Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Perioderisasi Arsitektur Kolonial pada Gedung Bank Indonesia Provinsi Aceh Noer Haidar, Muhammad Izuddin; Nursaniah, Cut; Ridwan, Nasrullah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 1 (2024): Volume 8, No.1, Februari 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i1.26786

Abstract

Bangunan Arsitektur Kolonial yang ada di Indonesia memiliki gaya elemen sendiri di setiap tahap perkembangannya. Salah satu contohnya adalah De Javasche Bank atau Bank Indonesia Provinsi Aceh yang merupakan Bangunan Objek Arsitektur Kolonial yang berkembang di kota Banda Aceh. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengidentifikasi Perioderisasi Arsitektur kolonial Bank Indonesia Provinsi Aceh dengan mengacu pada beberapa teori, termasuk teori Karakteristik Arsitektur Kolonial dan perioderisasi arsitektur kolonial di Indonesia. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi Kualitatif Deskriptif, yang melibatkan beberapa pendekatan seperti Observasi langsung ke lapangan, Pengambilan Dokumentasi, serta melakukan proses Wawancara. Ciri khas dari De Javasche Bank terlihat dari fasadnya yang simetris, terdiri dari tiga lantai, dengan atap berbentuk perisai atau limasan, serta memiliki jendela yang cukup besar yang hampir mencakup seluruh bagian bangunan. Bangunan ini didominasi oleh warna putih. Melalui hasil dari penelitian yang telah dijalankan, disimpulkan bahwa Bank Indonesia Provinsi Aceh menjadi salah satu gambaran dari warisan arsitektur kolonial yang masih lestari dalam masyarakat saat periode transisi, dan gedung tersebut didirikan di Kota Banda Aceh.
Penerapan Arsitektur Neo-Vernakular pada Perancangan Gedung Pasar Modern di Kota Banda Aceh Pane, Syafira Rachma; Ridwan, Nasrullah; Djamaluddin, Masdar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 3 (2024): Volume 8, No. 3, Agustus 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i3.26817

Abstract

Aliran arsitektural yang masih sama dengan Arsitektur Post Modern yaitu Arsitektur Neo-Vernakular. Arsitektur Neo-Vernakular juga arsitektur yang memperhatikan peraturan dan kebudayaan lokal dalam kehidupan manusia serta keselarasan antara arsitektur, alam, dan lingkungan. Pada intinya arsitektur Neo-Vernakular adalah penggabungan dari bangunan modern dengan bangunan lokal. Ciri khas dari gaya Arsitektur Aceh masih sama dengan Arsitektur Austronesia yang dimana tatanan letak ruangan dari Rumoh Aceh yang berbentuk persegi panjang, rumah panggung dan atap yang tinggi. Agar arsitektur lokal Aceh tidak tergerus dan hilang di makan oleh zaman, maka bangunan gedung-gedung perkantoran di Aceh tetap mengaplikasikan desain dengan gaya Arsitektur Vernakular Aceh. Perancangan gedung pasar modern ini mengadaptasi tema Neo-Vernakular yang terinspirasi dari Rumoh Aceh dan kebiasaan atau ciri khas orang Aceh, tepatnya Kota Banda Aceh. Pada perancangan gedung pasar modern ini menempatkan bagian Arsitektur Neo-Vernakular pada bagian fasad, atap, bentuk bangunan, dan juga pada tatanan letak lanskap dan bangunan pada tapak. Bentuk dasar bangunan persegi panjang dan dengan atap pelana yang tinggi merupakan unsur yang paling dapat ditonjolkan pada perancangan gedung pasar modern ini.
Penerapan Konsep Arsitektur Kontemporer Pada Perancangan Cinema Center di Aceh Besar Fadillah, Muhammad Zairi; Haiqal, Muhammad; Ridwan, Nasrullah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 4 (2023): Volume 7, No.4, November 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i4.26440

Abstract

Aceh adalah provinsi dengan minat tinggi pada seni dan pertunjukan film, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya berdiri gedung bioskop pada masa lalu di seputaran kota Banda Aceh dan kota lainnya di provinsi Aceh. Namun bioskop di Aceh telah berhenti beroperasi sejak bencana tsunami pada tahun 2004. Meskipun demikian, industri film di Aceh tetap berkembang dengan acara-acara seperti Aceh Film Festival dan Peukan Dokumenter, yang membuktikan minat aktif masyarakat dalam industri film. Studi literatur mengenai Arsitektur Kontemporer menjadi landasan dalam perancangan Cinema Center, yang menggabungkan berbagai aliran Arsitektur dan menunjukkan perkembangan teknologi. Cinema Center diharapkan memiliki bangunan yang kokoh dengan struktur rigid dan atap turss frame, serta massa bangunan yang ekspresif dan dinamis. Ruang dalam Cinema Center diharapkan terkesan terbuka dengan fasad transparan, dan ada harmonisasi antara ruang dalam dan ruang luar. Konsep Arsitektur Kontemporer dipilih untuk menciptakan keselarasan dengan era modern yang telah maju. Dengan adanya Cinema Center di Aceh, masyarakat dapat menikmati hiburan film tanpa harus keluar kota. Selain itu, Cinema Center diharapkan menjadi wadah pengembangan kreativitas dalam industri film, yang dapat memunculkan berbagai komunitas. Perancangan Cinema Center ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan daya tarik serta kenyamanan bagi pengunjung yang datang untuk menonton film dan menikmati fasilitas lainnya.
Pendekatan Arsitektur Kontemporer pada Perancangan Pusat Riset dan Pengembangan Industri Kreatif di Banda Aceh Ariqa, Shausan; Idawati, Dyah Erti; Ridwan, Nasrullah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 2 (2024): Volume 8, No.2, Mei 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i2.28253

Abstract

Saat ini, kehadiran Ekonomi Kreatif di Kota Banda Aceh belum tercatat secara resmi, namun sudah berkembang dengan cukup baik melalui empat sub sektor yaitu fashion, film, kriya dan kuliner. Dari keempat sub sektor yang ada, sangat dibutukan upaya peningkatan potensi ekonomi di kota ini. Hal ini diharapkan agar dapat menjadikan Kota Banda Aceh memiliki tingkat perekonomian yang tinggi dan stabil. Dengan beragam isu dan potensi yang ada, maka perancangan Pusat Riset dan Pengembangan Industri Kreatif yang memadai sangat diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada serta dapat juga dijadikan sebagai wadah berkumpulnya para pelaku bidang Industri Kreatif di Banda Aceh. Lokasi perancangan yang berada di Jl. Taman Sri Ratu Safiatuddin Bandar Baru, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh ini diharapkan mampu memberikan penguatan citra dan identitas dari Kota Banda Aceh sendiri. Penerapan konsep Arsitektur Kontemporer melalui bentuk massa bangunan yang dinamis dan eksplorasi lanskap serta pengaplikasian bentuk yang melengkung pada fasad bangunan diharapkan mampu mempresentasikan ciri khas anak muda yang aktif, dinamis dan menyukai hal-hal baru sehingga dapat memvisualisasikan bangunan dari view luar dan lingkungan setempat dengan maksimal.
Kajian Tipologi Rumah Tradisional Gayo Jannah, Miftahul; Edytia, Muhammad Heru Arie; Ridwan, Nasrullah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 1 (2024): Volume 8, No.1, Februari 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i1.26828

Abstract

Kebudayaan merupakan dasar yang mempengaruhi respon manusia terhadap dunia luarnya termasuk cara menanggapi kondisi geografis dan pola kehidupan. Kebudayaan suku Gayo merupakan kebudayaan yang berasal dari nenek moyang suku Gayo terdahulu. Dibalik keterbatasan teknologi, mereka mampu menghasilkan karya tradisional dalam bentuk arsitektur tradisional Gayo. Arsitektur tradisional Gayo yang masih dapat diamati sampai saat ini adalah wujud rumah umah pitu ruang. Wujud umah pitu ruang dapat ditemui pada umah edet reje baluntara dan umah kantur. Rumah tradisional Gayo sebagai identitas dan ciri khas suku Gayo perlu dikaji dan didokumentasi agar kebudayaan suku Gayo dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji karakteristik rumah tradisional Gayo berdasarkan sistem spasialnya yaitu, pola tata ruang, orientasi rumah, dan organisasi ruang, dan peninjauan ornamen yang akan memperdalam pemahaman mengenai hubungan rumah dengan kebudayaan. Metode penelitian pada penelitian ini berjenis kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui tahap pengumpulan data primer, data sekunder, dan komputasi. Hasil studi yang diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan pengetahun masyarakat mengenai karakteristik rumah tradisional gayo dan menjadi acuan untuk melestarikan keberadaan rumah tradisional Gayo yang masih ada.
Perencanaan Balai Pengajian TPA An Nur di Desa Lambada Peukan, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar Fuady, Mirza; Ridwan, Nasrullah; Buraida, Buraida; Munadi, Rizal
PESARE: Jurnal Pengabdian Sains dan Rekayasa Vol 2, No 3 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pesare.v2i3.41531

Abstract

Community service activities in the form of Planning for the Taman Pendidikan Alquran (TPA) An-Nur Study Center, aim to provide TPA supporting facility planning services by making drawings of the study center plan and cost budget plan for the implementation of its construction. The target audience in this community service activity is the manager of the TPA An-Nur in Lambada Peukan Village. The stage of data collection for planning begins with an interview on the needs of facilities and observation of the introduction of existing conditions at the planning site. The interview method is used to obtain information on the condition of existing facilities and the needs of facilities needed for the future. Furthermore, the data collected is processed into concepts and plan drawings. Meanwhile, in the final stage, a cost budget plan is made for the implementation of the planned facility construction. The benefits obtained from this community service activity are the production of a drawing document of the plan of the TPA An-Nur Study Center and a budget plan for its construction costs, making it easier for managers to follow up on the construction stage of the TPA An-Nur facility.
Mengenal Leuser dengan Arsitektur: Perancangan Museum Gunung Leuser dengan Pendekatan Arsitektur Organik Ulwan, T.M. Inayatul; Ridwan, Nasrullah; Huda, Khairul
Jurnal RAUT VOLUME14, No 1 (2025): EDISI JANUARI-JUNI 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/raut.v14i1.47393

Abstract

Gunung Leuser National Park (TNGL) is a conservation area with exceptionally high biodiversity and serves as a habitat for endangered species such as tigers, orangutans, elephants, and Sumatran rhinos. Despite its significant ecological value, the area continues to face serious threats, including deforestation, illegal encroachment, poaching, and the impacts of climate changefurther exacerbated by the low level of public awareness regarding environmental conservation. In response to these challenges, the Mount Leuser Museum is designed as a public educational facility that serves as an entry point for understanding Leusers biodiversity and the urgency of its conservation. An organic architectural approach is applied in the design to establish harmony between the building and the natural environment. Through interactive spatial planning and integration with the sites landscape, the museum is intended to become an effective learning medium to increase public knowledge and strengthen community commitment toward the sustainable preservation of the Leuser ecosystem.
Analisis Tema Kontemporer Sebagai Metode Desain Arsitektur Idawati, Dyah Erti; Nursaniah, Cut; Ridwan, Nasrullah; Maharani, Lisa; Kh, Fithria Zahwa
Arsitekno Vol. 12 No. 2 (2025): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v12i2.20786

Abstract

Karya arsitektur dihasilkan melalui proses desain arsitektur yang mengintegrasikan kreativitas dan inovasi sebagai elemen utama. Pada pendidikan Arsitektur saat ini, proses desain didukung oleh pendekatan melalui eksplorasi tema dan konsep desain. Salah satu tema dalam perancangan arsitektur yang terus berkembang dan cukup diminati adalah tema kontemporer. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi prinsip-prinsip arsitektur kontemporer serta menganalisis penerapan prinsip tersebut dalam perancangan arsitektur mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui studi literatur dan analisis studi kasus terhadap empat karya Tugas Akhir Perancangan Mahasiswa Arsitektur Universitas Syiah Kuala. Analisis difokuskan pada penerapan prinsip-prinsip arsitektur kontemporer dalam masing-masing karya. Hasil penelitian menunjukkan tema Arsitektur Kontemporer memiliki enam prinsip utama; gubahan massa ekspresif, imajinatif, atau dinamis, memiliki bentuk geometris sederhana, bangunan yang kontras dengan lingkungan sekitar, memiliki harmoni ruang dalam dan ruang luar, memiliki fasad yang transparan serta bukaan yang besar, dan menggunakan material non-konvensional. Semua prinsip tersebut telah diterapkan dalam proses perancangan tugas akhir perancangan mahasiswa dengan interpretasi yang berbeda pada setiap individu. Prinsip pertama memiliki kendala pada penerapan tema terhadap rancangan secara optimal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam edukasi di bidang arsitektur, khususnya pengetahuan terkait teori dan tema arsitektur kontemporer serta penerapannya.
Evaluasi Kenyamanan Termal Masjid Baitul Musyahadah Kota Banda Aceh Fuady, Mirza; Kevin, Andrian; Ridwan, Nasrullah; Buraida, Buraida; Munadi, Rizal
PESARE: Jurnal Pengabdian Sains dan Rekayasa Vol 2, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pesare.v2i1.37556

Abstract

Many mosques in the city of Banda Aceh have used artificial ventilation systems to achieve thermal comfort conditions in the interior of the mosque. Meanwhile, the Baitul Musyahadah Mosque, which is classified as a large mosque in Banda Aceh City, currently still maintains an open mosque building design and utilizes a natural ventilation system. In this community service activity, field research was carried out with the aim of evaluating thermal comfort in the interior of the Baitul Musyahadah Mosque. The research method uses a quantitative descriptive approach by collecting data through field observations and measurements, according to variables that influence thermal comfort including air temperature, air humidity and wind speed. The results obtained regarding the thermal comfort conditions of the space in the Baitul Musyahadah Mosque are (a) the average value of the effective temperature in the building falls within the limits of a warm comfortable sensation; (b) the average value of air humidity in the building is within comfortable limits; (c) the wind speed value in the room is very weak. Furthermore, based on the results of the analysis and simulation of thermal comfort in the mosque, improvements to the opening aspects which influence increasing wind speed in the mosque are recommended to support passive thermal comfort.
Evaluasi Penerapan Konsep Bangunan Hijau pada Kantor LLDIKTI Wilayah XIII di Banda Aceh Fuady, Mirza; Ridwan, Nasrullah; Buraida, Buraida; Munadi, Rizal; Noer, Raedy; Kevin, M Andrian; Farrel, M Rafi; Triaputri, Allya
PESARE: Jurnal Pengabdian Sains dan Rekayasa Vol 3, No 3 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pesare.v3i3.49501

Abstract

This community service activity was carried out to evaluate the application of the green building concept in the LLDIKTI Building Region XIII, Banda Aceh. The background of this activity is based on the need to encourage efficient, environmentally friendly, and sustainable building management set by the Green Building Council Indonesia (GBCI). The implementation method employs a participatory approach, incorporating technical field observations, interviews with building managers, and a review of administrative documents. The primary instrument used is the Greenship Rating Tools for Existing Buildings (EB) version 1.1, which encompasses six assessment categories: Appropriate Site Development, Energy Efficiency and Conservation, Water Conservation, Material Sources and Cycles, Indoor Space Health and Comfort, and Building Environmental Management. The results of the activity showed that the LLDIKTI Building had a relatively good score in the aspects of land management and interior comfort, but was still weak in the categories of energy efficiency and water conservation. This analysis provides an overview of the building's position in green building standards as well as strategic recommendations for improving sustainable management. Thus, this activity not only produces technical evaluations but also provides knowledge transfer to partners regarding the importance of applying green building principles.