Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN LAKUDO KABUPATEN BUTON TENGAH Nurbiah, .; Yasir Haya, La Ode Muhammad; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 3: Agustus 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i3.8779

Abstract

Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, dimana posisinya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi perubahan garis pantai dan mengestimasi laju perubahan garis pantai menggunakan data Citra dari Tahun 1998-2018 di Wilayah Pesisir Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah.  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Mei Tahun 2019. Metode yang   digunakan  dalam penelitian ini adalah metode Overlay (tumpang susun) antara Citra Landsat 5 TM Tahun 1998, Citra Landsat 7 +ETM Tahun 2001 dan 2010 dan Citra Landsat 8 OLI  Tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama 20 tahun perubahan garis pantai yang terjadi di lokasi peneltian berupa abrasi dan akresi. Perubahan garis pantai berupa abrasi berkisar antara 11-156 m  terjadi di Desa Lolibu, Wajogu, Moko, Mone, Teluk Lasongko, Matawine, Wongko Lakudo, Lakudo, Gu Timur, Nepa Mekar, Boneoge, Waara dan One Waara. Sedangkan akresi berkisar antara 10-102 m terjadi di Desa Lolibu, Moko, Mone, Teluk Lasongko, Wongko Lakudo, Lakudo, Gu Timur, Nepa Mekar, Boneoge, Mandongka, Waara dan One Waara. Laju perubahan garis pantai berupa abrasi berkisar antara  0.55-7.80 m/thn sedangkan akresi berkisar antara 0.50-5.10 m/thn. Perubahan tersebut utamanya disebabkan oleh faktor  hidro-oseanografi yakni arus, pasut dan gelombang serta faktor antropogenik yakni pembangunan pemukiman, penambangan pasir dan degradasi hutan mangrove.Kata Kunci: Perubahan Garis Pantai, Citra Landsat, Kecamatan Lakudo 
PENGARUH ARUS LAUT TERHADAP SEBARAN TSS DI PERAIRAN RAROWATU UTARA KABUPATEN BOMBANA Saiful, Muhammad; Yasir Haya, La Ode Muhammad; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 3: Agustus 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i3.13454

Abstract

Penyebaran TSS di perairan pantai dan estuari dipengaruhi oleh pola arus pasang surut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pola arus, sebaran TSS dan untuk mengetahui hubungan pola arus dan sebaran TSS di Rarowatu Utara Kabupaten Bombana. Pengambilan data lapangan meliputi pengukuran arus menggunakan current meter, pengukuran pasang surut, dan pengambilan sampel air TSS. Hasil pengukuran arus yang diperoleh yaitu kecepatan arus rata-rata pada saat pengukuran di lokasi stasiun adalah 0,611 m/s dengan arah arus dominan ke arah barat laut. Kecepatan arut tertinggi terdapat pada stasiun V dengan kecepatan arus 0,111 m/s dan kecepatan arus terendah didapatkan pada stasiun IV dengan kecepatan arus yaitu 0.093 m/s. Nilai rata-rata kandungan TSS pada saat pasang yaitu 22,15 mg/l. Hasil pengukuran TSS tertinggi berada pada stasiun IV yaitu 24,6 mg/l sedangkan hasil pengukuran terendah pada stasiun III yaitu 15,4 mg/l. Sebaran TSS sangat dipengaruhi oleh pola arus dimana kecepatan arus yang tinggi dan cenderung mengarah ke barat laut menyebabkan konsentrasi sedimen tersuspensi terakumulasi di dekat dengan garis pantai dan estuari.Kata Kunci: arus, pasang surut, TSS, perairan Rarowatu Utara
KARAKTERISTIK HABITAT, KEPADATAN DAN KOMPOSISI JENIS BIVALVIA DI ZONA INTERTIDAL PERAIRAN DESA WAWATU KECAMATAN MORAMO UTARA KABUPATEN KONAWE SELATAN Desmari, Tti; Ramli, Muhammad; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut Vol 5, No 4: November 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i4.15498

Abstract

Zona Intertidal merupakan wilayah peralihan antara ekosistem laut dan ekosistem daratan (terestrial). Bivalvia merupakan salah satu kelompok organisme invertebrata yang banyak ditemukan dan  hidup di daerah intertidal. Penelitian ini berujuan untuk mengetahui karakteristik habitat bivalvia, kepadatan dan komposisi jenis Bivalvia serta hubungan kepadatan dan komposisi jenis Bivalvia terhadap parameter perairan di Perairan Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan.  Pengambilan data dilakukan pada Bulan Juni - Desember 2019 di Perairan Desa Wawatu, Kecamatan Moramo Utara.  Metode pengambilan data bivalvi menggunakan metode Transek Kuadrat. Karakteristik substrat pasir dan lempung berpasir.  Kepadatan bivalvia berkisar 2,8-4,3 ind/m2.  Kepadatan tertinggi bivalvi ditemukan  daerah substrat lempung berpasir yang berasosiasi dengan padang lamun.  Terdapat 7 jenis bivalvia yang ditemukan  pada lokasi pengamatan.  Komposisi jenis tertinggi bivalvia pada Tachycardium subrugosum dan Anadara granosa, sedangkan komposisi jenis terendah  Pinna Muricata.  Kepadatan jenis bivalvia memiliki hubungan korelasi positif yang sangat kuat dengan pH, BO dan  kedalaman. Kata kunci:  Bivalvia,  Kepadatan, Komposisi Jenis, Intertidal, Wawatu
SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PERMUKAAN DI PERAIRAN DESA WAWATU, KECAMATAN MORAMO UTARA KABUPATEN KONAWE SELATAN Nurfatimah, Faya Masria; Afu, La Ode Alirman; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 3: Agustus 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i3.8776

Abstract

Peningkatan Total Suspended Solid (TSS) akan mempengaruhi kualitas perairan sehingga tidak mampu untuk mendukung kehidupan oranisme perairan tersebut. Perairan Desa Wawatu merupakan wilayah pesisir yang menjadi muara baik sungai besar maupun sungai kecil serta aktivitas pembangunan pesisir yang cukup padat. Dampak yang ditimbulkan adalah meningkatnya kekeruhan perairan yang dapat memicu peningkatan kadar TSS akibat penambahan pasokan material-material dari daratan. Oleh karena itu perlu adanya penelitian tentang tingkat kandungan TSS perairan di Perairan Desa Wawatu yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik dan bijaksana. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2019 dengan menggunakan data TSS insitu 10 sampel yang dianggap mewakili perairan Desa Wawatu. Pengambilan sampel air dilakukan pada saat air laut menjelang surut kemudian dianalisis menggunakan metode gravimetri. Hasil yang diperoleh kadar TSS di perairan Desa Wawatu berkisar antara 136-224 mg/l. Kadar TSS tertinggi sebesar 224 mg/l dan kadar TSS terendah yaitu 136 mg/l. Kadar TSS tersebut telah melebihi baku mutu TSS perairan berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004. Kata kunci: Desa Wawatu, Total Suspended Solid
DISTRIBUSI SPASIAL LAMUN BERDASARKAN TIPE SUBSTRAT DI PERAIRAN DESA LEFUTO KABUPATEN WAKATOBI Majid, .; Ira, .; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 1: Maret 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i1.17555

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2019 - Februari 2020 dengan tujuan untuk mengetahui distribusi spasial lamun berdasarkan tipe substrat serta mengetahui parameter lingkungan perairan yang mempengaruhi distribusi spasial lamun di Perairan Desa Lefuto Kabupaten Wakatobi. Pengambilan sampel lamun menggunakan transek kuadrat ukuran 1 m x 1 m di wilayah penelitian yang ditentukan berdasarkan tipe substrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 jenis lamun yang ditemukan di lokasi penelitian yaitu Enhalusacoroides, Thalassiahemprichii, dan Cymodoceaserrulata. Persentase tutupan lamun tertinggi berada pada stasiun III yaitu sebesar 51,00% yang termasuk dalam kategori padat dengan substrat berpasir. Persentase tutupan lamun sedang berada  pada stasiun II yaitu sebesar 27,94% yang termasuk dalam kategori sedang dengan substrat berpasir dan persentase tutupan lamun terendah ditemukan pada stasiun I yaitu sebesar 21,06% atau kategori jarang dengan substrat pasir berlempung. Hasil semua pengukuran parameter lingkungan yakni suhu, arus, pH dan salinitas berada pada kisaran normal untuk kehidupan lamun. Tipe substrat dan kecepatan arus merupakan faktor yang paling mempengaruhi distribusi jenis lamun di lokasi studi.Kata kunci : Jenis lamun, persen penutupan, tipe substrat, distribusi
PENUTUPAN JENIS LAMUN BERDASARKAN TIPE SUBSTRAT DI PERAIRAN KELURAHAN WAHA, KABUPATEN WAKATOBI Hermawati, .; Ira, .; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 2: Mei 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i2.19424

Abstract

Lamun sebagai salah satu ekosistem pesisir yang mendiami area intertidal dan memiliki potensi sumber daya laut yang sangat besar. Secara ekologis, lamun berperan penting sebagai produsen primer pada perairan dangkal yang menyediakan sumber makanan dan zat hara bagi biota laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase tutupan lamun dan pengaruh tipe substrat terhadap tutupan lamun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 sampai April 2020 yang bertempat di Perairan Desa Waha, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi. Data lamun diperoleh dengan menggunakan metode transek kuadrat berukuran 1x1 m2. Lamun yang ditemukan sejumlah 6 (enam) jenis, yaitu; E. acoroides, T. hempirichii, H. pinifolia, H. uninervis, H. ovalis dan C. serrulata. Kategori tutupan lamun ditemukan bervariasi masing-masing, tutupan lamun sangat padat (87.33%), lamun padat (65.17%), dan lamun sedang (48.67%). Dari tipe substrat di lokasi studi menunjukkan tutupan lamun sangat padat memiliki tipe substrat berpasir. Selanjutnya, tipe tutupan lamun padat dan lamun sedang, memiliki tipe substrat lempung berpasir dan lempung liat berpasir.Kata Kunci: Jenis Lamun, Persen Penutupan Lamun, Tipe Substrat
POLA ARUS LAUT PERMUKAAN DI PERAIRAN TANJUNG TIRAM KONAWE SELATAN Fadila, Siti Nening; Asmadin, .; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 2: Mei 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i2.19426

Abstract

Arus laut permukaan merupakan arus laut yang bergerak pada lapisan massa air permukaan. Beberapa faktor yang membangkitkan arus permukaan pada perairan sekitar pantai umumnya bersumber dari gerakan angin dan pasang surut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan dan arah arus laut permukaan dan memetakan pola arus permukaan secara spasial. Metode penelitian untuk mengukur kecepatan arus permukaan menggunakan metode Euler. Metode untuk memperhitungkan gerak osilasi pasang surut secara periodik menggunakan Metode Admiralty. Metode untuk memperhitungkan nilai dan arah kecepatan angin menggunakan metode Wind Rose. Pola arus permukaan dianalisis menggunakan metode analisis spasial dengan teknik interpolasi Inverse Distance Weighting (IDW). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan arus laut permukaan pada kondisi pasang berkisar antara 0,023-0,183 m/s. Kecepatan arus permukaan tertinggi terjadi di sisi kanan tanjung dengan arah pergerakan menuju ke Timur Laut. Kecepatan arus permukaan terendah terjadi di sebelah kiri tanjung dengan arah pergerakan menuju ke Barat Laut. Pada kondisi surut, kecepatan arus laut permukaan berkisar antara 0,02-0,094 m/s. Kecepatan arus permukaan tertinggi terjadi di depan tanjung dengan arah menuju ke Barat Laut. Kecepatan arus permukaan terendah berada di sebelah kiri tanjung dengan arah ke Timur Laut.  Kedalaman perairan area studi relatif dangkal mencapai 31 m. Kecepatan angin yang tenang tidak berpengaruh terhadap kecepatan arus permukaan. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa pola arus laut permukaan di perairan Tanjung Tiram mengikuti pola pergerakan pasang surut. Pada saat pasang arus permukaan bergerak dari Timur ke Barat sedangkan saat surut arus permukaan bergerak dari Barat ke Timur. Kata Kunci: Arus, Angin, Pasang Surut, Perairan Tanjung Tiram
SEBARAN LOGAM BERAT NIKEL (Ni) PADA AIR DI PERAIRAN KECAMATAN POMALAA KABUPATEN KOLAKA Fitriani, Wa; Emiyarti, .; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 3: Agustus 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i3.20984

Abstract

Logam berat memiliki berat jenis lebih atau sama dengan 5 g/cm3. Unsur ini dikenal sebagai unsur toksik yang dapat mencemari lingkungan. Nikel merupakan salah satu jenis logam berat yang berwarna putih keperakan. Meningkatnya kadar logam berat nikel pada suatu perairan dapat menurunkan kualitas perairan terkait. Kecamatan Pomalaa memiliki cadangan sumber daya mineral berupa nikel (Ni). Sumber daya Nikel yang ada pada Kecamatan Pomalaa ini memberi dampak pada kualitas perairan kecamatan tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kandungan logam berat nikel pada Perairan Kecamatan Pomalaa. Pengambilan data ini dilakukan pada Bulan Maret-Juni 2020. Analisis kandungan logam berat dilakukan pada Laboratorium Balai Lingkunngan Hidup Kota Kendari dengan menggunakan metode Spektrofotometri serapan atom. Kandungan logam berat nikel pada perairan kecamatan pomalaa berkisar antara 0,001-0,013. Rata-rata kandungan logam berat nikel yang diperoleh berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini yaitu 0,006  mg/l.Kata kunci: Logam berat; Nikel; Kecamatan Pomalaa.
SEBARAN LOGAM BERAT NIKEL (Ni) DALAM AIR DI PERAIRAN KECAMATAN MOLAWE KABUPATEN KONAWE UTARA Adidharma, Mohammad Afdhal; Emiyarti, .; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut Vol 6, No 4: November 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i4.21851

Abstract

Provinsi Sulawesi Tenggara dengan potensi cadangan Nikel sebesar 97,4 miliar ton, menjadikan Nikel sebagai komoditas utama pertambangannya. Potensi yang besar ini menjadi penyebab tingginya aktifitas eksploitasi tambang nikel di Sulawesi Tenggara, khususnya di Kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara. Sistem penambangan terbuka yang masih marak digunakan, menyebabkan material padat yang membawa unsur logam berat dari daratan masuk ke perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam berat nikel pada air di Perairan Kecamatan Molawe. Pengambilan data dilakukan pada Bulan Maret 2020 di Desa Tapuemea dan Desa Tapunggaya, Kecamatan Molawe. Sampel air dianalisis di UPTD Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tenggara menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil yang diperoleh kadar nikel pada air di perairan Kecamatan Molawe berkisar antara 0,003 hingga 0,017 mg/l, dan hasil tersebut masih dibawah ambang batas baku mutu KMNLH No. 51 Tahun 2004.Kata kunci: Nikel, Air, Molawe.
Studi Parameter Kimia Perairan Pada Kawasan Rencana Pengembangan Tambak Super-Intensif Udang Vaname (Litopenaeus vanamei) di Kabupaten Konawe Selatan Balubi, Abdul Muis; Purnama, Muhammad Fajar; Sirza, LM. Junaidin; Takwir, Amadhan; Disnawati, Disnawati; Erawan, Trial Fiar; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Media Akuatika Vol 5, No 3 (2020): Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1577.407 KB) | DOI: 10.33772/jma.v5i3.13749

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, yaitu Oktober 2019 hingga Januari 2020, yang bertempat di perairan pantai dan laut kecamatan Laine dan kecamatan Kolono kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi parameter kimia (salinitas, oksigen terlarut (DO) ammonia, nitrogen, phopat, dan bahan organik) pada kawasan rencana pengembangan tambak super-intesif udang vaname (Litopenaeus vanamei). Lokasi pengukuran dan pengambilan sampel secara garis besar dibagi menjadi 4 stasiun yang melintasi perairan 2 kecamatan (Lainea dan Kolono) dengan potensi dan potensial lahan tambak yang tersebar. Setiap stasiun terdiri dari 4 spot pengamatan yang berjumlah 16 spot penelitian. Stasiun I spot 1 dan 2 desa Lainea, spot 3 dan 4 desa Molinese. Stasiun II spot 1, 2, 3, dan 4 semuanya desa Polewali. Stasiun III spot 1, 2, dan 3 desa Molinese, dan spot 4 desa Polewali. Stasiun IV spot 1, 2, 3, dan 4 semuanya terletak di desa Puupi kecamatan Kolono. Pemilihan stasiun dan spot ini setelah dilakukan monitoring sekitar 3 (tiga) bulan merupakan kondisi yang baik untuk kegiatan industri tambak super intensif udang vaname. Kualitas hidrologi perairan laut dengan derajat keasaman 7,44-8,30, oksigen terlarut 4,40-12,7 mg/liter dan kisaran salinitas air laut 31,3-41,3 ppt, masih dalam keadaan layak bagi industri tambak superintensif udang vaname. Kesuburan perairan tambak selama penelitian berupa kosentrasi nitrat 0,0544-0,0881 mg/liter, phospat 0,0053-0,0093 mg/liter, amonia 0,0101-0,0239 mg/liter, dan bahan organik 16,620-27,625 mg/liter. Konsentrasi parameter kimia perairan pada lokasi penelitian pada dasarnya berada pada kisaran optimal dan layak bagi pengembangan industri tambak superintensif udang vaname.Kata Kunci : Studi Kelayakan, Parameter Kimia, Tambak Super-Intensif, Udang Vaname