Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Potensi Panas Bumi Dua Sudara, Provinsi Sulawesi Utara Menggunakan Integrasi Citra Landsat 8 Dan DEM Utama, Peter Pratistha; Mardiati, Dani; Adha, Ikhwannur
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol 2, No 2 (2022): Oktober Jurnal Ilmiah Geomatika
Publisher : Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1397.894 KB) | DOI: 10.31315/imagi.v2i2.9418

Abstract

Daerah potensi panas bumi Dua Sudara merupakan salah satu lokasi potensi panas bumi di Provinsi Sulawesi Utara. Tatanan tektonik regional lengan utara Pulau Sulawesi yang merupakan busur vulkanik Sangihe berumur Tersier hasil proses subduksi antara antara lempeng samudra Maluku dengan lempeng benua Eurasia menyebabkan melimpahnya keterdapatan gunungapi dan potensi panas bumi pada daerah ini. Penelitian ini menggunakan metode penginderaan jauh sebagai studi pendahuluan potensi panas bumi di daerah Dua Sudara. Data utama citra Digital Elevation Model Nasional (DEMNAS) digunakan untuk melakukan analisis Fault Fracture Density (FFD) dan analisis kelerengan. Data utama citra Landsat-8 digunakan untuk melakukan analisis Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), analisis composite band, dan analisis Land Surface Temperature (LST). Analisis FFD untuk mengetahui indikasi zona permeabilitas tinggi dalam sistem panas bumi Dua Sudara. Analisis kelerengan untuk menentukan lokasi imbuhan air permukaan. Indikasi lokasi sumber panas sistem panas bumi dan persebaran batuan teralterasi diinterpretasikan dari analisis LST dikorelasikan dengan analisis NDVI dan analisis composite band. Orientasi kelurusan hasil analisis dominan berarah baratlaut-tenggara dan utara-selatan. Sumber panas diinterpretasikan berasal dari Gunung Dua Sudara dan Gunung Batuangus. Indikasi zona outflow berada di sebelah baratlaut Gunung Dua Sudara yang dicirikan oleh sebaran sejumlah manifestasi panas bumi berupa mata air panas dengan orientasi baratlaut-tenggara dan sebaran batuan alterasi hidrotermal. Daerah tangkapan air dan daerah imbuhan diidentifikasi berada di lereng sebelah baratlaut dari Gunung Dua Sudara dan lereng sebelah baratlaut-utara-timurlaut dari Gunung
Persebaran Pola Struktur Geologi Melalui Pendekatan Topografi dan Morfologi Daerah Tancep dan Sekitarnya, Gunungkidul, Yogyakarta Adha, Ikhwannur; Mardiati, Dani; Kurniawan, Oki; Utama, Peter Pratistha; Rachman, Muhammad Gazali; Krisnabudhi, Alfathony
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 11, No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Geologi Pangea
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v11i1.12752

Abstract

Tancep merupakan desa yang berada di tenggara Bayat dan perbatasan antara Klaten dan Gunungkidul. Tancep dan sekitarnya memiliki struktur geologi yang cukup kompleks sebagaimana area yang berdekatan dengan Bayat. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa struktur geologi yang berkembang pada lokasi ini cukup kompleks terutama sesar yang terbentuk. Namun, dari penelitian terdahulu tersebut kurang menggambarkan bagaimana persebaran pola struktur geologinya. Kajian pendahuluan ini dilakukan untuk menunjukkan persebaran pola struktur geologi yang berkembang di daerah Tancep dan sekitarnya melalui pendekatan topografi dan morfologi. Kajian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan gambaran awal untuk memetakan secara detil struktur geologi di lokasi tersebut. Penelitian dilakukan dengan pendekatan topografi dan morfologi serta interpretasi berdasarkan penelitian terdahulu. Analisis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis kelurusan topografi dan morfologi baik kelurusan punggungan bukit, kelurusan lembah, maupun kelurusan sungai. Kelurusan tersebut digambarkan dalam peta fault fracture density yang kemudian diinterpretasikan pola persebaran struktur geologi di daerah penelitian. Tancep dan sekitarnya secara umum memiliki tiga arah umum kelurusan topografi dan morfologi yaitu berarah barat daya-timur laut, barat laut-tenggara, dan utara-selatan. Pola kelurusan ini diinterpretasikan sebagai pola struktur geologi yang berkembang dan mengontrol topografi dan morfologi daerah penelitian. Pola struktur geologi berarah barat daya-timur laut merupakan pola utama yang berkembang di daerah penelitian. Sedangkan pola struktur geologi berarah barat laut-tenggara dan utara-selatan merupakan pola struktur geologi penyerta yang terbentuknya dapat terjadi karena beberapa kemungkinan.Kata Kunci: Tancep, Pola Struktur Geologi, Kelurusan.
Sedimentology and Reservoir Potential of Lower Tanjung Sandstone in Martapura, Barito Basin, South Kalimantan Widada, Sugeng; Prahastomi, Mochammad; Adha, Ikhwannur; Rizky, Aga
Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30588/jo.v8i2.2028

Abstract

The Barito Basin in South Kalimantan, Indonesia, is a hydrocarbon-producing basin where the Eocene Tanjung Formation serves as both the primary source rock and reservoir. Despite historical discoveries, recent exploration has faced challenges in identifying high-quality reservoir rocks. This study evaluates the reservoir potential of the Lower Tanjung Formation in the Martapura area using fieldwork and laboratory analyses, focusing on porosity, permeability, and texture and depositional geometry. The formation comprises thick shale with minor sandstone and coal layers, interpreted to be deposited in an estuarine environment. Sandstone layers, 0.2–12 m thick, are limited in lateral extent, forming a narrow "shoestring" geometry. Porosity measurements range from 19.0% to 33.1% (good to very good), with an average of 24%, while permeability varies from 1.5 mD to 105 mD (tight to very good), averaging 29.7 mD. However, primary porosity of the sandstone (3.6–7.2%) is poor, with secondary porosity (3.6–14.8%) dominating, driven by near-surface weathering during uplift. Our study suggests that some sandstone layers exhibit good potential, but the overall reservoir quality is limited due to poor primary porosity and restricted depositional geometry.
Tatanan Struktur Geologi Daerah Gunung Kudung dan Sekitarnya, Bengalon, Kutai Timur Adha, Ikhwannur; Isnani, Rr. Desi Kumala; Taslim, Andi Ibnu; Bahas, Raynold Mahersyal Berlian
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.8.1.2025.42-48

Abstract

Cekungan Kutai merupakan salah satu cekungan penghasil batubara dan hidrokarbon yang berada di Kalimantan Timur. Batuan Oligosen yang berpotensi sebagai penghasil batubara dan hidrokarbon dari cekungan ini banyak tersingkap salah satunya di Gunung Kudung. Singkapan di sepanjang Gunung Kudung menunjukkan proses sedimentasi dan struktur geologi yang cukup kompleks. Akan tetapi, sangat sedikit publikasi penelitian menjelaskan daerah ini. Penelitian berfokus pada tatanan struktur geologi yang mempengaruhi daerah penelitian. Penelitian bertujuan untuk memberikan deskripsi konfigurasi geologi struktur yang menyusun di daerah penelitian. Data yang dimanfaatkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil observasi lapangan dan pengukuran data struktur geologi, sedangkan data sekunder meliputi stratigrafi dari studi terdahulu dan data DEM (Digital Elevation Model). Data DEM dianalisis dengan pendekatan morfologi untuk mengidentifikasi kelurusan topografi. Observasi lapangan dilakukan melalui lintasan dan inspeksi langsung di sepanjang Gunung Kudung dan sekitarnya. Data ini kemudian dianalisis lebih lanjut bersama dengan peta kelurusan topografi guna mendukung interpretasi geologi struktur secara menyeluruh dan sebagai dasar dalam penyusunan peta struktur geologi dan rekonstruksi penampang geologi daerah penelitian. Gunung Kudung dan sekitarnya dikontrol oleh zona sesar naik, zona sesar normal, dan kekar gerus. Jika dikaitkan dengan tektonik regional, maka pembentukan zona sesar naik ini berkaitan dengan pembentukan antiklinorium di Kalimantan Timur pada Miosen-Pliosen. Sedangkan sesar normal berkaitan dengan regangan lokal akibat proses perlipatan sesar naik.
Analisa Komposisi Material Bawah Tanah Hasil Letusan Gunung Merapi di Dusun Mliwis, Kecamatan Cepogo, Boyolali dengan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner Schlumberger Aminulloh, Dzikru; Susilowati; Ekasara, Adam Raka; Adha, Ikhwannur
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 5 No. 1: April 2025
Publisher : Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/imagi.v5i1.14880

Abstract

Dusun Mliwis, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali adalah salahsatu area yang terdampak letusan Gunung Merapi dan menjadi area sampel pengambilan data geolistrik resistivitas. Metode geolistrik adalah metode geofisika yang digunakan untuk mengetahui lokasi, kedalaman, ketebalan dan komposisi material tanah dan batuan dibawah permukaan bumi. Dimana dari pengukuran geolistrik resistivitas  didapatkan 4 lapisan material sedimen, yaitu lapisan tuf, lapisan pasir, lapisan campuran pasir dengan kerikil dan kerakal dan lapisan lava atau boulder andesit. Dari hasil interpretasi material bawah tanah di Desa Mliwis didominasi oleh lapisan pasir dan campuran pasir dengan kerikil-kerakal.
Pemantauan Suhu Puncak Gunung Merapi menggunakan Land Surface Temperature (LST) Citra Landsat Tahun 2020-2025 untuk Analisis Aktivitas Vulkanik Mardiati, Dani; Rachman, M. Gazali; Adha, Ikhwannur; Utama, Peter Pratistha; Kurniawan, Oki; Krisnabudhi, Alfathony
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 5 No. 1: April 2025
Publisher : Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/imagi.v5i1.14886

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan suhu permukaan puncak Gunung Merapi dengan memanfaatkan data Land Surface Temperature (LST). Hasil penelitian me-nunjukkan adanya dinamika suhu permukaan yang signifikan pada area puncak, yang menunjukkan korelasi temporal dengan fase-fase peningkatan aktivitas vulkanik seperti ekstrusi kubah lava dan letusan efusif pada tahun 2021 dan 2023. Kenaikan suhu yang konsisten sebelum peristiwa erupsi utama meng-indikasikan potensi pemanfaatan data LST sebagai indikator awal dalam sistem peringatan dini aktivitas vulkanik. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan metode pe-mantauan vulkanik berbasis penginderaan jauh yang efisien, non-invasif, dan bersifat operasional, serta relevan untuk diterapkan dalam sistem mitigasi bencana di wilayah gunung api aktif di Indonesia.