kecelakaan lalu lintas dengan kriteria: (1) laki- laki 73.7% dan perempuan 26.3%; (2) usia korban paling banyak adalah remaja yaitu 31.3%, lansia 30.3% dan dewasa 23.2%; (3) jenis pemeriksaan visum luar saja dikerjakan pada 98.99% dan otopsi pada 1.01%; (4) jenis kasus paling banyak adalah kecelakaan lalu lintas sebanyak 90.9% dan kecelakaan kereta api 9.1%; (5) Surat Permintaan Visum yang diterima banyak dikirim oleh Kepolisian Surakarta yaitu 62.63%, Kepolisian Karanganyar 20.20%, dan Kepolisian Sukoharjo dengan 15.15%; (6) Jenis pekerjaan paling banyak adalah pekerja swasta sebanyak 68.6% dan pelajar 15.1%. Prevalensi laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan, remaja menjadi usia terbanyak korban yang diperiksa, jenis pemeriksaan yang paling sering dikerjakan adalah visum luar saja, jenis kasus terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas, Kepolisian Surakarta merupakan instalasi pengirim Surat Permintaan Visum terbanyak, dan jenis pekerjaan terbanyak adalah pekerja swasta.