Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

A GIS Approach to Identifying Tourism Potential Across Varied Landscapes: A Case Study in West Lombok Regency Siwantari, Putu Ayu Pratiwi Duta; Gede, I Putu; Pati, Indra
Bali Journal of Hospitality, Tourism and Culture Research Vol. 2 No. 1 (2024): Innovative Strategies for Sustainable Tourism and Hospitality Growth @ Bali Jou
Publisher : Language Assistance

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14602778

Abstract

The identification of potential tourist attractions is essential for understanding the tourism assets within mountain, plain, and coastal villages in North Lombok Regency. This study aims to assess these potentials using Geographic Information System (GIS) technology and location quotient (LQ) analysis. An exploratory methodology with stratified random sampling was employed. The findings indicate that Bayan Subdistrict villages exhibit strong potential for mountain-based tourism, while Tanjung Subdistrict villages are well-suited for coastal tourism development. The diverse natural, cultural, and man-made resources across these regions can be enhanced through effective promotional strategies and stakeholder involvement. Leveraging unique local characteristics and products can position these villages toward independent and sustainable tourism development, contributing to competitive advantages in the tourism sector.
Menggali Potensi Desa Wisata Gunung Daratan Dan Pesisir (Gudasir) Menuju SDGs Desa Berkelanjutan Di Kabupaten Lombok Utara Gede, I Putu; Idrus, Syech; Siwantari, Putu Ayu Pratiwi Duta
Bali Journal of Hospitality, Tourism and Culture Research Vol. 1 No. 2 (2024): MARKETING IN THE TOURISM AND HOSPITALITY SECTOR @ Bali Journal of Hospitality,
Publisher : Language Assistance

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12592432

Abstract

Keberadaan desa wisata tidak hanya berada didaerah pegunungan atau perbukitan saja tetapi desa wisata bisa berada dipegunungan, dataran dan pesisir (gudasir) idealnya desa wisata dikembangkan menuju katagori desa wisata mandiri menuju SDGs dan berkelanjutan melalui pelibatkan masyarakat setempat sebagai pemilik, dan pelaku, realitas di Kabupaten Lombok Utara baru ada satu desa yang berkatagori mandiri. Upaya membangun dan mengembangkan desa wisata pasca gempa bumi dan Covid 19 mengalami tantangan yang berat, sektor pariwisata termasuk desa wisata terpuruk karena adanya pembatasan orang berkunjung, sebagai alternative untuk berwisata desa wisata dianggap aman. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis potensi desa wisata Gudasir menuju SDGs yang berkelanjutan di Kabupaten Lombok Utara. Metode yang digunakan adalah metode campuran (Mix methods), penentuan basis potensi desa wisata; menggunakan analisis Locatioin Quotient (LQ). Hasil penelitian menunjukkan Dua desa masing-masing desa di kecamatan Baya sebagai desa pegunungan dan desa di kecamatan Tanjung sebagai desa pesisir memiliki posisi kuat dalam pengembangan desa wisata gudasir berkelanjutan dengan skor LQ diatas 1 dan selebinya dibawab 1, potensi dari Sembilan desa wisata yang ada untuk berkembang  tujuh desa wisata rintisan  berpotensi menjadi desa berkembang berdasarkan kekuatan basis pegunungan, dataran dan pesisir  Satu desa berkembang bisa berpotensi mejadi maju dan satu desa maju sangat potensi menjadi desa mandiri yang tersebar di tiga zone pegunungan, dataran dan   di Kabupaten Lombok Utara
Pelatihan Keamanan dan Keselamatan bagi Pelaku Pariwisata di Kabupaten Lombok Utara Bratayasa, I Wayan; Mahsar, Lalu; Gede, I Putu
Jurnal Pengabdian Dosen Republik Indonesia Vol. 1 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Dosen Republik Indonesia
Publisher : Language Assistance

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Lombok Utara merupakan destinasi wisata unggulan yang menawarkan keindahan alam dan budaya yang kaya dari ujung timur kecamatan bayan sampai ujung barat kecamatan pemenang. Namun, pesatnya perkembangan sektor pariwisata juga menghadirkan tantangan dalam aspek keamanan dan keselamatan bagi wisatawan serta pelaku pariwisata, terutama peningkatan tamu berkunjung ke kabupaten termuda yang ada di provensi Nusa Tenggara Barat. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan pelaku industri pariwisata dalam mengantisipasi risiko serta menangani keadaan darurat, peristiwa gempa bumi pada tahun 2018 menjadi Pelajaran yang paling berharga bagi kabupaten Lombok utara. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, pelatihan teori dan praktik, serta evaluasi berkelanjutan. Hasil yang diharapkan adalah peningkatan pemahaman terhadap prosedur keamanan dan kenyaman di kawasan wisata, terbentuknya SOP standar, serta meningkatnya kualitas layanan pariwisata yang aman dan profesional. Dengan adanya program ini, Lombok Utara dapat menjadi destinasi wisata yang tidak hanya indah tetapi juga aman bagi wisatawan, serta meningkatkan daya saingnya di tingkat nasional dan internasional.
Pemberdayaan Kelompok Usaha Jamu Jawa Sehat Wonogiri Pejanggik Mataram Gede, I Putu; Purwata, I Ketut; Siwantari, Putu Ayu Pratiwi Duta
Jurnal Pengabdian Dosen Republik Indonesia Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Dosen Republik Indonesia
Publisher : Language Assistance

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok usaha produktif banyak ditemuai pada masyarakat baik dipedesaan maupun diperkotaan sebagai upaya mengisi kegiatan akibat pandemic salah satunya adalah kelompok Kelompok Usaha Jamu Jawa Wonogiri Rembiga kota mataram yang dijadikan sebagai mitra pengabdian pada masyarakat wujud dari tridarma. Tujuan dari pengabdian ini adalah membantu  mitra  dalam menyelesaiakan permasalahan pemasaran  dan pemanfatan media social dalam promosi produk jamu tradional. Metode pelaksanaan yang digunakan melalui tahapan kegiatan Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan, Tahap Pelaporan, Tahap Monitoring dan Evaluasi Pasca Kegiatan pengabdian dengan metode pelatihan dan pendampingan dilapangan. Hasil dari pengabdian setelah diberikan pelatihan pemanfaatan alat teknologi komunikasi untuk pemasaran produk dengan BAS dan pendampingan mitra terkait dengan branding produk, advertising produk, dan selling produk kepada kelompok Kelompok Usaha Jamu Jawa  Wonogiri Rembiga Pejanggik menunjukkan adanya kenaikan yang sangat signifikan terhadap penjualan selama tiga bulan dari yang sebelumnya omset penjualan hanya menvcapai Rp 10.500.000 meningkat menjadi Rp 30.000.000 perbulan dengan rata-rata penjualan per hari 100 botel isi 200 mg dan 50 botol dengan  isi 500 mg terjadi peningkatan tiga kali lipat dengan keuntungan bersih  perhari sebesar Rp 305.000.
Sosialisasi Cleans, Healty, Safety, Enviroment (CHSE) kepada Pemilik Restoran dan Rumah makan di Kawasan Wisata Senggigi Kabupaten Lombok Barat Siwantari, Putu Ayu Pratiwi Duta; Gede, I Putu; Pati, Indra
Jurnal Pengabdian Dosen Republik Indonesia Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Dosen Republik Indonesia
Publisher : Language Assistance

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor pariwisata mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang perkembangan sektor perekonomian, dan salah satu andalan sumber devisa negara. Di Kabupaten Lombok Barat terdapat banyak objek wisata alam, budaya, dan buatan yang tersebar di seluruh kecamatan, menonjolkan eksotisme masing-masing objek wisata seperti Senggigi, Cemara, Sekotong dan lainnya. Dengan adanya pandemi Covid-19, tingkat kunjungan wisatawan praktis menjadi kendala tersendiri karena adanya larangan berpergian atau traveling dengan sejumlah syarat atau protokol kesehatan melalui penerapan lingkungan bersih, sehat, aman, dan ramah lingkungan (CHSE) baik bagi pengunjung maupun pelaku usaha dan jasa pariwisata. Tujuan umum pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mensosialisasikan penerapan CHSE pada rumah makan dan rumah makan di kawasan wisata Senggigi Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui survei dan kuesioner, yang dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil sosialisasi kepada pengelola rumah makan dan warung makan diterima dengan baik dan diketahui bahwa penerapan CHSE pada rumah makan atau warung makan di kawasan wisata Senggigi Kabupaten Lombok Barat masih minim. Sebanyak 15 rumah makan dan tempat makan yang dijadikan peserta sosialisasi dan FGD dengan tingkat kehadiran yang cukup baik, di Kecamatan Batulayar terdapat 13 rumah makan berizin dan 3 rumah makan dan tempat makan tidak berizin, sosialisasi yang diberikan terkait dengan empat dimensi kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan dengan masing-masing kriteria terkait tata kelola, sumber daya manusia, dan partisipasi tamu, terdapat 86 sub kriteria yang harus dipenuhi. Persyaratan untuk mendapatkan fasilitas dari pemerintah juga sangat terbatas karena keterbatasan akses dan informasi yang dimiliki rumah makan dan tempat makan serta kuota dari Kementerian Pariwisata.