Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kembali Becik’s Traveling Tips on Instagram through Ecolinguistic Lens Swari, Radha Andhra; Muliawan, Made Sani Damayanthi; Mahayana, I Made Astu
LITERACY : International Scientific Journals of Social, Education, Humanities Vol. 2 No. 3 (2023): December : International Scientific Journals of Social, Education, Humanities
Publisher : Badan Penerbit STIEPARI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/literacy.v2i3.980

Abstract

Studies on ecolinguistics mostly delve into how the media portrays environmental issues in tourism sector, but few to none have examined the way social media promotes sustainable traveling. This study aims to examine Kembali Becik’s traveling tips on Instagram. Designed with descriptive qualitative method, the data were obtained from Kembali Becik’s Instagram account (instagram.com/kembali.becik) in the form of captions and images. Furthermore, data were taken from the posts in six-month period (September 2022-March 2023). Data were analyzed using ecolinguistic theory of salience and visual image analysis. The results showcase certain language patterns in Kembali Becik’s traveling tips, which include constant use of eco-lexicons such as adjectives and nouns. Moreover, the images also strengthen the positive message regarding sustainable practices that can be done while traveling in Bali. Further research needs to be conducted in order to evaluate the portrayal of sustainable traveling in various media.
Peningkatan Kemampuan Digital Marketing dan Kreativitas Pembuatan Konten The Taran Villas Lembongan, Nusa Lembongan, Klungkung Yamawati , Ni Kadek Sioaji; Mahayana, I Made Astu; Putri, Dewa Ayu Dyah Pertiwi; Indiani, Ni Luh Putu
Postgraduated Community Service Journal Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/pcsj.5.1.2024.29-34

Abstract

Nusa Lembongan telah mengalami perkembangan pesat dalam sektor pariwisata. Namun, di balik perkembangan dunia teknologi dan akomodasi wisata yang terdapat di Nusa Lembongan, mitra masih belum mampu memanfaatkan digital marketing sebagai upaya untuk meningkatkan revenue mereka. Adapun masalah yang dihadapi yaitu kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya promosi melalui platform digital. Masalah kedua adalah kurangnya kesadaran mengenai pentingnya strategi promosi. Ketiga, kurangnya skill dalam menggunakan teknologi informasi. Keempat, kurangnya ide dalam membuat konten yang menarik. Masalah terakhir yaitu kurangnya update terhadap perkembangan media sosial jaman sekarang. Solusi yang kami berikan untuk masalah pertama adalah dengan sosialisasi pentingnya digital marketing. Solusi masalah kedua melakukan sosialisasi serta pendampingan pembuatan konten. Untuk masalah ketiga melakukan pendampingan penggunaan teknologi informasi berupa digital marketing model berbasis aplikasi dan website sebagai portofolio. Solusi masalah keempat adalah melakukan pendampingan dalam membuat konten sekaligus memberikan pelatihan dalam membuat konten yang dapat menjadi iklan yang menarik konsumen. Untuk masalah terakhir memberikan pelatihan bahasa iklan dalam menarik target pasar yang tepat sasaran. Keberhasilan kegiatan diukur menggunakan indikator: ketercapaian tujuan pelatihan, ketercapaian target yang telah direncanakan, dan keberlanjutan program. Tingkat ketercapaian ketiga indikator ini menunjukkan nilai rata-rata di atas 75 persen sehingga kegiatan pengabdian ini telah berjalan baik. Program-program dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini perlu dijaga keberlanjutannya dengan meningkatkan kualitas promosi yang aktif di internet serta media sosial, memfokuskan target pasar, mempertahankan engagement konten produk di media sosial Instagram, mengembangkan kembali ide-ide caption dengan bahasa iklan yang baik, menambah skill pembuatan konten visual dan audiovisual yang menarik pada media sosial lainnya.
PKM PEMBERDAYAAN DIGITAL PENENUN SONGKET MELALUI SOSIAL MEDIA Mahayana, I Made Astu; Yoga Pratama, Agus Darma; Larasdiputra, Gde Deny; Trisnamayuni , A. A. Istri Mas
Jurnal Abdi Dharma Masyarakat (JADMA) Vol. 6 No. 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : LPPM Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jadma.v6i2.12359

Abstract

Desa Gelgel, Klungkung, dikenal sebagai salah satu sentra penghasil kain songket Bali yang memiliki nilai budaya tinggi. Namun, pemasaran produk songket oleh para penenun masih mengandalkan metode konvensional dan belum memanfaatkan media sosial secara optimal. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas digital penenun melalui pelatihan dan pendampingan strategi e-marketing berbasis Instagram, khususnya dalam hal konten visual dan bahasa iklan (copywriting). Metode pelaksanaan mencakup tiga tahap: identifikasi kebutuhan mitra, workshop, pelatihan dan pendampingan yang intensif, serta evaluasi dan tindak lanjut. Hasil kegiatan ini berhasil meningkatkan kemampuan mitra dalam hal peningkatan kapasitas digital dan keterampilan bahasa iklan penenun songket, memperluas jangkauan pemasaran hingga tingkat nasional, serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Pendidikan Berkualitas serta Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
The Variation of Swear Word “Kleng” and its Flexibility in Denpasar Mahayana, I Made Astu; Pratama, Agus Darma Yoga
INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa Vol. 10 No. 2 (2023): INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The paper investigates the Balinese swear word kleng and its variations used by teenagers in Denpasar. They use this word in various types whose functions differ depending on the context of the situation. Basically, kleng is a swear word used to insult others or show anger. However, some people can use this word to show intimacy toward others and humour. This study investigates variations of the word kleng and its flexibility used by the young generation in Denpasar based on linguistic anthropology. This research is descriptive research through a qualitative approach. The data were collected from conversations of the young generation in several coffee shops in Denpasar. Besides, the social media platforms, namely Instagram and Tiktok, were also used as secondary data. Based on the results, this research found several variations of the word kleng, including naskleng, kle, klieng, klie, nanas klengkeng leci, and klek. These variations reflect psychological, social, and linguistic functions. This research underscores language's importance in reflecting evolving cultures, feelings, and social dynamics, offering insights into an ever-changing society.