Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Verba Emosi Bahasa Rote Dialek Dengka: Suatu Tinjauan MSA Umiyati, Mirsa
Jurnal Linguistik Terapan Vol 5 No 2 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini dilandasi oleh teori Metabahasa Semantik Alami yang digagas oleh Anna Wierzbicka (1996). Teori ini dupakai untuk membedah leksikon bahasa rote dialek dengka (selanjutnya disebut BRDD). Leksikon BRDD yang terwakili oleh leksikon lasa ‘merasa’ dipandang mampu mewakili ungkapan perasaan seseorang dalam memikirkan peristiwa baik yang memiliki acuan yang baik maupun peristiwa yang memiliki acuan yang buruk. Verba yang mewakili peristiwa yang baik diwakili oleh verba umuho’o ‘senang’, koa ‘bangga’, hi ‘suka’ dan sue ‘senang/cinta’. Sedangkan verba yang mewakili peristiwa yang memiliki acuan yang buruk diwakili oleh verba na’amuti ‘benci’, lala mala ‘sakit hati’, sususa’ ‘sedih’, luli ‘marah’, nggahisa ‘tidak sengaja’, fokur ‘kaget’, mae ‘malu’, nggengger ‘terkejut’, masaloe ‘gelisah’, lalamela ‘sakit hati’, na’atu ‘gusar’.
THE USE OF MALAY MODALITIES IN ABSTRACTS OF PROCEDA SOCIAL AND BEHAVIORAL SCIENCES JOURNALS Mirsa Umiyati; Rika Purnama Sari
LITERA Vol 19, No 3: LITERA NOVEMBER 2020
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v19i3.30520

Abstract

An abstract of research article should give information obviously. Modalities assist researcher to provide certain obvious information in an abstract. This study important to carry out to identify the types and functions of Malay modality used in abstracts of Proceda Social and Behavioral Sciences journal and examine the types of modality that are dominantly used in abstracts of Proceda Social and Behavioral Sciences journal. Qualitative and quantitative methods are the design of this study. Data of this study are abstracts from 18 articles of Proceda Social and Behavioral Sciences journal published by Elsevier. The data were analyzed using intralingual equivalent method by applying hubung banding menyamakan (HBS) technique. The results of the analysis are then presented using informal methods. Based on the results of the study, it can be concluded that there are four types of Malay modalities used in the abstracts of the Proceda Social and Behavioral Sciences journal, namely intentional, epistemic, deontic, and dynamic modalities. In addition, phrasal modals or periphrastic modals are found in the abstract in question. The dominant type of modality used in the abstract is intentional modality of 31%. Furthermore, the Malay modality used in the abstract articles of the Proceda Social and Behavioral Sciences journal indicates the existence of this modal function in abstract construction. The functions of the modals are to inform the aims or objectives, focus, problem, background and gap, method, technique analysis, and suggestion of the research.Keywords: abstract, malay, types of modalities PENGGUNAAN MODALITAS BAHASA MELAYU PADA ABSTRAK JURNAL PROCEDA SOCIAL AND BEHAVIORAL SCIENCES  AbstrakAbstrak dalam artikel penelitian harus memberikan infomasi yang jelas. Modalitas dapat membantu peneliti untuk memberikaninformasi tertentu secara jelas dalam absrtrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis dan fungsi modalitas bahasa Melayu yang digunakan pada abstrak jurnal proceda social and behavioral sciences dan mengkaji jenis modalitas yang dominan digunakan pada abstrak jurnal proceda social and behavioral sciences. Metode qualitative dan quantitative adalah desain dari penelitian ini. Data penelitian ini adalah abstrak dari 18 artikel pada jurnal Proceda Social and Behavioral Sciences yang berbahasa melayu yang dipublikasikan oleh Elsevier. Dalam menganalisis data, digunakan metode padan intralingual dengan menerapkan teknik hubung banding menyamakan (HBS). Hasil analisis kemudian disajikan dengan menggunakan metode informal. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat empat jenis modalitas bahasa Melayu yang digunakan pada abstrak jurnal Proceda Social and Behavioral Sciences, yaitu modalitas intensional, epistemic, deontic, dan dinamik. Selain itu ditemukan phrasal modals or periphrastic modals pada abstrak yang dimaksud. Jenis modalitas yang dominan digunakan dalam abstrak tersebut ialah modalitas intensional sebesar 31%. Selanjutnya, modalitas bahasa Melayu yang digunakan pada abstrak artikel jurnal Proceda Social and Behavioral Sciences mengindikasikan adanya fungsi modal tersebut pada konstruksi abstrak. Kata kunci: abstrak, bahasa melayu, jenis modalitas
THE VALENCY CHANGE STRATEGY OF ADJECTIVES IN INDONESIAN Mirsa Umiyati; Ketut Artawa; Ida Bagus Putra Yadnya; I Nyoman Suparwa
e-Journal of Linguistics Vol. 8. Januari 2014 No. 1
Publisher : Doctoral Studies Program of Linguistics of Udayana University Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.262 KB)

Abstract

Makalah ini menerangkan tentang variasi kategori kelas kata yang bisa mengikat satu argument. Kemampuan mengikat satu argument yang sangat identik dengan verba intransitive menyebabkan  kategori lain yang mempunyai kemampuan sama dikatakan berfungsi sebagai predikat intransitif (intransitive predicate) dalam konteks pembahasan transitivitas. Kategori lain yang bisa mengisi lot tersebut adalah adjektiva, nomina dan preposisi. Analisis LFG mampu menerangkan perbedaan dan cara menentukan suatu kata sebagai predikat dalam suatu konstruksi kalimat atau tidak sebagai predikat. Bagaimana variasi dari masing-masing kategori tersebut dalam kalimat?. Paper ini akan mengulas dengan detail perihal tersebut.
The Existence of Natural Lexicons in ‘Awig-Awig’ Tenganan Pegringsingan Bali: An Ecolinguistic Approach Mirsa Umiyati
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 10 No 1 (2020): BALI DIASPORA
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.786 KB) | DOI: 10.24843/JKB.2020.v10.i01.p09

Abstract

Tenganan Pegringsingan Village, as one of the original villages in Bali, has a local wisdom characteristic that is agreed upon by its citizens. Local wisdom is included in the 'awig-awig' (local regulation) village in the form of verbal texts that aim to preserve the flora and fauna of extinction. This study aims to determine the type of flora-fauna lexicon found in 'awig-awig' of the village, and to know the customary restrictions and fines that are set for residents who break them. This research is a qualitative descriptive method using 'awig-awig' as research data and analyzing data through literature review. The results of the analysis found 39 lexicons of flora and fauna that are prohibited from being cut down/killed. The entire lexicon is divided into 9 categories, namely fruit, trees, leaves, tubers, rhizomes, seeds, roots, animals and flowers. Each amounted to 7 pieces, 11 trees, 2 leaves, 5 tubers, 1 rhizome, 1 seed, 1 root, 9 animals and 2 flowers. This study recommends collaboration with various parties to preserve the ecotex contained in the 'awig-awig' village of Tenganan Bali.Keywords : ecotext, awig-awig, local wisdom, ecolinguistic
Prototipe Semantis Adjektiva Bahasa Indonesia: Kendala Dan Keunikannya Mirsa Umiyati
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 1 No. 1 (2015): April 2015
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.452 KB) | DOI: 10.22225/jr.1.1.13.61-80

Abstract

Bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa nasional yang menjadi bahasa nasional, selain digunakan sebagai bahasa sehari-hari, juga menjadi bahan penelitian bahasa yang tidak habis-habisnya dikaji baik dari sisi semantis, fonologi, morfologi dan sintaksis. Makalah ini menganalisis keunikan sisi semantis, terutama penentuan prototipe semantis adjektiva dalam bahasa Indonesia yang menunjukkan adanya kendala bagi bahasa Indonesia untuk masuk dalam kelompok-kelompok bahasa tertentu yang sudah dipilah berdasarkan kecenderungan pola prototipe semantis adjektivanya. Namun, analisis selanjutnya justru menunjukkan bahwa kendala dimaksud justru menjadi tabir pembuka ditemukannya varian pengelompokan bahasa-bahasa lain disamping pengelompokan yang telah ditemukan sebelumnya oleh Baker (2011) dan Dixon (2010). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa keunikan adjektiva bahasa Indonesia terletak pada jenis semantis adjektiva warna yang terbelah menjadi dua tipe perilaku, yaitu adjektiva warna yang merupakan salah satu dari prototipe semantis, yaitu prototipe warna, dan adjektiva jenis warna yang bukan merupakan prototipe karena merupakan bagian dari pototipe nilai (value).
Prioritas Aspek-Aspek Tipologi Linguistik Pada Pemetaan Masalah-Masalah Kebahasaan Mirsa Umiyati
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 1 No. 2 (2015): October 2015
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.339 KB) | DOI: 10.22225/jr.1.2.34.279-297

Abstract

Tulisan ini memberikan tinjauan teoretis mengenai kajian tipologi linguistik yang dibedakan dari kajian tipologi bahasa secara struktural yang selama ini lebih akrab di kalangan linguist. Fokus penjabaran teoretis dimaksud adalah penjabaran prinsip-prinsip kerja kajian tipologi linguistik sampai dengan jabaran aspek-aspek tipologi linguistik bahasa Lokal di Indonesia yang diprioritaskan untuk dikaji. Instrumen penjaringan data lapangan, proses identifikasi sampai pemetaan masalah pada aspek ini juga dijabarkan untuk memberi jawaban dari suatu pertanyaan, Bagaimana paradigm teori tipologi linguistik melihat bahasa sebagai objek dan bagaimana melakukan penelitian pada tipologi linguistik pada bahasa manusia untuk mencapai keuniversalan bahasa?.Jabaran pemetaan masalah ranah ini juga disertai dengan jabaran solusi dan strategi menjawab pemetaan masalah-masalahnya.Pada akhirnya, tulisan ini menyimpulkan suatu rumusan tentang kontribusi kajian tipologi linguistik dalam mendesain riset proses dan produk aspek kebahasaan terutama bahasa-bahasa lokal di Indonesia. Kata kunci: tipologi bahasa, tipologi linguistik, prinsip dan parameter keuniversalan.
Fungsi Predikatif Intransitif Adjektiva Bahasa Indonesia Mirsa Umiyati,
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 2 No. 1 (2016): April 2016
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1136.324 KB) | DOI: 10.22225/jr.2.1.57.196-213

Abstract

Mengidentifikasi fungsi sintaksis kelas kata dalam konstruksi Bahasa Indonesia (selanjutnya disebut BI) selalu menantang untuk dituntaskan mengingat tipisnya batasan  antar fungsi sintaksis dimaksud. Terlebih lagi menentukan fungsi sintaksis adjektiva dalam konstruksi kalimat BI, tantangan yang akan dihadapi tidak hanya menentukan batasan fungsi yang tepat namun kecermatan mengidentifikasi dan memilah mana yang adjektiva dan mana yang verba statif. Berangkat dari latar belakang tersebut, makalah ini menyajikan hasil analisis fungsi sintaksis adjektiva pada sejumlah tipe-tipe klausa pada BI. Hasil analisis menunjukkan bahwa adjektiva sangat dominan berfungsi sebagai subjek (SUBJ) klausal, baik sebagai inti NP Subjek maupun sebagai pewatas pentaraf  pada NP Subjek dan NP Objek Klausal. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa dari sejumlah tipe-tipe klausal BI, klausa relatif dan klausa komplemen serta klausa kompleks adalah tiga jenis klausa BI yang didominasi kemunculan adjektiva dalam fungsi sintaksis dominannya. Hasil analisis menyimpulkan bahwa fungsi sintaksis yang berterima pada suatu kelas kata dapat menjadi parameter penentu jenis kategori katanya. Kata kunci : pewatas pentaraf, inti, klausa relatif, komplemen.
Matriks Fungsi Morfem Sesenggakan Bahasa Bali: Kajian Ekolinguistik Gede Wirianta; Mirsa Umiyati
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 2 No. 2 (2016): October 2016
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1136.792 KB) | DOI: 10.22225/jr.2.2.69.409-426

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan (1) jenis morfem leksikon alam yang digunakan dalam sesenggakan, (2) dimensi praksis sosial dari sesenggakan yang mengandung leksikon biotik dan abiotik, dan (3) matriks fungsi morfem dari sesenggakan. Data penelitian ini diperoleh dari buku yang berjudul Basita Paribasa karangan W. Simpen AB. Data yang dikumpulkan adalah berupa sesenggakan yang mengandung leksikon biotik dan abiotik. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, terdapat tiga temuan dalam analisis ini yaitu (1) jenis morfem dari leksikon biotik dan abiotik meliputi root (akar) dan base (dasar) (2) dimensi praksis yang terdiri dari dimensi biologis  yang ditunjukkan oleh penggunaan leksikon alam seperti buka klesihe (seperti trenggiling) dalam sesenggakan. Dimensi ideologis dapat diketahui dari konsep orang jahat yang ditanamkan berdasarkan pengalaman individu. Dimensi sosiologis diketahui dari penggunaan buka klesih (seperti trenggiling) untuk mengibaratkan orang jahat. (3) matriks fungsi morfem mengacu pada hubungan teks terhadap dimensi-dimensi tertentu yang meliputi hubungan inter-tekstual yang menjelaskan pemaknaan sosial dan individu, ekstra-tekstual yang menjelaskan hubungan teks dengan konteksnya, dan intra-tekstual yang menjelaskan hubungan antar unsur-unsur tekstual yang terlibat. Kata Kunci: sesenggakan (ibarat), jenis morfem, dimensi praksis sosial, matriks fungsi morfem
METAPHORICAL LEXICON IN MAENA LYRICS OF WEDDING IN NIAS: ECOLINGUISTICS STUDY Mastawati Ndruru; Mirsa Umiyati
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 3 No. 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.702 KB) | DOI: 10.22225/jr.3.2.339.281-289

Abstract

ABSTRACT This research is about language phenomena realized in Nias language. The title is “”Metaphorical Lexicon in Maena Lyrics of Wedding in Nias: Ecolinguistics Study”. Grammatical category of metaphorical lexicon and dimensionality of the social praxis realized in Maena lyrics of wedding Nias are the objectives of the research. Data of the research are obtained from Maena video in Nias language and then are transcribed into written form. There are two types of required data, such as metaphorical biotic lexicon and abiotic lexicon. Observation and taking note technique were employed in collecting the data. The data were analyzed by orienting dialectical ecolinnguistic theory of Bang and Døør. The result of the analysis were displayed in formal and informal methods. The result shows that there are two findings, namely (1) grammatical category of metaphorical lexicon realized in Maena lyrics of wedding are biotic ecology, such as mbala (papaya) and gae (banana) and abiotic ecology, such as te’u (mice), and mao (cat). (2) social praxis dimension of metaphorical lexicon realized in Maena lyrics of wedding in Nias are biological dimension as indicated in the use of natural lexicon in the lyrics, idelogical as indicated in the concept formed as genuine meaning communicated through Maena lyrics, and sociological dimension as indicated through conceptual deliverance in Maena lyrics. Keywords: maena lyrics of wedding, grammatical category, social praxis dimension
THEME AND THEMATIC STRUCTURE IN RESORT GURU GURU VOL.6 BROCHURE Putu Marlina Yanthi; Mirsa Umiyati
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 4 No. 1 (2018): April 2018
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.948 KB) | DOI: 10.22225/jr.4.1.645.81-85

Abstract

Every clause has its own character as a message which is known as thematic structure. Its elements are divided into theme and rheme. Therefore this research gives an overview about theme and its development in the text. The purpose of this study is to describe (1) the types of themes contained in the Resort Guru Guru vol.6 brochure and (2) how the form of the thematic progression is contained in Resort Guru Guru vol.6 brochure. This research data is obtained from the written text contained in a brochure namely Resort Guru Guru vol.6. Data were analyzed by using thematic theory by Halliday and Mathiessen and theory of theme development by Paltridge. Based on the analysis, there are two findings in the analysis of items contained in the brochure that is (1) the fillers of theme in the clause is divided by types of clause consisting of declarative, interrogative, and imperative clauses. (2) the theme development pattern contained in this brochure consists of constant theme, linear theme, and split rheme, and there is also another pattern that is the development between rheme to rheme and between rheme to theme and rheme.