Claim Missing Document
Check
Articles

Efektivitas Penggunaan Herbisida Paraquat Dan Atrazin Terhadap Gulma Pada Jarak Tanam Jagung (Zea mays L.) Yang Berbeda Akram, Nuzul; Baidhawi, Baidhawi; Rosnina, Rosnina
Agrium Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v16i2.1942

Abstract

This study aims to compare the active compound of Paraquat and Atrazine herbicides applied for weed controlling between plant spacing of corn. The research was conducted in Paya Beunyot Village, Banda Baro Regency North Aceh from July to September 2019, and continued with Samples analysis at the Agroecotechnology Laboratory, Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh. The experimental design used was a factorial randomized block design; herbicides type of paraquat with a concentration of 1.38 kg/ha, atrazine concentration 1.2 kg/ha and the second factor were plant spacing (P): P1= plant spacing of 50x30 cm, P2= plant spacing of 60x25 cm, P3= plant spacing of 75x20 cm. The results showed that herbicide applied had a very significant effect on weed wet weight, dry weight, percentage of weeds under control and phytotoxicity of weeds. The results showed the interspace of the plant gave a very significant increase in seeds weight either per plant and per plot. The result of variance analysis showed there was no interaction between herbicides utilize and planting distance in all observed variables.Keywords; Corn (Zea mays L.), herbicide, plant spacing
Dominansi Gulma Invasif Pada Beberapa Tipe Pemanfaatan Lahan Di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Firmansyah, Nanda; Khusrizal, Khusrizal; Handayani, Rd Selvy; Maisura, Maisura; Baidhawi, Baidhawi
Agrium Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v17i2.2926

Abstract

Gulma invasif mampu menginvasi suatu lahan apabila memiliki kemampuan dominansi terhadap tumbuhan asli. Proses invasif diawali dari kehadiran gulma invasif disuatu areal lahan hingga terjadinya dominansi. Penelitian ini bertujuan menghitung dominansi spesies gulma invasif pada beberapa tipe pemanfaatan lahan di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara dengan metode survei dan purposive sampling, plot bersarang dibuat sebanyak 24 plot untuk masing-masing tingkatan vegetasi gulma. Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa tipe pemanfaatan lahan pertanian yang meliputi lahan tegalan/kebun, ladang/huma, perkebunan, hutan rakyat, padang rumput, sawah irigasi, sawah non irigasi dan tambak/kolam di Kecamatan Sawang  Kabupaten Aceh Utara pada bula April-Juni 2020. Setiap jenis gulma invasif yang dijumpai di dalam petak sampling diambil foto, dicocokkan  morfologinya berdasarkan buku identifikasi gulma kemudian dihitung dominansinya. Parameter penelitian yaitu komposisi gulma invasif pada tingkat vegetasi dan dominansi gulma invasif pada setiap tipe pemanfaatan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan tegalan/kebun didominasi oleh spesies Axonopus compressus (27,57%), ladang atau huma didominasi oleh gulma Rhynchospora colorata (37,94%), lahan perkebunan didominasi oleh gulma Ageratina adenophora (65,90%), hutan rakyat hanya ditemukan satu jenis gulma yaitu Digitaria fuscescens (68,75%), areal padang rumput didominasi oleh gulma Dactyloctenium aegyptium (33,71%), lahan sawah irigasi didominasi oleh gulma Panicum maximum (22,97%), sawah non irigasi didominasi oleh gulma Mimosa pudica (22,02%), dan lahan tambak/kolam didominasi oleh gulma Eleusine indica (54,17%). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kemampuan dominansi  gulma invasif pada setiap tipe pemanfaatan lahan di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara.
Pengaruh Populasi Gulma Rumput Belulang Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Jagung Manis (Zea mays Saccharatasrurt) Muaz Munauwar, Muhammad; Adnan, Adnan; Baidhawi, Baidhawi; Hasnita, Nur
Agrium Vol 18, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v18i2.5330

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh tekanan yang diberikan oleh gulma rumput belulang terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. Pelaksanaan penelitian ini pada bulai Mei hingga Juli 2019, dilakukan didesa Paloh Mee Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireun. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama pada penelitian ini adalah varietas jagung Bonanza F1, Golden boy dan Royal 76, sedangkan faktor kedua ialah populasi gulma yang terdiri dari  tanpa gulma polybag-1, 3 gulma polybag-1 dan 5 gulma  polybag-1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pada 3, 5 dan 7 MST jumlah terbanyak daun jagung varietas Bonanza F1, Golden boy, dan Royal 76 didapati pada populasi 0 gulma polybag-1, sedangkan jumlah daun terendah didapati pada populasi 3 dan 5 gulma polybag-1. Varietas jagung manis dan populasi gulma tidak berpengaruh nyata terhadap diameter tongkol. Jumlah anakan gulma tertinggi adalah Golden Boy dengan populasi awal 3 dan 5 gulma, Bonanza F1 populasi awal 5 gulma, serta Royal 76 dengan populasi awal 5 gulma, sedangkan jumlah anakan gulma terendah ialah populasi awal tanpa gulma pada varietas Bonanza F1, Golden Boy, dan Royal 76. Penelitian ini menyimpulkan bahwa produksi jagung manis tidak dipengaruhi oleh tiga varietas tersebut dan jumlah populasi gulma. Direkomendasikan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan jenis varietas lain dan jumlah populasi awal gulma yang lebih besar dari lima gulma polybag-1.
Inventarisasi dan Analisis Risiko Gulma Asing Invasif Pada Lahan Pertanian di Sawang Aceh Utara Firmansyah, Nanda; Baidhawi, Baidhawi; Khusrizal, Khusrizal; Handayani, Rd Selvy
Agrium Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v16i2.5866

Abstract

Kehadiran gulma asing invasif (GAI) memberikan peluang terjadinya peristiwa yang tidak dikehendaki sebagai akibat dari tindakan pengelolaan tanaman introduksi yang menguasai dan menyebar pada lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan menganalisis resiko spesies GAI pada lahan pertanian di Sawang Aceh Utara. Titik lokasi pengambilan sampel dilakukan pada beberapa tipe penggunaan lahan (TPL) yaitu kebun/tegalan, huma/ladang, sawah non-irigasi, sawah irigasi, perkebunan, padang rumput, hutan rakyat, dan kolam/tambak. Jenis GAI dikoleksi secara langsung dari lapangan dengan metode jelajah, dan dianalisis menggunakan sistem scoring mengacu pada pedoman analisis risiko GAI dari KLHK (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan FORIS (Forests in Southeast Asia) Indonesia. Hasil kajian memperlihatkan terdapat 659 individu GAI yang berasal dari 36 spesies dan 14 famili. Famili yang memiliki spesies GAI terbanyak adalah famili Poaceae. Jenis gulma terbanyak berasal dari jenis gulma berdaun lebar sebanyak 20 spesies, sedangkan jumlah spesies GAI terbanyak yaitu spesies Rhynchospora colorata (L.) dengan jumlah 66 individu. Kategori risiko sangat tinggi disebabkan oleh spesies Axonopus compressus, Chromolaena odorata dan Paspalum conjugatum pada lahan tegalan/kebun, spesies Cyperus distans dan Rhynchospora colorata pada lahan ladang/huma, spesies Dactyloctenium aegyptium pada lahan padang rumput dan spesies gulma Panicum maximum pada lahan sawah irigasi.Kategori risiko sedang terdapat spesies gulma Ageratina adenophora pada lahan perkebunan dan spesies gulma Ageratum conyzoides pada lahan sawah non irigasi.Kategori risiko rendah  terdapat spesies gulma Digitaria fuscescens pada lahan hutan rakyat dan Heliotropium indicum pada lahan perkebunan.
Efek Sinergis dan Antagonis Campuran Herbisisda Metolachlor dan Pendimethalin di Pertanaman Kedelai (Glycine max L. Merril) Baidhawi Baidhawi
Jurnal Agrista Vol 10, No 2 (2006): Volume 10 Nomor 2 Agustus 2006
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.171 KB)

Abstract

Effect of Sinergism and Antagonism Mix of Herbicide Metolachlor and Pendimethalin in Soybean (Glycine max L. Merril) AreaABSTRACT. The mixture two or more herbicide are represent to anticipate weakness in use herbicide at one particular crop specially in soybean. Research was aimed to find out influence of mixture two herbicide, with under various dosage to weeds and yield of soybean. Field research was conducted from February 2006 until May 2006 at station research Agriculture faculty Padjajaran University. The factorial experiment was carried out in randomized completely block design. The two factors are Metolachlor and Pendimethalin. Our result the mixture metolachlor and pendimethalin showed synergistic and antagonistic effect to population and weeds dried matter by used Colby’s method, however with used regression method, the population of weeds showed effect synergistic, and weeds dried matter not showed effect synergistic. The mixture metolachlor and pendimethalin can increased dried yield with compared to applied single doses.
Efektivitas Campuran Metolachlor dan Pendimethalin Terhadap Gulma di pertanaman Kedelai (Glycine max L. Merril) Baidhawi Baidhawi
Jurnal Agrista Vol 11, No 3 (2007): Volume 11 Nomor 3 Desember 2007
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1006.856 KB)

Abstract

Effectiveness Mix of Metolachlor and Pendimethalin on Weed on Soybean (Glycine max L. Merril) AreaABSTRACT. Weed management is an integral part of soybean production. In order to select the most appropriate herbicide or devise the optimum weed control system, one must be able or properly identify the weed present within a field. Research was aimed to find out influence of mixture two herbicide, with under herbicide dosage to weed and yield of soybean. Field experiment was conducted on Inceptisol from February 2006 until May 2006 at station research Agriculture Faculty Padjajaran University, 700 m above sea level. The factorial experiment was carried out in randomized complete block design with two replications. The first factors-metolachlor (doses of herbicide a.i. 0,0; 0,75; 1,50; and 2,25 kg ha-1). Application showed that herbicide metolachlor and pendimethalin had single or mixture on the studied gave higher percentage of weeds covered, and weed dry matter were lower comparison. The mixture metolachlor and pendimethalin can increased dry of yield compared to herbicide single application.
Inventarisasi dan Analisis Risiko Gulma Asing Invasif Pada Lahan Pertanian di Sawang Aceh Utara Nanda Firmansyah; Baidhawi Baidhawi; Khusrizal Khusrizal; Rd Selvy Handayani
Agrium Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v16i2.5866

Abstract

Kehadiran gulma asing invasif (GAI) memberikan peluang terjadinya peristiwa yang tidak dikehendaki sebagai akibat dari tindakan pengelolaan tanaman introduksi yang menguasai dan menyebar pada lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan menganalisis resiko spesies GAI pada lahan pertanian di Sawang Aceh Utara. Titik lokasi pengambilan sampel dilakukan pada beberapa tipe penggunaan lahan (TPL) yaitu kebun/tegalan, huma/ladang, sawah non-irigasi, sawah irigasi, perkebunan, padang rumput, hutan rakyat, dan kolam/tambak. Jenis GAI dikoleksi secara langsung dari lapangan dengan metode jelajah, dan dianalisis menggunakan sistem scoring mengacu pada pedoman analisis risiko GAI dari KLHK (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan FORIS (Forests in Southeast Asia) Indonesia. Hasil kajian memperlihatkan terdapat 659 individu GAI yang berasal dari 36 spesies dan 14 famili. Famili yang memiliki spesies GAI terbanyak adalah famili Poaceae. Jenis gulma terbanyak berasal dari jenis gulma berdaun lebar sebanyak 20 spesies, sedangkan jumlah spesies GAI terbanyak yaitu spesies Rhynchospora colorata (L.) dengan jumlah 66 individu. Kategori risiko sangat tinggi disebabkan oleh spesies Axonopus compressus, Chromolaena odorata dan Paspalum conjugatum pada lahan tegalan/kebun, spesies Cyperus distans dan Rhynchospora colorata pada lahan ladang/huma, spesies Dactyloctenium aegyptium pada lahan padang rumput dan spesies gulma Panicum maximum pada lahan sawah irigasi.Kategori risiko sedang terdapat spesies gulma Ageratina adenophora pada lahan perkebunan dan spesies gulma Ageratum conyzoides pada lahan sawah non irigasi.Kategori risiko rendah  terdapat spesies gulma Digitaria fuscescens pada lahan hutan rakyat dan Heliotropium indicum pada lahan perkebunan.
Efektivitas Penggunaan Herbisida Paraquat Dan Atrazin Terhadap Gulma Pada Jarak Tanam Jagung (Zea mays L.) Yang Berbeda Nuzul Akram; Baidhawi Baidhawi; Rosnina Rosnina
Agrium Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v16i2.1942

Abstract

This study aims to compare the active compound of Paraquat and Atrazine herbicides applied for weed controlling between plant spacing of corn. The research was conducted in Paya Beunyot Village, Banda Baro Regency North Aceh from July to September 2019, and continued with Samples analysis at the Agroecotechnology Laboratory, Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh. The experimental design used was a factorial randomized block design; herbicides type of paraquat with a concentration of 1.38 kg/ha, atrazine concentration 1.2 kg/ha and the second factor were plant spacing (P): P1= plant spacing of 50x30 cm, P2= plant spacing of 60x25 cm, P3= plant spacing of 75x20 cm. The results showed that herbicide applied had a very significant effect on weed wet weight, dry weight, percentage of weeds under control and phytotoxicity of weeds. The results showed the interspace of the plant gave a very significant increase in seeds weight either per plant and per plot. The result of variance analysis showed there was no interaction between herbicides utilize and planting distance in all observed variables.Keywords; Corn (Zea mays L.), herbicide, plant spacing
Efektifitas Limbah Cair Hasil Fermentasi Kakao (Theobroma Cacao L) Terhadap Pengendalian Gulma Berdaun Lebar Abdullah; Baidhawi; Khaidir
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.525 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v6i2.1761

Abstract

Limbah hasil fermentasi kakao memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan pengendali gulma (bioherbisida). Kandungan asam cuka (asam asetat) dalam limbah tersebut bersifat sebagai racun kontak. Konsentrasi aplikasi yang direkomendasikan untuk digunakan dalam pengendalian gulma berdaun lebar adalah 10 – 20%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas limbah cair hasil fermentasi kakao sebagai bioherbisida dalam mengendalikan gulma berdaun lebar. Rancangan penelitian menggunakan pola faktorial yang disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK). Faktor pertama adalah Lama Fermentasi (F) : F1 = 3 hari, F2 = 4 hari, F3 = 5 hari, F4 = 6 hari F5 = 7 hari dan faktor ke dua adalah Dosis pemberian ragi tape per kg kakao (D) : D1 = Kontrol, D2 = 2 g, D3 = 4 g, D4 = 6 g. Peubah yang diamati meliputi asam tertitrasi total, persentase keracunan gulma, bobot basah gulma dan bobot kering gulma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi limbah cair hasil fermentasi kakao efektif dalam mengendalikan gulma Ludwigia hyssopifolia (G. Don) exell, namun tidak efektif terhadah pengendalian gulma Ageratum conyzoides dan Hyptis brevipes poit. Hal ini disebabkan karena bioherbisida yang digunakan hanya bersifat racun kontak. Keadaan ini memungkinkan gulma untuk dapat pulih kembali setelah beberapa hari. Pengaruh lain mungkin disebabkan rendahnya konsentrasi bioherbisida yang digunakan pada saat aplikasi.
EMPOWERMENT FARMERS LAND THROUGH CONSERVATION SOIL TECHNIQUES WITH VEGETATIVE METHODS Yusra Yusra; Nasruddin Nasruddin; Hendrival Hendrival; Khusrizal Khusrizal; Baidhawi Baidhawi; Muhammad Nazaruddin
Global Science Society Vol 4 No 2 (2022): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/gss.v4i2.5470

Abstract

The problem on physical properties of land in Reuleut Timu Village is that topography varies from flat, wavy, and sloping. As a different topography, depth water varies as well, some are shallow and deep. The depth of tillage is shallow and has a dense layer, lack of water, low organic matter, generally has a structure soil dense. The purpose of community service activities is to increase motivation partner farmers use abandoned land, increase conservation soil and income from partner farmers, guide farmers to utilize waste agricultural as compost and intercropping. Methods of community service activities are counseling, practices composting, and intercropping. The results that showed to activity can be said effective because activity has been running according to purpose activity. Partners gain knowledge and skills about manufacture and application of straw compost and intercropping, which are soil conservation techniques using method vegetative. Conservation soil can increase fertility soil with increase income farmers' by making straw compost.
Co-Authors - Fakhrurrazi -, Baidhawi - Abdullah Adi Setiawan Adnan Adnan Adnan Adnan Agustina Akbar, Khairul Akram, Nuzul Alfi Syahrin, Muhammad Ali Rahmat Ami Safriyanur AR, Marzuki Arief Rahman Arnawan Hasibuan Azmi, Farhan Batubara, Fazriani Cindenia Puspasari Deassy Siska Dewi Safitri, Triana Dwi Asti Purnama Dwi Nanda Aulia Situmorang Ernawati Ernawati F. Febrianti Fadli Fadli Farahdiba, Dewi Firmansyah, Nanda Hafifah Hafifah Hafifah, Hafifah Handayani, Rd Selvy Hasnita, Nur Haykal, Muhammad Hendrival Hendrival Hendrival Hendrival Herman Fithra Hilmi Hilmi Ismadi Ismadi Ismadi Ismadi Jamidi, Jamidi Jufri Jufri Julfikar, Julfikar Kembaren, Emmia Tambarta Khaidir Khaidir Khairani, Annisa Khusrizal Khusrizal Laila Nazirah Latifah Latifah Latifah Latifah M Sayuti Maisura Maisura Mariyudi Mariyudi Maulana Ikhsan Mawardati Mawardati Mawardati Mawardati Melati, Putri Millenia Dzikra Az Zahra Milna, Milna Mirzawati, Mirzawati Muhamad Yusuf, SE., M.Si. Muhammad Afzalul Zikri Muhammad Chairuddin Muhammad Daud Muhammad Imam Muatho Muhammad Muaz Munauwar Muhammad Nazaruddin Muhammad Rafif Fadlurrahman Hasibuan Muliana, Muliana Murdani Murdani, Murdani Nanda Firmansyah Nanda Firmansyah Nanda Savira Ersa Nasruddin Nasruddin Nasruddin Nasruddin Nasruddin Nasruddin Nasruddin Nasution, Paisah Novita Pramahsari Putri Nur Hasnita Nurmasyitah Nurmasyitah Nuzul Akram Nyak Intan Fadhilati Pramahsari Putri, Novita Pratiwi, Jelita Widiya Putri Anjali Safina Putri, Novita Prahmasari Putri, Novita Pramahsari Razif, Razif Rd. Selvy Handayani Reza Al Farizi Rico Nainggolan, Tito Robi Kurniawan Rosnina nina A.G Rosnina Rosnina, Rosnina Ruhani, Ruhani Sabar, Muhammad SAFITRI, Sekar Safrina Safrina, Safrina Satya Darmayani Suheri, Dedi Sulistianto, Sulistianto Suryadi Suryadi Sutiharni Sutiharni Syahrani Khairani Marpaung Taufiqurrahman Taufiqurrahman Teuku Ilhami Surya Akbar Usnawiyah Widyana Verawaty Siregar Widyana Verawaty Siregar Yunus, Saifuddin Yuskarina, Yuskarina Yusra Yusra Yusra, Yusra Zufina, Rezki Zuriani, Zuriani Zurrahmi Wirda Zurrahmi Wirda