Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EDUKASI KESEHATAN DAN PEMANFAATAN HERBAL UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA SISWA SMP Suhardiman, Aris; Patonah; Marliani, Lia; Purwaniati; Maulana, Mamay
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2024): Juli
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v6i2.376

Abstract

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan gangguan kesehatan yang lazim ditemukan di dalam masyarakat. Bakteri dan virus merupakan 2 kelompok mikroorganisme yang paling sering menjadi penyebab ISPA. Faktor imunitas yang rendah menjadi pendukung utama seseorang mudah terinfeksi ISPA ini. Musim kemarau dan polusi udara juga turut memperparah penyebaran ISPA. Batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, kesulitan bernafas merupakan gejala-gejala yang paling sering ditemukan pada penderita ISPA. ISPA dapat menular melalui berbagai media seperti: udara, air, makanan dan sentuhan pada benda yang terkontaminasi mikroba penyebab ISPA, menyebabkan ISPA sangat mudah menyebar luas. Upaya promotif dan preventif persebaran ISPA yang masiv diharapkan akan efektif mencegah penyebarluasan ISPA yang akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan tentu saja menurunkan angka kesakitan masyarakat. Disamping itu upaya kuratif pada kelompok yang sudah terinfeksi tentu juga harus dilakukan. Mitra yang dituju adalah kalangan remaja siswa SMP, hal ini disebabkan masih kurangnya mendapatkan edukasi dan informasi tentang ISPA. Metode dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan edukasi, penyuluhan dan pengolahan herbal yang digunakan untuk mencegah ISPA. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan informasi terkait aspek edukasi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative, skrining ISPA dengan cara ceramah, diskusi dan sesi tanya jawab. Selain itu diberikan pelatihan pengolahan herbal untuk pencegahan ISPA. Kesimpulan siswa dan tenaga pengajar setelah diberikan edukasi dapat mengetahui, memahami serta ketrampilan dalam pengolahan herbal yang digunakan untuk ISPA.
Edukasi Pencegahan Anemia dan Pemanfaatan Produk Herbal di Salah Satu SMK Kabupaten Bandung Hasimun, Patonah; Suhardiman, Aris; Kusriani, Herni; Sukmawati, Ika Kurnia; Maulana, Mamay; Putriyanti, Al-Fira
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 6 No 3 (2025): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v6i3.683

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan utama pada remaja, terutama remaja putri, akibat rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa tentang anemia, penggunaan bahan alam untuk mengatasinya, serta melibatkan pemeriksaan fisik (tensi darah, Hb, tinggi badan, dan berat badan). Kegiatan ini juga mencakup pelatihan pembuatan produk herbal, seperti nori berbahan daun kelor dan ubi jalar beserta minuman madu, jinten hitam, dan temulawak. Sebanyak 38 siswa (35 perempuan, 3 laki-laki) menjadi responden, mayoritas berusia 18 tahun (55,26%). Sebagian besar siswa memiliki tensi darah normal (94,74%) dan kadar Hb dalam kategori normal (81,58%). Edukasi dilakukan menggunakan media sosial, PowerPoint, leaflet, dan pelatihan produk herbal. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan siswa dengan 57,89% mencapai kategori "baik sekali" dan 81,58% memahami penggunaan bahan alam untuk anemia. Kegiatan ini terbukti efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang anemia dan pencegahannya, sekaligus memberikan keterampilan praktis memanfaatkan bahan alam menjadi produk herbal.
Senyawa aktif monoterpenoid dan sesquiterpenoid dari minyak atsiri rimpang suku Zingiberaceae Shifa, Hasna Nur; Marliani, Lia; Suhardiman, Aris
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 19 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.vol19.iss2.art17

Abstract

Background: Plants of the Zingiberaceae family are widely grown and cultivated in Indonesia. One of the uses of these plants by the community is as traditional medicine. The part of the plant that is often used as a traditional medicine in the Zingiberaceae family is the rhizome. The potential of Zingiberaceae as a drug is closely related to its pharmacological activity and the active compounds it contains. Essential oils are materials contained in the Zingiberaceae family and have the potential to be active compounds.Objective: This review article was compiled to study the compounds contained in the essential oil of the Zingiberaceae family and the biological activities of these compounds.Method: Article reviews were conducted using an electronic literature search method through journal portals such as Google Scholar, Science Direct, and Research Gate using keywords, namely identification of the chemical content of essential oils, rhizomes, Zingiberaceae, biological activity, and pharmacological activity.Results: This study found that the main terpenoid compounds in the essential oil from the rhizome of the Zingiberaceae family are α-cineol, β-pinene, β-sesquiphellandrene, and α-Zingiberene. Each of them has a different pharmacological activity, such as antibacterial, antiviral, or cytotoxic.Conclusion: The essential oil from the rhizomes of the Zingiberaceae family has great potential to be developed as a medicinal ingredient with antibacterial, antiviral, and anticancer properties. Before being used as a drug, it is necessary to carry out further research on toxicity, biopharmaceutical, and clinical research.Keywords: Essential oil, rhizome, Zingiberaceae, terpenoid Intisari Latar belakang: Tumbuhan suku Zingiberaceae banyak tumbuh dan dibudidayakan di Indonesia. Salah satu pemanfaatan tumbuhan tersebut oleh masyarakat adalah sebagai obat tradisional. Bagian tumbuhan yang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisioal dari suku Zingiberaceae adalah rimpang. Potensi suku Zingiberaceae sebagai obat berhubungan erat dengan aktivitas farmakologi dan senyawa aktif yang dikandungnya. Minyak atsiri merupakan zat yang terkandung dalam suku Zingiberaceae dan berpotensi sebagai senyawa aktif. Tujuan: Review artikel ini disusun untuk mengkaji senyawa yang terkandung pada minyak atsiri rimpang tanaman suku Zingiberaceae dan aktivitas biologi dari senyawa tersebut. Metode: Review artikel dilakukan menggunakan metode pencarian literatur secara elektronik melalui portal jurnal seperti Google Scholar, Science Direct, dan Research Gate dengan menggunakan kata kunci yaitu identifikasi kandungan kimia minyak atsiri, rimpang, Zingiberaceae, aktivitas biologi, aktivitas farmakologi.Hasil: Senyawa terpenoid yang banyak terkandung dalam minyak atsiri rimpang suku Zingiberaceae, yaitu 1,8-cineol, α-pinene, β–pinene, β-sesquiphellandrene dan α-Zingiberene. Masing-masing memiliki aktivitas farmakologi berbeda seperti antibakteri, antivirus, dan sitotoksik.Kesimpulan: Minyak atsiri dari rimpang suku Zingiberaceae berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai bahan obat seperti antibakteri, antivirus dan antikanker. Sebelum digunakan sebagai obat ,perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai toksisitas, biofarmasetika, dan penelitian secara klinis.Kata kunci: Minyak atsiri; rimpang; Zingiberaceae, terpenoid
Aktivitas antioksidan ekstrak daun katuk (Breynia androgyna L.) dengan metode DPPH serta penetapan kadar fenolat dan flavonoid Budiana, Wempi; Nuryana, Ela Fitri; Suhardiman, Aris; Kusriani, Herni
Jurnal Agrotek Ummat Vol 9, No 4 (2022): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jau.v9i4.10888

Abstract

Concerns about the side effects of synthetic antioxidants consumption have intrigued many researchers to find potential natural antioxidant resources. Most natural antioxidants can be found in plants in the form of phenolic compounds, especially simple phenolics and flavonoids. The aim of this research is to measure antioxidant activity, total phenol and total flavonoid content in katuk leaf extract (Breynia androgyna (L.). The stages of this research are including extraction using several types of solvents, identification of metabolites using thin layer chromatography (TLC), antioxidant activity assay using DPPH, determination of total phenolic content using Folin-Ciocalteu reagent, and determination of total flavonoid content using Chang's method. The results showed that the IC50 values of n-hexane, ethyl acetate, and ethanol extract of katuk leaves from Bandung were 107.52; 67.61; and 39.04 g/mL respectively, whilst for katuk leaves from Sukabumi were 102.39; 67.26; and 27.07 g/mL. Moreover, total phenolic content of n-hexane, ethyl acetate, and ethanol extracts of katuk leaves from Bandung were 12.68; 14.40; and 15.99 mg GAE/g sample respectively, meanwhile for katuk leaves from Sukabumi were 13.14; 14.10; and 16.06 mg GAE/g sample. Furthermore, total flavonoid content for n-hexane, ethyl acetate, and ethanol extract of katuk leaves from Bandung was 6.23; 8.65; and 10.73 mg QE/g sample respectively, while for katuk leaves from Sukabumi it was 6.20; 8.55; and 10.81 mg QE/g sample. In conclusion, the ethanol extract showed the highest antioxidant activity with very strong intensity. Furthermore, simplicia from Sukabumi had higher antioxidant activity than simplicia from Bandung.
Aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi makroalga Eucheuma cottoni terhadap bakteri penyebab jerawat Kurnia, Dewi; Suhardiman, Aris; Nurdiansyah, Hedy; Ghazali, Mursal
Jurnal Agrotek Ummat Vol 9, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jau.v9i2.6161

Abstract

Acne is a skin disease that often occurs in adolescence and even adulthood, characterized by the presence of blackheads, papules, pustules, nodes, and cysts on the face, neck, upper arms, chest, and back. Although not life-threatening, acne can affect a person's quality of life by giving a bad psychological effect in the way a person assesses, perceives and responds to his condition and situation. The aim of this study is to asses the antibacterial activity of the extract and fraction of the macroalgae Euchema cottonii against acne-causing bacteria, namely Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis. The extraction method used was maceration, using 96% p.a ethanol as a solvent and fractionation using the ECC method with three solvents with different polarity levels, namely n-hexane, ethylacetate and ethanol. The activity test was carried out using the paper disc and micro dilution method with the comparison antibacterial clindamycin. The results showed that there was no antibacterial activity from either the extract or fraction of macroalgae Euchema cottonii against the bacteria Propionibacterium acnes, but there are activity from the extract and fraction (n-hexane and ethylacetate) against the Staphylococcus epidermidis bacteria with the MBC value at a concentration of 15% and MIC at a concentration of 5% (for the extract and n-hexane fraction), while for the ethylacetate fraction the MIC value was at a concentration of 10%. Therefor, the strength of the antibacterial activity of the extract and fraction of Eucheuma cottoni is in the weak category.
Penyuluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat Desa Nanjung Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Sukmawati, Ika Kurnia; Patonah, Patonah; Kusriani, R Herni; Suhardiman, Aris; Sobandi, Mamay Maulana
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 7 No. 4 (2025): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v7i4.3682

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang penting, terutama pada anak-anak. Kurangnya pemahaman tentang pencegahan ISPA serta rendahnya pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) turut berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian ISPA. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai ISPA, mendorong penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mengoptimalkan pemanfaatan TOGA melalui edukasi dan praktik penanaman langsung. Metode pelaksanaan meliputi ceramah interaktif, diskusi, dan praktik budidaya TOGA. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta tentang pencegahan ISPA dari 93,5% menjadi 95,7% berdasarkan hasil pre-test dan post-test, serta terbentuknya kelompok masyarakat yang berkomitmen memelihara kebun TOGA di lingkungan rumah. Temuan ini menegaskan pentingnya edukasi kesehatan berbasis masyarakat dalam memberdayakan keluarga untuk mencegah ISPA dan menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat. Improving Community Health through ARI Education and TOGA Cultivation in Nanjung Village, Margaasih District, Bandung Regency Acute Respiratory Tract Infection (ARI) remains a major public health issue, particularly among children. Limited understanding of ARI prevention and the low utilization of family medicinal plants (TOGA) contribute to its high prevalence. This community service program aimed to enhance public knowledge of ARI, promote clean and healthy living behaviors, and optimize the use of TOGA through health education and practical planting sessions. The implementation involved interactive lectures, discussions, and hands-on TOGA cultivation. The results indicated an improvement in participants’ understanding of ARI prevention from 93.5% to 95.7% based on pre- and post-tests, and the establishment of community groups committed to maintaining TOGA gardens. These outcomes highlight the practical significance of community-based health education in empowering households to prevent ARI and sustain healthier living environments.