Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

DOMINANT FACTORS RELATED TO USE OF MALE CONDOMS OF MAN WHO HAVE SEX WITH MEN IN BULELENG REGENCY Megaputri, Putu Sukma; Sedana, Ketut Putra; Widiarta, Made Bayu Oka
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 15, No 2 (2019): December 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.237 KB) | DOI: 10.22219/sm.Vol15.SMUMM2.8594

Abstract

Men who have sex with men(MSM) community had become one of the epicentrum of transmission of STIs and HIV / AIDS. The results of an integrated survey of biological behavior of MSM condom use are only less than 50%. The objective of this study is to determine the most dominant factors increasing condom use in MSM. Survey Cross sectional study on MSM with a sample of 58 people selected by snowball sampling when MSM examined the Buleleng Health Center 1. Data collection was done by interviewing a questionnaire related to: social demographic characteristics, internal, external factors, negotiation and condom use. Data were analyzed by chi square followed by logistic regression using software. The study found that several factors related to condom use in MSM namely marital status showed that the respondents were unmarried (AOR: 9.5, 96% CI 1.5-59.7). Then the perception of high MSM susceptibility was also related to condom use (AOR: 6.5, 96% CI 1.3-33.3). Subsequently the availability of condoms on site and carried by MSM (AOR: 6.8, 96% CI 1.1-45.6). Factors related to condom use in MSM in Buleleng Regency are unmarried status, condom availability and perceived susceptibility.
Evaluation of lecturer in higher education curriculum based on the National Standards of Higher Education No. 44 of 2015 Sundayana, I Made; Kusuma Dewi, Putu Dian Prima; Megaputri, Putu Sukma
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v23i2.28141

Abstract

The quality of education is still a benchmark of human resources (HR) in each country. The current era of revolution 4.0 requires a curriculum that is innovative, creative, and based on the needs of market share and the world of work with the addition of several new literacies. This study aims to identify and evaluate the tertiary curriculum (higher education curriculum) that has been applied in a higher education institution of health sciences in Buleleng, which refers to the national standard of higher education no. 44 of 2015. The evaluation was based on input, process, and output. The method used was the mixed method by using questionnaires and focus group discussions on 32 lecturers from the three knowledge fields of midwifery, nursing, and pharmacy. The results show that of the four standards evaluated, the learning process standard and assessment standard need to get priority in improving the academic system at the institution. Both of these components must be immediately improved in terms of concepts and understanding so that the goals, achievements, and quality of graduates can still be improved and maintained. Internal discussions and workshops should be done regularly each semester to refresh pedagogical ability and understanding of the regulatory faculty curriculum.
PREDIKTOR UNMET NEED KONTRASEPSI IBU DENGAN HIV/AIDS DI KABUPATEN BULELENG Meriyani, Dewi Aprelia; Megaputri, Putu Sukma; Widiarta, Made Bayu Oka; Sari, Cindy Meilinda
MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng Vol. 9 No. 1 (2024): MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/mjksb.v9i1.438

Abstract

Pendahuluan: Pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak merupakan satu hal penting yang dilakukan agar insiden HIV/AIDS menurun. Selain itu perlu adanya persiapan kehamilan yang baik dan merencanakan kehamilan yang baik agar nantinya tidak terjadi penularan dari ibu ke bayinya. Banyaknya ibu dengan HIV/AIDS yang tidak menggunakan kontrasepsi dengan tujuan menjarangkan kehamilan serta mengatur kehamilan dengan baik belum tercapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai predictor dari unmet need kontrasepsi pada ibu dengan HIV/AIDS di Kabupaten Buleleng. Metode penelitian ini secara kuantitatif dengan sumber datanya adalah data sekunder di Puskesmas di Kabupaten Buleleng. Sampel yang diambil sebanyak 105 sampel dengan menilai rekam medis penggunaan kontrasepsinya. Kemudian data dianalisis secara univariat dan multivariat menggunakan regresi logistic. Hasil penelitian menemukan bahwa predictor terjadinya unmet need adalah status pernikahan AOR 3,17 dan nilai p <0,05 dan 95% CI 1,3-7,4. Artinya bahwa satu-satunya predictor kejadian unmet need terkait dengan status pernikahan wanita dengan HIV/AIDS di Kabupaten Buleleng. Kesimpulannya bahwa status pernikahan meningkatkan terjadinya unmet need kontrasepsi pada ibu dengan HIV/AIDS di Kabupaten Buleleng. Perlu adanya kebijakan atau regulasi yang lebih dalam lagi kepada pemegang kebijakan untuk mengharuskan wanita dengan HIV/AIDS dengan tidak memandang status pernikahannya untuk tetap menggunakan kontrasepsi sebagai pencegahan penularan dan pencegahan kehamilan.
Analysis Of Knowledge, Perceptions And Practices On The Prevention Of Bullying By Teachers In Primary And Junior High School Education Units Kusuma Dewi, Putu Dian Prima; Megaputri, Putu Sukma; Tangkas, Ni Made Karlina Sumiari
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 11 (2024): Volume 10 No.11 November 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i11.18135

Abstract

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan angka kekerasan di lingkungan sekolah yang tinggi, khususnya berupa perundungan. Perundungan ini tidak bisa dianggap sepele karena tanpa disadari dapat menimbulkan trauma pada korban dan adiktif pada pelaku perundungan, muaranya tentu berdampak pada kesehatan mental generasi bangsa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terkait pengetahuan, persepsi dan praktik pencegahan perundungan yang dilakukan oleh guru di satuan pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yag dilakukan pada 228 guru wali kelas dan BK di Kabupaten Buleleng. Penelitian menggunakan rancangan crossectional dengan instrument berupa kuisioer dan lembar obeservasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama  bekerja lebih dari 5 tahun terbukti memiliki nilai OR 0.41 dengan nilai p  value  0.01 dengan reference ada kategori baik dalam praktik pencegahan perundungan di satuan pendidikan. Makna secara statistic nilai OR 0,4 bahwa setiap peningkatan 1 - 5 tahun masa kerja guru dapat meningkatkan praktik baik terkait pencegahan perundungan hingga 60%.Hasil ini memberikan rekomendasi untuk penguatan program pencegahan perundungan di sekolah perlu dilakukan secara berkala dan terprogram dengan melibatkan semua guru. Pemberian informasi terkait regulasi dna program perundungan juga sebaiknya melibatkan juga para guru muda dengan masa kerja kurang dari 5 tahun. Kata Kunci :  Perundungan, Buleleng, Guru, Sekolah ABSTRACT                 Indonesia itself is one of the countries with a high rate of violence in the school environment, especially in the form of bullying. This bullying cannot be considered trivial because without realizing it it can cause trauma to the victim and addiction to the perpetrator of the bullying, which of course has an impact on the mental health of the Indonesian generation. This research aims to analyze the knowledge, perceptions and practices of bullying prevention carried out by teachers in elementary school and junior high school education units which were carried out on 228 homeroom and guidance counselor teachers in Buleleng Regency. The research used a cross-sectional design with instruments in the form of questionnaires and observation sheets. The results of the study showed that working for more than 5 years was proven to have an OR value of 0.41 with a p value of 0.01 with a reference to being in a good category in the practice of preventing bullying in educational units. The statistical significance of the OR value of 0.4 is that for every 1 - 5 year increase in teacher service life, good practices related to bullying prevention can increase by up to 60%. These results provide recommendations for strengthening bullying prevention programs in schools that need to be carried out periodically and in a programmed manner involving all teachers. Providing information related to regulations and bullying programs should also involve young teachers with less than 5 years of work experience. Key words: Bullying, Buleleng District, Teacher, School 
Penyusunan E-Modul Menggunakan Kearifan Lokal Bondres Bali untuk Meningkatkan Resiliensi Orang dengan HIV/AIDS Suarmini, Kadek ayu; Wulandari, Ketut Ayu; Megaputri, Putu Sukma
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 No 2 (2025): Februari
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/arteri.v6i2.530

Abstract

Societal stigma often serves as a catalyst for the development of resilience. Resilience, in this context, is defined as an individual's capacity to cope with their personal circumstances. Consequently, enhancing the resilience of People Living with HIV/AIDS (PLWHA) is of significant urgency, as it is directly linked to an improvement in their quality of life. This study aimed to develop an e-module incorporating Balinese local wisdom and to evaluate its effectiveness in increasing knowledge, scores on the Brief Resilience Scale (BRS), social support, and reducing stigma among PLWHA. A quantitative research methodology was employed, commencing with the development of the e-module, which underwent prior expert and content validity testing. Subsequently, an effectiveness test was conducted with 82 PLWHA respondents in Buleleng Regency. The Gregory and Lawshe methods were utilized for the analysis of expert and content validity. Prior to the effectiveness testing, a Kolmogorov-Smirnov test was administered to assess data normality, the results of which indicated a non-normal distribution, thereby necessitating the use of the Wilcoxon test for subsequent analyses. The findings revealed a statistically significant increase in BRS scores, knowledge levels, and family support among PLWHA following the intervention with the "Bondres Bali" e-module. Furthermore, a significant reduction in perceived stigma was observed when comparing pre-intervention and post-intervention states.
Pendampingan Agen Perubahan Prilaku Anti Perundungan Pada Siswa Pelajar Sekolah Menengah Pertama Megaputri, Putu Sukma; Kusuma Dewi, Putu Dian Prima; Sumiari Tangkas, Ni Made Karlina; Widiarta, Made Bayu Oka
Jurnal Abdimas ITEKES Vol 4 No 2 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jai.v4i2.687

Abstract

Perundungan merupakan satu bentuk tiga dosa dalam perguruan tinggi. Perundungan menjadi salah satu sumber penyebab kesehatan mental pada remaja. Sehingga perlu dibentuk agen perubahan pada setiap sekolah menengah pertama untuk dapat menjadi acuan dalam menurunkan kejadian perundungan di lingkungan sekolah. Tujuan pengabdian ini adalah membentuk agen perubahan perilaku dalam membantu penurunan kejadian perundungan di sekolah. Metode pengabdian menggunakan Participatory Learning and Action (PLA) meliputi tahap penjajagan, observasi, pendampingan dan evaluasi. Hasil pengabdian melaporkan seluruh capaian kegiatan sudah mencapai 100%. Seluruh kegiatan berjalan dengan rencana. Penggunaan system informasi anti perundungan (SIAP) juga dapat digunakan secara maksimal dilihat dari pelaporan yang telah terdata pada sistem. Agen perubahan juga dapat memberikan pemahaman pencegahan perundungan di sekolah. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah seluruh rencana pengabdian telah dilaksanakan dengan baik dan agen perubahan telah terbentuk di 4 sekolah di Buleleng. Pengabdian yang dilaksanakan berupa pembentukan agen perubahan perilaku, pendampingan guru terkait penanganan kasus perundungan di sekolah, pendampingan agen perubahan serta public campaign menggunakan bondres Bali. Pembentukan agen perubahan memberikan dampak penurunan kejadian perundungan di sekolah.   Kata Kunci: Perundungan, pembentukan, pengabdian, remaja
Peningkatan Keterampilan Kader Posyandu Dalam Pengukuran Antropometri Untuk Deteksi Gizi Bayi Balita Kusuma Dewi, Putu Dian Prima; a Puspa Ningrum, Kadek Agustina; Megaputri, Putu Sukma; Sumiari Tangkas, Ni Made Karlina; Pratama, Agus Ari
Jurnal Abdimas ITEKES Vol 4 No 2 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jai.v4i2.689

Abstract

Tumbuh kembang anak ditentukan dari stimulasi dan deteksi yang dilakukan. Masalah kesehatan pada bayi dan balita seringkali diketahui karena deteksi seperti contoh pada kasus kurang gizi dan stunting.Tujuan pengabdian meningkatkan keterampilan kader posyandu dalam melakukan pengukuran antropometri untuk deteksi status gizi bayi dan balita. Bahan dan metode yaitu Participatory Learning and Action (PALS) melalui peningkatan keterampilan kader posyandu dalam pengukuran antropomentri bayi dan balita.Metode melalui tahap penjajagan di evaluasi dengan  pre dan post test dan observasi, tahap pelaksanaan melalui pelatihan dan pendampingan serta tahap evaluasi kegiatan yang berlangsung selama 5 bulan sejak Desember 2024-April 2025 dilaksanakan di Desa Penyaringan, Kabupaten Jembarana Bali, jumlah peserta 20 orang kader didampingi 1 bidan desa sebagai fasilitator.Hasil yaitu adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengukuran antropometrikader mencapai 80% dengan deteksi kasus yaitu menunjukkan dari 148 balita sebagian besar balita dengan gizi baik, terdapat 29,5% balita dengan gizi kurang, 6,2% balita dengan gizi lebih dan 2,7% balita dengan gizi buruk.Penurunan kesalahan pengukuran antropometri mencapai 100 % dengan monitoring dan pendampingan.Hasil wawanacara dan observasi menunjukkan bahwa kesalahan pengukuran antropometri sering terjadi karena kurangnya keterampilan dalam mengoperasikan alat.Simpulan diperlukan pendekatan inovasi dan alat teknologi tepat guna yang dapat mengantisipasi kesalahan pengukuran antropometri yang dapat dilakukan oleh kader.   Kata kunci : Kader, antropometri, keterampilan, deteksi, balita
DECEPTIVE IS EFFECTIVE NEGOTIATION STRATEGIES TO CUSTOMERS FOR USING CONDOMS CONSISTENTLY Megaputri, Putu Sukma; Prima, Putu Kusuma Dewi Dian; Sari, Cindy Meilinda; Rismayanti, I Dewa Ayu
International Series on Interdisciplinary Science and Technology Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/ins.v2i2.88

Abstract

The Consistency of condom use by the sex customers is very low. These problems occur due to the lack of negotiations carried out by the sex workers into their customers. This study aims to determine the most effective negotiation strategies for the customers to consistently using condoms. The study was conducted by using a survey cross-sectional of sex workers directly with the sample of 100 peoples, which who selected by a random cluster sampling in Denpasar city. The data collected by interviews conducted by using a questionnaire about the characteristics and modification Condom Influence Strategy Questionnaire (CISQ) developed by Noar. The results of the study show that about 63% of customers consistently used condoms in the past week. The effective negotiation strategies used so that customers consistently using condoms is deceptive by sex workers to their client's variables associated with consistent condom use is the availability of condoms and sex worker's age. Deceptive is the most effective strategy to increase consistent condom use.Keywords— Negotiations Condoms, Female Sex Workers, Consistency of Condom Use