Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KOTAK INFAK DI NU-CARE LAZISNU KABUPATEN SRAGEN: IMPLEMENTASI DAN PENGELOLAAN Huda, Miftahul; Kasanah, Nur
Al-Syakhsiyyah: Journal of Law & Family Studies Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractPhilanthropy is all voluntary activities of individuals and communities, both in the form of objects and services used for public purposes. Philanthropy has a broader range of meanings than charity. In Islam, philanthropy can be in the form of zakat, donation, alms, and endowments. In Sragen Regency, Central Java, the local Nahdlatul Ulama (NU) through the NU Amil Zakat Institute is known as the NU Care LAZISNU initiated the realization of Islamic philanthropy which is unique namely, philanthropic activity based on infaq coins or coins called the NU Coin Movement, this paper shows that the implementation of the management of the NU Coin Movement in NU Care LAZISNU Sragen Regency consists of fund-raising management, distribution management, and utilization and reporting management has progressed well as modern management as evidenced by the results of distribution to the people who need it.Keywords: Philanthropy, Alms giving, Waqf, Charity AbstrakFilantropi adalah semua kegiatan pemberian sukarela dari individu dan masyarakat, baik berupa benda maupun layanan yang digunakan untuk kepentingan umum. Filantropi memiliki cakupan makna yang lebih luas dari amal (charity). Dalam Islam, filantropi dapat berupa zakat, infak, sedekah dan wakaf. Di Kabupaten Sragen Jawa Tengah, Nahdlatul Ulama (NU) setempat melalui Lembaga Amil Zakat NU yang dikenal dengan nama NU Care LAZISNU menginisiasi terwujudnya filantropi Islam yang cukup unik yaitu, aktivitas filantropi berbasis kotak infak uang koin atau receh yang disebut Gerakan Koin NU, tulisan ini menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen Gerakan Koin NU di NU Care LAZISNU Kabupaten Sragen terdiri dari manajemen fundraising, manajemen distribusi dan pendayagunaan dan manajemen pelaporan telah berkembang dengan baik sebagaimana menejemen modern yang dibuktikan dengan hasil penyaluran kepada masyarakat yang memerlukan.
IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI MOMENTUM IMPULS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Kasanah, Nur; Sari, Novita Risna; Supriadi, Bambang; Hadiyanto, Hadiyanto
JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Pembelajaran Fisika (JPF) Universitas Jember
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpf.v13i1.44290

Abstract

This research aims to evaluate the improvement in student learning outcomes in physics subjects using the PBL and E-LKPD methods. This research was conducted through Classroom Action Research (PTK) at SMA Negeri 2 Jember. The research results showed an increase in student learning outcomes from the medium category in the first cycle to the high category in the second cycle. Thus, the PBL learning model assisted by E-LKPD is effective in improving student learning outcomes in physics subjects. The conclusion of this research is that the PBL learning method assisted by E-LKPD can improve student learning outcomes in physics subjects. It is hoped that the results of this research can be used as material for consideration and input for educators in implementing the learning process. Keywords: PBL. E-LKPD, PTK, Learning outcomes
ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS JEMBER TERKAIT TEKNIK IRRADIASI SINAR GAMMA PADA PENGAWETAN MAKANAN Kasanah, Nur; Chandhani, Erika Divian; Prabandari, Audri Mely; Sudarti, Sudarti; Prihandono, Trapsilo
JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA Vol. 12 No. 4 (2023): Jurnal Pembelajaran Fisika (JPF) Universitas Jember
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpf.v12i4.39533

Abstract

One of the materials studied by physics education students at the University of Jember in the agrophysics course is material about ionizing and non-ionizing radiation. Understanding the material requires the ability to think critically. With critical thinking, students' understanding can be said to be good on ionizing and non-ionizing radiation material. In this study using descriptive research methods with a quantitative approach. The purpose of using this method is to describe the understanding of physics education students in understanding ionizing radiation material (ionizing) type of gamma rays on food preservation. Respondents in this study were physics education students at the University of Jember totaling 50 students. Data were collected by distributing questionnaires. Based on the results of the analysis of the answers obtained from the Physics Education students of Jember University on the questionnaire regarding the understanding of gamma-ray irradiation techniques in food preservation, it can be concluded that the understanding of the concept of students is quite good. Students who are prospective physics teachers must have an understanding of the concept of physics. To improve understanding, it is necessary to have a good discussion and argue logically to train critical thinking.
Implementasi Pengelolaan Zakat Infak dan Sedekah di UPZIS NU Care Lazisnu Desa Mrican Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo Kasanah, Nur
Journal of Islamic Philanthropy and Disaster (JOIPAD) Vol. 1 No. 1 (2021): January-June 2021
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/joipad.v1i1.3055

Abstract

Zakat, infaq and alms which are collective social funds that must be managed properly by Zakat Management Organization in order to provide optimal benefits for mustahik. Public will give trust and good image for Zakat Management Organizations which manage their fund transparent, accountable and professionally. This field research with qualitative descriptive approach intends to describe  the management of zakat, infaq and alms at  UPZIS NU Care LAZISNU, Mrican Village, Jenangan District, Ponorogo Regency to be the trusted of ones. The results showed that, it manages zakat fitrah, zakat maal, earth alms, sacrifices, and Koin NU according to comprehensive steps are regulated on Management of Zakat in Law No. 23 of 2011. The steps are fundraising, distribution, empowering and reporting. Fundraising is carried out by promoting the program through social media, pick-up services and account transfer. Distribution and empowering are focused on four programs, namely: education, health, socio-economy and strengthening of the Nahdlatul Ulama (NU) organization. The result of fundraising, distribution and empowering of fund is reported monthly pass through internal Whats App Group (WAG) and its own-self social media accounts such as Facebook, Youtube and InstagramPengelolaan zakat, infak dan sedekah yang transparan, akuntabel dan profesional  oleh LAZ akan menumbuhkan kepercayaan dan citra baik dari donatur dan juga khalayak luas.  Penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui upaya dan langkah-langkah yang dilakukan oleh UPZIS NU Care LAZISNU Desa Mrican Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo dalam mengelola dana zakat, infak dan sedekah. Hasil penelitian menunjukkan UPZIS NU Care LAZISNU Desa Mrican Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo mengelola zakat fitrah, zakat maal, sedekah bumi, kurban, sedekah rosok dan infak Koin NU melalui tahapan komprehensif sesuai dengan yang tercantum dalam UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, dimulai dari tahapan pengumpulan dana (fundraising), pendayagunaan dan distribusi serta pelaporan. Fundraising dilakukan dengan promosi program melalui sosial media, layanan jemput bola dan transfer rekening. Distribusi dan pendayagunaan di fokuskan pada empat program yaitu: pendidikan, kesehatan, sosial ekonomi dan penguatan organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Pelaporan untuk perolehan dana dan kegiatan pentasyarufan dilakukan tiap bulan melalui Whats App Group (WAG) dan publikasi di akun Facebook, Youtube dan Instagram milik UPZIS NU Care LAZISNU Desa Mrican Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
The Ministry of Religion of Ponorogo Regency Efforts for Accelerating Waqf Land Certification Program Kasanah, Nur
Journal of Islamic Philanthropy and Disaster (JOIPAD) Vol. 2 No. 1 (2022): January-June 2022
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/joipad.v2i1.4237

Abstract

Terbitnya UU No. 41 Tahun 2004 dan PP No. 42 Tahun 2006 yang mengatur tentang pengelolaan dan pelaksanaan wakaf, melahirkan kebijakan yang luar biasa mengenai tata kelola perwakafan di Indonesia baik regulasi maupun kerjasama antar kementerian terkait, salah satunya adalah sertifikasi tanah wakaf. Sertifikasi tanah wakaf adalah upaya penyelamatan aset wakaf yang belum bersertifikat agar terhindar dari konflik kepentingan di kemudian hari. Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ponorogo dalam percepatan program sertifikasi tanah wakaf. Hasil menunjukkan bahwa Kemenag Ponorogo telah mengadakan sosialisasi dengan mengundang perwakilan Badan Wakaf Indonesia (BWI), ormas Islam, forum nadzir, kepala KUA, kelompok kerja penyuluh bidang Wakaf se-kabupaten Ponorogo dalam Focus Group Discussion. Kemenag Kabupaten Ponorogo juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Ponorogo yang berisi kesepakatan: mendukung program percepatan sertifikasi tanah wakaf di Kabupaten Ponorogo, memberi akses kemudahan secara administrasi, bersama-sama melakukan sosialisasi percepatan sertifikasi tanah wakaf, memberikan pembinaan, bimbingan, edukasi pada masyarakat tentang percepatan sertifikasi tanah wakaf, dan membantu proses sertifikasi aset Kemenag. Kemenag juga melalui Asosiasi Penghulu Republik Indononesia Cabang Kabupaten Ponorogo menginisiasi Ikrar Wakaf Massal yang pertama dan baru satu-satunya di Indonesia. 
Manajemen Boarding School dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Madarasah Aliyah Negeri 1 Curup Kasanah, Nur; Wanto, Deri
Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 14 No. 1 (2024): Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam IAIN Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/ajmpi.v14i1.5086

Abstract

Hasil dari tujuan penelitian ini dapat diketahui bahwasanya 1) manajemen boarding school yaitu dapat ditinjau dari: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, 2) strategi yang ditempuh dalam meningkatkan mutu melalui program boarding school, dan 3) faktor-faktor pendukung dan penghambat manajemen boarding school dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang mengambil latar di MAN 1 Curup, dengan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan metode triangulasi sumber dan teknik. Analisis data menggunakan teori Miles dan Hubberman dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) implementasi manajemen boarding school di MAN 1 Curup, 2) pengorganisasian boarding school dibawah naungan MAN 1 Curup dengan struktur terpisah dan sudah mempunyai tugas sesuai surat keputusan kepala madrasah, 3) pelaksanaan sudah dilakukan dengan baik dan berjalan lancar, 4) pengawasan dilakukan secara integritas dan terpadu oleh seluruh komponen sekolah. 
AQUAPONICS AS AN ALTERNATIVE TO FULFIL TODDLER NUTRITION TO REALISE 2024 ZERO STUNTING IN WONOGIRI Kasanah, Nur; Titis Bayumargo Utoro; Riski Saputra; Alimatuss Zhahroh
InEJ: Indonesian Engagement Journal Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/inej.v5i1.8611

Abstract

Aquaponics can be an innovative alternative in fulfilling nutrition for stunted toddlers. The aquaponics system simultaneously integrates fish farming and plant growth, producing nutrient-rich agricultural products and providing fish protein. This community service activity aims to meet the nutritional intake of toddlers indicated to be stunted in Bangsri Village, Purwantoro District, Wonogiri Regency while supporting the efforts of the Wonogiri Regency Government to realize the 2024 Zero Stunting program. The service method chosen is asset-based community development (ABCD), which consists of inculturation, discovery, design, definition, and reflection activities. Data were collected through interviews, observation, and documentation. The results showed that stunting is not a representation of poverty. Stunted toddlers also exist in well-off families. From the education, facilitation, and assistance of aquaponics in families with stunted toddlers for 30 days, healthy and pesticide-free catfish and water spinach vegetables can be harvested as a source of nutrition and animal protein for stunted toddlers. It proves aquaponics positively affects the nutrition of stunted children and supports the 2024 Zero Stunting program in Wonogiri.
Responsive Islamic Boarding School Management to Environmental Sustainability Through Green Pesantren Program Kasanah, Nur; As Sajjad, Muhammad Husain; Rohmatullah, Dawam Multazamy
MUSLIM HERITAGE Vol 8 No 2 (2023): Muslim Heritage: Jurnal Dialog Islam dengan Realitas
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/muslimheritage.v8i2.5017

Abstract

AbstractIndonesia, a country with the highest number of Islamic boarding schools in the world, is inhabited by students, all of whom carry out activities that are closely related to natural resources and impact the environment. The community as a party in direct contact should also play an active role in helping Islamic boarding schools become communities and institutions that are responsive to environmental sustainability so that all parties can realize Islam's vision, rahmatan lil'alamin. This qualitative research with a literature study approach and using descriptive analysis methods aims to analyze the efforts that can be made by Islamic boarding schools in protecting and preserving the environment and describe the role of government institutions and community organizations in supporting the Green Pesantren program. Data are obtained from laws and regulations, books, previous research results, and other sources relevant to the research purpose. The results showed that efforts to realize the Green Islamic boarding school governance regulations are: 1) management of organic and inorganic waste into goods of economic value, 2) conversion of wastewater into useful resources, 3) the use of energy-efficient green architecture-based construction, 4) saving water and electricity resources in the daily operationalization of Islamic boarding schools, and 5) efforts for renewable alternative energy as an energy source in future. The role of the community in supporting the Green Pesantren program includes 1) the Nahdlatul Ulama Alms Infak Zakat Institute (LAZISNU), Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI NU), the Disaster Management and  Climate Change Institute (LPBI NU), and Bank Mega Syariah which initiated seven Islamic boarding schools as pilot projects for the  Green Pesantren program, 2) the issuance of a fatwa of the Indonesian Ulema Council Number 41 of 2014 concerning Waste Management to Prevent Environmental Damage. The results of this study are expected to be policy recommendations for the Ministry of Religious Affairs and related stakeholders to issue regulations related to the Green Pesantren program.AbstrakIndonesia sebagai negara dengan jumlah pesantren terbanyak di dunia tentunya dihuni santri yang kesemuanya tentu menjalankan aktivitas yang terkait erat dengan sumber daya alam dan berdampak pada lingkungan. Masyarakat sebagai pihak yang bersinggungan langsung seyogyanya juga berperan aktif membantu pondok pesantren menjadi komunitas dan lembaga yang responsif pada kelestarian lingkungan sehingga semua pihak dapat mewujudkan visi Islam yang rahmatan lil’alamin. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan dan menggunakan metode analisis deskripstif ini bertujuan menganalisis upaya yang dapat dilakukan pondok pesantren dalam menjaga dan melestarikan lingkungan serta mendeskripsikan peran lembaga pemerintah dan organisasi masyarakat untuk mendukung program Pesantren Hijau. Data diperoleh dari peraturan perundangan, buku, hasil riset terdahulu dan sumber lain yang relevan dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan upaya untuk mewujudkan regulasi tata kelola Pesantren Hijau adalah: 1) pengelolaan sampah organik dan anorganik menjadi barang bernilai ekonomis, 2) konversi air limbah menjadi sumber daya yang bermanfaat, 3) penggunaan kontruksi berbasis arsitektur hijau yang hemat energi, 4) penghematan sumber daya air dan listrik dalam operasionalisasi pesantren sehari-hari, dan 5 pengupayaan energi alternatif terbarukan sebagai sumber energi di masa depan. Peran masyarakat dalam mendukung program Pesantren Hijau diantaranya, 1) Lembaga Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI NU), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI NU), dan Bank Mega Syariah yang menginisasi tujuh pesantren sebagai pilot project program Pesantren Hijau, 2) terbitnya fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah untuk Mencegah Kerusakan Lingkungan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi kebijakan bagi Kementerian Agama dan stakeholder terkait untuk menerbitkan regulasi terkait program Pesantren Hijau.
Peranan Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner terhadap Jaminan Mutu Keamanan Produk Madu Klanceng di Kabupaten Ogan Komering Ulu Kasanah, Nur; Oktarina, Yetty; Efrianti, Rini
Buletin Peternakan Tropis Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.5.1.69-77

Abstract

This stuudy aims to analyze the role of Veterinary Control Number Certification (VCN) in ensuring the quality and safety of Klanceng Honey (Trigona sp.) products in Ogan Komering Ulu district. The research method used in this research is qualitative descriptive. The data analysis used in this research is qualitative analysis using Miles Huberman's theory. The respondents in this research were Klanceng Honey Bee Breeders (Trigona sp.) who have VCN Certification. The research results show that the role of VCN Certification is as a quality guarantee for the safety of Klanceng Honey (Trigona sp) products in Ogan Komering Ulu district. The VCN certified Klanceng honey business has provided Klanceng honey products that are ASUH (Safe, Healthy, Whole and Halal). Apart from that, the VCN certificate also plays a role in supervising and monitoring the safety of food of animal origin, as well as tracking problems related to food safety, and as an SOP for a business unit in running its business. It can be concluded that the VCN certified Klanceng honey entrepreneur guarantees that the honey produced is safe, healthy, whole and halal.   Key words: Trigona sp., Veterinary Control Number, Ogan Komering Ulu   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) terhadap jaminan mutu keamanan produk Madu Klanceng (Trigona sp.) di kabupaten Ogan Komering Ulu. Metode penelitian ini yaitu deskriptif kualitattif. Adapun analisis datanya berupa analisis kualitatif dengan menggunakan teori Miles Huberman. Respoden dalam penelitian ini Peternak Lebah Madu Klanceng (Trigona sp.) yang memiliki Sertifikasi NKV. Hasil penelitian menunjukan bahwa peranan Sertifikasi NKV adalah sebagai penjamin mutu keamanan produk Madu Klanceng di kabupaten Ogan Komering Ulu. Usaha madu klanceng bersertifikat NKV telah menyediakan produk madu klanceng yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Sertifikat NKV memiliki peran penting dalam mengawasi dan memantau keamanan makanan dari sumber hewan, serta melacak masalah yang terkait dengan keamanan pangan. Selain itu, sertifikat ini juga berfungsi sebagai SOP bagi unit usaha untuk menjalankan kegiatan usaha. Dapat disimpulkan bahwa pengusaha madu klanceng bersertifikat NKV menjamin madu yang dihasilkan aman, sehat, utuh dan halal.   Kata kunci: Madu Klanceng, Nomor Kontrol Veteriner, Ogan Komering Ulu.
Responsive Islamic Boarding School Management to Environmental Sustainability Through Green Pesantren Program Kasanah, Nur; As Sajjad, Muhammad Husain; Rohmatullah, Dawam Multazamy
MUSLIM HERITAGE Vol 8 No 2 (2023): Muslim Heritage: Jurnal Dialog Islam dengan Realitas
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/muslimheritage.v8i2.5017

Abstract

AbstractIndonesia, a country with the highest number of Islamic boarding schools in the world, is inhabited by students, all of whom carry out activities that are closely related to natural resources and impact the environment. The community as a party in direct contact should also play an active role in helping Islamic boarding schools become communities and institutions that are responsive to environmental sustainability so that all parties can realize Islam's vision, rahmatan lil'alamin. This qualitative research with a literature study approach and using descriptive analysis methods aims to analyze the efforts that can be made by Islamic boarding schools in protecting and preserving the environment and describe the role of government institutions and community organizations in supporting the Green Pesantren program. Data are obtained from laws and regulations, books, previous research results, and other sources relevant to the research purpose. The results showed that efforts to realize the Green Islamic boarding school governance regulations are: 1) management of organic and inorganic waste into goods of economic value, 2) conversion of wastewater into useful resources, 3) the use of energy-efficient green architecture-based construction, 4) saving water and electricity resources in the daily operationalization of Islamic boarding schools, and 5) efforts for renewable alternative energy as an energy source in future. The role of the community in supporting the Green Pesantren program includes 1) the Nahdlatul Ulama Alms Infak Zakat Institute (LAZISNU), Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI NU), the Disaster Management and  Climate Change Institute (LPBI NU), and Bank Mega Syariah which initiated seven Islamic boarding schools as pilot projects for the  Green Pesantren program, 2) the issuance of a fatwa of the Indonesian Ulema Council Number 41 of 2014 concerning Waste Management to Prevent Environmental Damage. The results of this study are expected to be policy recommendations for the Ministry of Religious Affairs and related stakeholders to issue regulations related to the Green Pesantren program.AbstrakIndonesia sebagai negara dengan jumlah pesantren terbanyak di dunia tentunya dihuni santri yang kesemuanya tentu menjalankan aktivitas yang terkait erat dengan sumber daya alam dan berdampak pada lingkungan. Masyarakat sebagai pihak yang bersinggungan langsung seyogyanya juga berperan aktif membantu pondok pesantren menjadi komunitas dan lembaga yang responsif pada kelestarian lingkungan sehingga semua pihak dapat mewujudkan visi Islam yang rahmatan lil’alamin. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan dan menggunakan metode analisis deskripstif ini bertujuan menganalisis upaya yang dapat dilakukan pondok pesantren dalam menjaga dan melestarikan lingkungan serta mendeskripsikan peran lembaga pemerintah dan organisasi masyarakat untuk mendukung program Pesantren Hijau. Data diperoleh dari peraturan perundangan, buku, hasil riset terdahulu dan sumber lain yang relevan dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan upaya untuk mewujudkan regulasi tata kelola Pesantren Hijau adalah: 1) pengelolaan sampah organik dan anorganik menjadi barang bernilai ekonomis, 2) konversi air limbah menjadi sumber daya yang bermanfaat, 3) penggunaan kontruksi berbasis arsitektur hijau yang hemat energi, 4) penghematan sumber daya air dan listrik dalam operasionalisasi pesantren sehari-hari, dan 5 pengupayaan energi alternatif terbarukan sebagai sumber energi di masa depan. Peran masyarakat dalam mendukung program Pesantren Hijau diantaranya, 1) Lembaga Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI NU), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI NU), dan Bank Mega Syariah yang menginisasi tujuh pesantren sebagai pilot project program Pesantren Hijau, 2) terbitnya fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah untuk Mencegah Kerusakan Lingkungan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi kebijakan bagi Kementerian Agama dan stakeholder terkait untuk menerbitkan regulasi terkait program Pesantren Hijau.