Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Emotion Distress and Self-Care Behavior in Type II Diabetes Mellitus Patients in Matsum, Medan, North Sumatera Situmorang, Susy Hariaty; Lubis, Namora Lumongga; Rochadi, Kintoko
Journal of Health Promotion and Behavior Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.754 KB)

Abstract

Background: Diabetes mellitus (DM) is currently one of the major health problems in the world because it has an impact on declining productivity and quality of human resources. This disease also causes sufferers to experience a state of disability, loss of productivity, and become a burden for individuals, families and communities that can cause emotional distress in people with diabetes mellitus. The purpose of this study was to determine the effect of emotional distress on self-care behavior of people with type 2 diabetes mellitus at the Matsum Health Center.Subjects and Method: This study used a cross sectional design conducted at Matsum Health Center in Medan. The number of samples was 49 people and taken with non-probability sampling technique by quota sampling. The dependent variable was self-care behavior. The independent variable was emotional distress. Data were collected by questionnaires and analyzed using Chi square test.Results: Low emotional distress increases self-care behavior in patients with type 2 diabetes mellitus (OR= 11.33; 95% CI with p = 0.004).Conclusion: Low emotional distress increases self-care behavior in patients with type 2 diabetes mellitus.Keywords: Emotional distress, self-care behavior, diabetes.Correspondence: Susy Hariaty Situmorang. Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret. Email: susysitu­morang88@gmail.com. Mobile: 081220230986.Journal of Health Promotion and Behavior (2019), 4(2): 153-158https://doi.org/10.26911/thejhpb.2019.04.02.08
Hubungan Sikap Perawat Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri Dady Hidayah Damanik; Trinita Situmorang; Susy Hariaty Situmorang
JURNAL SOCIAL LIBRARY Vol 4, No 2 (2024): JURNAL SOCIAL LIBRARY JULY
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/sl.v4i2.247

Abstract

Alat Pelindung Diri (APD) adalah perlengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Sikap Perawat Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri di Klinik PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir Kabupaten Simalungun. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang bersifat deskriptif . Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner. Jumlah sampel yang digunakan adalah 35 orang. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas sikap perawat tentang penggunaan alat pelindung diri berada pada kategori positif yaitu sebanyak 27 orang (77,2%), dan minoritas sikap perawat tentang penggunaan alat pelindung diri berada pada kategori negatif yaitu sebanyak 8 orang (22,8%). Mayoritas perawat menggunakan alat pelindung diri saat melakukan tindakan terhadap pasien yaitu sebanyak 32 orang (91,4%), dan minoritas perawat tidak menggunakan alat pelindung diri saat melakukan tindakan terhadap pasien yaitu sebanyak 3 orang (8,6%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara Sikap Perawat dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p=0,062 ( p0.05) .
Korelasi Dukungan Sosial Dengan Tingkat Depresi Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Di RSU Sundari Medan Hariaty Situmorang, Susy
JURNAL KEBIDANAN, KEPERAWATAN DAN KESEHATAN (BIKES) Vol 3, No 3 (2024): J-BIKES MARET
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-bikes.v3i3.53

Abstract

Gagal ginjal merupakan suatu penyakit yang tidak menular yang menyebabkan kematian karena fungsi organ ginjal yang menurun atau tidak berfungsi sehingga tidak dapat menyaring pembuangan cairan dalam tubuh. Penyakit gagal ginjal dapat disembuhkan melalui pencucian darah dan obat-obatan.Kecemasan akan meningkat tidak hanya disebabkan oleh penyakit itu sendiri, tetapi juga disebabkan oleh pemeriksaan dan penanganannya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Dukungan Sosial dengan Tingkat Depresi pada Pasien Gagal Ginjal Kronis di RSU Sundari Medan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif crossectional. Penelitian ini dilakukan di RSU Sundari Medan dengan jumlah sampel sebanyak 31 orang serta dianalisa menggunakan Chi-Square. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p=0,029 (p0.05), maka kesimpulannya ada hubungan dukungan signifikan antara dukungan sosial dengan Tingkat depresi pada pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Umum Sundari Medan dengan nilai p=0,029 (p0.05). . Diharapkan kepada keluarga pasien gagal ginjal yang datang ke RS agar memberikan dukungan yang baik melalui sosialisasi yang diberikan oleh tenaga Kesehatan.
Hubungan Penerapan Komunikasi Terapeutik dengan Tingkat Kecemasan Pasien Halusinasi Hariaty Situmorang, Susy; Damanik, Dady Hidayah; Suherni, Suherni
JURNAL KEBIDANAN, KEPERAWATAN DAN KESEHATAN (BIKES) Vol 4, No 2 (2024): J-BIKES NOVEMBER
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-bikes.v4i2.72

Abstract

Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang direncanakan secara sadar, tujuan dan kegiatannya difokuskan untuk kesembuhan klien. Komunikasi terapeutik memberikan pengertian antara perawat dan klien dengan tujuan membantu klien memperjelas dan mengurangi beban pikiran serta diharapkan dapat menghilangkan kecemasan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan desain cross sectional yang bertujuan untuk mengidentifikasi Hubungan Penerapan Komunikasi Terapeutik dengan Tingkat Kecemasan Pasien Halusinasi. Loaksi penelitian di klinik Marissa. Hasil penelitian menunjukkan dari 17 orang pasien halusinasi yang diberikan komunikasi terapeutik kategori baik, sebagian besar pasien tidak memiliki kecemasan yaitu sebanyak 15 responden (45,5%). Sedangkan dari 6 orang pasien halusinasi yang diberikan komunikasi terapeutik kategori kurang, sebagian besar pasien memiliki kecemasan yaitu sebanyak 4 orang (12,2%). Hasil uji Chi Square didapatkan nilai p=0,002 (p0.05), maka disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara Penerapan Komunikasi Terapeutik dengan Tingkat Kecemasan Pasien Halusinasi.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pencegahan Anemia Di Puskesmas Pulo Brayan Safitri, Yulia; Yunita, Wilda; Yusnanda, Febri; Situmorang, Susy Hariaty
JURNAL KEBIDANAN, KEPERAWATAN DAN KESEHATAN (BIKES) Vol 4, No 3 (2025): J-BIKES MARET
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-bikes.v4i3.136

Abstract

Konsumsi zat besi sangat diperlukan oleh Ibu hamil yang ditujukan untuk mencegah ibu dan janin dari anemia, dan faktor risiko lainnya. Masih banyaknya ibu hamil yang tidak mengonsumsi tablet Fe salah satu faktor penyebabnya yaitu pengetahuan. Pemberian pendidikan kesehatan diduga dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil. Tujuan : untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan anemia. Jenis penelitian ini menggunakan desain one group pretest and posttest design. Populasi penelitian sebanyak 32 orang dan seluruhnya dijadikan sampel. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji paired sample t-test. Hasil penelitian ini bahwa Sebelum diberi pendidikan kesehatan (pretest) sebagian besar berpengetahuan cukup (75,0%), sebagian kecil berpengetahuan kurang (6,3%). Setelah diberi pendidikan kesehatan  (posttest) sebagian besar berpengetahuan baik (81,3%), sebagian kecil berpengetahuan cukup (18,8%).  Terdapat pengaruh (perbedaan) yang signifikan pengetahuan ibu tentang pencegahan anemia sebelum diberikan pendidikan kesehatan (pretest) dan  setelah diberi pendidikan kesehatan (posttest), p = 0,000 0,05.  Saran untuk tenaga kesehatan untuk rutin memberikan informasi tentang pencegahan anemia melalui penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil setiap melakukan kunjungan.