Mollah, Abdul
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IMPLEMENTASI AGROTECHNOPRENEURSHIP DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN SOSIAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MAROS Mollah, Abdul; Bahrun, Abdul Haris; Wahyuni, Cri; Fahrul, .
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 2 No. 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2016
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v2i1.1478

Abstract

Kemandirian sosial dari suatu tatanan masyarakat dalam mendukung pembangunan daerah pedesaan merupakan hal yang penting dalam era globalisasi seperti saat ini. Membangun kemandirian ini haruslah dilaksanakan bersama-sama antara pemerintah, masyarakat dan stakeholder termasuk perguruan tinggi setempat. Gerakan agrotechnopreneurship yang ditawarkan melalui pelaksanaan program KKN-PPM diharapkan mampu menggugah kesadaran masyarakat untuk dapat menerapkan prinsip keseimbangan ekonomi, lingkungan dan sosial berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Prinsip ini mencakup pembinaan hubungan dengan pemangku kepentingan dan selalu melibatkan kemitraan tiga pemangku kepentingan, yaitu pihak Universitas Hasanuddin, masyarakat, dan pemerintah. Berdasarkan uraian permasalahan yang telah disepakati kegiatan KKN-PPM dilaksanakan dengan merancang beberapa program diantaranya sosialisasi pemanfaatan dan perakitan instalasi biogas dari kotoran ternak sapi sebagai sumber biogas, pelatihan pengembangan budidaya cacing dengan luaran produk pupuk kotoran cacing (kascing), penyuluhan dan pelatihan pertanian organik, pelatihan dan pembuatan demplot untuk pengembangan budidaya ikan lele, kewirausahaan produk lokal berupa nugget ikan lele dan keripik bonggol pisang, dan pendampingan pengelolaan agroforestri dan penataan/perancangan kawasan agrowisata. Animo masyarakat di lokasi KKN-PPM cukup besar dalam mengikuti rangkaian kegiatan program kerja yang dilaksanakan walaupun sebagian kegiatan terkendala dengan padatnya aktivitas masyarakat dan waktu yang cukup terbatas. Produk luaran selain artikel ilmiah terkait kegiatan KKN-PPM Agrotechnopreneurship adalah POC bioslurry, pupuk organik kascing dan beberapa leaflet yang memuat informasi teknologi yang ditransferkan kepada masyarakat.  Kata kunci: agrotechnopreneurship, kemandirian sosial, masyarakat, ekonomi kerakyatan
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MELALUI PENGEMBANGAN KONSEP AGROINDUSTRI PEMBIBITAN TEBU RAKYAT DENGAN METODE BUD CHIP DI KABUPATEN TAKALAR Mollah, Abdul; Yunus, Muhammad; Farid BDR, Muh.
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 3 No. 1 (2017): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 3 NO. 1 OKTOBER 2017
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v3i1.2961

Abstract

Penggunaan benih unggul dan bermutu merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan usahatani tebu di tingkat lapangan. Kegiatan pembenihan tebu secara konvensional tidak mampu memenuhi kebutuhan bibit di tingkat penangkar juga petani. Selama ini petani di Desa Mitra masih mengunakan metode stek bagal banyak tunas yang memiliki kelemahan intensitas  pertumbuhan  yang  sangat  rendah,  membutuhkan  jumlah  bibit  yang banyak dan memerlukan waktu lebih  lama. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pembinaan pengelolaan usahatani tebu rakyat dengan menerapkan teknologi pembibitan modern yaitu bud chip. Metode produksi benih tebu dengan teknologi bud chip memiliki potensi yang sangat besar sebagai teknologi produksi bibit tebu bermutu untuk dikembangkan dalam konteks agrotechnopreneurship berbasis pedesaan. Mitra yang terlibat pada kegiatan ini adalah Kelompok Tani Mutiara Lassang di Desa Towata, Kecamatan Polombangkeng Utara, Kabupaten Takalar yang merupakan daerah sentra pertanaman tebu rakyat yang potensial dan dekat dengan lokasi industri Pabrik Gula Takalar. Beberapa metode yang digunakan adalah Focussed Discussion Group (FGD), penyuluhan, pelatihan dan pembuatan demplot. Hasil yang diperoleh adalah adanya peningkatan pemahaman dari kelompok mitra melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan mengenai teknologi pembibitan tebu dengan metode bud chip. Pemahaman kelompok mitra termasuk pada kriteria pemilihan bahan bibit dan teknis penggunaan alat bud chipper.Kata kunci: tebu rakyat, bud chip, pembibitan
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BILA KECAMATAN DUA PITUE KABUPATEN SIDRAP Ridwan, Ifayanti; Yassi, Amir; Iswoyo, Hari; Dermawan, Rahmansyah; Mollah, Abdul; Nurfaida, .; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Dariati, Tigin; Mantja, Katriani; Widiayani, Nuniek
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 4 No. 2 (2019): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. 2 MEI 2019
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4i2.7422

Abstract

Sebuah upaya pemberdayaan masyarakat telah dilakukan melalui program KKN-PPM di Desa Bila, Kecamatan Duapitue, Kabupaten Sidrap bertema Pemberdayaan Petani, Peternak, dan Nelayan di Kecamatan Pitueriase Kabupaten Sidrap Dalam Pengelolaan Sumberdaya Lokal. Salah satu program yang dilaporkan dalam tulisan ini adalah terkait program pengembangan pertanian organik pada lahan sawah tadah hujan. Metode yang digunakan terdiri dari persiapan program yakni pembekalan mahasiswa dan pelaksanaan program berupa penyuluhan dan pelatihan teknologi budidaya tanaman padi pada lahan sawah tadah hujan melalui pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT), pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) dan pestisida nabati (Pesnab) serta pembuatan demplot. Dari pelaksanaan kegiatan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat berjalan dengan baik dan mendapatkan antusiasme masyarakat. Selain itu melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan serta percontohan dengan adanya demplot, pemahaman dan keterampilan masyarakat petani di daerah mitra bertambah dalam hal membudidayakan tanaman padi organik di lahan sawah tadah hujan.Kata Kunci: pemberdayaan, padi, sawah tadah hujan, teknologi budidaya.
PROGRAM 3M (MENGIDENTIFIKASI, MELAYANI DAN MENGEVALUASI) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI KECAMATAN PRINGAPUS UNTUK MENGOPTIMALKAN PELAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Trimurtini, .; Bektiningsih, Kurniana; Susilaningsih, Sri; Widihastrini, Florentina; Mollah, Abdul
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 1 OKTOBER 2019
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i1.8121

Abstract

ABSTRAKTujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di SD Inklusi Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. Pendidikan inklusi mempunyai tujuan untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik dengan menghargai keanekaragaman dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik, termasuk peserta didik yang berkebutuhan khusus. SDN Klepu 02 merupakan sekolah inklusi satu-satunya di Kecamatan Pringapus, dengan total siswa 119 orang dan siswa yang berkebutuhan khusus ada 35 orang (29%). Memberikan pelayanan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus sesuai kebutuhan khusus serta potensi yang dimiliki peserta didik merupakan hal penting dalam proses pendidikan inklusi.  Hal ini dapat dilakukan melalui Program 3M (Mengidentifikasi, Melayani dan Mengevaluasi). Metode pelaksanaan kegiatan pengadian menggunakan metode PALS (Participatory Action and Learning System) dengan mengintegrasikan 4P, yaitu penyadaran, pengkapasitasan, pendampingan dan pelembagaan. Tahap penyadaran dimulai dengan sosialisasi kepada guru dan orang tua tentang pentingnya pendidikan inkluasi bagi anak berkebutuhan khusus, menunjukkan hasil pemahaman terhadap ABK dan Program 3M mencapai kategori kurang 8,5%, kategori cukup 57,8%, kategori baik 18,8%, kategori sangat baik 14,9% Tahap pengkapasitasan adalah pelatihan implementasi 3M bagi para guru SDN Klepu 02, pengetahuan dan keterampilan guru tentang pelaksanaan Program 3M mencapai kategori baik. Tahap pendampingan merupakan pendampingan implementasi 3M di sekolah, pedampingan implementasi dilanjutkan dengan evaluasi program. Pada tahap pelembagan sebagai wujud keberlanjutan program pengabdian dalam pembentukan guru kader 3M di SDN Klepu 02 serta kerjasama dengan SDN Klepu 02. Kata kunci: Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), SD Inklusi, Calistung.  ABSTRACTThe purpose of this community service is to improve services for children with special needs (ABK) in Inclusion Elementary School in Pringapus Subdistrict, Semarang Regency, Central Java Province. Inclusion education aims to provide services to students by respecting diversity and not being discriminatory for all students, including students with special needs. Klepu 02 Elementary School is the only inclusive school in Pringapus Subdistrict, with a total of 119 students and 35 students with special needs (29%). Providing educational services for special needs students according to special needs and the potential of students is important in the process of inclusive education. This can be done through the 3M Program (Identifying, Serving and Evaluating). The method of implementing community service uses the PALS (Participatory Action and Learning System) method by integrating awareness, capacity building, mentoring and institutionalization. The awareness stage begins with socialization to teachers and parents about the importance of inclusive education for children with special needs, showing the results of understanding of ABK and 3M Programs reaching a category of less 8.5%, sufficient category 57.8%, good category 18.8%, very good category 14.9%. The capacity building phase is the 3M implementation training for teachers at Elementary School Klepu 02, the teacher's knowledge and skills about implementing the 3M Program reach good categories. The mentoring stage is the 3M implementation assistance in schools, implementation assistance is continued with program evaluation. At the stage of institutionalization as a manifestation of the sustainability of the service program in the formation of 3M cadre teachers in Elementary School Klepu 02 and collaboration with Elementary School Klepu 02.Keywords: Children with Special Needs (ABK), Inclusion Schools, Calistung.
PERBAIKAN TEKNIS BUDIDAYA KELAPA RAKYAT DI KABUPATEN WAJO Nasaruddin, .; BDR, Muh. Farid; Ridwan, Ifayanti; Mollah, Abdul; Dariati, Tigin; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Sukendar, Nandi K.
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 5 No. 2 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 2 MEI 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i2.10143

Abstract

Coconut Plant is one of the annual plantations which is generally managed in the form of People's Plantation. Coconut plays an important role in the economic, cultural and social life of rural communities as a Heaven plant and a hundred uses plant. Coconut as a source of income for farming families in rural areas, can produce wealth and improve the quality of life in rural communities. Coconut plantations are generally managed on a small scale and are an important contributor to food security. At the industry level, coconut products have high added value and are an important source of employment and income for rural communities. Coconut oil is consumed by the wider community as food and as a raw material for the chemical industry, making soap, margarine and other products of high economic value. The level of management of smallholder coconuts is still very low and unsustainable so productivity is very low. To improve the productivity of smallholder coconuts, it is necessary to improve plant management systems so that they can be sustainable and can provide better added value.Keywords: Coconut, smallholder plantations, cultivation techniques. ABSTRAKTanaman Kelapa merupakan salah satu tanaman perkebunan yang bersifat tahunan yang pada umumnya dikelola dalam bentuk Perkebunan Rakyat. Kelapa memainkan peran penting dalam kehidupan ekonomi, budaya dan sosial masyarakat pedesaan sebagai tanaman surga dan tanaman seratus kegunaan. Kelapa sebagai sumber pendapatan bagi keluarga tani di pedesaan, dapat menghasilkan kekayaan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di pedesaan. Perkebunan kelapa umumnya dikelola dalam skala kecil merupakan kontributor penting bagi ketahanan pangan. Di tingkat industri, produk kelapa bernilai tambah tinggi dan merupakan sumber lapangan pekerjaan dan pendapatan penting masyarakat pedesaan. Minyak kelapa dikomsumsi masyarakat luas sebagai makanan dan sebagai bahan baku industri oleokimia, pembuatan sabun, margarine dan produk  lainnya bernilai ekonomi tinggi. Tingkat pengelolaan tanaman kelapa rakyat sampai saat ini masih sangat rendah dan tidak berkelanjutan sehingga produktivitas yang dicapai sangat rendah. Untuk memperbaiki produktivitas tanaman kelapa rakyat diperlukan perbaikan sistem pengelolaan tanaman agar dapat berkelanjutan dan dapat memberikan nilai tambah yang lebih baik.Kata kunci: Kelapa, perkebunan rakyat, teknis budidaya.