Rahmi, Afzahul
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Insiden Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh dan Faktor Determinannya: Acute Respiratory Infection (ARI) Incidence in Children Under Five Years at Pauh Public Health Center and Its Determining Factors Ilmaskal, Radian; Wati, Linda; Hamdanesti, Rischa; Rahmi, Afzahul
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN TERPADU Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Terpadu
Publisher : Poltekes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53579/jitkt.v3i1.83

Abstract

ARI cases dominate globally morbidity and mortality rates. ARI prevalence is increasing annually in the Padang city. This study aims to determine the determinants of the incidence of ARI in the Pauh Public Health Center. A quantitative study using a cross-sectional design was used. From October to December 2022, 141 mothers having children under five years took part in this study. Purposive sampling was used to collect the sample. Data was gathered using a structured questionnaire and analyzed univariately and bivariate using the chi-square test. The results showed that 64.5% of mothers were at risk, and more than half were at low educational and economic levels (71,6%) and (51,1%). There is a significant relationship between smoking habits (p=0.00; PR=1.53), immunization status (p=0.00; PR=1.80), and level of mother’s knowledge (p=0 .00; PR=1.68) with the incidence of ARI in children under five years. ARI in children under five years was significantly associated with smoking habits, immunization status and mother’s knowledges. It is hoped that family members, especially parents, will be more involved in their children's health and development, and that health workers can regularly educate the public about maternal and child health, especially ARI prevention, through various media and activate health cadres.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA SUBJEKTIF PADA POLISI LALU LINTAS DI KOTA PADANG TAHUN 2018 Yulia, Yulia; Rahmi, Afzahul
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 2, No 2 (2018): JIK-Oktober Volume 2 No 2 Tahun 2018
Publisher : UNIVERSITAS ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.344 KB) | DOI: 10.33757/jik.v2i2.127

Abstract

ABSTRAK             Laporan Departemen Tenaga Kerja tahun 2013 bahwa 27,8% kecelakaan kerja disebabkan oleh kelelahan yang cukup tinggi dimana 9,5% kecelakaan tersebut mengakibatkan kecacatan. Berdasarkan hasil survei awal diperoleh bahwa sebagian besar polisi lalu lintas berada pada shif siang, memiliki status gizi tidak normal dan usia lebih dari 35 tahun sebesar 66,7% dan semua responden memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun dan memiliki kelelahan kerja subjektif. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh polisi lalu lintas yang berada di pos jaga. Metode pengambilan sampel adalah accidental sampling selama satu minggu, diperoleh 30 responden. Berdasarkan uji univariat, proporsi karakteristik polisi lalu lintas di Kota yang menjadi responden adalah adalaj 66,7% memliki usia lebih dari 35 tahun, 60,0% masa kerja lebih dari 10 tahun, 57,6% shift kerja siang, status gizi tidak normal adalah 57,6% dan tingkat kelelahan kerja subjektif tinggi 73,3% dimana semua polisi lalu lintas selalu merasa haus, malas berbicara dan berat di kaki. Berdasarkan Uji Korelasi Kendal Tau dengan interval kepercayaan 95% diperoleh bahwa ada hubungan positif kuat antara status gizi dengan kelelahan kerja subjektif polisi lalu lintas di Kota Padang Tahun 2018. Disarankan kepada polisi lalu lintas untuk melakukan olah raga pagi sebelum melakukan rutinitas, minum air putih yang cukup, dan mulai mengatur pola konsumsi yang tepat.                                                                                         Kata Kunci: Status Gizi, Kelelahan Kerja Subjektif, Uji Korelasi Kendal Tau ABSTRACT             Manpower and Transmigration office’s report in 2013 that 27.8% of work accidents were caused by exhaution which was quite high that 9.5% of these accidents resulted in disability. Based on the results of the initial survey, it was found that most of the traffic police were on day shift, had abnormal nutritional status, had a age of more 35 years and 66.7% and all respondents had a working period of more 10 years and had subjective work exhaustion. This type of research is quantitative with cross sectional design. The population of this study were all traffic police in the guard post. The sampling method is accidental sampling for one week, obtained 30 respondents. Based on the univariate test, the proportion of the characteristics of the traffic police in Padang who respondents were 66.7% having the age of more 35 years, 60.0% working period more 10 years, 57.6% of day shift work, abnormal nutritional status was 56.7% and the level of subjective work exhaution is 73.3% where all traffic police always feel thirsty, lazy to talk and heavy on the feet. Based on the Kendall’s Tau Coefficient with confidence intervals 95% obtained there is a strong positive relationship between nutritional status and subjective work exhaustion of the traffic police in Padang in 2018. It is recommended that Padang Police should start implementing work nutrition in the traffic police and it is suggested to the traffic police to do morning exercise before doing the routine, drinking enough water, and starting to set the right consumption pattern.                                                                                          Keywords: Nutritional Status, Subjective Work Exhaution, Kendall’s Tau Coefficient
Determinan Kelelahan Mata Pada Pekerja Kantor Yang Work From Home (WFH) di Kota Padang Yulia, Yulia; Rizyana, Nurul Prihastita; Rahmi, Afzahul
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 5, No 2 (2021): JIK-Oktober Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : UNIVERSITAS ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v5i2.431

Abstract

Berdasarkan hasil survei American Optometric Association tahun 2016 di Amerika Serikat tentang Most Americans Experience Digital Eye Strain from Overexposure to Computers According to Survey, bahwa rata-rata waktu kerja yang digunakan untuk bekerja dengan komputer adalah 5,8 jam atau 69% dari total 8 jam kerja. Penggunaan komputer yang berlebihan kerap kali mengakibatkan peningkatan risiko gangguan kerja. Data Riskesdas 2018 bahwa 94,6% pekerja mengalami cidera karena kelalaian /ketidaksengajaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kejadian kelelahan mata pada pekerja kantor yang work from home (wfh)di Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan google form yang disebarkan pada pekerja kantor yang wfh di Kota Padang pada bulan September 2020. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa prevalensi kejadian kelelahan mata pada responden pekerja perkantoran yang wfh di Kota Padang sebesar 56,5%. Ada hubungan jarak pandang mata ke layar berisiko (p=0,000), waktu istirahat yang tidak cukup (p=0,000), lama bekerja > 8 jam (p=0,000), lama penggunaan HP/laptop/dll yang berisiko (p=0,000), dan lama bekerja wfh (p=0,001)  dengan kejadian kelelahan mata pada pekerja kantor di Kota Padang.Disarankan untuk pekerja yang wfh untuk melakukan istirahat yang cukup atau peregangan diantara waktu penggunaan laptop/handphone yang lama serta melakukan kebiasaan menjaga jarak ketika menggunakan laptop/handphone.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Posbindu PTM di Kelurahan Sawahan Timur Kota Padang Tahun 2024 Aulia, Atila; Sarli, Desi; Rahmi, Afzahul
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 8, No 2 (2024): JIK-Oktober Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : UNIVERSITAS ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v8i2.1198

Abstract

Penyakit tidak menular masih menjadi tantangan global kesehatan, salah satu upaya pencegahan dan pengendalian PTM adalah melalui program Posbindu PTM yang berfokus pada deteksi dini faktor resiko PTM. Laporan Dinas Kesehatan Padang menunjukkan penurunan cakupan skrining kesehatan usia produktif sebesar 56,6%. Di Puskesmas Andalas, cakupan Posbindu PTM hanya 34,1%, dan di Kelurahan Sawahan Timur, hanya 40 kunjungan pada tahun 2022. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Posbindu PTM di Kelurahan Sawahan Timur pada 2024. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan Maret-Agustus 2024 di Kelurahan Sawahan Timur. Populasi penelitian adalah masyarakat usia 15-59 tahun sebanyak 3739, dengan sampel 97 responden, teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil menunjukkan 61,9% responden memiliki pengetahuan kurang baik, 52,6% tidak mendapat dukungan keluarga, dan 51,5% tidak mendapat dukungan petugas kesehatan. Ada hubungan signifikan antara pengetahuan (p = 0.002), dukungan keluarga (p = 0.000), dan dukungan petugas kesehatan (p = 0.000) dengan pemanfaatan Posbindu PTM. Kesimpulan: pengetahuan, dukungan keluarga, dan dukungan petugas kesehatan berhubungan dengan pemanfaatan Posbindu PTM. Disarankan petugas kesehatan melakukan kampanye terencana dan menjadwalkan Posbindu di luar jam kerja atau sekolah.