p-Index From 2020 - 2025
2.567
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Sapa Laut
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

KEPADATAN SPONS PADA EKOSISTEM LAMUN KAITANNYA DENGAN PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN DESA KASWARI KABUPATEN WAKATOBI Nasrawati, .; Ira, .; Asmadin, .
Jurnal Sapa Laut Vol 5, No 4: November 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i4.15499

Abstract

Padang Lamun merupakan tempat hidup bagi beragam organisme, salah satunya adalah spons.  Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keragaman jenis spons dan lamun di perairan Desa Kaswari Kabupaten Wakatobi serta hubungan kepadatan spons dan persentase tutupan lamun kaitannya dengan parameter  oseanografi.  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-November 2020 dengan lokasi di perairan Desa Kaswari Kabupaten Wakatobi. Metode Penelitian ini menggunakan metode transek kuadran dengan ukuran 1x1 m.  Pengamatan dilakukan di tiga stasiun penelitian yang diambil berdasarkan tipe substrat dasar perairan yang berbeda.  Analisis keterkaitan antara kondisi spons dan lamun terhadap beberapa parameter oseanografi dianalisis menggunakan Analisis Komponen Utama (AKU).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis spons yang ditemukan yaitu Agelas citrina, Agelas conifera, Amphimedon viridis, Clathria reinwardti, Chondrilla caribensis, Haliclona oculata dan Tectitethya crypta. Jenis lamun yang ditemukan yaitu Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides dan Cymodocea rotundata.   Hasil studi menunjukkan bahwa persentase tutupan lamun sebesar 76.50, 51.83 dan 41.00% memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap kepadatan spons sebesar 7.47, 6.17 dan 4.60 ind/m². Semakin tinggi persentase tutupan lamun menunjukkan semakin tinggi kepadatan spons. Parameter oseanografi seperti kecepatan arus memiliki hubungan berbanding terbalik (berpengaruh) terhadap kepadatan spons dan persentase tutupan lamun.Kata Kunci : Spons, lamun, parameter oseanografi, perairan Kaswari, Wakatobi.
ANALISIS LAJU SEDIMENTASI DI PERAIRAN PULAU BUNGKUTOKO SULAWESI TENGGARA Jawahir, La Ode Ahmad; Afu, La Ode Alirman; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 4: November 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i4.10768

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju sedimentasi di Perairan Pulau Bungkutoko. Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan Agustus - Oktober 2018. Data sedimen diperoleh menggunakan sediment trap yang dipasang pada 5 stasiun dengan 2 kali pengambilan sampel selama 6 minggu. Laju sedimentasi dianalisis menggunakan formula APHA (1976). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata laju sedimentasi tertinggi terdapat pada stasiun 4 yakni sebesar 2.608,84 g/m3/hari. Sedangkan nilai rata-rata laju sedimentasi terendah berada pada stasiun 2 yakni sebesar 749,77 g/m3/hari. Laju sedimentasi tersebut dipengaruhi oleh arus dan gelombang.Kata kunci : Laju Sedimentasi. Sedimentasi, Pulau Bungkutoko, Sediment  Trap
STRUKTUR KOMUNITAS KIMA (TRIDACNIDAE) DI PERAIRAN DESA BUTON, KABUPATEN MOROWALI Arfianty, Nur Rahmy; Ira, .; Afu, La Ode Alirman
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 3: Agustus 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i3.13451

Abstract

Kima merupakan salah satu anggota bivalvia yang umum ditemukan pada daerah terumbu karang. Kima termasuk biota yang dilindungi karena tingkat eksploitasi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis dan struktur komunitas kima di Perairan Desa Buton, Kabupaten Morowali. Pengambilan data dilakukan pada bulan maret 2019. Penelitian ini menggunakan metode belt transek dengan luas pengamatan 400 m2. Pengambilan data dilakukan pada 2 stasiun, dengan 3 kali pengulangan di setiap stasiun. Pengambilan data kualitas air dilakukan pada setiap stasiun pengamatan. Kima yang ditemukan ada 5 jenis yaitu Tridacna crocea, T. derasa, T. maxima, T. squamosa dan Hippopus hippopus. Kepadatan tertinggi stasiun I didaerah terumbu karang (0,4 ind/m²) dan kepadatan terendah stasiun II didaerah berpasir dengan campuran pecahan karang  (0,3 ind/m²). Indeks keanekaragaman stasiun I termasuk dalam kategori sedang (1,47) dan stasiun II termasuk dalam kategori rendah (0,7). Indeks dominansi stasiun I (0,25) dan stasiun II (0,28) termasuk dalam  kategori rendah. Indeks keseragaman stasiun I (0,92) termasuk dalam kategori besar dan stasiun II (0,26) termasuk dalam kategori sedang.Kata kunci: Kima, Struktur Komunitas, Desa Buton, Morowali
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA DI PERAIRAN WAWORAHA KECAMATAN SOROPIA Rosdiana, .; Nurgayah, Wa; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 2, No 3: Agustus 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v2i3.3609

Abstract

Makroalga merupakan salah satu sumber daya hayati laut yang bernilai ekonomi, memiliki manfaat yang baik untuk manusia dan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui struktur komunitas dan sebaran jenis makroalga di perairan Desa Waworaha Kecamatan Soropia. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan April-Juni 2017, yang meliputi pengambilan data dan pengolahan data penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan metode transek kuadrat (1 x 1 m) dan diletakkan pada jarak 10 m dari suatu kuadrat ke kuadrat berikutnya. Pengambilan data di setiap stasiunnya dilakukan sebanyak tiga kali dengan jarak sesuai dengan keberadaan makroalga. Jenis makroalga yang diperoleh yaitu Padina australis, Halimeda macroloba, Halimeda macrophysa, Dictyota bartayresiana, Halimeda opuntia, Turbinaria ornata, Gracilaria arcuata, Sargassum echinocarpum, Gelidiella acerosa, dan Amphiroa foliacea.. Kepadatan makroalga yang telah diperoleh berkisar antara 65–339 ind/m2, indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara 1,14-1,59 kemudian indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,72-0,82 dan indeks dominansi (D) berkisar antara 0,32-0,38. Sedangkan sebaran jenis makroalga berkisar antara 1,61-1,84 dan kondisi tipe substrat sebagai tempat melekat makroalga pada perairan tersebut bertekstur lempung berpasir dan pecahan karang.Kata Kunci : Makroalga, Struktur Komunitas, Perairan Waworaha.
KEANEKARAGAMAN DAN KEPADATAN JENIS KIMA DI PERAIRAN PULAU WAWOSUNGGU KABUPATEN KONAWE SELATAN Hasni, .; Sadarun, Baru; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 2, No 4: November 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v2i4.3819

Abstract

Kima merupakan salah satu organisme yang hidup pada daerah terumbu karang dan ditemukan dalam jumlah besar pada perairan dangkal. Kima (Tridacnidae) hidup bersimbiosis dengan ganggang dinoflagellata (Symbiodinium) yang tumbuh di jaringan mantel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kepadatan jenis kima (Tridacnidae), serta mengetahui parameter lingkungan yang mempengaruhi kehidupan kima di Perairan Pulau Wawosunggu Kecamatan Moramo. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai April 2017. Penelitian ini menggunakan metode transek sabuk (belt transect) dengan ukuran 70mx10m. Pengamatan dilakukan pada tiga stasiun berdasarkan keberadaan kima. Hasil penelitian menunjukan bahwa  keanekaragaman kima tergolong rendah dengan nilai 0,28-0,47 dan hanya ditemukan tiga jenis kima, yaitu Tridacna  maxima, T. crocea, dan T. squomosa. Kepadatan jenis kima di Perairan Pulau Wawosunggu yaitu pada stasiun I   (bagian timur) 0,06 ind/m², stasiun II (bagian utara) 0,03 ind/m², dan stasiun III (bagian barat) 0,02 ind/m².Kata Kunci : Keanekaragaman, Kepadatan, Kima, Pulau Wawosunggu
POLA DISTRIBUSI MAKROALGA PADA EKOSISTEM LAMUN DAN KARANG DI PERAIRAN DESA WAWATU KECAMATAN MORAMO UTARA Kalani, Winda Sari; Emiyarti, .; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 1: Februari 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i1.8289

Abstract

Makroalga merupakan sumber daya hayati laut yang memiliki nilai ekonomis penting, antara lain sebagai bahan makanan, obat-obatan dan bahan industri. Makroalga dapat dijumpai pada rataan terumbu karang dan lamun dimana masih terdapat sinar matahari yang cukup untuk melakukan fotosintesis. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui distribusi magroalga pada ekosistem lamun dan karang di Perairan Desa Wawatu Moramo Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2018-April 2019, yang meliputi pengambilan data dan pengelolaan data penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode transek kuadrat (1 x 1 m) dan diletakkan pada jarak 10 m dari suatu kuadrat ke kuadrat berikutnya. Pengambilan data tiap stasiunnya terdiri dari 3 sub stasiun. Jenis makroalga yang ditemukan pada tiap stasiun yaitu 1 jenis kelas Chlorophyta (Codium decorticatum), 4 jenis kelas Phaeophyta (Padina australis, Dictyota dichotoma, Sargassum polycytum, Turbinaria ornota) dan 7 jenis kelas Rhodophyta (Gracilaria dura, Gracilaria ferguisonni, Gracilaria coronopifolia, Gracilaria textori,  Amphiroa fraglilissima, Sympiloca hydnoides, Spermothamnion sp.). Kepadatan makroalga yang diperoleh berkisar antara 21,4-35,633 ind/m2, indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara 1,824-1,864, indeks keseragaman antara 0,896-0,937, indeks dominansi antara 0,186-0,180 dan distribusi jenis makroalga antara 0,168-0,412. Pola distribusi makroalga pada ekosistem lamun dan karang  yaitu merata.Kata Kunci: Makroalga, Distribusi Jenis Makroalga, Perairan Desa Wawatu
DENSITAS ZOOXANTHELLAE BERDASARKAN BENTUK PERTUMBUHAN KARANG DI PERAIRAN KESSILAMPE DAN BUNGKUTOKO KENDARI Asmiati, .; Diyah Palupi, Ratna; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 2, No 2: Mei 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v2i2.3594

Abstract

Zooxanthellae sebagai alga simbion mutualis memberikan peran  penting bagi pertumbuhan karang. Jumlahnya yang melimpah sebagai salah satu indikator kesehatan dan keberhasilan pertumbuhan karang. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung densitas zooxanthellae berdasarkan bentuk pertumbuhan karang di Perairan Kessilampe dan Bungkutoko Kendari. Pengambilan data telah dilakukan pada April sampai Mei 2016 melalui dua tahapan yaitu pengambilan sampel   jaringan karang di perairan dan perhitungan zooxanthellae di laboratorium. Pengambilan sampel karang berdasarkan bentuk pertumbuhan dilakukan dengan metode koleksi bebas, menggunakan alat SCUBA sedangkan analisis sampel perhitungan densitas zooxanthellae dilakukan dengan metode homogenisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa densitas zooxanthellae di lokasi penelitian rata-rata sebesar 1,05 x 106  sel/cm2  dengan kisaran 0,271,58 x 106 sel/cm2. Densitas zooxanthellae pada bentuk pertumbuhan     Acropora Branching tercatat paling tinggi (1,58 x 106 sel/cm2) diikuti dengan         Coral Massive (1,49 x 106 sel/cm2), Coral Mushroom (0,89 x 106 sel/cm2) dan terendah pada Coral Foliose (0,27 x 106  sel/cm2). Perbedaan densitas zooxanthellae pada bentuk pertumbuhan karang lebih dipengaruhi oleh perbedaan struktur morfologi karang dan faktor lingkungan khususnya suhu.Kata kunci : Bentuk Pertumbuhan Karang, densitas zooxanthellae, perairan Bungkutoko dan Kessilampe
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA PADA SUBSTRAT YANG BERBEDA DI PERAIRAN WANDOKA, KECAMATAN WANGI-WANGI KABUPATEN WAKATOBI Yusriana, .; Nurgayah, Wa; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 1: Februari 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i1.10953

Abstract

Makroalga merupakan kelompok tumbuhan yang tidak memiliki akar, batang, bunga dan  daun sejati. Makroalga termasuk tumbuhan yang bernilai ekonomis dan memiliki peranan penting secara ekologis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus 2019, dengan tujuan untuk mengetahui struktur komunitas makroalga pada substrat yang berbeda. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode transek garis, dengan jarak 50 m. Masing-masing transek garis disimpankan transek kuadrat  (1 x 1 m) dengan jarak ukuran kuadran 10 m. Pengambilan data di setiap stasiunnya dilakukan sebanyak 3 sub stasiun, dengan interval 20 m. Jenis makroalga yang didapatkan pada lokasi penelitian yaitu 20 jenis yang terdiri dari 8 jenis Chlorophyta, 7 jenis Rhodophyta dan 5 jenis Phaeophyta. Komposis jenis tertinggi terdapat pada stasiun III dari jenis Dicthyota dichotoma dengan presentase 59%. Kepadatan makroalga berkisar antara 21,667-32,056 ind/m2, indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara 1,121- 2,169, indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,626-0,905 dan Dominansi (D) berkisar antara 0,130-0,424.Kata kunci: struktur komunitas, makroalga, substrat, Wandoka
DISTRIBUSI SPASIAL LAMUN BERDASARKAN TIPE SUBSTRAT DI PERAIRAN DESA LEFUTO KABUPATEN WAKATOBI Majid, .; Ira, .; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 1: Maret 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i1.17555

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2019 - Februari 2020 dengan tujuan untuk mengetahui distribusi spasial lamun berdasarkan tipe substrat serta mengetahui parameter lingkungan perairan yang mempengaruhi distribusi spasial lamun di Perairan Desa Lefuto Kabupaten Wakatobi. Pengambilan sampel lamun menggunakan transek kuadrat ukuran 1 m x 1 m di wilayah penelitian yang ditentukan berdasarkan tipe substrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 jenis lamun yang ditemukan di lokasi penelitian yaitu Enhalusacoroides, Thalassiahemprichii, dan Cymodoceaserrulata. Persentase tutupan lamun tertinggi berada pada stasiun III yaitu sebesar 51,00% yang termasuk dalam kategori padat dengan substrat berpasir. Persentase tutupan lamun sedang berada  pada stasiun II yaitu sebesar 27,94% yang termasuk dalam kategori sedang dengan substrat berpasir dan persentase tutupan lamun terendah ditemukan pada stasiun I yaitu sebesar 21,06% atau kategori jarang dengan substrat pasir berlempung. Hasil semua pengukuran parameter lingkungan yakni suhu, arus, pH dan salinitas berada pada kisaran normal untuk kehidupan lamun. Tipe substrat dan kecepatan arus merupakan faktor yang paling mempengaruhi distribusi jenis lamun di lokasi studi.Kata kunci : Jenis lamun, persen penutupan, tipe substrat, distribusi
PENUTUPAN JENIS LAMUN BERDASARKAN TIPE SUBSTRAT DI PERAIRAN KELURAHAN WAHA, KABUPATEN WAKATOBI Hermawati, .; Ira, .; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 2: Mei 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i2.19424

Abstract

Lamun sebagai salah satu ekosistem pesisir yang mendiami area intertidal dan memiliki potensi sumber daya laut yang sangat besar. Secara ekologis, lamun berperan penting sebagai produsen primer pada perairan dangkal yang menyediakan sumber makanan dan zat hara bagi biota laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase tutupan lamun dan pengaruh tipe substrat terhadap tutupan lamun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 sampai April 2020 yang bertempat di Perairan Desa Waha, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi. Data lamun diperoleh dengan menggunakan metode transek kuadrat berukuran 1x1 m2. Lamun yang ditemukan sejumlah 6 (enam) jenis, yaitu; E. acoroides, T. hempirichii, H. pinifolia, H. uninervis, H. ovalis dan C. serrulata. Kategori tutupan lamun ditemukan bervariasi masing-masing, tutupan lamun sangat padat (87.33%), lamun padat (65.17%), dan lamun sedang (48.67%). Dari tipe substrat di lokasi studi menunjukkan tutupan lamun sangat padat memiliki tipe substrat berpasir. Selanjutnya, tipe tutupan lamun padat dan lamun sedang, memiliki tipe substrat lempung berpasir dan lempung liat berpasir.Kata Kunci: Jenis Lamun, Persen Penutupan Lamun, Tipe Substrat