Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Aplikasi Metode Geolistrik Tahanan Jenis untuk Mengetahui Bawah Permukaan di Komplek Candi Belahan (Candi Gapura) Rochman, Juan Pandu Gya Nur; Widodo, Amien; Bahri, Ayi Syaeful; Syaifuddin, Firman; Lestari, Wien
Jurnal Geosaintek Vol. 3 No. 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gunung Penanggungan merupakan gunung yang memiliki sejarah yang tinggi di Jawa Timur. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya candi yang mengelilingi di komplek gunung ini. Setidaknya terdapat 116 yang ditemukan. Komplek Situs belahan merupakan salah satu komplek bangunan candi yang besar. Candi Gapura merupakan bagian pintu masuk dari komplek bangunan ini yang sebagian bangunannya masih terpendam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi bawah permukaan di komplek candi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Geolistrik Tahanan jenis. Prinsip metode ini adalah menginjeksikan arus listrik ke permukaan tanah melalui sepasang elektroda dan mengukur beda potensial dengan sepasang elektroda yang lain. Metoda ini memanfaatkan sifat kelistrikan suatu material untuk mengetahui karakteristik dari suatu material. Jumlah lintasan yang digunakan sebanyak 8 lintasan yang terletak di Candi Gapura A (4 lintasan) dan Candi Gapura B (4 lintasan). Dari pengkuran geolistrik didapatkan profiling resistivitas bawah permukaan tanah yang dapat mengetahui dugaan sebaran bangunan candi. Hasil intepretasi 8 lintasan secara umum dibagi dua lapisan. Pada kedalaman 0-4 meter nilai resitivitasnya 1-6 ohm meter diintepretaskan sebagai lapisan lempung. Pada lapisan ini juga terdapa nilai resitivitas 10-20 ohm meter diduga runtuhan batu bata candi. Pada lapisan kedua dengan kedalaman lebih dar 4 meter dengan nilai resistivitas 100-150 ohm meter diduga lapisan kerkil (zona keras). Pada Batas lapisan ini (kedalaman 4 meter) diduga terdapat altar atau pelataran karena pada semua lintasan terdapat kontras nilai resitivitas tinggi dan rendah pada kedalaman yang hampir sama untuk tiap lintasan pengukuran.
Identifikasi Sedimen Piroklastik Pada Kawah Tengger Gunung Bromo Menggunakan Metode Resistivitas 2D Lestari, Wien; Hilyah, Anik; Syaifuddin, Firman; Rochman, Juan Pandu Gya Nur; Banuboro, Adib; Arwananda, Alif Prabawa; Ardhityasari, Dara Felisia
Jurnal Geosaintek Vol. 3 No. 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gunung Bromo merupakan bagian dari gunung berapi aktif yang mengelilingi Kaldera Bromo Tengger. Untuk mengidentifikasi jenis sedimen yang diendapkan dari tipe erupsi letusannya, maka dilakukan pengukuran geofisika menggunakan pencitraan resistivitas 2D dengan konfigurasi Wenner. Penampang Resistivitas akan menunjukkan sejarah proses sedimentasi di kaldera tengger yang dapat menjelaskan bagaimana kaldera tengger terbentuk. Hasil yang diperoleh dari pemodelan inversi dengan empat data di lokasi pengukuran yang berbeda dapat digunakan untuk mengetahui sejarah Gunung Bromo. Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa lapisan pertama, kedua, dan ketiga memiliki rentang nilai resistivitas antara 12 - 55,3 Ohm meter pada kedalaman antara 0 - 1.3 meter dengan litologi sedimen piroklastik dan tipe lapil abu, 36 - 207 Ohm meter pada sebuah Kedalaman antara 1,3 - 1,8 meter dengan sedimen pyroclastic padat dan jenis tuf, dan 207 - 682 Ohm meter pada kedalaman antara 1,82,15 meter dengan sedimen piroklastik padat dan tipe lapilli kasar. Lapisan pertama ketebalan sedimen piroklastik dapat diketahui dengan mengasumsikan itu adalah produk letusan terakhir Gunung Bromo, untuk memantau aktivitas letusan Gunung Bromo dapat dilakukan perhitungan volume sediment piroklastik.
Identifikasi Arah Persebaran Sedimentasi Menggunakan Analisis Mikrotremor Studi Kasus Kawasan Sumur Tua Kecamatan Wringinanom, Gresik Putra P, Muhammad Fikri; Riyantiyo, Nizar Dwi; Noor, Muhammad Reza Shalahuddin; Warnana, Dwa Desa; Syaifuddin, Firman; Lestari, Wien; Rochman, Juan Pandu Gya Nur; Hilyah, Anik
Jurnal Geosaintek Vol. 4 No. 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jawa timur bagian utara merupakan daerah prospek dalam industri Minyak dan Gas Bumi. Sebagai zona RMKS (Rembang, Madura, Kangean, dan Subala). Cekungan Jawa Timur utara memiliki kerangka geologi didominasi oleh graben, half-graben, dan sesar lain akibat fase rifting pada periode ekstensional zaman Paleogen dan arah sedimentasi berawal sisi utara cekungan, seiring terbentuknya gunung api hasil subduksi lempeng dibagian selatan maka sedimen terendapkan dari bagian selatan cekungan. Secara regional terdapat potensi reservoar yang terbentuk dari batuan pasir dan karbonat. Berlatarbelakang sumur tua yang terletak di desa Sumberwaru, Kecamatan Wringinanom, Gresik. Indikasi awal daerah tersebut memiliki petroleum system sehingga, penelitian bertujuan mengidentifikasi arah persebaran sedimen dalam tinjauan awal eksplorasi kembali pada daerah tersebut. Data yang digunakan adalah data primer pengukuran metode mikrotremor berdimensi 36.000 m2 (122 titik) selama 6 hari, dengan frekuensi natural 4-8 Hz.
Estimasi Kecepatan Gelombang Kompresional Batuan Vulkanik Kompleks Gunungapi Arjuno Welirang Menggunakan Voigt-Reuss Bounds Hartono, Karim Rahman; Utama, Widya; Lestari, Wien
Jurnal Geosaintek Vol. 4 No. 3 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Distribusi Sebaran Akuifer Air Tanah Menggunakan Data Resistivitas Metode Vertical Electrical Sounding (VES) Konfigurasi Schlumberger (Studi Kasus Kabupaten Palu Provinsi Sulawesi Tengah) Syifaurrohman, Yusuf; Utama, Widya; Lestari, Wien; Surya, Triswan Madani Ade
Jurnal Geosaintek Vol. 4 No. 3 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian ini beririsan dengan peta Cekungan Air Tanah (CAT) Palu yang merupakan gabungan beberapa akuifer. Digunakan Vertical Electrical Sounding (VES) yang merupakan penggambaran sebaran nilai lapisan resistivitas secara vertikal 1 dimensi. Penelitian ini menggunakan konfigurasi schlumberger pada daerah penelitian dengan 12 titik ukur VES (VES1 – VES12). Hasil pengolahan VES dimodelkan 3 dimensi, selanjutnya dikorelasikan dengan peta CAT Palu untuk determinasi zona yang berpotensi sebagai akuifer. Geologi daerah penelitian terdiri dari Qap dan QTms yang masing-masing memiliki komponen pasir yang dapat berpotensi sebagai akuifer. Hasil pengukuran VES menunjukan sebaran nilai resistivitas sebesar 13 s.d. 1202 Ohm.m. Nilai resistivitas 20-120 Ohm.m merupakan zona interest yang diduga sebagai litologi batu pasir atau endapan pasir. Titik pengukuran yang terkorelasi dengan CAT Palu terdiri dari titik VES3, VES4, VES6, dan VES8 memiliki lapisan yang berpotensi lebih kuat sebagai akuifer dengan rentang kedalaman masing-masing 4,5-58,2 m; 8,7-36,3 m; 3,6-97,5 m; dan 33,2-99,2 m. Penentuan daerah resapan air dilakukan dengan analisis topografi, dihasilkan area tersebut berada pada timur laut daerah penelitian dengan rentang elevasi 1400 s.d. 300 m. Pada daerah penelitian telah ditunjukkan potensi zona akuifer dengan tanda resistivitas yang cenderung lebih rendah dan litologi batu pasir atau endapan pasir yang memungkinkan adanya aliran fluida. Masalah ketersediaan air tanah diduga berkaitan dengan Masalah ketersediaan air tanah diduga berkaitan dengan kemampuan saturasi batuan
INTEGRATED LAMINATED SHALY SAND ANALYSIS (LSSA) AND MONTE CARLO UNCERTAINTY PROBABILISTIC APPLIED FOR THE THIN LAMINATION RESERVOIR TOWARDS SIGNIFICANT NET PAY ADDITION Arphan, Frankstein; Gunawan, Adi; Lestari, Wien; Utama, Widya
Jurnal Geosaintek Vol. 6 No. 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In recent years, formation evaluation and well logging analysis have been evolving from its measurements, accuracy and applicability to determine tough downhole environments. Thin bed Reservoir is one of the most challenging well logging analysis due to the complexity of the high content of clay minerals in the shaly-sand lamination layer (thin bed) which inherently affects the log data response in the form of high gamma ray values and low resistivity. This causes the thin lamination zone is identified as a non-reservoir zone. Meanwhile, worldwide 30 to 40% of the oil in-place resources are confined within thin beds. Seeing the problem in the prediction of thin bed reservoirs, this research is focusing on Enhancing and developing thin bed potential by reevaluating petrophysical analysis, applying Laminated Shally Sand Analysis and Monte Carlo Uncertainty Probabilistic for calculating petrophysical parameter distribution and validating the parameter with Log Image. Laminated Shally Sand Analysis implements Thomas Steiber Plot in order to give laminated shale distribution and porosity, whereas the water saturation is calculated using Waxman Smith’s Equation. From this research, well SSK has thin bed potential at 2521.45 - 2543.45 ft. Laminated Shally Sand Analysis also capable to improve thickness of netpay with the range of 40.35% based on probabilistic delivered from Monte Carlo.
ANALISIS SUMBER GEMPA MIKRO MELALUI DISTRIBUSI LOKASI HIPOSENTER MENGGUNAKAN METODE DOUBLE DIFFERENCE PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” Rahmaningtyas, Nur Isnaini; Utama, Widya; Lestari, Wien
Jurnal Geosaintek Vol. 6 No. 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Monitoring sumber panas bumi perlu dilakukan untuk memaksimalkan kegiatan eksplorasi dan pemanfaatan sumber energi, dengan melihat adanya aktivitas yang terjadi dibawah permukaan yaitu gempa mikro. Uji lokasi pada penelitian ini menggunakan metode Double Difference yang terdiri dari 2 tahap yaitu clustering dan relokasi, hasil relokasi hiposenter gempa mikro pada lapangan panas bumi “X” menunjukkan bahwa clustering terbagi menjadi 1 kelompok dengan jumlah event 260 data. Secara kuantitatif hasil dari proses relokasi hiposenter dengan metode Double Difference menghasilkan nilai eror yang jauh lebih kecil dibandingkan metode yang digunakan dalam penelitian sebelumnya yaitu Geiger Adaptive Damping. Metode Double Difference memiliki rata-rata nilai RMS eror sebesar 0.078 sedangkan, metode Geiger Adaptive Damping menghasilkan rata-rata nilai RMS eror sebesar 0.29. Secara kualitatif, hasil relokasi hiposenter terletak tepat dibawah jalur sumur pada daerah penelitian, dapat dibuktikan dengan hasil layout antara titik relokasi hiposenter dengan penampang 2D lintasan pengukuran metode Magnetotellurik pada daerah penelitian. Lintasan C,D dan E menujukkan hasil hiposenter berada pada sumur PPL-04ST, PPL-04AST, PPL-07, PPL-06, PPL-02AST, dan PPL02ST. Adanya titik relokasi hiposenter yang berada tepat dibawah jalur sumur produksi mengindikasikan adanya aktvitas pada zona tersebut seperti aliran-aliran fluida yang mengalir pada reservoir panas bumi. Maka dapat disimpulkan bahwa event gempa mikro yang terjadi merupakan akibat aktivitas-aktivitas produksi yang terjadi didalam sistem geothermal.
PEMODELAN AKUIFER AIR TANAH MENGGUNAKAN GEOLISTRIK RESISTIVITAS VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING (VES) DI KABUPATEN SORONG, PROVINSI PAPUA BARAT Muzakki, Yusril; Lestari, Wien; Fajar, M. Haris Miftakhul; Dwiharto , Moch. Fauzan
Jurnal Geosaintek Vol. 7 No. 3 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Sorong dengan pembangunan PLTU, dibutuhkan eksplorasi sumber daya air tanah menggunakan metode geolistrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik akuifer berupa kedalaman dan ketebalan akuifer, dan mengidentifikasi jenis akuifer yang berpotensi untuk dimanfaatkan untuk proses pembangunan dan operasional PLTU. Metode geolistrik merupakan metode geofisika untuk mengetahui struktur batuan dengan menggunakan sifat kelistrikan bumi, metode geolistrik yang digunakan yaitu metode geolistik VES, metode ini merupakan metode geolistrik 1-D yang efektif untuk melihat nilai resistivitas dan kedalaman tiap lapisan secara vertikal. Konfigurasi yang digunakan yaitu konfigurasi Schlumberger. Hasil pengolahan VES dimodelkan 3D menggunakan gridding Inverse Distance Weighting (IDW) untuk mengetahui jenis akuifer. Titik pengukuran memiliki panjang lintasan 400 m sebanyak 7 titik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat akuifer tertekan yang di indikasikan berisi air tawar dengan litologi batu pasir yang diapit oleh lapisan batu lempung dengan kedalaman 41-110,9 m dan ketebalan 59,9 m, serta memiliki nilai resistivitas 10,1 – 10,9 Ohm.m. Akuifer inilah yang berpotensi dimanfaatkan air tanahnya untuk mendukung pembangunan dan operasional PLTU, karena memiliki ketebalan yang cukup tebal serta di indikasikan berupa air tawar.
PEMODELAN INVERSI 2D BERDASARKAN ANALISIS KOHERENSI PADA PROSES ADVANCE DATA MAGNETOTELURIK PROSPEK GEOTERMAL WAY SELABUNG Amalia, Kharisma; Lestari, Wien; Fajar, M. Haris Miftakhul; Zarkasyi, Ahmad
Jurnal Geosaintek Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IDENTIFIKASI KEMENERUSAN PIPA AIR BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE GROUND PENETRATING RADAR (GPR) Lestari, Wien; Jannah, Afni Nur; Faqih, Ahmad; Dita, Mesya Sabhna Adma; Juliandro, Daniel; Rahayu, Helda Kusuma
Jurnal Geosaintek Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan metode geofisika non destruktif yang menghasilkan resolusi tinggi terhadap kontras dielektrik bawah permukaan. Dengan menggunakan metode GPR, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kemenerusan pipa air dan kepadatan lapisan pada daerah “AYE”. Frekuensi alat yang digunakan dalam pengambilan data adalah 270 MHz dengan jumlah lintasan sebanyak dua lintasan dan panjang tiap lintasan 20 m. Pengolahan dilakukan dengan program MATGPR dalam software Matlab 2015a. Tahap yang dilakukan dalam pengolahan antara lain input data, adjust signal position, remove DC component, dewow filter, median filter, inverse amplitude decay, removal global background, karhunen-loeve filter, bandpass filter, resample scan axis, 1-D velocity model, phase-shifting migration, 1D time to depth conversion, dan picking anomaly. Hasil pengolahan diperoleh penampang radargram dengan kedalaman ±7 meter. Dalam penampang radargram tersebut, diketahui dua anomali hiperbola yang sama diduga sebagai kemenerusan pipa air dengan bahan PVC pada meter 11.1 dan 18.1 dengan kedalaman 0,3 meter pada lintasan 1, dan ditemukan pada meter 10.7 dan 18.3 dengan kedalaman 0.9 meter pada lintasan 2. Anomali yang diduga pipa tersebut memiliki rentang kecepatan 0.0171 m/ns hingga 0.138 m/ns. Lapisan yang padat diindikasikan berada di kedalaman >4 meter yang ditunjukkan oleh reflektor dengan horizon yang kurang tajam, sedangkan lapisan bagian atas yang kurang padat diduga sebagai lapisan timbunan