Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Selflove untuk Menjaga Kesehatan Jiwa Ibu Rumah Tangga melalui Edukasi Kesehatan Jiwa dan Pengenalan Peran Psikolog di Desa Tambakboyo Wulansari; Vifri Ismiryam, Fiktina; Muntamah, Ummu
Jurnal Pengabdian Perawat Vol. 4 No. 1 (2025): Mei 2025
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selflove merupakan satu kata yang memiliki makna mencintai diri sendiri yang dilakukan dengan bukti konkrit dalam memperlakukan diri sendiri. Untuk membuktikan cinta pada diri sendiri dilakukan dengan mengenali apa yang terjadi pada diri. Mengenali sesuatu lebih lanjut dapat dilakukan dengan adanya peningkatan pengetahuan. Salahsatu yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan adalah melalui mengikuti kegiatan edukasi. Pemahaman tentang seputar masalah kesehatan jiwa nantinya dapat digunakan untuk mencapai kesehatan jiwa. Tujuan pengabdian kepada Masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan pada ibu rumah tangga tentang masalah kesehatan jiwa dan penanganannya sehingga nanti meningkatkan selflove pada diri serta membagi pengetahuan ke ibu rumah tangga lainnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah menggunakan metode pembelajaran contextual teaching and learning dan metode pembelajaran deduktif, yang mana pemateri memberikan materi dan didalamnnya peran aktif peserta ditonjolkan serta penjelasan dari hal umum terkait permasalahan hingga penanganan. Untuk metode penulisan yang digunakan adalah metode diskriftif. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan setelah dilakukan kegiatan edukasi kesehatan yang tergambar dari kepemahaman tentang kesehatan jiwa pada ibu rumah tangga hingga apa Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaganya serta kapan harus melakukan perawatan lanjutan. Hasil menunjukkkan tingkat pengetahuan peserta setelah mengikuti kegiatan menunjukkan pengetahunnya baik yaitu mencapai 30 (73,17%) peserta, sebaran benar pertanyaan merata terkait seluruh pertanyaan.  Dan pada tingkat pengetahuan cukup sebesar 11 (26,83%), dan setelah kegiatan tidak ada lagi yang pengetahuannya dalam kelompok kurang. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah edukasi kesehatan yang dilakukan mampu meningkatkan pengetahuan yang nantinya merangsang selflove. Saran dalam kegiatan ini adalah kegiatan lanjutan tentang pelatihan pelatihan intervensi mandiri untuk mereduksi masalah kesehatan jiwa.
Pengaruh Sleep Hygiene terhadap Kualitas Tidur Lansia dengan Insomnia: The Effect of Sleep Hygiene on Sleep Quality in Elderly with Insomnia Fiktina Vifri Ismiriyam; Wulansari
Journal of Holistics and Health Sciences Vol. 7 No. 1 (2025): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v7i1.578

Abstract

The elderly are an age group that is very susceptible to insomnia. A Javanese proverb says that the elderly will "ngerti dowone bengi", because many elderly people experience sleep disorders such as difficulty starting to sleep, waking up in the middle of sleep and difficulty going back to sleep or waking up in the early hours of the morning which is called insomnia and this interferes with the quality of sleep in the elderly. There are several nursing interventions to improve sleep quality in the elderly, one of which is doing personal hygiene before going to bed. Personal hygiene that is done before going to bed is known as sleep hygiene. The purpose of this study was to determine the effect of sleep hygiene on sleep quality in the elderly who experience insomnia. The research design used was pre-experimental. A sample of 46 elderly respondents who experienced insomnia was taken using purposive sampling techniques. Measurement of sleep quality in the elderly with insomnia was carried out before and after the intervention, namely sleep hygiene for 21 days. Data analysis using the Wilcoxon analysis technique. The results showed that there was a positive effect of the application of sleep hygiene on the quality of sleep in the elderly who experienced insomnia (α <0.5). The conclusion of this study is that sleep hygiene can be used in the elderly with insomnia problems. Nurses are recommended to motivate the implementation of sleep hygiene in patients or clients who experience insomnia. Implications for nursing are the implementation of sleep hygiene in elderly clients with insomnia.   ABSTRAK Lanjut usia  adalah kelompok usia yang sangat rentan mengalami masalah insomnia. Pepatah Jawa mengatakan lansia akan “ngerti dowone bengi”, karena banyak lansia mengalami gangguan tidur seperti susah untuk memulai tidur, bangun ditengah waktu tidur dan susah untuk tidur kembali atau terbangun saat masih dini hari yang disebut insomnia dan ini mengganggu kualitas tidur lansia. Intervensi keperawatan untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia ada beberapa dan salah satunya melakukan kebersihan diri sebelum tidur. Kebersihan diri yang dilakukan sebelum tidur dikenal dengan sleep hygiene. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh sleep hygiene terhadap kualitas tidur pada lansia yang mengalami insomnia. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen. Sampel sebanyak 46 responden lansia yang mengalami insomnia yang diambil dengan tehnik purposive sampling. Pengukuran  kualitas tidur lansia dengan insomnia dilakukan sebelum dan sudah intervensi yaitu sleep higiene selama 21 hari. Analisa Data dengan tehnik analisis wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dari penerapan sleep higiene terhadap kualitas tidur lansia yang mengalami insomnia (α<0,5). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sleep higiene dapat digunakan pada lansia dengan masalah insomnia. Perawat direkomendasikan untuk memotivasi penerapan sleep hygiene pada pasien atau klien yang mengalami insomnia. Implikasi untuk keperawatan adalah penerapan sleep hygiene pada klien  lansia insomnia.
Pelatihan Terapi Nonfarmakologi untuk Mengurangi Kecemasan sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental Masyarakat Desa Tambakboyo Wulansari; Fiktina Vifri Ismiriyam; Ummu Muntamah; Suwanti
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i1.3886

Abstract

Training is a learning activity that aims to improve cognitive and psychomotor abilities. This ability improvement aims to be able to apply what has been trained. One of the trainings that can be given to the community is non-pharmacological therapy training. The skills to carry out non-pharmacological therapy can be used to overcome symptoms or handle health problems as an initial nursing action. Several non-pharmacological therapies based on evidence-based practice are widely used to maintain mental health and overcome anxiety. The purpose of this activity is to improve the ability to recognize anxiety problems, carry out several non-pharmacological therapies as a prevention effort that can later be used to overcome mental health problems experienced, especially anxiety, and share the skills possessed with other community members. The method used in this service activity is to start with an in-depth interview, then a participatory method and training. The results obtained from this service activity are the needs of the community related to the problem of maintaining health, especially mental health, community participation in activities and the implementation of training activities with the results of an increase in the level of skills in carrying out good non-pharmacological therapy reaching 85.96% and maximum participation with 100% attendance. The main conclusion of this community service activity is that training activities, especially non-pharmacological training, will improve skills as an effort to maintain community mental health.   ABSTRAK Pelatihan merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang bertujuan meningkatkan kemampuan pada kognitif sekaligus psikomotor. Peningkatan kemampuan ini memiliki tujuan agar mampu mengaplikasikan apa yang sudah dilatihkan. Salah satu pelatihan yang bisa diberikan kepada masyarakat adalah pelatihan terapi nonfarmakologi. Keterampilan melakukan terapi nonfarmakologi dapat digunakan untuk mengatasi gejala atau penanganan masalah kesehatan sebagai tindakan keperawatan awal. Beberapa terapi nonfarmakologi berdasarkan evidencebased practice banyak digunakan untuk menjaga kesehatan mental dan mengatasi kecemasan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan dalam mengenali masalah kecemasan, melakukan beberapa terapi nonfarmakologi sebagai Upaya pengahan yang nantinya bisa digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang dialami khususnya kecemasan dan membagi ketrampilan yang dimiliki kepada anggota Masyarakat lainnya. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabian ini adalah diawali dengan in depth interview selanjutnya metode partisipasif serta pelatihan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah diketahui kebutuhan masyarakat terkait masalah menjaga kesehatan khususnya kesehatan mental, partisipasi masyarakat dalam kegiatan dan terlaksana kegiatan pelatihan dengan hasil peningkatan tingkat ketrampilan melakukan terapi nonfarmakologi yang baik mencapai 85,96% serta partisipasi yang maksimal dengan kehadiran 100%. Kesimpulan utama dari kegiatan pengabian kepada Masyarakat ini adalah kegiatan pelatihan khususnya pelatihan nonfarmakologi akan meningkatkan ketrampilan sebagai Upaya menjaga kesehatan mental Masyarakat.  
Pengelolaan Ansietas dengan Dukungan Kelompok Lansia yang Terpisah dengan Keluarga di Panti Werdha Salib Putih Salatiga Christiawan Randhi Prakasa; Wulansari
Jurnal Informatika dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2025): IKN : Jurnal Informatika dan Kesehatan
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ikn.v2i2.4182

Abstract

A nursing home is one of the residences for the elderly. The elderly living in nursing homes usually do so because they do not have family members who can care for them at home or do not have a comfortable place to cope with anxiety. Every elderly individual living in a nursing home is vulnerable to anxiety. This anxiety needs to be properly addressed to prevent it from worsening. This study aims to describe the application of group support for elderly individuals separated from their families and its effect on anxiety levels. The research method used is descriptive qualitative with one elderly subject experiencing anxiety at the Salib Putih Nursing Home in Salatiga. The group support intervention was carried out for 10 days, with data collection techniques through interviews, observations, and documentation. The results showed that before the intervention, the client appeared restless, worried about their health condition, and experienced sleep disturbances.   ABSTRAK Panti werdha merupakan salah satu tempat hunian bagi para lansia. Lansia yang tinggal di panti werdha dikarenakan tidak ada keluarga yang mampu merawat di rumah atau tidak memiliki tempat hunian untuk menangani kecemasan. Setiap lansia yang tinggal di panti werdha rentan terkena dengan kecemasan. Kecemasan itu sendiri perlu penanganan yang baik agar tidak terjadi kecemasan yang lebih berat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan dukungan kelompok terhadap lansia yang terpisah dari keluarga serta pengaruhnya terhadap tingkat ansietas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan subjek satu orang lansia yang mengalami kecemasan di Panti Werdha Salib Putih Salatiga. Intervensi yang digunakan dukungan kelompok dilakukan selama 10 hari dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi, klien tampak gelisah, khawatir tentang kondisi kesehatan, dan mengalami gangguan tidur. Setelah penerapan dukungan kelompok, terjadi penurunan tingkat kecemasan, tidak ditemukan kejadian yang tidak diinginkan, dan masalah psikologis dapat diatasi dengan baik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dukungan kelompok efektif dalam menurunkan ansietas pada lansia yang terpisah dari keluarga. Disarankan agar instansi pelayanan lansia menerapkan kegiatan dukungan kelompok secara rutin untuk membantu lansia merasa lebih diterima, tidak kesepian, dan meningkatkan kualitas hidup mereka di panti werdha.
Pemanfaatan Apikasi Google Maps Sebagai Upaya Branding UMKM Di Desa Singaraja Kabupaten Indramayu Ulinniam; Hakim , M.Imad Lukmanul; Safitri , Amelia Nurul; Furohman, Arif; Rahmawati , Mudita; Nur’aeni , Leni; Fauzan, M.Abdullah; Liana, Tasya Happy; Asyifa; Risliyanti, Iis Novia; Amaluddin, Doni; Yusuf, M.Azzly Ansori; Nurfaridah, Widia Siti; Trisakia, Ananda; Wulansari
Jurnal Pengabdian Masyarakat (JUDIMAS) Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/judimas.v3i2.585

Abstract

Singaraja Village has large MSME potential, but it has not been utilized optimally. One of the obstacles faced by MSMEs is a lack of understanding about digital marketing, especially the use of the Google Maps application. This KKN activity aims to provide education and training to MSMEs in Singaraja Village regarding the importance of branding and how to use Google Maps as a marketing tool. The methods used in this activity are socialization, training and mentoring. MSME players are given an understanding of the concept of branding, the benefits of Google Maps for MSMEs, and how to register their business on Google Maps. Apart from that, they are also taught how to manage business information on Google Maps, such as adding product photos, opening hours and contact information. The results of this activity show that MSMEs in Singaraja Village are enthusiastic about participating in the training and understand the importance of branding for their business. They are also able to register their business on Google Maps and manage business information independently. By registering MSMEs on Google Maps, it is hoped that they can increase the visibility of their businesses, attract more customers, and ultimately increase revenue.
Analysis Of Factors Influencing Cervical Cancer Screening Behavior In Women Of Reproductive Age (WUS) Wulansari; Majid, Makhrajani; Umar, Fitriani; Arfianty, Arfianty; Hengky, Henni Kumaladewi
KESMAS UWIGAMA: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/kujkm.v8i2.1622

Abstract

Background: Cervical cancer is the fourth most common cancer affecting and killing women and is more common in developing countries than in developed countries. Objective: To determine the impact of knowledge, education, attitudes, and family support on cervical cancer screening behavior among women of childbearing potential (WUS) at the Lapadde Health Center in Parepare City. Methods: This type of study is analytical with a cross-sectional design. The sample for this study was women of childbearing age who were married up to 98 using a targeted sampling technique. A questionnaire was used as a means. Data analysis used Fisher's exact test with p-value < 0.05. Results: The results showed that WUS still lacked knowledge and information. There is testing anxiety and lack of family support, resulting in lack of screening coverage. Conclusions: The study concluded that knowledge level (p=0.040), attitudes (0.036), and family support (p=0.012) had an effect on cervical cancer screening behavior, whereas education had no effect (p=0.674). Early detection behavior for cervical cancer. WUS recommends that he take the exam at least once every three years Keywords: Early detection of cervical cancer. HPV DNA; cervical cancer; pap smear; IVA test.
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI KELURAHAN KADEMANGAN KOTA TANGERANG SELATAN Wulansari; Akbar, Rendy; Rachmat Hardi, Taufick
Tata Kota dan Daerah Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Tata Kota dan Daerah
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2024.016.01.1

Abstract

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat pada suatu wilayah menjadikan wilayah tersebut menjadi berkembang, baik dari segi kehidupan ekonominya maupun sosialnya. Kelurahan Kademangan merupakan salah satu kelurahan yang menjadi bagian penting bagi pertumbuhan perekonomian di kota Tangerang Selatan menjadikan wilayah tersebut semakin berkembang. Jumlah penduduk pada kelurahan Kademangan semakin bertambah yang membuat kebutuhan akan lahan semakin meningkat. Kebutuhan lahan yang meningkat menyebabkan terjadinya perubahan fungsi lahan menjadi lahan untuk permukiman mengakibatkan masih kerap di landa banjir dan longsor. Salah satu alasan penelitian ini dilakukan adalah terdapat beberapa titik dari kawasan permukiman yang sudah sesuai dengan Rencana Tata Ruang namun masih mengalami banjir dan longsor.  Penelitian ini di lakukan bertujuan untuk menganalisis kesesuaian lahan permukiman di kelurahan Kademangan menggunakan metode Analytic Hierarchy Proces dan Overlay dengan menggunakan 3 Variabel yaitu karakteristik lahan, sarana prasarana, dan tata ruang.