Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PEMANFAATAN SERASAH MANGROVE Rhizopora sp SEBAGAI BIOSORBEN UNTUK SORPSI LIMBAH Mia Azizah; Mamay Maslahat; Luqman Maulana
Jurnal Belantara Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Forestry Study Program University Of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.828 KB) | DOI: 10.29303/jbl.v2i2.180

Abstract

Litter mangrove contains elements lignin-selulosa that can be adsorb heavy metal so that it can be modified into biosorben. Batik industry an industry that potentially produce waste containing heavy metal so that it can be caused damage environment .One of a breed of metal the polluter high priority found in sewage batik industry is lead. The purpose of this research to make use of litter mangrove as biosorben adsorption metal lead and applied on waste batik industry to adsorption metal lead . The condition steady adsorption lead by biosorben litter mangrove happened to pH 3 , contact time 30 minutes and weights biosorben 0.5 gram. Litter mangrove can be used as biosorben capable of absorbing metal lead of batik industry with capacity adsorption 0,6025 µg / g with efficiency adsorption 100 %. Isoterm adsoprsi lead by biosorben litter mangrove following a pattern isoterm freundlich assuming that happens adsorption physics form a multilayer worth regression 0,9213 but type isoterm langmuir having value regression less similar namely 0,9114. 
CADANGAN KARBON PADA TEGAKAN POHON HUTAN KOTA DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN DKI JAKARTA Mia Azizah; Nia Yuliani; Heriyanto Heriyanto
Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.34 KB) | DOI: 10.25273/florea.v6i1.4363

Abstract

Increase environmental problems, such as air pollution and temperatures increase in DKI Jakarta, make the existence of urban forests very important. Trees have an important role becausethey function as the most efficient carbon sink and storage in urban areas. Along with theincreasing number of visitors carrying vehicles, the higher the potential for air pollution in Ragunan Wildlife Park (TMR). The objectives of this study are: To analyze the community structure of tree species that have potential carbon stocks, and estimate carbon stocks stored in tree trunks. The study was conducted in four regions (north, west, east, south) Ragunan WildlifePark, DKI Jakarta. Vegetation analysis was carried out by calculating the Important Value Index (INP), and carbon stock analysis was carried out through the Allometric approach. The highest INP value was mahoni (Swietinia macrophylla) amounting to 45.51%, cengal pasir (Hopeaodorata) 33.31%, and dao (Dracontomelon dao) 28.26%. The largest amount of carbon reserves is found in the western region, which is 52,503 kg / ha, and the largest contribution of carbon stocks is from dao trees (Dracontomelon dao) of 30,091 kg / ha, cengal sand 25,372 kg / ha, oilpalm (Elaeis guinensis).
STATUS MUTU AIR SUNGAI CIKANIKI KABUPATEN BOGOR BERDASARKAN INDEKS PENCEMARAN DAN KEANEKARAGAMAN MAKROFAUNA Mia Azizah; Nengsih Anen
Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.203 KB) | DOI: 10.25273/florea.v6i2.5261

Abstract

Sungai Cikaniki merupakan salah satu sungai yang berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) terletak di Kabupaten Bogor dipilih sebagai lokasi penelitian dikarenakan sepanjang aliran sungai Cikaniki mendapat masukkan senyawa yang berasal dari pemukiman maupun industri yang menggunakan sianida dan merkuri untuk ekstraksi bijih emas. Penelitian dilaksanakan selama bulan Maret – Juni 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) Menganalisis kondisi sungai Cikaniki berdasarkan bioindikator makrofauna, 2) Menganalisis nilai indeks pencemaran sungai Cikaniki 3) Mengetahui korelasi antara Kelimpahan Makrofauna dengan nilai indeks pencemaran sungai Cikaniki. Pemilihan stasiun pengamatan secara terpilih (purposive sampling) yaitu berdasarkan pertimbangan terwakilinya keadaan perairan. Analisis status mutu air sungai dilakukan menggunakan metode indeks pencemaran yang telah dianggap komprehensif menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 115 Tahun 2003. Hasil penelitian menunjukkan status mutu air sungai pada Sungai Cikaniki di semua stasiun adalah cemar ringan. Kata kunci : status mutu air sungai, indeks pencemaran, sungai cikaniki 
EDUKASI TENTANG PANGAN FUNGSIONAL BERBASIS PANGAN LOKAL: PORANG DAN JAGUNG Nurlela Nurlela; Mia Azizah; Anak Agung Eka Suwarnata
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.2.241-248.2021

Abstract

Indonesia kaya akan sumber bahan pangan dengan kandungan komponen bioaktif yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi olahan pangan fungsional yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Bahan pangan lokal tersebut adalah porang (Amorphophallus muelleri Blume) yang mengandung serat pangan tinggi dan jagung yang mengandung β-karoten dan bebas gluten. Dalam upaya memanfaatkan porang dan jagung, serta kondisi pandemi COVID-19 yang menuntut masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan, mendorong kami untuk mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menyebabkan kegiatan pengabdian masyarakat diadakan secara virtual yang dikemas dalam bentuk webinar menggunakan aplikasi zoom dan youtube. Metode pelaksanaan yang dilakukan meliputi: edukasi berupa pemaparan materi dan pemutaran video praktek pembuatan mi berbahan baku tepung porang dan jagung, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi. Kegiatan berjalan lancar dan antusiasme yang luar biasa dari peserta yang berasal dari berbagai kalangan. Implikasi dari kegiatan ini adalah peserta memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai budidaya porang, teknologi pengolahan jagung dan porang menjadi bahan pangan fungsional. Kata kunci: serat pangan, gluten, beta karoten, pangan fungsional, covid-19 ABSTRACT Indonesia is rich in food sources containing bioactive components that have the potential to be developed into functional food, which provide health benefits. That local food sources are porang (Amorphophallus muelleri Blume) which contains high dietary fiber and corn which contains β-carotene and is gluten free. To take the advantages of porang and corn, also the COVID-19 pandemic condition which requires the public to pay more attention to health, it encourages us to conduct this community service activity. The Policy of Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) causes community service activities to be carried out virtually such as webinar using zoom and youtube applications. The implementation methods include: presentation and video playback of the practice of making noodles made from porang flour and corn, followed by a discussion session. The activity was successful and there was great enthusiasm from participants from various background. The implication of this activity is the participants gain knowledge and insight about porang cultivation, corn and porang processing technology into functional food ingredients. Keywords: dietary fiber, gluten, beta carotene, functional food, covid-19
ANALISIS STOK KARBON HUTAN MANGROVE PADA BERBAGAI TINGKAT KERUSAKAN DI SEGARA ANAKAN CILACAP Mia Azizah; Erwin Riyanto Ardli; Eming Sudiana
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 3 No. 2 (2013): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.695 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v3i2.66

Abstract

Cabrbon Stock Analysis of Mangrove Forest in Every Damaged Level in Segara Anakan Cilacap         Mangrove is a specific vegetation type, found in tropical and subtropical beach area which located in Cilacap  at a sloping beach area near the mouth of a river and the beach protected from the waves. Segara anakan is one of mangroves region which located at 108 º 46'-109 º 03 'E and 07 º 34' - 07 º 47 'South Latitude. Human activities series in Segara anakan mangrove lead the damage of this region, it affects to the ecological and biological or mangrove function as carbon storage place. The aims of this research was to analyze the damage level of mangrove in Segara anakan, Cilacap; to know the spatial distribution of mangrove damage level in Segara anakan; analyze the amount of biomass and carbon stocks at various of damage level in Segara anakan, and to know the number corelation of carbon stocks with damage level in Segara anakan, Cilacap.The research used survey method with purposive random sampling that determine the sampling location based on the damage level. Damage analysis used  assessment teristis method (field survey) and than spasial distribution used surfer 9.0 and ArcView GIS 3.2. Biomass analysis and the amount of carbon stock used descriptive methods, damage level correlation and the amount of carbon stock used Pearson correlation analysis (SPSS software vs. 19).The result was Segara anakan mangrove, Cilacap currently was divided into not damage (7 station), damaged (3 station) and  heavily damaged (5 station) categories. The amount of biomass and carbon stocks in not damaged area (57,67 tons/ha and 26,50 tons/ha); damaged area (23,40 tons/ha and 10,74 tons/ha, and the heavily damaged area (9,49 tons/ha and 4,37 tons/ha). The destruction of mangrove forest affected the amount of biomass and carbon stocks in Segara anakan, Cilacap.Keywords : mangrove,  carbon stock, damage level, Segara Anakan Cilacap ABSTRAK        Hutan mangrove merupakan tipe vegetasi khas, terdapat di daerah pantai tropis dan subtropis yang tumbuh subur di daerah pantai yang landai di dekat muara sungai dan pantai yang terlindung dari hempasan gelombang. Segara Anakan adalah salah satu kawasan hutan mangrove yang terletak pada koordinat 07º34’ - 07º47’ LS dan 108º46’- 109º03’ BT. Serangkaian aktivitas manusia di kawasan hutan mangrove Segara Anakan menyebabkan kawasan ini mengalami kerusakan, hal tersebut berpengaruh terhadap fungsi ekologis dan biologis serta fungsi hutan mangrove sebagai penyimpan karbon.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui tingkat kerusakan  hutan  mangrove di Segara Anakan Cilacap; mengetahui distribusi spasial potensi stok karbon hutan mangrove di Segara Anakan Cilacap  dan  mengetahui korelasi jumlah stok karbon dengan tingkat kerusakan di Segara Anakan Cilacap.Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan teknik purposive random sampling  yaitu menentukan lokasi sampling berdasarkan  pada tingkat kerusakan. Analisis kerusakan menggunakan metode penilaian teristis (survey lapangan) yang selanjutnya didistribusi spasial menggunakan surfer  9.0 dan Arcview GIS 3.2. Analisis biomassa dan jumlah stok karbon menggunakan metode deskriptif, korelasi tingkat kerusakan, dan jumlah stok karbon menggunakan analisis korelasi Pearson (Software SPSS vs. 19). Hasil yang diperoleh adalah hutan mangrove Segara Anakan Cilacap saat ini terbagi menjadi area dengan kategori tidak rusak (7 stasiun), rusak (3 stasiun) dan rusak berat (5 stasiun). Jumlah biomassa dan stok karbon di area yang tidak mengalami kerusakan (57,67 ton/ha dan 26,50 ton/ha), area yang rusak (23,40 ton/ha dan 10,74 ton/ha, dan area yang rusak berat (9,49 ton/ha dan 4,37 ton/ha). Kerusakan hutan mangrove berpengaruh terhadap jumlah biomassa dan stok karbon di Segara Anakan.Kata Kunci: mangrove, stok karbon, tingkat kerusakan,SegaraAnakan Cilacap
Effectiveness of caporite to reduce concentration of iron and mangan in Ciliwung river water as raw water PDAM Nadhila Aulia Dwiputri; Mia Azizah; Nurlela Nurlela
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 11 No. 1 (2021): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.937 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v11i1.295

Abstract

The water of the Ciliwung river used as raw water for PDAM Depok contains iron and manganese, which levels were quite high and exceeded the quality standard. The purposes of the research are to determine the effectiveness of caporite to reduce levels of iron and manganese to reach levels that meet the standards of Government Regulation Number 82 of 2001. The sample used in this study was the water of the Ciliwung river used as a source of raw water for PDAM Depok with two different water treatment plant (WTP) locations, location 1 in Legong WTP and location 2 in Citayam WTP. Raw water was taken using a submersible water pump located at the bottom of the Ciliwung river. The analytical method used as a reference for determining iron levels was based on the FerroZine Rapid Liquid Method 1970, and for manganese levels was based on 1- (2-Pyridylazo) -2-Naphthol PAN Method 1977, both methods using the Spectrophotometric method. The results showed that iron and manganese levels were quite high, exceeding the standards of Government Regulation No.82 of 2001 with a maximum standard of iron content is 0.3 mg/L, and a maximum standard of manganese level is 0.1 mg/L. After adding a certain dose of chlorine to Ciliwung river water in the Legong and Citayam WTPs, it was found that chlorine effectively reduced Fe and Mn levels because it was able to reduce levels up to 80% and meet the quality standards.Keywords: Caporite, Iron, Manganese, Ciliwung River, RegulationABSTRAKEfektivitas kaporit untuk menurunkan kadar besi dan mangan dalam air sungai Ciliwung sebagai air baku PDAMAir sungai Ciliwung yang digunakan sebagai air baku PDAM Depok terdapat zat besi dan mangan dengan kadarnya cukup tinggi serta melebihi ambang baku mutu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas kaporit dalam menurunkan kadar besi dan mangan sehingga memenuhi standar baku mutu Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 untuk kelas 1. Sampel air yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari 2 titik lokasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berbeda, yaitu  dari IPA Legong dan  IPA Citayam. Sampel air baku diambil dengan menggunakan pompa air submersible (pompa celup) yang berada di dasar sungai Ciliwung. Penelitian dilakukan dengan eksperimen jar test di laboratorium. Metode analisis untuk menentukan kadar besi  mengacu pada FerroZine Rapid Liquid Method tahun 1970 dan mangan berdasarkan 1-(2-Pyridylazo)-2-Napthol PAN Method tahun 1977 dengan menggunakan metode Spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukan kadar besi dan mangan yang cukup tinggi hingga melebihi standar yang telah ditetapkan dalam PP No.82 Tahun 2001 dengan kadar Fe maksimal 0,3 mg/L dan kadar Mn maksimal 0,1 mg/L. Setelah dilakukan penambahan bahan kimia kaporit ke dalam sampel air sungai Ciliwung  dari  IPA Legong dan Citayam, dengan dosis 10 mg/L untuk penurunan Fe dan 30 mg/L untuk penurunan Mn dapat efektif menurunkan konsentrasi Fe dan Mn  hingga 80%, dan memenuhi  standar baku mutu yang digunakan.Kata Kunci: Kaporit, Besi, Mangan, Sungai Ciliwung, Baku Mutu
KONSERVASI EX-SITU HARIMAU SUMATERA (Panthera tigris sumatrae) DI TMR JAKARTA Yultisman Yultisman; Mia Azizah; Supriono Eko Wardoyo
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 9 No. 1 (2019): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.007 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v9i1.190

Abstract

Ex-situ conservation of Sumatran tigers (Panthera tigris sumatrae) in Ragunan wildlife park, Jakarta                 Sumatran tiger (Panthera tigris sumatrae) is one of the endemic species of Indonesia, which until now still live on the island of Sumatra. According to the International Conservation Agency, the existence of the animal is approaching extinction. Taman Marga Satwa Ragunan is one of Sumatran tiger conservation institution. The purpose of the research was to know the breeding of Sumatran tiger in Ragunan Wildlife Park conservation area, to know the proper conservation strategy for Sumatran tiger and to know Sumatran tiger activity ex-situ. The research was conducted at the Sumatran Tiger in Taman Marga Satwa Ragunan. Data were analyzed by descriptive analysis. Taman Marga Satwa Ragunan has made a proper effort in tiger conservation, this is marked by an increase in the Sumatran Tiger population.Keywords: Sumatran Tiger, Conservation, Ragunan Wildlife Park ABSTRAK Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan salah satu satwa endemik Indonesia, yang hingga saat ini masih hidup di pulau Sumatera. Menurut lembaga konservasi Internasional keberadaan satwa ini sudah mendekati kepunahan.Taman Marga Satwa Ragunan adalah salah satu lembaga konservasi Harimau Sumatera.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perkembangbiakan harimau sumatera dikawasan konservasi TMR, mengetahui strategi konservasi yang tepat untuk harimau sumatera dan mengetahui aktivitas harimau sumatera secara ex-situ.Penelitian ini di lakukan di kandang Harimau Sumatera di Taman Marga Satwa Ragunan, hasil dianalisis dengan analisis deskriptif.Taman Margasatawa Ragunan merupakan tempat konservasi yang cocok bagi Harimau Sumatera, ini ditandai dengan adanya peningkatan populasi dari awal tahun pendirian TMR (Tahun 1980) sampai dengan saat sekarang iniKata Kunci : Harimau Sumatera, Konservasi, TMR
PERBANDINGAN HIDROLISIS ENZIMATIS DAN ASAM TERHADAP PATI JAGUNG MANIS (Zea mays L.) DALAM PEMBUATAN GULA CAIR RTM Sutamihardja; Mia Azizah; Bekti Dwisepti Mafiana
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 7 No. 2 (2017): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.315 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v7i2.255

Abstract

Comparison Hydrolisis of Enzymatic and Acid of  Sweet Corn Starch (Zea mays L.) in Liquid Sugar ProductionSweet corn starch (Zea mays L.) contains high carbohydrate that can be used for food and industrial purposes. Sweet corn starch can be used for liquid sugar as alternative sweetener by enzymatic or acid hydrolysis. The enzymatic hydrolysis was performed by treating the starch with alpha amylase for liquefaction and glucoamylase for saccharification, while acid hydrolysis was performed by mixing the starch with 1,0 N hydrochloric acid. According to the results, the yield of enzymatic hydrolysis is higher than acid hydrolysis. The highest yield of liquid sugar is 91,73% produced by enzymatic hydrolysis using alpha amylase 42µL and glucoamylase 42µL and 59,40% of reducing sugar. The yield of liquid sugar produced by acid hydrolysis using HCl 1,0 N is 78,55% and 31,48% of reducing sugar.Key words: Zea mays, starch, liquid sugar, hydrolisis of hydrochloric acid, hydrolisis of alpha amylase, hydrolisis of glucoamylaseABSTRAKPati jagung manis (Zea mays L.) mengandung karbohidrat cukup tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk bahan pangan dan industri. Pati jagung manis dapat diolah menjadi gula cair dan digunakan sebagai pemanis alternatif melalui hidrolisis pati baik secara enzimatis atau asam. Hidrolisis enzimatis melalui tahap likuifikasi menggunakan alfa amilase dan tahap sakarifikasi menggunakan glukoamilase. Hidrolisis asam dilakukan menggunakan asam klorida 0,1 N. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gula cair hasil hidrolisis enzimatis menghasilkan rendemen lebih tinggi dibandingkan hidrolisis asam. Rendemen gula cair paling tinggi dihasilkan pada proses hidrolisis enzimatis menggunakan alfa amilase 42µL dan glukoamilase 42µL sebesar 91,73% dengan nilai gula pereduksi sebesar 59,40%. Rendemen gula cair hidrolisis asam menggunakan HCl 1,0 N sebesar 78,55% dengan nilai gula pereduksi sebesar 31,48%.Kata kunci: Zea mays, pati, gula cair, hidrolisis HCl, hidrolisis enzim alfa-amilase, hidrolisis enzim glukoamilase
KADAR FOSFAT DALAM AIR SUNGAI CIKANIKI Raymona Rosilla; Mia Azizah; Desy Setiawati
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 5 No. 2 (2015): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.097 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v5i2.263

Abstract

Phosphate Content in Cikaniki RiverThe Cikaniki River is one of the tributaries of Cisadane, which crosses the provinces of West Java and Banten. This river has a very high function and value for human life and water ecosystem. Phosphates formed naturally in formed of rock and undergo a weathering process, rocks gradually break down into phosphate ions dissolved in water. Phosphates in orthophosphates are produced by nature and are found in waste, whereas polyphosphates are often used in detergents, but in water the form of poly will turn into an ortho form. The analysis to find out the phosphate content in Cikaniki River. Phosphate analysis of river water refers to SNI 06-6989.31-2005, using the uv-vis spectrophotometric method in ascorbic acid. The results showed that the phosphate content in Cikaniki River still fulfilled the Standard Quality of PP no. 82 of 2001, is <0.2 mg / L except in Kampung Babakan Liud area. Phosphate contamination in river water can be derived from natural processes as well as from the addition of contamination due to human activities in the form of agriculture, industry, and household activities and the presence of excessive phosphate can lead to explosive growth of algae in the waters.Keywords: River, Phosphate, ascorbic acid, wasteABSTRAKSungai Cikaniki adalah salah satu anak sungai Cisadane, yang melintasi Provinsi Jawa Barat dan Banten. Sungai ini memiliki fungsi dan nilai yang sangat tinggi bagi kehidupan manusia dan ekosistem air. Fosfat terjadi secara alami dalam bentuk batuan dan mengalami proses pelapukan, batuan secara bertahap mengurai menjadi ion fosfat yang larut dalam air. Fosfat dalam bentuk ortofosfat diproduksi oleh alam dan ditemukan di limbah, sedangkan polifosfat sering digunakan dalam detergen, tetapi di dalam air bentuk poli akan berubah menjadi bentuk orto. analisis untuk mengetahui kandungan fosfat di Sungai Cikaniki. Analisis fosfat pada air sungai mengacu kepada SNI 06-6989.31-2005, menggunakan metode spektrofotometri uv-vis secara asam askorbat. Hasil penelitian menunjukkan kadar Fosfat di Sungai Cikaniki masih memenuhi Baku Mutu PP No. 82 Tahun 2001, yaitu  < 0,2 mg/L kecuali pada daerah  Kampung Babakan Liud. Pencemaran Fosfat di air sungai dapat berasal dari proses alamiah  maupun berasal dari penambahan cemaran akibat aktifitas manusia yang berupa pertanian, perindustrian, maupun kegiatan rumah tangga dan keberadaan fosfat yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya ledakan pertumbuhan alga di perairan.Kata Kunci: Sungai, Fosfat, asam askorbat, limbah
KARAKTERISTIK KOPI BUBUK ARABIKA (Coffea arabica L) TERFERMENTASI Saccharomyces cerevisiae Mia Azizah; RTM Sutamihardja; Nova Wijaya
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 9 No. 1 (2019): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.032 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v9i1.173

Abstract

Characteristics  Of Arabica Ground Coffee (Coffea arabica L) Fermented by Saccharomyces cerevisiae Coffee is one of the plantation commodities that have higher economic value among other plantation crops. Arabica coffee has superior quality and taste compared to others. Coffee has been widely processed into grounded coffee products. The quality of ground coffee is influenced by many factors; one of them is processing. In the processing of coffee fruit into coffee beans the process that is certain to occur is fermentation. Fermentation affects ground coffee quality products. This study focused on observing the quality of arabica ground coffee fermented by Saccharomyces cerevisiae. The quality parameters of the ground coffee observed include water content, coffee extract and caffeine content. Other qualities supporting parameters are pH of ground coffee and phytochemical test. In addition, the fermentation pH was also observed in the fermentation process, reducing sugar content and qualitative testing of ethanol. Saccharomyces cerevisiae concentration was varied 0% (K0), 1% (K1), 2% (K2), 3% (K3) and 4% (K4) with duration of fermentation is  for 24 hours. The quality of arabica ground coffee products is in accordance with SNI Ground Coffee 01-3542-2004 with the following values: Water content 2,3-1,6% b/b. Coffee extract 30,7-30,3% b/b. Caffeine content 1,18-1,01% b/b. The pH of brewed ground coffee is 6,5-5,1. Alkaloids, saponins and tannins were detected in all different treatments of ground coffee samples. Flavonoids were only detected in the treatment of K0 ground coffee samples. The fermentation pH at the initial state was 5,61 and after fermentation was 4,91-3,89. Reducing sugar content at the initial state was 32,35% b/b and after fermentation 21,2-4,3% b/b. Ethanol was detected in all samples before and after fermentation.Keywords: Coffea Arabica L, Ground Coffee Quality, Fermentation, Saccharomyces cerevisiae ABSTRAK Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi diantara tanaman perkebunan lainnya. Kopi Arabika memiliki karakteristik dan cita rasa superior dibanding yang lainnya. Kopi banyak diolah menjadi produk kopi bubuk. Karakteristik kopi bubuk dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah berdasarkan cara pengolahan. Pada pengolahan dari buah kopi sampai menjadi biji kopi suatu proses yang pasti dilalui, yaitu fermentasi. Fermentasi berpengaruh terhadap karakteristik kopi bubuk yang dihasilkan. Penelitian ini difokuskan mengamati karakteristik kopi bubuk Arabika hasil fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Parameter karakteristik kopi bubuk yang diamati meliputi kadar air, sari kopi dan kadar kafein. Parameter penunjang karakteristik lainnya, yaitu pH seduhan kopi bubuk dan uji fitokimia. Selain itu, pada proses fermentasi juga diamati pH fermentasi, kadar gula pereduksi dan uji kualitatif etanol. Konsentrasi Saccharomyces cerevisiae divariasikan 0% (K0), 1% (K1), 2% (K2), 3% (K3) dan 4% (K4) dengan durasi waktu fermentasi selama 24 jam. Karakteristik kopi bubuk Arabika yang dihasilkan sesuai dengan SNI Kopi Bubuk 01-3542-2004 dengan nilai sebagai berikut: kadar air 2,33–1,6% b/b, sari kopi 30,7 – 30,3% b/b, kadar kafein 1,18–1,01% b/b dan pH seduhan kopi bubuk 6,5–5,1. Alkaloid, saponin dan tanin terdeteksi pada semua perlakuan sampel kopi bubuk. Flavonoid hanya terdeteksi pada perlakuan sampel kopi bubuk K0. pH fermentasi pada keadaan awal 5,61 dan setelah fermentasi 4,91–3,89. Kadar gula pereduksi pada keadaan awal 32,35% b/b dan setelah fermentasi 21,2–4,3% b/b. Etanol terdeteksi pada semua sampel sebelum dan setelah fermentasi.Kata kunci: Coffea Arabica L, mutu kopi bubuk, Fermentasi, Saccharomyces cerevisiae