Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENGELOMPOKKAN HABITAT DASAR PERAIRAN DANGKAL BERBASIS DATA SATELIT QUICKBIRD MENGGUNAKAN ALGORITMA SELF ORGANISING MAP Asmadin, Asmadin; Siregar, Vincentius P; Wijanarto, Antonius Bambang
AQUASAINS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.748 KB)

Abstract

Pengembangan algoritma self organising map dalam penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan habitat perairan dangkal berbasis data satelit Quickbird. Data primer dikumpulkan melalui data penginderaan jauh dan survey lapang, sedangkan data sekunder dikumpulkan dari penelitian yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi algoritma self organising map dapat mengklaster/ mengklasifikasi citra Quickbird dari berbagai kombinasi kanal. Dari berbagai kombinasi input data setelah direduksi kolom air dengan algoritma Lyzenga, Self organising map menunjukkan hasil klaster yang relatif baik. Algoritma Lyzenga dapat mengelompokkan habitat perairan dangkal 6 (enam) kelas habitat, yaitu karang mati (merah), karang hidup (hijau), lamun (orange), pasir (kuning), dan habitat campuran (hijau muda), daratan (hitam) dan perairan (biru). Setelah menggunakan self organising map secara visual terlihat 6 kelas habitat yang berbeda dari Lyzenga, yaitu karang mati (kuning), karang hidup (cyan), lamun (ungu), pasir (kuning), dan habitat campuran (biru), daratan (hijau) dan perairan (coklat). Algoritma self organising map dapat mengurangi kesalahan tematik habitat perairan dangkal dan sangat membantu proses ekstraksi ROI (region of interset) untuk reklasifikasi lebih lanjut dengan teknik klasifikasi supervised.
KEPADATAN SPONS PADA EKOSISTEM LAMUN KAITANNYA DENGAN PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN DESA KASWARI KABUPATEN WAKATOBI Nasrawati, .; Ira, .; Asmadin, .
Jurnal Sapa Laut Vol 5, No 4: November 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i4.15499

Abstract

Padang Lamun merupakan tempat hidup bagi beragam organisme, salah satunya adalah spons.  Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keragaman jenis spons dan lamun di perairan Desa Kaswari Kabupaten Wakatobi serta hubungan kepadatan spons dan persentase tutupan lamun kaitannya dengan parameter  oseanografi.  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-November 2020 dengan lokasi di perairan Desa Kaswari Kabupaten Wakatobi. Metode Penelitian ini menggunakan metode transek kuadran dengan ukuran 1x1 m.  Pengamatan dilakukan di tiga stasiun penelitian yang diambil berdasarkan tipe substrat dasar perairan yang berbeda.  Analisis keterkaitan antara kondisi spons dan lamun terhadap beberapa parameter oseanografi dianalisis menggunakan Analisis Komponen Utama (AKU).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis spons yang ditemukan yaitu Agelas citrina, Agelas conifera, Amphimedon viridis, Clathria reinwardti, Chondrilla caribensis, Haliclona oculata dan Tectitethya crypta. Jenis lamun yang ditemukan yaitu Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides dan Cymodocea rotundata.   Hasil studi menunjukkan bahwa persentase tutupan lamun sebesar 76.50, 51.83 dan 41.00% memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap kepadatan spons sebesar 7.47, 6.17 dan 4.60 ind/m². Semakin tinggi persentase tutupan lamun menunjukkan semakin tinggi kepadatan spons. Parameter oseanografi seperti kecepatan arus memiliki hubungan berbanding terbalik (berpengaruh) terhadap kepadatan spons dan persentase tutupan lamun.Kata Kunci : Spons, lamun, parameter oseanografi, perairan Kaswari, Wakatobi.
PEMETAAN PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT DI KECAMATAN RAROWATU UTARA KABUPATEN BOMBANA Faisal, Mohamad Fitrah; Asmadin, .; Takwir, Amadhan
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 1: Maret 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i1.17557

Abstract

Aktivitas yang dilakukan di sekitar pantai dapat menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai jika tidak dilandasi dengan pengetahuan tentang dinamika pantai, karena lingkungan pantai merupakan lingkungan yang rentan terhadap perubahan terutama perubahan garis pantai. Penelitian ini bertujuan untuk memantau perbahan garis pantai pada Kecamatan Rarowatu Utara Kabupaten Bombana. Metode penelitian menggunakan mengunakan metode digitasi dan tumpang susun citra satelit Landsat 5 TM 1988 dan Landsat 8 OLI 2018. Hasil penelitian menunjukan bahwa daerah pesisir Kecamatan Rarowatu Utara mengalami abrasi pantai dengan nilai rata-rata perubahan garis pantai akibat abrasi berkisar antara 3.31 sampai dengan 5.58 meter/tahun. Ketinggian gelombang laut pada perairan daerah pesisirnya yaitu dengan berkisar antara 0 – 1.17 meter yang berlangsung pada perairan musim Timur dan Barat. Perubahan peruntukan lahan pesisir akibat alih fungsi lahan kawasan mangrove sebagai pemecah ombak dan perangkap sedimen meningkatkan perubahan garis pantai yang signifikan.Kata Kunci : Garis Pantai, Gelombang, Penginderaan Jauh, Perairan Rarowatu Utara.
POLA ARUS LAUT PERMUKAAN DI PERAIRAN TANJUNG TIRAM KONAWE SELATAN Fadila, Siti Nening; Asmadin, .; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 2: Mei 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i2.19426

Abstract

Arus laut permukaan merupakan arus laut yang bergerak pada lapisan massa air permukaan. Beberapa faktor yang membangkitkan arus permukaan pada perairan sekitar pantai umumnya bersumber dari gerakan angin dan pasang surut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan dan arah arus laut permukaan dan memetakan pola arus permukaan secara spasial. Metode penelitian untuk mengukur kecepatan arus permukaan menggunakan metode Euler. Metode untuk memperhitungkan gerak osilasi pasang surut secara periodik menggunakan Metode Admiralty. Metode untuk memperhitungkan nilai dan arah kecepatan angin menggunakan metode Wind Rose. Pola arus permukaan dianalisis menggunakan metode analisis spasial dengan teknik interpolasi Inverse Distance Weighting (IDW). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan arus laut permukaan pada kondisi pasang berkisar antara 0,023-0,183 m/s. Kecepatan arus permukaan tertinggi terjadi di sisi kanan tanjung dengan arah pergerakan menuju ke Timur Laut. Kecepatan arus permukaan terendah terjadi di sebelah kiri tanjung dengan arah pergerakan menuju ke Barat Laut. Pada kondisi surut, kecepatan arus laut permukaan berkisar antara 0,02-0,094 m/s. Kecepatan arus permukaan tertinggi terjadi di depan tanjung dengan arah menuju ke Barat Laut. Kecepatan arus permukaan terendah berada di sebelah kiri tanjung dengan arah ke Timur Laut.  Kedalaman perairan area studi relatif dangkal mencapai 31 m. Kecepatan angin yang tenang tidak berpengaruh terhadap kecepatan arus permukaan. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa pola arus laut permukaan di perairan Tanjung Tiram mengikuti pola pergerakan pasang surut. Pada saat pasang arus permukaan bergerak dari Timur ke Barat sedangkan saat surut arus permukaan bergerak dari Barat ke Timur. Kata Kunci: Arus, Angin, Pasang Surut, Perairan Tanjung Tiram
KARATKTERISTIK SEDIMEN BERDASARKAN POLA ARUS DI PERAIRAN TELUK KENDARI Aisah, Nur; Asmadin, .; Takwir, Amadhan
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 2: Mei 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i2.19437

Abstract

Teluk Kendari merupakan perairan semi tertutup yang berbentuk cekungan yang menjorok ke daratan dan dipengaruhi oleh aktivitas manusia dan alam. Daerah ini selalu menerima suplai sedimen yang tinggi akibat adanya aktivitas di daratan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran dan jenis  sedimen dasar serta untuk mengetahui pola arus yang  mempengaruhi karakteristik sedimen tersebut di perairan Teluk Kendari bagian dalam. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari 2020 di perairan Teluk Kendari. Data karakteristik sedimen diambil menggunakan grabe sampler, dianalisis menggunakan metode ayakan bertingkat. Data arus diukur menggunakan current meter dan dimodelkan menggunakan Mike21. Data sedimen tersebut kemudian dihitung persentase berat berdasarkan jenisnya menggunakan skala Wentworth dan  hubungan antara arus dengan jenis sedimen dianalisis secara deskriptif. Jenis sedimen yang ditemukan di perairan Teluk Kendari bagian dalam adalah kerikil, pasir sangat kasar, pasir agak kasar, pasir halus, pasir sangat halus, dan lumpur. Pasir halus mendominasi semua jenis sedimen pada semua stasiun. Kecepatan arus rata-rata saat pasang berkisar 0,102 m/s arah  ke Barat dan saat surut berkisar 0,107 ke arah Timur Laut dimana kategori kecepatan arus tersebut tergolong dalam arus lemah (0-0,25 m/s). Kategori kecepatan arus saat pasang maupun surut tersebut berhubungan terhadap komposisi sedimen dimana jenis pasir halus mendominasi karakteristik sedimen lokasi studi.Kata kunci: Teluk Kendari, karakteristik sedimen, pola arus
PROFIL SUHU DAN SALINITAS SECARA VERTIKAL DI PERAIRAN TELUK KENDARI Saputri, Fera Meilani; Asmadin, .; Takwir, Amadhan
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 3: Agustus 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i3.20989

Abstract

Suhu dan salinitas merupakan salah satu faktor oseanografi yang berperan penting dalam mempelajari kondisi suatu peraira. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil suhu dan salinitas secara vertikal di Perairan Teluk Kendari. Penelitian mengunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan metode survey yaitu dengan melakukan pengukuran, pengambilan, dan  pengamatan terhadap sampel secara langsung di lapangan.  Mengunakan data primer dan sekunder meliputi data pasang surut, suhu dan salinitas. Profil vertikal suhu di Perairan Teluk Kendari memiliki nilai suhu tertinggi pada saat pasang dan surut berada pada kedalaman 0-2 m tepatnya pada muara sungai dan tengah teluk dengan nilai suhu  yang dihasilkan 31-33 OC. Nilai suhu terendah berada pada kedalaman 7-10 m dengan  nilai suhu yang dihasilkan 29-31 OC tepatnya pada mulut teluk dan tengah teluk. Profil vertikal salinitas di Perairan Teluk Kendari memilki nilai salinitas tertinggi pada saat pasang dan surut berada pada kedalaman 3-10 m dengan nilai salinitas yang dihasilkan 31-33 ppt tepatnya pada tengah teluk dan mulut teluk, nilai salinitas terendah berada pada kedalaman 0-6 m dengan nilai salinitas mencapai 19-30 ppt tepatnya pada bagian tengah teluk.Kata kunci: Suhu, Salinitas, Pasang Surut, Teluk Kendari
KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN MIKROPLASTIK BERDASARKAN LAPISAN KEDALAMAN PERAIRAN TELUK KENDARI Walyanse, Ria Amelia Safitri; Asmadin, .; Emiyarti, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 3: Agustus 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i3.20985

Abstract

Komposisi jenis bahan pencemar mikroplastik penting untuk diidentifikasi dan diperhitungkan jumlah dan kelimpahannya pada setiap lapisan kedalaman perairan, karena potensial sebagai ancaman terhadap suatu ekosistem laut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi komposisi dan kelimpahan mikroplastik sesuai lapisan permukaan, kolom dan dasar perairan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara. Metode penelitian ini menggunakan pompa hidrolik yang disambungkan dengan pipa paralon diameter 30 mm dan panjang sesuai dengan lapisan kedalaman pengambilan sampel. Sampel air laut sebanyak 1 ml digunakan untuk mengidentifikasi partikel mikroplastik di bawah Mikroskop Binokuler dengan perbesaran 4 x 0.10 µ dengan pola pengamatan "zig-zag" dan menghitung jumlahnya. Metode identifikasi jenis mikroplastik menggunakan buku panduan Guide to Microplastics. Analisis kelimpahan mikroplastik diadaptasi dari analisis kelimpahan plankton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis mikroplastik yang ditemukan di perairan Teluk Kendari pada kedalaman 0-12 m terdiri dari empat jenis, yaitu film, fiber, fragment dan pellet. Berdasarkan total jumlah pada semua lapisan kedalaman, jenis fragment paling banyak ditemukan 786 partikel, film 762 partikel, fiber 488 partikel dan pellet 25 partikel yang paling sedikit. Jumlah total mikroplastik sebanyak 2061 partikel terdistribusi di seluruh lapisan kedalaman mulai dari permukaan, kolom hingga dasar perairan. Komposisi mikroplastik terbesar hingga terendah diperoleh pada lapisan permukaan 860 partikel, dasar perairan 632 partikel, kolom air 569 partikel. Total kelimpahan mikroplastik dari yang tertinggi ke terendah berkisar antara 72,5-165,0 Partikel/L (lapisan permukaan), 45,5-111,5 Partikel/L (dasar perairan) dan 52,0-91,0 Partikel/L (kolom perairan). Komposisi dan kelimpahan mikroplastik penting untuk meningkatkan penilaian terhadap tingkat pencemaran mikroplastik di suatu perairan estuari.Kata Kunci: Komposisi Jenis Mikroplastik, Kelimpahan, Lapisan kedalaman, Teluk Kendari, Kota Kendari
DISTRIBUSI SUHU DAN SALINITAS PERMUKAAN DI PERAIRAN RANOOHA RAYA KECAMATAN MORAMO SULAWESI TENGGARA Yulistiani, Uun; Asmadin, .; Ira, .
Jurnal Sapa Laut Vol 6, No 4: November 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i4.21853

Abstract

Suhu permukaan laut dan salinitas merupakan parameter kunci oseanografi yang berperan untuk menilai kondisi ekologi lingkungan perairan, terutama di daerah perairan dangkal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial suhu dan salinitas permukaan di perairan Ranooha Raya. Metode penelitian menggunakan Hand Refraktometer dan Termometer untuk pengukuran langsung sampel air pada kedalaman 0-2 m. Analisis spasial distribusi suhu dan salinitas permukaan laut menggunakan teknik interpolasi Inverse Distance Weighting (IDW). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai suhu permukaan laut cenderung homogen berkisar antara 28-30 0C pada saat pasang dan 29-32 0C pada saat surut. Nilai variasi salinitas permukaan laut cukup lebar berkisar antara 22-30 ppt yang diperoleh pada saat pasang dan berkisar antara 15-31 ppt pada saat surut. Distribusi nilai suhu dan salinitas permukaan laut menunjukkan bahwa semakin menjauhi garis pantai nilainya semakin tinggi. Faktor-faktor lingkungan, seperti presipitasi, evaporasi dan masukkan air tawar dari beberapa aliran sungai mempengaruhi perubahan nilai suhu dan salinitas perairan. Kata kunci: Analisis Spasial, Distribusi Spasial, Ranooha Raya, Salinitas Permukaan Laut, Suhu Permukaan Laut
ANALISIS POTENSI DAERAH RAWAN ABRASI PANTAI BERDASARKAN PARAMETER FISIKA OSEANOGRAFI DI PESISIR UTARA DAN TIMUR LAUT PULAU WAWONII, SULAWESI TENGGARA Hartomo, La Ode Ibnu; Asmadin, .; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 7, No 1: Februari 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i1.24336

Abstract

Berdasarkan data risiko bencana Kabupaten Konawe Kepulauan pada kawasan rawan abrasi terdapat tiga dari tujuh kecamatan di pulau seluas 650 Km2 telah mengalami abrasi yang membuat garis pantai semakin menjauh ke darat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik pantai, kondisi parameter Fisika Oseanografi serta mengetahui potensi daerah rawan abrasi pantai di pesisir Utara dan Timur Laut Pulau Wawonii. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus 2020 bertempat di perairan pesisir  pantai Wawonii Utara dan Timur Laut Konawe Kepulauan dengan 4 titik stasiun. Metode penelitian untuk mengetahui karakteristik pantai dan potensi daerah rawan abrasi pantai menggunakan metode pembobotan atau scoring. Kondisi parameter fisika oseanografi berupa gelombang dan arus menggunakan metode peramalan gelombang berdasarkan data arah dan kecepatan angin bersumber dari ECMWF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kedua lokasi studi memiliki tipe substrat yang sama yaitu berpasir, keseluruhan bentuk pantai relatif datar, dan jarang atau tidak ditemukannya habitat mangrove. Perairan Wawonii Utara memiliki tinggi gelombang signifikan relatif lebih kecil yaitu 0.54 m dengan periode 4.29 s. Perairan Wawonii Timur Laut menunjukkan tinggi gelombang signifikan sebesar 3.17 m dengan periode gelombang 11.52 s. Kedua perairan memiliki tipe arus sejajar pantai (longshore current). Pada Wawonii Utara kedua titik lokasinya memiliki tingkat kerawanan abrasi dalam kategori sedang dengan skor nilai 13 dan 15 sedangkan pada Wawonii Timur Laut termasuk dalam kategori tinggi dengan skor nilai masing-masing 17 dan 17.Kata Kunci: Wilayah Pesisir, abrasi, Daerah Rawan Abrasi, Fisika Oseanografi, Pulau Wawonii
POLA ARUS PERMUKAAN LAUT DI BAGIAN TERLUAR TELUK KENDARI DAN PERAIRAN SEKITARNYA Nurlin, .; Asmadin, .; Takwir, Amadhan
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 7, No 1: Februari 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i1.24338

Abstract

permukaan umumnya bersumber dari gerakan angin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh angin terhadap pergerakan arus permukaan di bagian terluar Teluk Kendari dan Perairan sekitarnya pada musim yang berbeda. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari 2 jenis data yaitu data primer meliputi data arus dan angin serta data sekunder meliputi data pasang surut. Metode penelitian untuk mengukur kecepatan arus permukaan menggunakan metode Euler. Metode  untuk memperhitungkan  nilai  dan  arah  kecepatan  angin  menggunakan  metode  Wind  Rose. Metode untuk memperhitungkan  gerak  osilasi  pasang  surut  secara  periodik  menggunakan  Metode  Admiralty. Hasil  penelitian menunjukkan bahwa pola pergerakan arus  permukaan  laut  di bagian terluar Teluk Kendari dan Perairan sekitarnya pada setiap musimnya memiliki nilai kecepatan arus laut permukaan tertinggi terjadi pada musim timur yaitu 0.26 m/s dengan arah dari Timur menuju ke Barat dan nilai terendah terjadi pada musim peralihan II yaitu 0.01 m/s dengan arah dari Barat menuju ke Timur. Perubahan arah dan kecepatan angin di bagian terluar Teluk Kendari dan Perairan sekitarnya tidak memberikan pengaruh sepenuhnya terhadap perubahan arah dan kecepatan arus permukaan pada setiap musimnnya. Selain angin diduga ada faktor lain yang memengaruhi perubahan arah dan kecepatan arus permukaan, seperti pasang surut, gaya coriolis dan bentuk topografi pada Perairan Teluk Kendari bagian luar dan sekitarnya.Kata Kunci:, Arus, Angin, Pasut, Teluk Kendari