Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Di Instalasi Rawat Inap Rsud Tugurejo Semarang Mubin, M. Fatkhul; Jalal, Abdul
Journal of Holistic Nursing Science Vol 1 No 2 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.979 KB)

Abstract

Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik. Penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagai mana yang dilakukan RSUD Tugurejo Semarang, perlu mendapatkan perhatian, khususnya dalam kualitas pelayanan agar sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Penelitian ini memfokuskan pada mutu pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien di Instlasi Rawat Inap RSUD Tugurejo Semaranag. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mutu pelayanan dengan kepuasan pasien di Instlasi Rawat Inap RSUD Tugurejo Semaranag. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, sedangkan analisis data yang digunakan adalah uji statistik korelasi Rank Spearman.Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang dalam satu bulan yaitu 1200 pasien yang dirawat di kelas I, II, III, dan VIP. Adapun jumlah sampel 100 responden dengan cara pengambilan sampel Stratified Random Sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa mutu pelayanan keperawatan di Intalasi rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang kategori tinggi adalah 57 responden (57 %), kategori sedang 41 responden (41 %) dan kategori rendah (2 %). Kepuasan responden di Instalasi Rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang kategori tinggi adalah 38 responden ( 38 % ) dan kategori sedang 62 responden ( 62 % ). Kesimpilanya adalah Ada hubungan ( r = 0,293 ) antara mutu pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien, dimana semakin tinggi mutu pelayanan keperawatan maka semakin tinggi pula kepuasan pasien.
STUDI VARIASI DIMENSI BALOK TERHADAP KINERJA STRUKTUR DENGAN ANALISIS PUSHOVER BERDASAKAN FEMA 440 DAN SNI 1726; 2012 JALAL, ABDUL; IMADUDDIN, MUHAMMAD
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2/REKAT/18 (2018): Wisuda ke-92 Periode 2 Tahun 2018
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Balok adalah penyalur beban pelat untuk diteruskan ke kolom, sehingga balok termasuk struktur utama pada kontruksi gedung bertingkat. Cara menentukan kekuatan struktur balok dengan menganalisis luas penampang balok berupa lebar dan tinggi balok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dimensi balok yang mencapai level kinerja kategori Life Safety. Jenis penilitian ini merupakan penelitian teoritis berdasarkan metode FEMA 440 dan SNI 1726: 2012 dengan memperlakukan struktur yang bersifat beraturan. Struktur tersebut kemudian ditinjau dari segi variasi dimensi balok dan dilakukan pengujian pemodelan menggunakan program SAP2000 v.19 secara pushover . Berdasarkan hasil analisis pushover target perpindahan atap struktur tipe 1, didapatkan nilai struktur 1= 0,481 m, struktur 2= 0,511 m, struktur 3= 0,551 m, struktur 4= 0,595 m, struktur 5= 0,628 m. Pada perpindahan atap struktur tipe 2 didapatkan nilai struktur 1= 0,474 m, struktur 2= 0,500 m, struktur 3= 0,535 m, struktur 4= 0,569 m, struktur 5= 0,493 m. Struktur yang mengunakan lebar balok sama dengan ½ kali tinggi balok, kondisi life safety tercapai pada inersia balok 0,00242 m4 dengan lebar 0,241 meter dan tinggi 0,482 meter yang sesuai dengan tinggi balok sebesar 1/12,222 bentang balok dan struktur yang mengunakan lebar balok sama dengan 2/3 kali tinggi balok, kondisi life safety tercapai pada inersia balok 0,00272 m4 dengan lebar 0,314 meter dan tinggi 0,470 meter yang sesuai dengan tinggi balok sebesar 1/12,755 bentang balok. Kata Kunci: Pushover, nonlinier, Life Safety. Abstract A beam is a plate loader to be forwarded to a column, so the beam includes the main structure of a multilevel building construction. How to determine the strength of the beam structure by analyzing the cross-section area of the width and height of the beam. The purpose of this research is determines the dimensions of the beam that reaches the level performance of the Life Safety category. The type of this research is a theoretical study based on the FEMA 440 and SNI 1726: 2012 methods by treating uniform structures. Then the structure is reviewed in terms of beam dimension and examination modeling use SAP2000 v.19 program by pushover. Based on the result of pushover analysis the displacement target of the type 1 roof structure, the structural value 1 = 0.481 m, structure 2 = 0.511 m, structure 3 = 0.551 m, structure 4 = 0.595 m, structure 5 = 0,628 m. At the displacement of the roof of type 2 structure, structural value 1 = 0,474 m, structure 2 = 0,500 m, structure 3 = 0,535 m, structure 4 = 0,569 m, structure 5 = 0,493 m. The structures using the beam width is equal to ½ times the height of the beam, the life safety condition achieve on the inertia of beam 0,00242 m4 with width 0,241 meter and height 0,482 meter corresponding with beam height of 1 / 12,222 beam span and structures using the same beam 2/3 times the height of beam, life safety condition achieve in inertia beam 0,00272 m4 with width 0,314 meter and height 0,470 meter corresponding to height of beam as big as 1 / 12,755 beam span. Keywords: Pushover, nonlinier, life safety.
SOSIALISASI PEMBENTUKAN KOPERASI NELAYAN KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Myrna Sofia; Inge Lengga Sari Munthe; Abdul Jalal
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 2 No 2 (2020): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesejahteraan nelayan masih perlu memperoleh perhatian yang sangat serius oleh berbagai pihak, hal ini dikarenakan pendapatan nelayan yang tidak menentu. Karena kegiatan melaut sangat tergantung pada cuaca dan bulan. Begitu juga jika cuaca yang tidak bagus hal ini sangat mempengaruhi pendapatan nelayan. Jadi jika pada suatu waktu nelayan tidak melaut maka nelayan tidak akan memperoleh penghasilan sementara kebutuhan sehari-hari harus dipenuhi oleh nelayan tersebut. Adanya suatu wadah atau fasilitas yang bisa memberikan solusi terhadap kesulitan yang dihadapi oleh nelayan tersebut.adalah dengan memberikan motivasi akan pentingnya koperasi dan prosedur pembentukan koperasi untuk para nelayan. Atas dasar tersebut perlu dilakukan sosialisasi tentang bagaimana cara prosedur pembentukan koperasi dan memotivasi nelayan serta menjelaskan manfaat koperasi bagi nelayan. Karena melalui koperasi akan meningkatkan skill baik dalam manajemen keuangan keluarga maupun melakukan kegiatan yang bermanfaat jika nelayan tidak melaut. Kegiatan ini dilaksanakan di desa Kawal Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau tepatnya di RW 001. Sebagian besar pesertanya adalah anggota koperasi Risal Mandiri dan beberapa nelayan lain yang belum bergabung menjadi anggota koperasi. Hasil dari kegiatn ini adalah antusias nelayan sangat baik terkait prosedur pendirian koperasi dimana koperasi risal mandiri belum berbadan hokum karena ada beberapa syarat administrsi yang belum dipenuhi. Dan partisipan juga menanyakan terkait iuran anggota koperasi jika masuk menjadi anggota disuatu koperasi.
PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) TERHADAP KINERJA NELAYAN DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PESISIR-KABUPATEN BINTAN Nurhasanah Nurhasanah; Abdul Jalal
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 3 No 2 (2021): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jme.v3i2.3499

Abstract

Peningkatan kreativitas masyarakat dengan pelatihan-pelatihan. Pemberian bantuan KUBE tanpa dilengkapi dengan kreatifitas hanya akan membuat usaha yang diharapkan berkembang menjadi macet ditengah jalan. Pengembangan usaha bukan hanya bermodal aset tetapi juga memerlukan modal keterampilan dan kreatifitas untuk dapat mengantisipasi berbagai kendala yang akan datang ditengah usaha sedang berjalan. Memperbaiki pelaksanaan KUBE. Program pemerintah yang dimulai dengan top-down seringkali hasilnya tidak optimal karena memaksakan suatu keadaan untuk diterima oleh masyarakat yang menerima bantuan. Lebih baikmengembangkan program yang dimulai dengan bottom-up sehingga bantuan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam program KUBE dilaksanakan dengan cara top-down sehingga peralatan yang diberikan sebagai bantuan tidak dapat dimanfaatkan dengan optimal, karena peralatan tidak sesuai dengan skala usaha yang sedang berjalan atau dirintis. Meningkatkan monitoring pelaksanaan program. Walaupun selama ini telah ada pendampingan namun tidak semua KUBE memperoleh pendampingan yang cukup. Karena merasa tidak diawasi maka perkembangan beberapa KUBE menjadi tidak baik atau tidak berkembang. Selain itu, para pendamping sebaiknya memiliki keterampilan khusus dan merupakan pegawai dinas bukan relawan sehingga mampu membantu perkembangan KUBE dan bertanggung jawab atas tugas yang dijalankannya.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Service Excellence (Studi Kasus pada PT. Bank X (Persero), Tbk. Pekanbaru) Abdul Jalal
Bahtera Inovasi Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Bahtera Inovasi
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi UMRAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/bi.v2i2.1626

Abstract

Service excellence is become an important thing for banking in Indonesia. This research analyzes factors influencing service excellence in PT. Bank X (persero), Tbk. Pekanbaru. The research problem is how to increase service excellence. This research builds a model and three hypotheses to answer the research problem. Respondents of this research are 102 persons. Respondents are staff of Bank X. This research uses Statistical Package for Social Science (SPSS) 17.0 program as analysis tools. The data analysis result of this research shows that research model and result can be accepted. The result of the research proves that interaction between departements, marketing information system and control system have positive and significant influence to service excellence. The higher interaction between departements, marketing information system and control system, the higher service excellence. Based on the results of the research could be taken theoretical implications that this research gives more justification for antecedents positively influence service excellence, i.e.: interaction between departements, marketing information system and control system. Managerial implications of this research are Bank X management need to pay attention to activity evaluation and it feed back, Bank X management need to always upgrade hardware and software marketing information system, and bank x management need to increase communication between departments so that service excellence is always expected to realized. Based on the limitation, agenda for future research are adding other variables influencing service excellence and repairing sampling method
Empowerment of Coastal Communities in the Growth, Management and Development of Tourism Objects in the Digital Era at Bintan District Nurhasanah; Abdul Jalal
Journal of Research in Business, Economics, and Education Vol. 2 No. 4 (2020): August
Publisher : Kusuma Negara Business School

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to explain the potential for maritime-based tourism in Bintan Regency, Riau Islands Province and the welfare conditions of the local community as well as to explain management and development strategies in the digital era in maritime-based tourism areas in Bintan Regency, Riau Islands Province with an overview of tourist attractions, accessibility, facilities and communities. improve social welfare. The research method used is descriptive qualitative. The results of the study show that tourist attractions in maritime-based tourism areas in Bintan Regency, Riau Islands Province are quite diverse, accessibility to reach maritime-based tourism areas in Bintan Regency, Riau Islands Province is quite easy, available facilities still need to be repaired and people who live in tourism-based areas maritime in Bintan Regency, Riau Islands Province is very friendly to immigrants, including tourists. Based on this analysis, an urgent strategy was obtained to stimulate growth, management and development of maritime-based tourism areas in Bintan Regency, Riau Islands Province, including the use of budgets for the development of existing potential, the use of technological advances to increase tourism development, increase tourism cooperation with other regions, improving the quality of the apparatus in the tourism sector, providing facilities and infrastructure for tourism activities, increasing tourism promotion efforts for maritime-based tourism areas at the national and international levels and increasing efforts to improve the environment through empowering local communities in the digital era.
Peran Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) dalam menarik Investasi Asing di Kota Batam Muhammad Syuzairi; Yustika Anggitarius; Abdul Jalal; Bunga Paramita
Bahtera Inovasi Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Bahtera Inovasi
Publisher : Program Studi Manajemen FEBM UMRAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/bi.v6i1.4894

Abstract

ABSTRACT: This research discusses the role of BP Batam in developing investment value through promotional activities. Promotional activities carried out are a form of Public Diplomacy. Public Diplomacy is a form of the practice of introducing and marketing a resource to achieve the objectives of the National interest. In this study, it was found that BP Batam in carrying out its role in promoting Batam as an investment target area through public diplomacy has played a good role, but the results received have not been able to be successfully categorized because Batam has not been able to compete with special areas in other countries because there are still many obstacles that become home tasks every year.
SOSIALISASI PEMBENTUKAN KOPERASI NELAYAN KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Myrna Sofia; Inge Lengga Sari Munthe; Abdul Jalal
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 2 No 2 (2020): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jme.v2i2.2404

Abstract

Kesejahteraan nelayan masih perlu memperoleh perhatian yang sangat serius oleh berbagai pihak, hal ini dikarenakan pendapatan nelayan yang tidak menentu. Karena kegiatan melaut sangat tergantung pada cuaca dan bulan. Begitu juga jika cuaca yang tidak bagus hal ini sangat mempengaruhi pendapatan nelayan. Jadi jika pada suatu waktu nelayan tidak melaut maka nelayan tidak akan memperoleh penghasilan sementara kebutuhan sehari-hari harus dipenuhi oleh nelayan tersebut. Adanya suatu wadah atau fasilitas yang bisa memberikan solusi terhadap kesulitan yang dihadapi oleh nelayan tersebut.adalah dengan memberikan motivasi akan pentingnya koperasi dan prosedur pembentukan koperasi untuk para nelayan. Atas dasar tersebut perlu dilakukan sosialisasi tentang bagaimana cara prosedur pembentukan koperasi dan memotivasi nelayan serta menjelaskan manfaat koperasi bagi nelayan. Karena melalui koperasi akan meningkatkan skill baik dalam manajemen keuangan keluarga maupun melakukan kegiatan yang bermanfaat jika nelayan tidak melaut. Kegiatan ini dilaksanakan di desa Kawal Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau tepatnya di RW 001. Sebagian besar pesertanya adalah anggota koperasi Risal Mandiri dan beberapa nelayan lain yang belum bergabung menjadi anggota koperasi. Hasil dari kegiatn ini adalah antusias nelayan sangat baik terkait prosedur pendirian koperasi dimana koperasi risal mandiri belum berbadan hokum karena ada beberapa syarat administrsi yang belum dipenuhi. Dan partisipan juga menanyakan terkait iuran anggota koperasi jika masuk menjadi anggota disuatu koperasi.
PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) TERHADAP KINERJA NELAYAN DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PESISIR-KABUPATEN BINTAN Nurhasanah Nurhasanah; Abdul Jalal
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 3 No 2 (2021): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jme.v3i2.3499

Abstract

Peningkatan kreativitas masyarakat dengan pelatihan-pelatihan. Pemberian bantuan KUBE tanpa dilengkapi dengan kreatifitas hanya akan membuat usaha yang diharapkan berkembang menjadi macet ditengah jalan. Pengembangan usaha bukan hanya bermodal aset tetapi juga memerlukan modal keterampilan dan kreatifitas untuk dapat mengantisipasi berbagai kendala yang akan datang ditengah usaha sedang berjalan. Memperbaiki pelaksanaan KUBE. Program pemerintah yang dimulai dengan top-down seringkali hasilnya tidak optimal karena memaksakan suatu keadaan untuk diterima oleh masyarakat yang menerima bantuan. Lebih baikmengembangkan program yang dimulai dengan bottom-up sehingga bantuan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam program KUBE dilaksanakan dengan cara top-down sehingga peralatan yang diberikan sebagai bantuan tidak dapat dimanfaatkan dengan optimal, karena peralatan tidak sesuai dengan skala usaha yang sedang berjalan atau dirintis. Meningkatkan monitoring pelaksanaan program. Walaupun selama ini telah ada pendampingan namun tidak semua KUBE memperoleh pendampingan yang cukup. Karena merasa tidak diawasi maka perkembangan beberapa KUBE menjadi tidak baik atau tidak berkembang. Selain itu, para pendamping sebaiknya memiliki keterampilan khusus dan merupakan pegawai dinas bukan relawan sehingga mampu membantu perkembangan KUBE dan bertanggung jawab atas tugas yang dijalankannya.
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN METODE SWOT DAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Usaha Snack Hayen Ibu Yanti di Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang) Nurul Anisa; Abdul Jalal; Rizki Yuli Sari
MEASUREMENT : Jurnal Program Studi Akuntansi Vol 17, No 1 (2023): MEASUREMENT : JURNAL AKUNTANSI JUNI 2023
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/mja.v17i1.4999

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi strategi pemasaran di Usaha Snack Hayen Ibu Yanti, mengetahui strategi pemasaran dengan menggunakan metode SWOT serta mengetahui strategi pemasaran yang tepat dalam meningkatkan volume penjualan pada Usaha Snack Hayen Ibu Yanti. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan informasi dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode matriks IFE, EFE, SWOT dan matriks QSPM. Berdasarkan analisis Matrix IFE kekuatan utama yang dimiliki adalah produk yang ditawarkan berkualitas sesuai dengan standar, sedangkan untuk kelemahan utama yang dimiliki adalah desain kemasan kurang menarik. Berdasarkan analisis Matrix EFE Peluang utama perusahaan adalah kualitas produk yang diakui konsumen, sedangkan ancaman utama yang perusahaan adalah naiknya harga bahan baku dan bbm. Hasil Matrix IE berada pada sel V yang disebut strategi pertahankan dan pelihara, strategi yang paling banyak digunakan pada sel V yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Matriks SWOT menghasilkan 8 alternatif strategi yang dapat dipilih oleh Usaha Snack Hayen Ibu Yanti. Berdasarkan matriks QSPM alternatif strategi yang paling diusulkan dan diprioritaskan adalah menciptakan desain serta cita rasa baru dalam meningkatkan strategi harga pasar untuk menghadapi persaingan dengan skor TAS sebesar 5,12.