Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Politik identitas Muslim di Jerman dan Perancis Jamil, Irpan; Setiadi, Ozi
Politea Vol 2, No 2 (2019): POLITEA Jurnal Pemikiran Politik Islam
Publisher : IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/politea.v2i2.5699

Abstract

The politics of Muslim identity in Germany and France. Islam is a universal religion. It became a religion that grew very rapidly in Europe. Germany and France are countries in Europe affected by Islamic growth. This happens because of many factors, such as the entry of Muslim immigrants, conversion to Islam, and others. This research, firstly, comprehensively describes the concept of Islamic political identity in Germany and France. Second, analyzing it in a descriptive-substantive way to find the ideal pattern of the concept of Islamic political identity in Germany and France. This type of research is a literature study with a qualitative approach to the nature of descriptive-analytical research. This study found that the development of Islam in Germany and France was supported by policies in favor of Muslims, specifically regarding the establishment of places of worship and social and cultural relations. However, the absence of formal religious infrastructure and dealing with secularization are something that needs attention. German and French Muslims make religious ideologies and symbols, such as mosques, their political endeavors.
The Variables that Affect Compliance of Muslim Merchants for Zakat Maal in the District of Cianjur Dadang Husen Sobana; Uus Ahmad Husaeni; Irpan Jamil; Dadang Saepudin
International Journal of Zakat Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Center of Strategic Studies (PUSKAS) BAZNAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.46 KB) | DOI: 10.37706/ijaz.v1i1.8

Abstract

The purpose of this study is to determine the variables that affect the level of compliance among Muslim merchants in the implementation of zakat maal. The quantitative method was used for the investigation and the results were compiled by multiple linear regression analysis. The total population enrolled in this study comprised 100 Muslim merchants. A non-probability sampling technique with this type of sampling was considered suitable for the purpose of this research that the sample collection purpose adapted to the purpose of research. Based on the results of multiple linear regression testing, it can be concluded that compliance zakat maal is affected by the variable level of education, level of income, commitment to Islamic rule, perceptions Zakat justice and transparency of zakat institution. Keywords: Compliance; welfare; Muslim merchants; zakat institution; zakat maal
NEGARA KESEJAHTERAAN (WELFARE STATE) DALAM KONTEKS KEBIJAKAN POLITIK EKONOMI ISLAM DI INDONESIA Jamil, Irpan
El-Ecosy : Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 1, No 2 (2021): Juli (El-Ecosy: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.623 KB) | DOI: 10.35194/.v1i2.1826

Abstract

ABSTRAKDalam konteks keislaman, Islam adalah ajaran yang komprehensif yang didalamnya memiliki konsep negara, pemerintahan, kesejahteraan ekonomi dan lain-lain. Dalam pandangan Islam, negara tidak bisa lepas dari konsep kolektif yang didalamnya termasuk landasan moral dan syariah Islam. Dalam konteks sekarang, negara kesejahteraan (Welfare State) merupakan sesuatu yang sangat penting dan mempunyai nilai yang strategis, mengingat bahwa negara kesejahteraan dianggap sebagai salah satu  jawaban yang paling tepat atas bentuk keterlibatan negara dalam mengubah kesejahteraan rakyat. Dalam konteks keindonesiaan cita-cita mewujudkan negara kesejahteraan sudah direncanakan jauh sejak negara ini didirikan, walaupun dalam perjalanannya menemui banyak permasalahan dan tantangan, bahkan ketika upaya-upaya yang berkaitan dengan perangkat untuk menuju konsep tersebut sudah tersedia termasuk didalamnya aturan-aturan yang telah disusun dalam bentuk perundangan ataupun kebijakan politik. ABSTRACTIn the context of Islam, Islam is a comprehensive teaching which includes the concept of the state, government, economic welfare and others. In the view of Islam, the state cannot be separated from the collective concept which includes the moral foundation and Islamic sharia. In the current context, the welfare state is something that is very important and has strategic value, considering that the welfare state is considered as one of the most appropriate answers to the form of state involvement in changing people's welfare. In the Indonesian context, the ideals of realizing a welfare state have been planned long since this country was founded, although along the way it encounters many problems and challenges, even when efforts related to the tools to achieve this concept are already in place, including the rules that have been compiled in form of legislation or political policy.
TEORI PERCAMPURAN IMPLEMENTASI MUSYARAKAH DAN MUDHARABAH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH Jamil, Irpan; Rustandi, Nanang
Ar-Rihlah : Jurnal Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 1, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.352 KB) | DOI: 10.35194/arps.v1i2.1890

Abstract

ABSTRAKEkonomi Islam yang tengah berkembang saat ini baik tataran teori maupun praktik merupakan wujud nyata dari upaya operasionalisasi Islam sebagai Rahmatan lil alamin. Dalam perkembangannya kadang sulit membedakan diantara produk syariah yang satu dengan yang lainnya, karena hampir samanya bentuk akad-akad tersebut. Terlepas dari itu, pertumbuhan dan perkembangan produk ekonomi Islam tetap berlandaskan kepada al-Quran, al-hadits maupun pendapat ulama. Adapun lewat analisis kualitatif reduksi dan penafsiran berupaya untuk lebih mengungkap teori permapuran ini. Maka hasilnya teori dan produk-produk dan jasa Syariah semakin banyak mewarnai eksistensi lembaga keuangan syariah. Ragam teori dan produk produk tersebut membutuhkan dasar dan penjelasan yang komprehensif agar memudahkan pemahaman tidak hanya bagi user tapi juga bagi semua kalangan yang berkepentingan dan menaruh perhatian terhadap pertumbuhan dan perkembangan Ekonomi Islam. Banyak pihak yang ingin mengetahui perbedaan mendasar antara Lembaga Keuangan Syariah dengan Lembaga Keuangan Konvensional. Salah satu perbedaan yang sering dikemukakan oleh para ahli adalah bahwa di Lembaga Keuangan Syariah harus ada Underlying Transaction  yang jelas, sehingga uang tidak boleh mendatangkan keuntungan dengan sendirinya. Teori percampuran dan produk produk turunannya seperti musyarakah dan mudharabah adalah bagian yang sangat penting dalam memaknai kekhasan produk produk di Lembaga Keuangan Syariah. Adapun  produk-produk Akad Percampuran (ikhtilath) yang sering dilakukan pada kegiatan transaksi ekonomi syariah yaitu Musyarakah atau dikenal dengan sebutan syirkah, yaitu percampuran antara sesuatu dengan yang lainnya, sehingga sulit untuk dibedakan. ABSTRACTIslamic economics that is currently developing, both at the theoretical and practical levels, is a tangible manifestation of the operationalization of Islam as Rahmatan lil alamin. In its development, it is sometimes difficult to distinguish between one sharia product and another, because the forms of the contracts are almost the same. Apart from that, the growth and development of Islamic economic products is still based on the Koran, al-hadith and the opinions of scholars. Meanwhile, through qualitative analysis, reduction and interpretation seeks to further reveal this amalgamation theory. So the result is that the theory and Islamic products and services are increasingly coloring the existence of Islamic financial institutions. The various theories and products require a comprehensive basis and explanation in order to facilitate understanding not only for users but also for all interested parties and pay attention to the growth and development of Islamic Economics. Many parties want to know the basic differences between Islamic Financial Institutions and Conventional Financial Institutions. One of the differences that are often stated by experts is that in Islamic Financial Institutions there must be a clear Underlying Transaction, so that money should not bring profits by itself. The theory of mixing and its derivative products such as musharaka and mudharabah is a very important part in interpreting the uniqueness of products in Islamic Financial Institutions. The products of Mixed Contracts (ikhtilath) that are often carried out in sharia economic transaction activities are Musyarakah or known as syirkah, which is a mixture of one thing with another, making it difficult to distinguish.
PENGARUH TINGKAT KEPERCAYAAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENYALURAN DANA ZAKAT MELALUI LAZISMU CIANJUR Siroj, Sirojudin; Bella, Erlina Kusna; Jamil, Irpan
Ar-Rihlah : Jurnal Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 3, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/arps.v3i1.3221

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang berkembang di masyarakat yaitu masih banyak muzakki yang menyalurkan dana zakatnya secara langsung kepada mustahik tidak melalui Lembaga Amil Zakat, yang diantaranya mengindikasikan menurunnya kesadaran masyarakat dalam menyalurkan dana zakat yang tidak sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh tingkat kepercayaan dan kualitas pelayanan terhadap penyaluran dana zakat melalui LAZISMU Cianjur. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif dan asosiatif. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Accidental Sampling melalui metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan uji koefisien determinasi (R2) besarnya pengaruh Tingkat Kepercayaan dan Kualitas Pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap Penyaluran Dana Zakat melalui LAZISMU Cianjur sebesar 74,9%, berarti bahwa 74,9% variabel Penyaluran Dana Zakat dapat dipengaruhi oleh Tingkat Kepercayaan dan Kualitas Pelayanan. Sedangkan sisanya 25,1% dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain diluar variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Maka untuk itu kepada peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk mengembangkan dan memperdalam meneliti faktor atau variabel lain yang memiliki konstribusi.ABSTRACTThis research is motivated by a growing phenomenon in the community that there are still many muzakki who distribute Zakat funds directly to mustahik not through the Amil Zakat institution, which of them indicates a decrease in public awareness in distributing zakat funds that are not in accordance with the provisions of Islamic law. The purpose of this study was to examine the influence of the level of trust and quality of service to the distribution of zakat funds through LAZISMU Cianjur. This type of research is quantitative with descriptive and associative methods. Sampling method in this study using Accidental Sampling through data collection methods using questionnaires. Based on the coefficient of determination test (R2) the magnitude of the influence of the level of trust and quality of Service has a significant positive effect on the distribution of Zakat funds through LAZISMU Cianjur by 74.9%, meaning that 74.9% of the variable distribution of Zakat funds can be influenced by the level of trust and quality of service. While the remaining 25.1% is influenced by other factors or variables outside the variables studied in this study. Therefore, the researcher is then recommended to develop and deepen researching factors or other variables that have a contribution.
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN QUICK RESPONSE CODE INDONESIAN STANDARD (QRIS) PADA UMKM DI KECAMATAN CIPANAS Jamil, Irpan; Fitriyani, Fitriyani
Ar-Rihlah : Jurnal Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 4, No 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/arps.v4i1.4675

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena transaksi non tunai yang disebut dengan financial technology (Fintech) yang menjadikan mata uang menjadi digital dan membuat penggunaannya lebih efektif dan efisien. Salah satu yang menjadi fitur dari Fintech yaitu Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan QRIS pada UMKM di Kecamatan Cipanas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi serta menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam penggunaan QRIS pada UMKM di Kecamatan Cipanas sebagai transaksi non tunai sudah berjalan efektif, hal tersebut dibuktikan dengan 5 pengukuran efektivitas (keberhasilan program, keberhasilan sasaran, kepuasan terhadap program, tingkat input dan output, pencapaian tujuan menyeluruh). Dari pengukuran efektivitas tersebut menunjukkan hasil bahwa (1) Penerapan penggunaan QRIS pada UMKM di Kecamatan Cipanas rata-rata sudah berjalan lebih dari 1 tahun dengan mayoritas menggunakan bank konvensional dan jarang yang menggunakan bank syariah. (2) Banyaknya faktor pendukung penggunaan QRIS yang dirasakan pelaku UMKM dan konsumen UMKM berkaitan dengan karakteristik QRIS yaitu UNGGUL (universal, gampang, untung, langsung). Serta, sedikitnya hambatan yang dirasakan yaitu terkait sistem error, sinyal/jaringan yang kurang mendukung, adanya Merchat Discount Rate (MDR) dan proses uang tidak langsung masuk ke dalam rekening (3) Berdampak positif bagi penjualan yang diperoleh para pelaku UMKM walaupun tidak begitu signifikan dan berpengaruh baik pada perkembangan UMKM contohnya dapat dikenal pihak bank salah satunya dalam peminjaman modal ke bank dipermudah, karena dari penggunaan QRIS bank dapat menganalisis segala transaksi yang terjadi pada usahanya. This research is motivated by the phenomenon of non cash transactions called financial technology, which makes currency digital and makes its use more effective and efficient. One of the features of Fintech is QRIS. This research aims to determine the effectiveness of using QRIS among MSMEs in Cipanas District. This research uses a qualitative approach with phenomenological methods and uses data collection techniques in the form of observation and interviews. The results of this research show that the use of QRIS in MSMEs in Cipanas District as a non-cash transaction has been effective, this is proven by 5 effectiveness measurements (program success, target success, satisfaction with the program, level of input and output, achievement of overall goals). The effectiveness measurements show that (1) The implementation of QRIS use among MSMEs in Cipanas District has been running for more than 1 year on average with the majority using conventional banks and rarely using sharia banks. (2) The many factors supporting the use of QRIS that are felt by MSME actors and MSME consumers are related to the characteristics of QRIS, namely SUPERIOR (universal, easy, profitable, direct). Also, the few obstacles that are felt are related to system errors, unsupportive signals/networks, the Merchat Discount Rate (MDR) and the process of money not directly entering the account (3) Has a positive impact on sales obtained by MSMEs, although not very significant and has a good effect on the development of MSMEs, for example banks can recognize that one way is that lending capital to banks is made easier, because using QRIS banks can analyze all transactions that occur in their business.
ANALISIS TERHADAP KONTRIBUSI PAJAK REKLAME DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA BADAN PENDAPATAN DAERAH Irpan Jamil; Junita Rahma Dewi; Nida Fadhila; Novelia Dwi Rahayu; Putri Halimatusadiyah Yanuar; Quratul Nabila Tsania; Yusrina Salma Annisa; Yusti Ambarwati
Jurnal Akuntansi Vol 2, No 2 (2023): Maret
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/ajaki.v2i2.3765

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menilai seberapa besar kontribusi pajak reklame terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data melibatkan penelitian kepustakaan, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kontribusi Pajak Reklame dari tahun 2020 hingga 2022 adalah sebesar 0,92%, yang menandakan bahwa tingkat kontribusi tersebut pada umumnya kurang memadai untuk memberikan dampak signifikan.ABSTRACTThe objective of this study is to assess the impact of advertising tax on the augmentation of local revenue (PAD) at the Cianjur Regency Regional Revenue Agency. The research employs a quantitative descriptive methodology, with data collection techniques involving library research, documentation, and observation. The findings reveal that the average contribution of Advertisement Tax from 2020 to 2022 is 0.92%, indicating that the overall level of contribution is insufficient to make a significant impact.
SIGNIFIKANSI PERDAGANGAN DAN UANG SEBAGAI MEDIA TRANSAKSI DALAM KONTEKS KEBIJAKAN MONETER PADA MASA SEBELUM DAN AWAL PEMERINTAHAN ISLAM Irpan Jamil
Jurnal Akuntansi Vol 1, No 1 (2021): September
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/ajaki.v1i1.1653

Abstract

ABSTRAKPermasalahan ekonomi yang di hadapi umat manusia sama tuanya dengan usia keberadaan manusia di muka bumi ini. Masalah utama dalam penelitian ini adalah  kebijakan moneter seperti apa yang diterapkan pada masa sebelum dan awal pemerintahan Islam kaitannya dengan perdagangan dan uang sebagai aktivitas dan media transaksi pada saat itu.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis signifikansi perdagangan dan uang sebagai media transaksi yang dipakai  serta kondisi yang melatarbelakanginya dan dinamika yang tejadi pada saat itu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis deskriftif dengan pendekatan  aspek historis. Hasil dan temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan internasional perdagangan mempunyai peran yang strategis terutama dengan dijadikannya Mekkah sebagai pusat perdaganga internasional. Temuan dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa produk, mata uang yang digunakan cukup memberikan kejelasan bahwa Mekkah sudah menjadi tempat “perbankan”ABSTRACKThe economic problems faced by mankind are as old as the age of human existence on this earth. The main problem in this study is what kind of monetary policy was applied in the period before and the beginning of Islamic rule in relation to trade and money as an activity and transaction medium at that time. behind it and the dynamics that occurred at that time. The method used in this research is descriptive analysis method with historical aspect approach. The results and findings in this study indicate that international trade relations have a strategic role, especially by making Mecca a center for international trade. The findings in this study also show that the product, the currency used is sufficient to provide clarity that Mecca has become a place of "banking".
IMPLEMENTASI DAN PENGARUH APLIKASI ZAKAT ONLINE BAZNAS CIANJUR TERHADAP PENGHIMPUNAN ZAKAT DAN JUMLAH MUZAKKI Tuhpatul Azkia; Irpan Jamil; Pitri Nurazijah; Sarah Pebrianti; Cut Silmi Maharani
Jurnal Akuntansi Vol 2, No 2 (2023): Maret
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/ajaki.v2i2.3766

Abstract

ABSTRAKPerkembangan teknologi saat ini telah mencapai sektor ibadah, terutama dalam pembayaran zakat yang semakin mudah bagi para muzakki. Beberapa aplikasi online, termasuk platform belanja online, telah menyediakan fitur pembayaran zakat. Data dari Badan Amil Zakat Nasional menunjukkan bahwa potensi zakat pada tahun 2019 mencapai sekitar Rp. 233,8 triliun, yang dibagi ke dalam lima objek zakat. Pendapatan zakat pada tahun 2016 dan 2017 hanya sekitar 6 triliun. Potensi besar ini menuntut praktisi zakat dan badan penghimpun zakat untuk mencari cara agar pemanfaatan potensi zakat dapat maksimal, sehingga dapat membantu mengentaskan kemiskinan di Indonesia. BAZNAS Cianjur sebagai Amil zakat mengadopsi sistem aplikasi online untuk berzakat, baik berbasis web, dengan tujuan meningkatkan efisiensi pengelolaan zakat, memudahkan pelayanan, dan menyerap potensi zakat serta membantu masyarakat membayar zakat dengan lebih mudah melalui online, mengatasi keterbatasan jarak dan waktu. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan perkembangan zakat dan jumlah muzakki melalui penghimpunan zakat online, dengan fokus khusus untuk memudahkan para muzakki dalam menyalurkan zakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, atau metode naturalistik, yang dilakukan dalam kondisi alamiah, dengan sumber data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan adanya pertumbuhan zakat dan jumlah muzakki setiap tahun, baik melalui sistem zakat online maupun pendapatan zakat secara keseluruhan.ABSTRACTThe current development of technology has extended to the religious sector, particularly in the ease of zakat payments for muzakki (those who give zakat). Several online applications, including online shopping platforms, now offer zakat payment features. Data from the National Zakat Amil Body shows that the potential zakat in 2019 reached approximately IDR 233.8 trillion, distributed among five zakat objects. Zakat income in 2016 and 2017 was only around IDR 6 trillion. This substantial potential demands that zakat practitioners and zakat collecting bodies find ways to maximize zakat utilization to help alleviate poverty in Indonesia. BAZNAS Cianjur, as a Zakat Administrator, has adopted an online zakat application system, both web-based, with the aim of improving zakat management efficiency, facilitating services, absorbing zakat potential, and assisting the public in easier online zakat payments, overcoming distance and time constraints. The general purpose of this research is to enhance the development of zakat and the number of muzakki through online zakat collection, with a specific focus on facilitating muzakki in channeling zakat. This research uses a qualitative method, commonly known as the naturalistic method, conducted in a natural setting, with secondary data sources. The research findings indicate zakat and muzakki growth each year, both through the online zakat system and overall zakat income.