Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Ancient Disaster, the Cause of the Burial of the Kumitir Archeological Site Widodo, Amien; Rochman, Juan Pandu Gya Nur; Fajar, M. Haris Miftakhul; Roslee, Rodeano; Nugroho, Wicaksono Dwi
Indonesian Journal of Geography Vol 56, No 2 (2024): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijg.91875

Abstract

The Kumitir site, associated with the Majapahit Empire, is a significant archeological discovery. Archeologists from the East Java  Cultural Heritage Preservation Center (BPCB), uncovered a structure at this site, buried beneath boulder-sized rocks. According to historical literature, the collapse of Majapahit was caused by volcanic eruptions from the Anjasmoro, Arjuno, or Welirang complexes. Therefore, this study aimed to recreate the gravity-driven mass flow covering the Kumitir Site. Geological surveys, including sediment structure analysis and grain orientation measurements, were conducted to provide new information on paleocurrent and ancient sedimentary processes at the site. Digital Elevation Map (DEM) and the Laharz simulation tool facilitated the creation of reconstructed lahar flow maps using open-source DEM data with an eight-meter resolution. The results of the boulder analysis showed that a paleochannel played a significant role in the burial site, with two sources identified, namely Mount Welirang (Welirang alluvial fan) and the Anjasmoro complex (Old Jatirejo alluvial fan). Meanwhile, the combination of methods applied signified the direction of the Welirang alluvial fan (ESE-NNW) and the Jatirejo Tua alluvial fan (SSW-NNE). Volumes of 9 million m3 and 65 million m3 were the most relevant parameters for estimating the lahar flows of the western and eastern craters, respectively.
Penentuan Daerah Imbuhan Dengan Metode Analisa Isotop Air Tanah Di Desa Curah Cottok, Kec. Kapongan Kabupaten Situbondo Fajar, M. Haris Miftakhul; Utama, Widya; Mariyanto, Mariyanto; Akbar, Firman Syaifuddin; Hilyah, Anik; Rochman, Juan Pandu Gya Nur; Purwanto, M. Singgih
Jurnal Geosaintek Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di lokasi penelitian, Desa Curah Cottok Kec. Kepongan Kabupaten Sitobondo, memiliki karakteristik morfologi yang unik., yaitu perbukitan memanjang arah barat-timur (elevasi 25-500 mdpl)dengan dibatasi oleh dataran rendah disebelah utara (elevasi 0-25 mdpl) dan selatannya (elevasi 50-200 mdpl). Dataran rendah disebelah utara perbukitan memiliki beberapa mata air dan sumur artesis dengan debit 1-7 L/s. Dengan topografi yang unik tersebut, terdapat 3 zona yang memungkinkan berperan sebagai daerah imbuhan dari mata air dan smur artesis, yaitu zona 1 berupa daerah Perbukitan Curah Cottok, zona 2 berupa dataran di sebelah selatan Perbukitan Curah Cottok dan zona 3 berupa lereng utara Gunung Ijen. Untuk memastikan lokasi daerah imbuhan, dilakukan dengan menggunaakan analisa isotop, yaitu dengan isotop 2H dan 18O. Selain penentuan lokasi daerah imbuhan, analisa isotop air tanah juga dapat digunakan untuk melakukan analisa umur air (water dating), yaitu dengan menggunakan analisa isotop 3H.
Identifikasi Dan Penentuan Volume Endapan Nikel Laterit Berdasarkan Data Geolistrik Metode Sounding Studi Kasus Blok Selatan Daerah Pomalaa, Sulawesi Tenggara Suryawan, Eka Harris; Hilyah, Anik; Fajar, M. Haris Miftakhul; Pajrin, Agus
Jurnal Geosaintek Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nikel di Indonesia dijumpai dalam bentuk nikel laterit hasil pelapukan batuan ultramafik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah rata-rata ekspor nikel dari tahun 2002 hingga 2014 mencapai angka 17.103.785 ton/tahun. Hal itu menunjukkan eksplorasi nikel yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan industri terkait. Salah satu tahapan dalam kegiatan eksplorasi nikel adalah penentuan volume endapan. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan terhadap data eksplorasi metode geolistrik sounding yang bertujuan untuk menentukan volume endapan nikel laterit di blok selatan daerah Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Penentuan volume tersebut didasarkan pada model endapan yang dibuat dari hasil pengolahan metode geolistrik sounding. Metode geolistrik sounding mampu membedakan kontras resistivitas antara batuan dasar dan endapan nikel laterit. Pada penelitian kali ini digunakan data sekunder resistivitas metode sounding sebanyak 4 lintasan yang berarah barat-timur dan data pemboran sebanyak 2 titik. Hasil penelitian ini menunjukkan endapan nikel laterit Pomalaa dapat dibagi menjadi 3 zona berdasarkan nilai resistivitasnya, zona lateritic soil dengan nilai resistivitas 5–55 Ohm.m, zona peridotite boulder dengan nilai resistivitas 56–170 Ohm.m, dan zona bedrock yang merupakan zona terbawah dengan nilai resistivitas 171–3000 Ohm.m. Ketebalan endapan nikel laterit rata-rata berdasarkan data resistivitas didapati sebesar 11,4 meter. Berdasarkan data resistivitas tersebut maka dibuat model 3D dengan volume total endapan sebesar 1.158.000 m3. Diharapkan volume endapan berdasarkan hasil eksplorasi geofisika metode sounding tersebut mampu memberikan gambaran awal yang akurat mengenai endapan nikel laterit dan menjadi rujukan dalam kegiatan pertambangan selanjutnya.
Analisis Parameter Fisis Lempung Dalam Penentuan Daya Dukung Tanah (Studi Kasus: Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik) Widodo, Ahmad; Utama, Widya; Purwanto, Mohammad Singgih; Fajar, M. Haris Miftakhul
Jurnal Geosaintek Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan reklamasi di Kecamatan Manyar, Gresik merupakan daerah dengan kondisi tanahnya yang didominasi oleh tanah lempung. Sebelum dilakukan pembangunan dan pembebanan, perlu dilakukan investigasi untuk mendapatkan daya dukung tanah lempung tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan karakter fisis lempung di lokasi penelitian, dan mendapatkan daya dukung optimum dari model tanah lempung dan tanah timbunan. Penelitian dilakukan dengan melakukan pemodelan tanah dan pemberian beban permukaan. Sehingga didapatkan nilai penurunan yang kemudian digunakan untuk penentuan nilai daya dukung. Penelitian ini menggunakan sampel lempung dari lapangan untuk dilakukan pengukuran sifat fisis secara langsung. Didapatkan hasil densitas 1,448 gr/cm3, porositas 70,046 %, specific gravity 2,565 dan kohesi 5,238 kN/m2. Hasil analisis hubungan antar parameter didapatkan bahwa antara specific gravity – porositas, kohesi – specific gravity dan kohesi – porositas menujukkan adanya hubungan parameter yang kuat. Sedangkan parameter yang tidak menunjukkan adanya korelasi ialah antara porositas – densitas, specific gravity – densitas dan kohesi – densitas. Dari 4 model tanah yang dimodelkan didapatkan hasil daya dukung optimum untuk model 1 sebesar 35 kN/m2, model 2 sebesar 40 kN/m2, model 3 sebesar 43 kN/m2, dan model 4 sebesar 47 kN/m2.
PEMODELAN AKUIFER AIR TANAH MENGGUNAKAN GEOLISTRIK RESISTIVITAS VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING (VES) DI KABUPATEN SORONG, PROVINSI PAPUA BARAT Muzakki, Yusril; Lestari, Wien; Fajar, M. Haris Miftakhul; Dwiharto , Moch. Fauzan
Jurnal Geosaintek Vol. 7 No. 3 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Sorong dengan pembangunan PLTU, dibutuhkan eksplorasi sumber daya air tanah menggunakan metode geolistrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik akuifer berupa kedalaman dan ketebalan akuifer, dan mengidentifikasi jenis akuifer yang berpotensi untuk dimanfaatkan untuk proses pembangunan dan operasional PLTU. Metode geolistrik merupakan metode geofisika untuk mengetahui struktur batuan dengan menggunakan sifat kelistrikan bumi, metode geolistrik yang digunakan yaitu metode geolistik VES, metode ini merupakan metode geolistrik 1-D yang efektif untuk melihat nilai resistivitas dan kedalaman tiap lapisan secara vertikal. Konfigurasi yang digunakan yaitu konfigurasi Schlumberger. Hasil pengolahan VES dimodelkan 3D menggunakan gridding Inverse Distance Weighting (IDW) untuk mengetahui jenis akuifer. Titik pengukuran memiliki panjang lintasan 400 m sebanyak 7 titik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat akuifer tertekan yang di indikasikan berisi air tawar dengan litologi batu pasir yang diapit oleh lapisan batu lempung dengan kedalaman 41-110,9 m dan ketebalan 59,9 m, serta memiliki nilai resistivitas 10,1 – 10,9 Ohm.m. Akuifer inilah yang berpotensi dimanfaatkan air tanahnya untuk mendukung pembangunan dan operasional PLTU, karena memiliki ketebalan yang cukup tebal serta di indikasikan berupa air tawar.
PENENTUAN RECHARGE AREA PADA KABUPATEN TANAH DATAR MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Purwanto, Mohammad Singgih; Fajar, M. Haris Miftakhul; Haq, Zikra Miftahul; Fachyesi, Adelya Syawjesil; Dewi, Indri Silvia; Amalina, Salma; Sari, Ulfa I’anati
Jurnal Geosaintek Vol. 8 No. 3 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat memiliki keadaan geologi yang cukup kompleks, dikelilingi oleh gunung-gunung, banyak sungai, serta terdapat juga area karst yang berada pada Kecamatan Lintau Buo. Banyaknya sungai dan keterdapatan area karst menjadi suatu hipotesis adanya daerah imbuhan (recharge area) pada Kabupaten ini. Recharge area merupakan daerah yang memiliki karakteristik pergerakan aliran air tanah vertikal ke bawah yang dipengaruhi oleh gravitasi atau aliran air tanah yang mengikuti kemiringan akuifer. Tujuan dari penelitian ini untuk memetakan recharge area (daerah imbuhan) pada Kabupaten Tanah Datar menggunakan metode penginderaan jauh. Dalam penentuan recharge area terdapat beberapa parameter yang digunakan yaitu curah hujan, jenis tanah, tutupan lahan, dan kemiringan lahan (slope). Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode penginderaan jauh yang menggunakan citra landsat 8 OLI/TIRS dan data pendukung lainnya. Dari penelitian ini didapatkan hasil nilai skoring dan pembobotan pada tiap parameter didapatkan besar potensi recharge area seluas 26.49 ha (±20.26), transition zone mencapai 67.77 ha (±51.84%) dan discharge zone 36.46 ha (±27.89%).
PEMODELAN INVERSI 2D BERDASARKAN ANALISIS KOHERENSI PADA PROSES ADVANCE DATA MAGNETOTELURIK PROSPEK GEOTERMAL WAY SELABUNG Amalia, Kharisma; Lestari, Wien; Fajar, M. Haris Miftakhul; Zarkasyi, Ahmad
Jurnal Geosaintek Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Using Virtual Outcrop Models as a Geological Learning Media Fajar, M. Haris Miftakhul; Widodo, Amien; Puswanto, Eko; Alfany, Marsha Khairia; Wirayudhatama, Mahendra; Abdullah, Fikri
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 10 (2023): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i10.3398

Abstract

The Covid-19 pandemic has impacted various sectors due to a new wave of technology rising shortly, specifically geological learning models. Using research and development methods, the research aims to develop more scientific observations as a provision for pre-field work activities at Geophysical Engineering Department Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Furthermore, we need a media that can provide learning that can emphasize process skills and students' abilities to determine and understand the objective concepts of material. Virtual outcrop models integrated with video learning platform can fulfil the learning process by providing experience in observations outcrops directly in the class. A three-dimensional (3D) Virtual Outcrop Model (VOMs) was created using the photogrammetry software Agisoft PhotoScan based on photos taken in the field using smartphones and drones. The existence of this media is expected to add direct experience to visualize how geological phenomena occur in nature. The learning activities are divided into four sequential stages: observation, data collection, interpretation, and hypothesis giving. 87% of respondents stated that learning models using VOMs and videos can boost their knowledge of scientific observation. This learning method can help improve academic achievement because it applies technology implementation in theory and practice, providing geological information to us
Analysis of Formation Ronggojalu Spring and Probolinggo Active Fault Continuity with Satellite Data Gravity Method Rafi, M. Erfand Dzulfiqar; Fajar, M. Haris Miftakhul; Purwanto, M. Singgih; Hilyah, Anik; Bahri, Ayi Syaeful; Rahayu, Helda Kusuma
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 10 (2023): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i10.3399

Abstract

The Ronggojalu spring, with a discharge intensity of more than 3,000L/second, makes it one of the spring with the most significant discharge in Indonesia and is the main supplier of clean water for the City of Probolinggo. From the observation of topographic maps, the existence of this spring forms a lineament with Paras Spring and Sumber Kramat with a direction of Northeast to Southwest. The presence of this lineament can indicate the existence of geological structures that play a role in the formation of spring. In addition, this lineament is in the same direction as the active Probolinggo fault identified by PUSGEN (Pusat Studi Gempa Nasional). This study aims to identify the presence of geological structures in the lineament using satellite gravity data GGMplus (Global Gravity Model) and Remote Sensing. This data is quite efficient and effective in identifying subsurface geological structures. With the SVD (Second Vertical Derivative) analysis, the residual anomaly results from the second derivative value of the Bouger anomaly so that it can show the density contrast value as an indication of the geological structure. From the results of the interpolation of satellite gravity data in the study area, the CBA (Complete Bouguer Anomaly) value range is -16.8 – 4.8 mGal. The analysis of SVD and FHD shows a significant contrast different values along the fault line that passes through the spring. The lineament density processing also shows a weak zone around the fault zone, indicating the continuity in that zone. The existence of a fault under this spring indicates the influence of the fault on the formation of Ronggojalu Spring, Paras Spring, and Keramat Spring. In addition, it is estimated that this fault is a continuation of the active Probolinggo fault.
Subsurface Analysis on Ranu Grati Lineaments with Satellite Gravity Data Putra, Dhea Pratama Novian; Fajar, M. Haris Miftakhul; Warnana, Dwa Desa; Widodo, Amien; Ulumuddin, Faqih; Zukhrufah, Syabibah Zakiyya
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 10 (2023): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i10.3400

Abstract

The lineaments with NE-SW direction formed by the Umbulan Spring, Banyubiru Spring, and Ranu Grati Maar in Pasuruan Regency indicate a geological structure. This structure is predicted to play a role in forming these springs and maar. Therefore, a study was conducted to identify the presence of these geological structures using the GGMPlus satellite gravity data. The data used in this study were 945 points with spacing intervals of about 200 to 300 meters. Satellite gravity data needs to be corrected so that the Complete Bouguer Anomaly (CBA) value is obtained, which can be used to determine the distribution of density contrast values ​​in the research area. Gridding is done by using a Second Vertical Derivative (SVD) filter to determine existing fault that results in the lineaments of the two springs and maar based on the second derivative value from CBA. It was found that the range of interpolated CBA values ​​in the study area was around 143 mGal to 150 mGal. SVD analysis indicates existing a fault plane exists through Umbulan Springs, Banyubiru Springs, and Ranu Grati Maar with E-W direction.