Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Kemasan dan Foto Produk Pangan Olahan Bagi Enterpreneur Milenial di Kota Mataram Sari Novida; Baiq Inggar Linggarweni; Nurlaillah Mapanganro
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 1 (2022): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.718 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i1.1371

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh entepreneur milineal adalah kurangnya pengetahuan terkait kemasan produk mereka, mereka memiliki produk makanan olahan yang sasih dibungkus sederhana sekali, padahal produk tersebut sudah lama dijalani/digeluti. Kemasan yang masing menggunakan stappler, padahal sangat berbahaya bila sampai dikonsumsi, menggunakan plastik-plastik sederhana yang dapat membuat makanan mudah terkontaminasi oleh udara dan bakteri. Padahal Produk yang dimiliki adalah sumber mata pencaharian utama apalagi di masa pandemi masyarakat berlomba-lomba memasarkan produknya secara online. Pemasaran online merupakan kebiasaan baru yang harus dijalani oleh pengusaha muda, modal utama pemasaran online adalah tampilan produk yang bagus, foto produk yang elegan. Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat sekitar, entrepreneurs milenial produk olahan makanan menjadi dasar dari tim pengabdian kami untuk memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Adapun solusi yang ditawarkan oleh tim pengabdian Unizar adalah pelatihan yang meningkatkan kualitas dan mutu produk olahan makanan agar lebih baik dan menarik yang bertujuan meningkatkan nilai jual produk olahan makanan tersebut. Target luaran yang dihasilkan oleh PKM ini adalah jurnal pengabdian yang terakreditasi.
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DI DESA AIK DEWA KECAMATAN PERINGGASELA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Narita Amni Rosadi; Baiq Inggar Weni
Ruang Cendekia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Ruang Cendekia: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.744 KB) | DOI: 10.55904/ruangcendekia.v1i1.32

Abstract

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari tanaman dan atau hewan terdiri atas bahan organik yang telah melalui proses rekayasa. Adapun kandungan bahan organik tanah yang rendah akan mengakibatkan kekurangan daya serap dan efisiensi pupuk, dan berkurangnya sebagian unsur hara dari lingkungan perakaran. Pemberian bahan organik merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kualitas lahan, meskipun kandungan hara dari bahan organik umumnya lebih rendah dibanding pupuk kimia. Potensi sampah organik, terutama dari daerah perkotaan berpenduduk padat sangat tinggi. Sebagian besar sampah dari pemukiman (rumah tangga) berupa sampah organik, yang proporsinya dapat mencapai 78%. Sampah organik ini umumnya bersifat biodegradable, yaitu dapat terurai menjadi senyawa-senyawa. Metode pelatihan pupuk organic di lakukan di desa Aik dewa kecamatan peringgasela kabupaten Lombok timur NTB dengan cara sosilisasi dan praktek membuat pupuk cair organic. Pelatihan dihadiri oleh masyarakat dan pemuda karang taruna. Di kantor desa aik dewa. Kegiatan ini digagas oleh mahsiswa KKN Universitas Islam Al-Azhar Mataram. Adapun Kesimpulan dari kegiatan ini: Kegiatan pengabdian masyarakat di masyarakat dan pemuda karang taruna Lombok timur dengan menambah pengetahuan dan keterampilan mengolah sampah menjadi rupiah, Masyarakat dapat melestarikan lingkungan dengan menggunakan pupuk organik, dan mendapatkan penghasilan tambahan dari penjualan pupuk organic cair.
Prospek Pengembangan Usaha Tani Jamur Tongkol Jagung di Desa Gemel Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Barat Amiyaturrakhmah Amiyaturrakhmah; Muhsin Muhsin; Baiq Inggar Linggarweny
Astina: Jurnal Ekonomi Utama Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Ekonomi Utama (Juria)
Publisher : CV. Astina Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55903/juria.v1i3.20

Abstract

Rata-rata total biaya keseluruhan atau biaya tetap dan biaya variabel pada usahatani jamur tongkol jagung di Desa Gemel kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah yaitu yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 124.000 dan biaya variabelnya sebesar Rp 173.600 sehingga berjumblah sebesar Rp 297.600, dimana Rp 297.600 ini dihasilkan dari biaya tetap yang dijumblahkan dengan biaya variabel sehingga mengahsilkan Rp 297.600,- dan rata-rata pendapatan rata-rata pendapatan bersih usahatani jamur tongkol jagung di Desa Gemel Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah yaitu sebesar Rp 200.400 dimana pendapatan bersih ini dihasilkan dari jumlah 2 bedengan dengan ukuran rata-rata sama yaitu 12 m. Atau dengan nilai kata lain nilai produksi yang dikurangi biaya produksi sehingga menghasilkan rata-rata Rp 200.400 per dua bedengan; (2) Usaha budidaya jamur tongkol jagung di Desa Gemel Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Prospeknya layak untuk dikembangkan, hal ini dapat ditujukkan dengan nilai efisiensi 1,67.
PENGKAYAAN PROTEIN UNTUK NUTRISI PAKAN TERNAK BERBAHAN BIOMAS LAMTORO DENGAN MENGGUNAKAN KATALISATOR SODA API (NaOH) Baiq Inggar Linggarweni; Sari Novida
JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.453 KB) | DOI: 10.33627/re.v2i01.71

Abstract

Protein merupakan bagian dari zat makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh, karena bila kekurangan protein dapat mengganggu pertumbuhan. Apabila sudah parah dapat mengakibatkan busung lapar. Upaya untuk mengatasi masalah kekurangan protein ini telah banyak dilakukan dalam meningkatkan produksi protein nabati dan hewani. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memanfaatkan protein yang tinggi dengan cara mengambil protein yang terkandung didalamnya. Daun lamtoro dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber protein yang murah bagi hewan peliharaan bahkan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah protein yang terambil pada hidrolisis dengan katalisator NaOH, dengan memperhatikan pengaruh waktu dan kecepatan pengadukan. Hidrolisis daun lamtoro dijalankan secara batch dalam labu leher tiga yang dilengkapi water batch. Setiap percobaan menggunakan 10 gr dan 200 ml larutan NaOH 0,1 N pada suhu tertentu. Setelah waktu yang dikehendaki tercapai, proses dihentikan kemudian didinginkan dan disaring untuk memisahkan zat padat sisa dan akhirnya kadar protein dianalisa dengan cara Kjedahl. Penelitian ini dijalankan dengan peubah waktu hidrolisis dan kecepatan pengadukan. Waktu hidrolisis dijalankan antara 10-70 menit, sedangkan kecepatan pengadukan 280-1000rpm. Hidrolisis protein daun lamtoro mengikuti persamaan reaksi tingkat satu semu. Suhu mempengaruhi konstanta kecepatan reaksi secara eksponensial. Kondisi proses yang relative baik diperoleh pada hidrolisis tepung daun lamtoro sebanyak 10 gr, ukuran tepung 100 mesh, dengan jumlah larutan NaOH 0,1 N sebanyak 200 ml pada suhu sekitar 800C dan pengadukan 600 putaran per menit selama 40 menit. Kandungan protein daun lamtoro ini untuk meningkatkan nilai ekonomis tanaman lamtoro untuk dijadikan sebuah produk dan membantu usaha memanfaatkan sumber-sumber protein daun lamtoro itu sendiri.
Perbandingan Pendapatan Petani Bawang Putih Sebelum dan Sesudah Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) di Kecamatan Sembalun Lombok Timur Mu’ammal Jan Prangge; Muhsin Muhsin; Baiq Inggar Linggarweni
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : LPPM STIE Bisnis Internasional Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56145/ekonomibisnis.v3i1.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan petani bawang putih sebelum dan sesudah penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) di Kecamatan Sembalun Lombok Timur, untuk mengetahui perbedaan pendapatan petani bawang putih sebelum dan sesudah penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh usahatani bawang putih di Kecamatan Sembalun. Penentuan daerah sampel pada penelitian ini dilakukan secara purposive sampeling. Sebanyak 30 orang dipilih sebagai sampel responden secara proporsional random sampling. Variabel yang diukur terdiri dari biaya produksi (biaya variabel dan biaya tetap), produksi, penerimaan dan pendapatan. Sesuai tujuan penelitian, untuk mengetahui besarnya pendapatan usahatani bawang putih sebelum dan sesudah penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) dianalisis dengan menggunakan analisis pendapatan usaha tani dan untuk mengetahui perbandingan pendapatan petani bawang putih sebelum dan sesudah penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) dengan menggunakan analisis statistik T- test. Hasil penelitian menunjukkan: pertama, rata-rata pendapatan usahatani bawang putih di Kecamatan Sembalun sebelum penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) yaitu sebesar Rp. 29.570.421,-/LLG. Sedangkan rata-rata pendapatan usahatani bawang putih di Kecamatan Sembalun sesudah penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) yaitu sebesar Rp. 34.174.396,-/LLG. Kedua, adanya perbedaan pendapatan pendapatan petani bawang putih sebelum dan susah penerapan pengendalian hama terpadu (PHT). Hal ini berdasarkan hasil uji T-test yang yaitu didapatkan hasil bahwa nilai t-hitung > t- tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti keputusan yang diambil adalah menerima H1, artinya ada perbedaan signifikan pendapatan antara petani bawang putih sebelum penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) dan sesudah penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) di Kecamatan Sembalun. Ketiga, kendala-kendala yang dihadapi pada usahatani bawang putih di Kecamatan Sembalun yang paling banyak adalah cuaca yang tidak menentu dan adanya serangan hama dan penyakit.
Analisis Pendapatan Usaha Kopi Bubuk Arabika di Desa Sajang Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur Lalu Yendri Kotma Chandra; Baiq Inggar Linggarweni; Sari Novida
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : LPPM STIE Bisnis Internasional Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56145/jurnalekonomidanbisnis.v3i2.71

Abstract

Indonesia adalah salah satu konsumen dan penghasil kopi terbesar di dunia. salah satu provinsi penghasil kopi yang ada di indonesia adalah Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, tercatat luas areal kopi mencapai 13.784,77 (ha) sedangkan jumlah produksi kopi yang dihasilkan per tahun rata-rata sebesar 0,78 Ton kopi berasan /Ha. Penghasil kopi arabika terbesar yang ada di Nusa Tenggara Barat terletak di Desa Sajang Kecamatan sembalun Kabupaten Lombok Timur yang terkenal memilki komoditas kopi berjenis arabika yang cukup besar dan memiliki mutu dan cita rasa yang tidak kalah baik dengan kopi lainnya yang ada di Indonesia. Merujuk dari data uji fisik dan cita rasa kopi arabika yang diterbitkan LP Puslitloka (2023) telah diperoleh skor cita rasa kopi arabica Lombok sebesar 82,25 %. Besarnya potensi kopi arabika Sembalun khususnya di Desa Sajang tentunya dapat menjadi peluang untuk pengembangan kopi berjenis arabika kedepannya dengan tujuan menciptakan peningkatan skala sosial ekonomi masyarakat setempat. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu penelitian yang berusaha mendepenelitiankan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang . Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik survey, data dikumpulkan dengan cara wawancara langsung sejumlah petani (responden) dengan menggunakan questionair yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu oleh peneliti. pendapatan pengolah kopi bubuk arabika di desa Sajang kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur termasuk cukup tinggi rata-rata kopi yang di olah setiap tahun berjumlah 716 kg Greanbean dan menghasilkan kopi bubuk sebanyak 572,80 kg kopi bubuk . Rata-rata besar biaya yang dikeluarkan dalam usaha kopi bubuk arabika di Desa Sajang Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur sebesar Rp. 74.795.318,- per tahun (12 bulan). atau Rp.6.232.943,- perbulan, sedangkan Rata-rata pendapatan bersih usaha kopi bubuk arabika di Desa Sajang Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur sebesar Rp.68.404.682,- pertahun atau Rp. 5.700.391,- per bulannya . Usaha kopi bubuk arabika memiliki efisiensi / kelayakan usaha sebesar 1,91 yang artinya setiap 1 rupiah biaya yang dikeluarkan pada usaha kopi bubuk arabika akan memperoleh keuntungan sebesar 1,91 rupiah dan Kendala yang sering dihadapi oleh pengusaha kopi bubuk arabika adalah kurangnya bahan baku yang tersedia dan kurangnya modal usaha yang dimiliki.
Utilization of Water Spinach Harvest Waste as Liquid Organic Fertilizer and Compost on the Growth and Yield of Large Chili Plants (Capsicum Annuum L.) Nurlailah Mappanganro; Baiq Inggar Linggarweni; Nirmawati Nirmawati
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 11 (2023): November
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i11.5476

Abstract

The aim of the research was to determine the effect of giving concentrations of liquid organic fertilizer and doses of compost from water spinach harvest waste on the growth and yield of large chili plants (Capsicum annuum L.). The results of the research showed that the administration of various concentrations of LOF and doses of compost from kale harvest waste had a significant effect on the height of large chili plants (Capsicum annuum L.) at 84 DAP, and had no significant effect on the number of leaves at 84 DAP, flowering age, number of flowers and the number of large chili plants (Capsicum annuum L.). The combination of 5 ml/l LOF and no compost (P1K0) treatment resulted in the highest average plant height at 84 DAP (38.33 cm), and the highest average number of plant leaves (56.00). The combination of treatment with a LOF concentration of 5 ml/l and the addition of 250 g compost per plant (P1K1) resulted in the fastest average flowering age (18.67 DAP). The combination of treatment with a LOF concentration of 10 ml/l and the addition of 250 g compost per plant (P2K1) produced the highest average number of flowers (10.33 pieces) and also produced the highest average number of fruit (2.33 pieces).
Persepsi Petani Terhadap Penerapan Teknik Penanaman Jajar Legowo Pada Tanaman Padi Varietas Inpari 32 Di Desa Badrain Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat Sapitri, Wanda; Yasin, M; Linggarweni, Baiq Inggar
Anthronomics: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia Vol 1 No 3 (2024): Anthronomics: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia
Publisher : Sapta Arga Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani terhadap teknik penanaman jajar legowo, dan untuk mengetahui persepsi petani terhadap dampak penerapan teknik penanaman jajar legowo terhadap peningkatan hasil produksi padi petani di Desa Badrain Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini dimulai dari bulan Maret sampai dengan April tahun 2024 dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Jumlah responden yang diambil sebanyak 30 orang dari 70 jumlah populasi petani secara random. Hasil penelitian menunjukan, mayoritas petani yang menjadi responden mempersepsikan bahwa teknik jajar legowo lebih mudah diterapkan daripada teknik tanam lainnya. Mereka juga menilai, teknik jajar legowo lebih efisien dalam hal waktu serta lebih mudah dalam pengaplikasian pupuk dan penanggulangan hama. Mayoritas petani responden juga mempersepsikan, bahwa terjadi peningkatan produksi padi setelah menerapkan teknik penanaman jajar legowo. Hasil penelitian juga menunjukan, peningkatan produksi padi rata-rata dari sekitar 5 ton/ha menjadi rata-rata sekitar 7 ton/ha setelah menerapkan teknik jajar legowo. Persepsi petani secara keseluruhan (komprehensif) terhadap penerapan teknik jajar legowo termasuk kriteria baik, dengan pencapaian skor 162 (90%) dari skor standar 180.
The Pemanfaatan pekarangan rumah dengan budidaya sayuran dengan metode vertikultur sebagai penyedia gizi masyarakat: metode sistem tanam vertikultur Linggarweni, Baiq Inggar; Mappanganro, Nurlailah; Nirmawati; Novida, Sari; Putri, Azelia Hidayati; M. Syahroni; Wahyudi, Pahmi
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 1 (2025): Januari-Maret 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i1.4252

Abstract

the problem faced by housewives in Jempong Barat Village is that they are still lacking understand about how to use narrow yards to be used as land for farming planting vegetables whose nutritional value is very good for the growth of children and toddlers. most of the house yards in Jempong Barat Vilage are still empty and some are only planted with flowers. even though with planting vegetables in the yard can also reduce house hold expenses and can also consume healthy organic vegetables. problems faced by house wives around the Jempong Barat area is the basis for our service team to provide solutions to problems faced by house wives. the solution we offer is to provide counseling and training to house wives in the Jempong Barat region on how to grow vegetables with a vertical cropping system. the output target produced by this PKM is an accredited devitional journal.
Growth and Performance of Melon (Cucumis melo L) in Respect of Payments and Fruit Trimming Rosadi, Narita Amni; Swandayani, Rosalina Edy; Linggarweni, Baiq Inggar
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 4 (2024): April
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i4.6747

Abstract

This study used a completely randomized design (CRD), factorial with 2 intervention factors: M0 = 0 g/tree, M1 = 40 g/tree, M2 = 80 /tree. The second factor of fruit pruning (P), P0 = no size, P1 = remaining 1 fruit, P2 = remaining two fruits. This study was organized according to a 3x3 factorial design. Treatments were repeated three times and resulted in 27 experiments. The parameters observed included: Tree height, number of leaves, number of flowers, fruit weight, fruit diameter. Observation of plant growth will be done within 7 days after planting. Analysis using variance fingerprints. If there are significant differences between treatments, do the BNJ test at the 5% level. From the results of the analysis of variance in the table above shows that the application of organic fertilizer does not give a real effect on the height of the tree at the age of 70 hst, the number of leaves, fruit weight and diameter. Pruning treatment gives a real effect on the parameters of plant height after 70 days of planting, but does not give a real effect on the number of leaves, fruit weight and diameter