Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

IMPLEMENTASI MUSHÄ€RAKAH MUTANÄ€QIÅžAH WAL IJÄ€RAH DALAM PEMBIAYAAN HUNIAN SYARIAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG PONOROGO Sarpini, Sarpini
El-Jizya : Jurnal Ekonomi Islam Vol 7 No 1 (2019): el-Jizya : Jurnal Ekonomi Islam
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/ej.v7i1.3448

Abstract

The price of a house that is increasingly expensive makes not everyone can afford it because home is one of the basic needs for everyone. Bank Muamalat Indonesia has a financing product for the home namely is financing musyārakah mutanāqişah wal ijārah. This research is both a descriptive analysis, i.e. the author lays out all the data that includes data about the reasons to use the musyārakah mutanāqişah wal ijārah in financing Residential Sharia in PT.Bank Muamalat Indonesia Branch Ponorogo. contract relationships and data on musyārakah mutanāqişah and ijārah in financing Residential Sharia in PT.Bank Muamalat Indonesia Branch systematically Ponorogo, meticulous and factual with the deductive pattern i.e. a fringe theories or propositions that are common on musyārakah mutanāqişah then do an analysis of the data concerning multi contract to acquire a specific conclusion.This research concluded that the reason Bank Muamalat Indonesia branch using contract Ponorogo musyārakah mutanāqişah wal ijārah in financing the residence of Islamic Muamalat (PHSM) namely musyārakah mutanāqişah wal ijārah is suitable for contract be used as an alternative solution in financing PHSM in Bank Muamalat Indonesia branch Ponorogo.Bank Muamalat Indonesia branch using contract Ponorogo musyārakah mutanāqişah wal ijārah in financing the residence of Islamic Muamalat (PHSM) is reviewed from a multiple of contract that is allowed under Islamic law and does not include the category of the prohibition Hadith.The relationship contract musyārakah mutanāqişah and ijārah in Islamic Muamalat Residential Financing (PHSM) in Bank Muamalat Indonesia branch Ponorogo i.e. Shirkat al-' Belong ' (shared ownership) and ijārah.
PERBANKAN SYARIAH DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Sarpini, Sarpini
Indonesian Journal of Islamic Business and Economics (IJIBE) Vol 1 No 1 (2019): IJIBE
Publisher : Islamic Economic Scholar Association and Faculty of Economics and Business Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32424/1.ijibe.2019.1.1.2209

Abstract

Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Penelitian ini bersifat analisis deskriptif yaitu memaparkan semua data kemudian melakukan analisis terhadap data untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan.
Challenges and Opportunities for Halal Tourism in Banyumas Sarpini, Sarpini; Aziz, Jamal Abdul
Ijtimā iyya Journal of Muslim Society Research Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Postgraduate, State Islamic University Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/ijtimaiyya.v8i2.9121

Abstract

The tourism sector is one of the sectors that has an important role in the Indonesian economy. Since the concept of halal tourism emerged in early 2010, various reactions have emerged to the development of halal tourism. This year, Indonesia won the title of Top Muslim Friendly Destination of the Year 2023 in the Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023 in Singapore. Indonesia's halal tourism rose to number one from the previous number two. This increase is an extraordinary achievement. In 2021, Indonesia is ranked fourth and in 2022 second. As one of the regencies in Central Java located south of Mount Slamet, Banyumas has many natural tourist destinations. Diversity of tourism such as nature tourism, religious tourism, to educational tourism is available in Banyumas. The beauty of this tourism can be seen from the number of tourists both from within and outside the region who visit. The increase in Muslim tourists is an opportunity and challenge to improve the tourism sector in Banyumas. This research uses qualitative research methods. This qualitative research method is used as a research procedure that produces descriptive data. This research concludes that Banyumas Regency as one of the regencies in Central Java Province is known to have tourism potential that is very potential to be developed. The development of halal tourism in Banyumas still has many challenges, namely air transportation access is not yet available. Tourism destinations are not yet evenly distributed, many are concentrated in the Baturraden area. Facilities and infrastructure supporting tourism activities still need to be improved in quality and quantity. Tourism attractions are less varied. There have not been many promotional events carried out related to halal tourism. In addition to the challenges, there are certainly many opportunities for halal tourism in Banyumas, namely the strength of the natural and geographical conditions of Banyumas Regency, which is dominated by a fairly large mountainous area. There are many waterfalls and other water tourism attractions. Location on the South Java crossing route. There are several destinations with religious nuances.
PEREKONOMIAN 4 SEKTOR Ramadhan Arya Winata; Fadli Rizqi Saputra; Ferly Raditya Nesya Putri; Sarpini, Sarpini
Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 10 No. 2 (2024): Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v10i2.6935

Abstract

Kegiatan ekonomi merupakan suatu kegiatan yang dilaksankan oleh lembaga, kelompok, ataupun individu dalam mengonsumsi, mendistribusikan, ataupun menghasilkan jasa serta barang. transformasi dari sektor perekonomian terbagi menjadi sektor primer, sekunder, tersier, serta kuarter. Pada setiap sektor perekonomian tersebut memiliki peran dalam memenuhi kebutuhan konsumsi, menyediakan lapangan pekerjaan, menciptakan nilai tambah, dan pemenuhan produksi dalam ruang lingkup kehidupan bermasyarakat. Pada keberadaan dari negara berkembang memaparkan bahwa sektor primer dan sekunder lebih mendominasi terkait dengan perekonomian. Berbeda halnya dengan negara maju dimana sektor tersier dan kuartener mendominasi perekonomian. Tujuan dari penulisan ini adalah memberikan hasil analisis terkait dengan perekonomian 4 sektor. Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan jurnal ini ialah menggunakan jenis kualitatif. Hasil dan kesimpulan yang diambil ialah perekonomian 4 sektor terbagi menjadi (1) sektor primer dimana aktivitas ekonomi ini merujuk pada kegiatan mengambil atau mengolah SDA yang berasal dari alam, (2) sektor sekunder merupakan kegiatan ekonomi dalam proses pengelolahan sektor primer sehingga menjadi kontruksi maupun manufaktur, (3) sektor tersier dalam kegiatan perekonomian ini dapat diartian sebagai penghasil jasa dari produk yang telah dihasilkan pada sektor sekunder, dan (4) Sektor kuartener disini ialah berfokus pada sektor berbasis riset, informasi, teknologi, serta pengetahuan tingkat.
PERAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI PENGANGGURAN DAN INFLASI DI INDONESIA Imron Syabani; Intan Rizkiana; Najmah Fauziyyah; Sarpini, Sarpini
Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 10 No. 5 (2024): Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v10i5.7110

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam mengurus tantangan ekonomi makro, yaitu inflasi dan tingkat pengangguran. Inflasi yang meningkat dan angka pengangguran yang stabil sering kali saling berkorelasi, mempengaruhi daya beli individu dan stabilitas ekonomi nasional. Menggunakan metode analisis kualitatif, penelitian ini mempelajari berbagai macam strategi yang dipilih oleh warga lokal, termasuk peningkatan kemampuan melalui pendidikan formal dan informal, pengembangan UMKM, serta partisipasi aktif dalam aktivitas ekonomi non-formal. Penelitian ini juga menelaah kerjasama antara publik dengan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru dan mengontrol inflasi harga barang pokok. Hasil penelitian menunjukan bahwa kontribusi langsung masyarakat dalam berbagai program kewirausahaan dan pelatihan profesi dapat membantu mengurangi statistik pengangguran serta meningkatkan ketahanan finansial individu. Saran dari hasil penelitian ini meliputi perlunya dukungan tambahan dari otoritas pemerintah dalam hal akses modal dan pelatihan, serta peningkatan kesadaran publik akan pentingnya adaptasi terhadap perubahan situasi ekonomi. Dengan demikian, peran aktif masyarakat sangat esensial dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk mengatasi tantangan inflasi dan pengangguran di Indonesia.
TINGKAT KONSUMSI DI INDONESIA: PERBANDINGAN ANTARA PERKOTAAN DAN PEDESAAN Aisa Devi Nan Suci; Sarpini, Sarpini
Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 10 No. 5 (2024): Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v10i5.7119

Abstract

Penelitian ini menganalisis perbandingan tingkat konsumsi antara masyarakat perkotaan dan pedesaan di Indonesia. Pola konsumsi merupakan indikator penting dalam memahami kondisi sosial-ekonomi masyarakat, terutama dalam konteks negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki disparitas geografis dan ekonomi yang signifikan. Dengan menggunakan data dari survei nasional, penelitian ini menemukan bahwa masyarakat perkotaan memiliki tingkat konsumsi yang lebih tinggi terutama dalam kategori non-esensial seperti transportasi, pendidikan, dan barang konsumsi modern. Faktor utama yang memengaruhi perbedaan ini adalah tingkat pendapatan, akses infrastruktur, dan gaya hidup. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat pedesaan cenderung mengalokasikan pengeluaran untuk kebutuhan dasar seperti pangan, sementara masyarakat perkotaan lebih terpengaruh oleh modernitas dan globalisasi dalam pola konsumsinya. Kesenjangan tingkat konsumsi antara perkotaan dan pedesaan mencerminkan adanya ketidaksetaraan ekonomi yang perlu diatasi melalui kebijakan yang lebih inklusif. Penelitian ini merekomendasikan intervensi kebijakan dalam bentuk peningkatan akses infrastruktur dan program pemberdayaan ekonomi pedesaan guna mengurangi kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
PERKEMBANGAN UANG DAN KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA Galih Fadilah Awal; Gayatri Sukma; Rahma Aulia; Sarpini, Sarpini
Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 10 No. 7 (2024): Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v10i7.7256

Abstract

Perkembangan uang di Indonesia mencerminkan perjalanan panjang ekonomi dan sosial bangsa, mulai dari masa barter hingga era digital. Uang tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar, tetapi juga memainkan peran strategis dalam menggerakkan perekonomian, menciptakan stabilitas, dan mendukung inklusi keuangan. Sejarah uang di Indonesia dimulai dengan penggunaan barang bernilai sebagai alat tukar pada masa kerajaan, yang kemudian berkembang menjadi mata uang resmi selama era kolonial dan pasca-kemerdekaan. Dalam perkembangannya, uang kertas dan logam kini mulai bersanding dengan uang elektronik, mencerminkan dampak teknologi dalam dunia keuangan. Kebijakan moneter yang diterapkan oleh pemerintah, seperti pengaturan inflasi dan stabilitas nilai tukar, turut membentuk dinamika perekonomian nasional. Di tengah tantangan globalisasi, seperti fluktuasi nilai tukar dan krisis ekonomi, uang tetap menjadi instrumen penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejarah uang di Indonesia, menganalisis kebijakan yang terkait, serta memahami peran strategisnya dalam pembangunan ekonomi nasional.
PERAN SEKTOR PERUSAHAAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI (STUDI KASUS PEREKONOMIAN DUA SEKTOR) Ilham Pramudio, Chairil; Maya Eliza, Chintia; Zaharo, Sayfunnabila; Windianti, Selvi; Sarpini, Sarpini
Merdeka Indonesia Jurnal International Vol 4 No 2 (2024): Vol 4 No 2 (2024): MIJI : Merdeka Indonesia Journal International
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5555/miji.v4i2.172

Abstract

Perekonomian dua sektor merupakan model ekonomi yang membagi aktivitas ekonomi menjadi dua komponen utama: sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. Model ini berfungsi sebagai kerangka dasar untuk memahami interaksi ekonomi fundamental dan mekanisme pasar. Meskipun sederhana, model ini tetap relevan sebagai titik awal analisis ekonomi makro. Sektor rumah tangga berperan penting dalam konsumsi, penyediaan tenaga kerja, tabungan, dan investasi dalam modal manusia. Sementara itu, sektor perusahaan bertanggung jawab atas produksi, inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan kontribusi pajak. Interaksi kedua sektor ini menciptakan aliran pendapatan dan pengeluaran yang membentuk dasar aktivitas ekonomi. Keseimbangan dalam model ini tercapai ketika penawaran (output) sama dengan permintaan agregat. Analisis keseimbangan ini membantu dalam memahami fluktuasi ekonomi dan dampak perubahan variabel ekonomi. Konsep angka pengganda dalam model ini menjelaskan bagaimana perubahan dalam investasi atau konsumsi dapat menghasilkan efek berlipat ganda pada pendapatan nasional. Meskipun model dua sektor merupakan penyederhanaan dari realitas ekonomi yang kompleks, ia tetap menjadi alat yang berharga untuk memahami prinsip-prinsip dasar ekonomi makro dan sebagai landasan untuk analisis ekonomi yang lebih kompleks.
MENGUNGKAP DINAMIKA EKONOMI (PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA) Hanbal, Haidar; Elsa Saputri, Hawa; Tadya Lalita, Nala; Sarpini, Sarpini
Merdeka Indonesia Jurnal International Vol 4 No 2 (2024): Vol 4 No 2 (2024): MIJI : Merdeka Indonesia Journal International
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5555/miji.v4i2.173

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep permintaan dan penawaran agregat dalam konteks makro ekonomi. Studi ini akan menyelidiki pengertian dasar permintaan dan penawaran agregat, baik dalam bentuk nominal maupun riil, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selanjutnya, penelitian akan berfokus pada analisis kurva permintaan agregat (AD) dan kurva penawaran agregat (AS), serta keseimbangan yang terbentuk antara keduanya. Melalui pendekatan teoretis dan analitis, penelitian ini akan mengeksplorasi bagaimana interaksi antara permintaan dan penawaran agregat mempengaruhi tingkat harga dan output dalam perekonomian. Pemahaman mendalam tentang konsep-konsep ini penting untuk menjelaskan fenomena ekonomi makro seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan fluktuasi siklus bisnis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan komprehensif tentang mekanisme permintaan dan penawaran agregat, yang dapat bermanfaat bagi pengambil kebijakan dalam merumuskan strategi untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan. Selain itu, studi ini juga dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang makro ekonomi dan kebijakan moneter.
ANALISIS PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT DI ERA DIGITAL PADA GENERASI MUDA Nur Aini, Aisyah; Labibah, Umanatul; Hani, Ummu; Sarpini, Sarpini
Merdeka Indonesia Jurnal International Vol 4 No 2 (2024): Vol 4 No 2 (2024): MIJI : Merdeka Indonesia Journal International
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5555/miji.v4i2.182

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku konsumsi masyarakat di era digital yang semakin maju pada generasi muda sebagai pelaku utama dalam konsumsi,generasi muda sekarang tumbuh dalam lingkungan yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan media sosial.Penelitian ini menggunakan media kualitatif dan kuantitatif dengan metode survei untuk mengidentifikasi perilaku konsumsi pada generasi muda diplatfom digital serta factor factor yang mempengaruhinya seperti media sosial dan iklan digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi muda zaman sekarang cenderung memilih produk dan layanan yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka, seperti keberlanjutan, kenyamanan, dan kecanggihan teknologi. Selain itu, mereka sangat dipengaruhi oleh ulasan produk, rekomendasi influencer, dan interaksi sosial yang terjadi di platform digital. Perubahan kebiasaan konsumsi ini menunjukkan pergeseran dari pola konsumsi tradisional ke konsumsi berbasis digital. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi para pelaku industri untuk mengembangkan strategi pemasaran yang relevan dengan karakteristik konsumsi generasi muda di era digital.