Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT (INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGI) DI TK RUMAH PELANGI COLOMADU KARANGANYAR Irmade, Oka; Widjanarko, Paulus
ADI WIDYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 3, No 1 (2019): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.335 KB) | DOI: 10.33061/awpm.v3i1.3195

Abstract

Pendidik dituntut untuk selalu mengembangkan kompetensi pedagogik dan profesionalnya baik ditingkat PAUD, Sekolah Dasar, Sekolah menengah bahkan Perguruan tinggi. Salah satu bentuk kompetensi pedagogik dan profesional seorang pendidik adalah kemampuanya dibidang penguasaan (ICT) Information Communication Technologi. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan ke TK Rumah Pelangi, Dukuh Banukan RT.06/RW.09 DS. Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar penguasaan dan pemanfaatan guru terhadap ICT sangat minim terlebih lagi dalam proses pembuatan media karena masih melum terbiasa dan belum terlatih dalam membuat media berbasis ICT. Sehingga perlu diadakan pelatihan melalui program pengabdian kepada masyarakat. Tujuan yang hendak dicapai dari program pengabdian ini adalah memberikan pemahaman dan keterampilan membuat media pembelajaran berbasis ICT yang berupa Powerpoin menarik, Flipbook dan Comiclife yang di aplikasikan dalam proses pembelajaran.Metode pelaksanaan pengabdian meliputi: (1) metode pendekatan yang dilakukan mulai tahap survei, perijinan, dan pemberian motivasi bagi guru yang akan mengikuti pelatihan (2) metode pelaksanaan program, meliputi tahap pendahuluan, tahap sosialisasi dan audiensi, tahap pelaksanaan, serta tahap evaluasi akhir.Hasil yang dicapai dalam pengabdian ini telah mencapai target yang diharapkan, 9 guru yang mengikuti pelatihan, telah mampu membuat media pembelajaran berbasis ICT yang terdiri dari Powerpoin menarik, Flipbook, dan Comiclife. Luaran yang dihasilkan berupa media pembelajaran berbasis ICT serta implementasi media pembelajaran yang digunakan pada materi tertentu dan publikasi artikel pengabdian dalam jurnal ilmiah.Kata Kunci: Pembuatan Media, ICT
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN APE KETNI SERU (BASKET MINI SERBAGUNA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG BENDA 1-10 PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA AL ISLAM 3 GEBANG SURAKARTA TAHUN 2019/2020 ‘Aeni, Fitri Apqorinur; Kusumaningtyas, Lydia Ersta; Widjanarko, Paulus
Widya Wacana: Jurnal Ilmiah Vol 15, No 1 (2020): February: Jurnal Widya Wacana
Publisher : UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/j.w.wacana.v15i1.3837

Abstract

The purpose of this study was to study the ability to improve objects 1-10 children aged 4-5 years through the KETNI SERU Educational Tool (BASKET MINI SERBAGUNA) in the 2019/2020 school year. This research was conducted at RA Al Islam 3 Gebang Surakarta. The subjects of this study were A2 class students studying 24 students. This research is a qualitative study using data collection techniques, data validity, and technical data analysis. Data collection techniques used are, observation, interview and documentation. This Observation Method is used to obtain a picture that discusses the Improvement of Cognitive Ability of Children 4-5 Years Old Through APE KETNI SERU in RA Al Islam. When doing observations, do some things that are not found by researchers. Therefore, researchers use interview techniques to complete the information to be obtained. While documentation techniques, this method is used to obtain data related to activities that support the use of APE KETNI SERU in increasing numbers of objects 1-10 children. While the data collected using photographs of school activities, RPPH, and documents about the results of children's evaluations. The use of APE in RA Al Islam 3 Gebang can be seen by children who become more happy and happy to learn to spell things by using APE KETNI SERU. Children can learn while moving. Not just sitting quietly listening to the teacher explain the learning. Children don't get bored, sometimes even wanting to argue. APE KETNI SERU provides new learning experiences for children. Learning fun. APE KETNI SERU (BASKET MINI SERBAGUNA) is effective to improve the ability to say 1-10 objects in children aged 4-5 years.Keywords: APE Ketni Exciting, Counting objects, Early Childhood ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui peningkatan kemampuan  membilang benda 1-10 anak usia 4-5 tahun melalui Alat Permainan Edukatif  KETNI SERU (BASKET MINI SERBAGUNA) pada tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini dilaksanakan di RA Al Islam 3 Gebang Surakarta. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas A2 berjumlah 24 siswa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan teknik pengumpulan data, validitas data dan teknis analisis data. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode observasi ini digunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun Melalui APE KETNI SERU di RA Al Islam. Pada saat melakukan observasi, tentunya ada beberapa hal yang tidak ditemukan oleh peneliti. Oleh karena itu peneliti menggunakan teknik wawancara untuk melengkapi informasi yang ingin didapatkan. Sedangkan teknik dokumentasi, metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan berbagai kegiatan yang mendukung penggunaan APE KETNI SERU dalam meningkatkan membilang benda 1-10 anak. Sedangkan data yang akan dikumpulkan dengan metode dokumentasi meliputi foto-foto kegiatan sekolah, RPPH,  dan dokumen tentang hasil evaluasi anak. Penggunaan APE di RA Al Islam 3 Gebang ini dapat dilihat bahwa anak menjadi lebih antusias dan senang belajar membilang benda dengan menggunakan APE KETNI SERU. Anak bisa belajar sambil bergerak. Tidak hanya duduk diam saja mendengarkan guru menjelaskan pembelajaran. Anak menjadi tidak bosan, bahkan berebut ingin mencobanya. APE KETNI SERU memberikan pengalaman belajar yang baru bagi anak. Pembelajaran yang menyenangkan tentunya. APE KETNI SERU (BASKET MINI SERBAGUNA) efektif untuk meningkatkan kemampuan membilang benda 1-10 pada anak usia 4-5 tahun.Kata Kunci     : APE Ketni Seru, Membilang benda, Anak Usia Dini 
Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Videoscribe Pada Guru TK Saraswati Nusukan Banjarsari Surakarta Irmade, Oka; Widjanarko, Paulus
ADI WIDYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 4, No 2 (2020): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v4i2.4143

Abstract

Tujuan yang hendak dicapai dari program pengabdian ini adalah memberikan pemahaman dan keterampilan membuat media pembelajaran VideoScribe yang di aplikasikan dalam proses pembelajaran. Metode pelaksanaan pengabdian meliputi: (1) metode pendekatan yang dilakukan mulai tahap survei, perijinan, dan pemberian motivasi bagi guru yang akan mengikuti pelatihan (2) metode pelaksanaan program, meliputi tahap pendahuluan, tahap sosialisasi dan audiensi, tahap pelaksanaan, serta tahap evaluasi akhir. Hasil dalam kegiatan ini adalah 8 guru telah dapat membuat media pembelajaran VideoScribe dan hasil ini sesuai target yaitu 100% dapat membuat media VideoScribe. Luaran yang dihasilkan berupa Produk media VideoScribe pada materi tertentu dan publikasi artikel pengabdian dalam jurnal ilmiah.
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN APE KETNI SERU (BASKET MINI SERBAGUNA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG BENDA 1-10 PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA AL ISLAM 3 GEBANG SURAKARTA TAHUN 2019/2020 ‘Aeni, Fitri Apqorinur; Kusumaningtyas, Lydia Ersta; Widjanarko, Paulus
Widya Wacana: Jurnal Ilmiah Vol. 15 No. 1 (2020): February: Jurnal Widya Wacana
Publisher : UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/j.w.wacana.v15i1.3837

Abstract

The purpose of this study was to study the ability to improve objects 1-10 children aged 4-5 years through the KETNI SERU Educational Tool (BASKET MINI SERBAGUNA) in the 2019/2020 school year. This research was conducted at RA Al Islam 3 Gebang Surakarta. The subjects of this study were A2 class students studying 24 students. This research is a qualitative study using data collection techniques, data validity, and technical data analysis. Data collection techniques used are, observation, interview and documentation. This Observation Method is used to obtain a picture that discusses the Improvement of Cognitive Ability of Children 4-5 Years Old Through APE KETNI SERU in RA Al Islam. When doing observations, do some things that are not found by researchers. Therefore, researchers use interview techniques to complete the information to be obtained. While documentation techniques, this method is used to obtain data related to activities that support the use of APE KETNI SERU in increasing numbers of objects 1-10 children. While the data collected using photographs of school activities, RPPH, and documents about the results of children's evaluations. The use of APE in RA Al Islam 3 Gebang can be seen by children who become more happy and happy to learn to spell things by using APE KETNI SERU. Children can learn while moving. Not just sitting quietly listening to the teacher explain the learning. Children don't get bored, sometimes even wanting to argue. APE KETNI SERU provides new learning experiences for children. Learning fun. APE KETNI SERU (BASKET MINI SERBAGUNA) is effective to improve the ability to say 1-10 objects in children aged 4-5 years.Keywords: APE Ketni Exciting, Counting objects, Early Childhood ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui peningkatan kemampuan  membilang benda 1-10 anak usia 4-5 tahun melalui Alat Permainan Edukatif  KETNI SERU (BASKET MINI SERBAGUNA) pada tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini dilaksanakan di RA Al Islam 3 Gebang Surakarta. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas A2 berjumlah 24 siswa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan teknik pengumpulan data, validitas data dan teknis analisis data. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode observasi ini digunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun Melalui APE KETNI SERU di RA Al Islam. Pada saat melakukan observasi, tentunya ada beberapa hal yang tidak ditemukan oleh peneliti. Oleh karena itu peneliti menggunakan teknik wawancara untuk melengkapi informasi yang ingin didapatkan. Sedangkan teknik dokumentasi, metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan berbagai kegiatan yang mendukung penggunaan APE KETNI SERU dalam meningkatkan membilang benda 1-10 anak. Sedangkan data yang akan dikumpulkan dengan metode dokumentasi meliputi foto-foto kegiatan sekolah, RPPH,  dan dokumen tentang hasil evaluasi anak. Penggunaan APE di RA Al Islam 3 Gebang ini dapat dilihat bahwa anak menjadi lebih antusias dan senang belajar membilang benda dengan menggunakan APE KETNI SERU. Anak bisa belajar sambil bergerak. Tidak hanya duduk diam saja mendengarkan guru menjelaskan pembelajaran. Anak menjadi tidak bosan, bahkan berebut ingin mencobanya. APE KETNI SERU memberikan pengalaman belajar yang baru bagi anak. Pembelajaran yang menyenangkan tentunya. APE KETNI SERU (BASKET MINI SERBAGUNA) efektif untuk meningkatkan kemampuan membilang benda 1-10 pada anak usia 4-5 tahun.Kata Kunci     : APE Ketni Seru, Membilang benda, Anak Usia Dini 
PELATIHAN MEMAHAMI PENDIDIKAN SENI ANAK USIA DINI BAGI GURU-GURU PAUD Irmade, Oka; Widjanarko, Paulus; Andaryani, Eka Titi
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i2.7913

Abstract

Abstrak: Pengetahuan pendidikan Seni Anak Usia Dini merupakan merupakan salah satu bagian dari perkembangan kognitif. Melalui seni, anak-anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan fantasi dan kreativitas dengan berbagai cara dan juga mereka akan belajar bagaimana mengekspresikan diri, minat, kemampuan, serta keterampilan mereka. Anak-anak dapat menuangkan gagasannya dalam berbagai karya seni. Melalui seni, otak kanan dan kiri anak dapat berkembang dengan baik. Rendahnya kemampuan guru dalam memahami pendidikan seni bagi anak usia dini, Berdasarkan pengamatan saya, seorang guru PAUD perlu memahani tentang pendidikan seni dalam hal ini seni musik menjadi yang di utamakan dalam pelatihan kali ini. Fakta yang ada di lapangan guru hanya memiliki sedikit pengetahuan mengenai pendidikan seni khususnya seni musik. Metode yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1) pendekatan secara partisipatif dan dialogis, yaitu dengan cara menghubungi Ketua PAUD Saraswati terlebih dahulu. Setelah itu, guru-guru tersebut dikumpulkan dan diajak bermusyawarah dengan tim pelaksana. (2) metode pelaksanaan program meliputi tahap pendahuluan, sosialisasi, tahap pelaksanaan pelatihan. Hasil yang dicapai melalui pelatihan ini telah di sampaikan mengenai wawasan tentang pendidikan seni anak usia dini, dalam pelatihan kali ini di beri wawasan tentang Definisi-definisi seni dalam 3 kategori, yakni : teori mimesis, teori ekspresi, teori citarasa dan lain-lain. Luaran yang dihasilkan publikasi artikel pengabdian dalam jurnal ilmiah.Abstract: Early Childhood Art education knowledge is one part of cognitive development. Through art, children have the opportunity to develop fantasy and creativity in a variety of ways and also they will learn how to express themselves, their interests, abilities, as well as skills. Children can pour their ideas into various works of art. Through art, a child's right and left brain can develop properly. The low ability of teachers in understanding art education for early childhood, based on my observations, a PAUD teacher needs to understand art education in this case music art becomes the main one in training this time. The fact that in the field of teachers has little knowledge about art education, especially the art of music. The methods carried out are as follows: (1) participatory and dialogical approach, namely by contacting the Chairman of PAUD Saraswati first. After that, the teachers are gathered and invited to consult with the implementation team. (2) The methods of program implementation include the preliminary stage, socialization, and training implementation stage. The results achieved through this training have conveyed insights on early childhood art education, in this training gave insight into the definitions of art in 3 categories, namely: mimesis theory, expression theory, taste theory, and others. Externally produced the publication of devotional articles in scientific journals.
Optimalisasi Pengembangan Pembelajaran Berbasis Kolaboratif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pengaturan Diri Pada Anak Usia Dini Isna Wahyuseptiana, Yetty; Pertiwi Aje, Dina; Widjanarko, Paulus
SAMBARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2025): Mei
Publisher : CV Putra Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58540/sambarapkm.v3i2.794

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada pendidik di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini mengenai pentingnya kemampuan pengaturan diri dikuasai oleh anak usia dini. Kemampuan pengaturan diri pada anak usia dini adalah kemampuan anak untuk mengontrol emosi, perilaku, dan pikirannya secara mandiri. Pengaturan diri merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan anak karena memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk kemampuan anak untuk belajar, berinteraksi dengan orang lain, dan menghadapi situasi yang menantang. Kemampuan pengaturan diri berkembang seiring dengan pertumbuhan anak dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan keluarga, pendidikan, dan interaksi sosial. Orang tua dan pendidik berperan penting dalam membantu anak mengembangkan kemampuan ini dengan memberikan dukungan dan bimbingan yang positif. Berdasarkan pada analisis awal dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: (1) masih rendahnya kemampuan pengaturan diri anak dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran; (2) rendahnya pemahaman pendidik PAUD dalam melakukan stimulasikemampuan pengaturan diri pada anak usia dini; dan (3) pembelajaran yang masih konvensional dalam melatihkan kemampuan pengaturan diri pada anak usia dini. Pada kegiatan pengabdian ini digunakan metode diskusi dan pendampingan. Pelaksanaan kegiatan ini memberikan kontribusi yang luas, mulai dari peningkatan keterampilan anak, pengembangan metode pengajaran yang lebih efektif bagi guru, hingga keterlibatan orang tua dalam mendukung perkembangan anak. Dengan penerapan pembelajaran berbasis kolaboratif, diharapkan anak-anak usia dini dapat tumbuh menjadi individu yang lebih mandiri, mampu mengendalikan diri, dan siap menghadapi tantangan di masa depan
Strengthening tolerance character and patriotism in elementary school music art learning Andaryani, Eka Titi; Armaidi, Indriana Eko; Noor, Azzamul Fadhly; Widjanarko, Paulus
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 12, No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : Prodi PGSD FKIP Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/pendas.12.2.343-357

Abstract

Tolerance and nationalism are essential components of character education that require focused development during the elementary school years. These values can be effectively cultivated through music education, particularly when aligned with the principles of the Merdeka Belajar (Freedom to Learn) curriculum. This study employs a qualitative descriptive approach utilizing a case study method to explore the integration of character education within the context of music instruction. The findings provide a comprehensive account of the independent learning framework in elementary education and its correlation with music arts pedagogy. Specifically, the study identifies strategies for enhancing students’ tolerance and nationalistic attitudes through music education, as well as the challenges encountered and proposed solutions within this instructional context. The results demonstrate that music education serves as a powerful medium for fostering a sense of tolerance and nationalism among students, thereby reinforcing the development of these core character traits in alignment with the goals of holistic and independent learning.
The Concept of Independence Learning: Increasing the Creativity of Elementary School Students in Learning Music Arts Andaryani, Eka Titi; Eko Armaidi, Indriana; Wantoro, Wantoro; Widjanarko, Paulus
Journal of Research and Educational Research Evaluation Vol. 13 No. 1 (2024): March 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep Merdeka Belajar merupakan inovasi terbaru bagi Pendidikan seni musik di Indonesia. Merdeka belajar memerdekakan  institusi, pendidik dan peserta didik dalam menciptakan kegiatan belajar. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka terkait konsep Merdeka Belajar, dibatasi pada merdeka belajar dalam pembelajaran seni musik di sekolah dasar. Hasil dari penelitian ini adalah uraian terkait konsep merdeka belajar di sekolah dasar serta korelasinya dengan pendidikan seni musik, dan juga upaya peningkatan kreativitas pembelajaran seni musik di SD sesuai konsep Merdeka belajar. Upaya untuk meningkatkan kreativitas tersebut diperlukan sikap kreatif dari seorang guru, sehingga peserta didik dapat peserta didik dapat meningkat kreativitas otak dan jiwanya.
Development of Skills in The Preparation of Music Art Modules "Nyong Wong Tegal" Based on Experiental Learning in Merdeka Belajar Concept for Elementary School Teachers in Tegal Regency Andaryani, Eka Titi; Armaidi, Indriana Eko; Wantoro, Wantoro; Widjanarko, Paulus
Jurnal Abdimas Vol. 28 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/wd9qpq43

Abstract

The Nyong Wong Tegal Music Art Module based on Experiental Learning is a new breakthrough in the world of music education in Indonesia which is in accordance with the concept of Merdeka Belajar. The purpose of this service is to assist in the preparation of music art modules that contain the culture of Tegalan songs based on Experiental Learning for elementary school teachers in Tegal Regency. The methods used are lectures, discussions, practices, simulations, and evaluations. The results of this service include: (1) The Nyong Wong Tegal Music Art Module based on Experiental Learning assists teachers in learning music art in the classroom; (2) elementary school teachers are given proper practice of Tegalan song singing techniques; (3) Elementary school teachers are given practical assistance in implementing the Nyong Wong Tegal module in the classroom.