Matondang, Anas Munandar
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI PENDEKATAN TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI NAPOSO NAULI BULUNG Matondang, Anas Munandar; Sartika, Nora
ENLIGHTEN: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 1 No 1 (2018): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/enlighten.v1i1.515

Abstract

Adapun latar belakang penelitian ini adalah berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan yaitu komunikasi di kalangan naposo nauli bulung kurang berkembang ditunjukkan dengan adanya gejala-gejala seperti anggota naposo nauli bulung sulit untuk berpartisipasi dalam suatu acara di desa, kurangnya minat bermusyawarah antar naposo nauli bulung, sulitnya mengkomunikasikan untuk membuat acara penting di desa dikarenakan kurang aktifnya anggota naposo nauli bulung, komunikasi remaja kurang aktif dan cendrung tertutup, kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat, kurangnya keterampilan dalam berkomunikasi sehingga adanya kesulitan dalam menyelenggarakan kegiatan di desa. Metodologi penelitian menggunakan penelitian tindakan (action research) yang dianggap lebih detail dalam melaporkan layanan bimbingan kelompok. Subjek penelitian ini adalah naposo nauli bulung desa Sihepeng Induk yang berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan pedoman observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Data penelitian ini dianalisis menggunakan rumus rata-rata dengan teknik tabulasi data secara kuantitatif berdasarkan hasil tindakan. Hasil penelitian menunjukkan naposo nauli bulung sudah cukup aktif dalam kegiatan kelompok dan berani dalam mengungkapkan pendapatnya di muka umum, walaupun tidak semua anggota kelompok, juga masih ada yang berdasarkan perintah dari peneliti baru berani, tapi secara keseluruhan sudah terlihat peningkatannya.
Efektivitas Layanan Informasi dalam Meningkatkan Pemahaman Stunting Masyrakat di Desa Pudun Julu Asmaryadi, Asmaryadi; Matondang, Anas Munandar; Harahap, Fatma Suryani; Harahap, Safran Efendi; Nasution, Fauzan Habibie; Adriany, Devi
Syifaul Qulub: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol 5 No 02 (2024): Juli-Desember 2024
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/syifaulqulub.v5i02.10100

Abstract

Desa Pudun Julu masih menghadapi masalah dalam hal memberikan informasi tentang pentingnya nutrisi dan kesehatan bagi ibu hamil dan anak-anak. Kurangnya akses terhadap informasi dan rendahnya kesadaran akan pentingnya gizi sering kali menjadi penyebab utama tingginya angka stunting di daerah ini. Untuk mencegah stunting di Desa Pudun Julu, program bimbingan dan konseling berbasis informasi harus dirancang secara menyeluruh. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, berupa kalimat tertulis, individu dan tingkah laku yang dilihat. Kemudian dilakukan wawancara kepala desa Pudun Julu dan beberapa masyarakat yang mengalami stunting. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan peneliti dalam melakukan analisis data, mulai dari proses reduksi data, penyajian data, hingga penarikan kesimpulan. Di Desa Pudun Julu, stunting dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti keterlambatan perkembangan fisik dan kecerdasan anak, stunting dapat dimaknai dengan tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak tetapi juga perkembangan kognitifnya. Di desa Pudun Julu tidak menyadari stunting sebelum layanan bimbingan dan konseling ini diberikan, Tingkat kesadaran masyarakat kami tentang stunting sebelumnya benar-benar memprihatinkan. Sebagian besar warga menganggap stunting sebagai sekadar kondisi genetik atau takdir. Keterbatasan akses informasi dan layanan kesehatan semakin memperparah kondisi. Tidak ada wadah atau forum yang secara rutin membahas permasalahan gizi dan kesehatan anak. Layanan bimbingan dan konseling ini memerlukan dukungan pemerintah desa, penyediaan layanan ini telah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pencegahan stunting. Layanan bimbingan dan konseling telah berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang stunting, Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa bimbingan dan konseling berbasis informasi adalah metode yang efektif untuk mencegah stunting di Desa Pudun Julu.
LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL MELALUI PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY (REBT) DALAM MENANGANI KECEMASAN SOSIAL KORBAN BULLYING Dela, Vitria Larseman; Matondang, Anas Munandar; Pardede, Nurhasanah; Pasaribu, Safran Efendi; Darwis, Muhammad
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 10, No 1 (2025): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - JANUARI 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2025.v10i1.96-102

Abstract

Rational emotive behavior theraphy yaitu mencari solusi untuk fokus pada aspek berpikir, penilaian, keputusan arah dari pada berurusan dengan perasaan. Tujuan utama konseling individual menggunakan rebt adalah untuk menolong klien memahami hidup mereka dapat produktif dan logis. Teknik rational emotive behavior theraphy dalam menangani korban bullying kecemasan sosial yaitu untuk menangani pemikiran korban yang tidak logis dan dirubah menjadi logis dan rasional. Salah satu akibat dari perilaku bullying yaitu kecemasan sosial, maka dari itu korban bullying harus segera ditangani. Terapi berlangsung selama lima kali pertemuan denga waktu 45 menit setiap pertemuan. Subjek penelitian  merupakan mahasiswi semester dua. Metode dalam studi ini yaitu kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui  observasi,  wawancara,  dan  dokumentasi  hasil  konseling.  Hasil penelitian ini yaitu penggunaan rational emotive behavior therapy dengan tiga teknik dapat menangani kecemasan korban bullying pada mahasiswi. Hal ini terbukti dari perubahan setelah dilaksanakannya layanan konseling mahasiswi dapat berpikir secara logis dan ingin kembali kuliah
PENERAPAN PEER COUNSELING UNTUK MENINGKATKAN KEAKRABAN DAN KERJASAMA REMAJA MASJID ARROYHAN SIHITANG PADANGSIDIMPUAN Dela, Vitria Larseman; Pardede, Nurhasanah; Matondang, Anas Munandar
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bersinergi Inovatif Vol. 1 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bersinergi Inovatif
Publisher : PT. Gelora Cipta Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61674/jpkmbi.v1i2.158

Abstract

Konseling teman sebaya (Peers Counseling) dalam pengabdian masyarakat ini adalah program bimbingan yang dilakukan oleh remaja terhadap remaja yang lainnya. Remaja yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan oleh konselor. Remaja yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor atau tutor yang membantu remaja lain dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, baik akademik maupun non-akademik. Pentingnya peer conseling ini bagi remaja adalah pencegahan terhadap konflik antar teman sebaya pada remaja. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan melaksanakan berbagai jenis layanan bimbingan dan konseling. Pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan pada remaja masjid Arroyyan Sihitang memberikan dampak dan manfaat yang positif. Salah satu teknik dalam konseling yang diberikan atau dilatihkan adalah teknik peer counseling atau konseling sebaya. Kegiatan konseling merupakan penyuluhan bantuan dalam mengatasi masalah pribadi, termasuk masalah emosional, perilaku, Pendidikan dan tahap kehidupan. Konselor menggunakan Teknik-teknik seperti mendengarkan secara aktif,bimbingan,nasihat, diskusi dan klarifikasi. Berdasarkan penjelasan tersebut, sangat jelas sekali bahwa peer counseling bagi remaja sangat dibutuhkan untuk mencegah hal-hal negatif yang dapat menjebak para remaja masa kini. Kata kunci: Peer Counseling, Keakraban kerjasama, Remaja Abstract Peer counseling in community service is a guidance program carried out by teenagers towards other teenagers. Teenagers who become mentors are previously given training or coaching by counselors. Teenagers who become mentors function as mentors or tutors who help other teenagers in solving the problems they face, both academic and non-academic. The importance of peer counseling for teenagers is preventing conflict between peers in teenagers. The method for implementing this community service activity is to carry out various types of guidance and counseling services. The community service that has been carried out among teenagers at the Arroyyan Sihitang mosque has had positive impacts and benefits. One of the counseling techniques that is given or trained is the peer counseling technique. Counseling activities provide assistance in overcoming personal problems, including emotional, behavioral, educational and life stage problems. Counselors use techniques such as active listening, guidance, advice, discussion and clarification. Based on this explanation, it is very clear that peer counseling for teenagers is really needed to prevent negative things that can trap today's teenagers. Keywords: Peer Counseling, Friendly Collaboration, Teenagers
Efektivitas Layanan Informasi dalam Meningkatkan Pemahaman Stunting Masyrakat di Desa Pudun Julu Asmaryadi, Asmaryadi; Matondang, Anas Munandar; Harahap, Fatma Suryani; Harahap, Safran Efendi; Nasution, Fauzan Habibie; Adriany, Devi
Syifaul Qulub: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol 5 No 02 (2024): Juli-Desember 2024
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/syifaulqulub.v5i02.10100

Abstract

Desa Pudun Julu masih menghadapi masalah dalam hal memberikan informasi tentang pentingnya nutrisi dan kesehatan bagi ibu hamil dan anak-anak. Kurangnya akses terhadap informasi dan rendahnya kesadaran akan pentingnya gizi sering kali menjadi penyebab utama tingginya angka stunting di daerah ini. Untuk mencegah stunting di Desa Pudun Julu, program bimbingan dan konseling berbasis informasi harus dirancang secara menyeluruh. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, berupa kalimat tertulis, individu dan tingkah laku yang dilihat. Kemudian dilakukan wawancara kepala desa Pudun Julu dan beberapa masyarakat yang mengalami stunting. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan peneliti dalam melakukan analisis data, mulai dari proses reduksi data, penyajian data, hingga penarikan kesimpulan. Di Desa Pudun Julu, stunting dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti keterlambatan perkembangan fisik dan kecerdasan anak, stunting dapat dimaknai dengan tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak tetapi juga perkembangan kognitifnya. Di desa Pudun Julu tidak menyadari stunting sebelum layanan bimbingan dan konseling ini diberikan, Tingkat kesadaran masyarakat kami tentang stunting sebelumnya benar-benar memprihatinkan. Sebagian besar warga menganggap stunting sebagai sekadar kondisi genetik atau takdir. Keterbatasan akses informasi dan layanan kesehatan semakin memperparah kondisi. Tidak ada wadah atau forum yang secara rutin membahas permasalahan gizi dan kesehatan anak. Layanan bimbingan dan konseling ini memerlukan dukungan pemerintah desa, penyediaan layanan ini telah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pencegahan stunting. Layanan bimbingan dan konseling telah berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang stunting, Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa bimbingan dan konseling berbasis informasi adalah metode yang efektif untuk mencegah stunting di Desa Pudun Julu.
EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BERBANTUAN VIDEO UNTUK MENINGKATKANDISIPLIN SISWA SMP NEGERI 5 PADANGSIDIMPUAN Sukatno, Sukatno Sukatno; Matondang, Anas Munandar; Harahap, Afrida Herawati
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 9, No 3 (2024): RISTEKDIK : JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - JULI-SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2024.v9i3.414-422

Abstract

Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri daan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial belajar, maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan perilaku disiplin siswa di SMP Negeri 5 Padangsidimpuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experiment, populasi pada penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 5 Padangsidimpuan dan sampel penelitian ini berjumlah 15 siswa, penelitian dilakukan secara bertahap yakni uji coba angket diluar kelas sampel dan melakukan penelitian dengan kelas sampel (pretest dan posttest) dengan hasil uji coba angket berjumlah 43 butir pertanyaan. Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil tes Uji K-S menujukan bahwa angka probabilitas yakni 0,110 dimana hasil nilai ini melampaui 0,05 yang artinya berdistribusi normal, dan Croncbach’s Alpha yakni 0,754 sehinggga dapat disimpulkan bahwa skala pengambilan disiplin siswa dikatakan reliabel. Rata-rata pretest 127,53 dan nilai standar deviasinya sebesar 150,80. P-Value penelitian ini 0,000 yakni dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulannya bahwa ada perbedaan skala pemahaman disiplin siswa antara sebelum dan sesudah dilaksanakan layanan bimbingan kelompok berbantuan video efektif untuk meningkatkan disiplin siswa SMP Negeri 5 Padangsidimpuan.
LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL MELALUI PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY (REBT) DALAM MENANGANI KECEMASAN SOSIAL KORBAN BULLYING Dela, Vitria Larseman; Matondang, Anas Munandar; Pardede, Nurhasanah; Pasaribu, Safran Efendi; Darwis, Muhammad
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 10, No 1 (2025): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING-JANUARI 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2025.v10i1.096-102

Abstract

Rational emotive behavior theraphy yaitu mencari solusi untuk fokus pada aspek berpikir, penilaian, keputusan arah dari pada berurusan dengan perasaan. Tujuan utama konseling individual menggunakan rebt adalah untuk menolong klien memahami hidup mereka dapat produktif dan logis. Teknik rational emotive behavior theraphy dalam menangani korban bullying kecemasan sosial yaitu untuk menangani pemikiran korban yang tidak logis dan dirubah menjadi logis dan rasional. Salah satu akibat dari perilaku bullying yaitu kecemasan sosial, maka dari itu korban bullying harus segera ditangani. Terapi berlangsung selama lima kali pertemuan denga waktu 45 menit setiap pertemuan. Subjek penelitian merupakan mahasiswi semester dua. Metode dalam studi ini yaitu kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi hasil konseling. Hasil penelitian ini yaitu penggunaan rational emotive behavior therapy dengan tiga teknik dapat menangani kecemasan korban bullying pada mahasiswi. Hal ini terbukti dari perubahan setelah dilaksanakannya layanan konseling mahasiswi dapat berpikir secara logis dan ingin kembali kuliah.
UPAYA GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMA NEGERI I SIABU Asmaryadi, Asmaryadi; Matondang, Anas Munandar; Sukatno, Sukatno; Harahap, Ahmad Fauzi
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 9, No 1 (2024): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - JANUARI-MARET 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2024.v9i1.32-36

Abstract

Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. (Fenti:2012)Dari penjelasan di atas, maka penulis ingin meneliti bagaimana Upaya Guru Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di SMA Negeri I Siabu. Penulis ingin melihat bagaimana proses maupun langkah-langkah yang dilakukan oleh guru BK dalam meningkatkan kedisiplinan sekolah peserta didik di SMA Negeri I Siabu.
HUBUNGAN PENGENDALIAN DIRI (SELF CONTROL) DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA DI SMA NEGERI 1 SAYURMATINGGI Matondang, Anas Munandar; Asmaryadi, Asmaryadi
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 9, No 2 (2024): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - APRIL-JUNI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2024.v9i2.365-372

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengendalian diri (self control), tingkat prokrastinasi akademik siswa, dan hubungan antara pengendalian diri (self control) dengan prokrastinasi akademik siswa di Kelas X SMA Negeri 1 Sayurmatinggi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif koreasional. Ukuran sampel ditentukan menggunakan rumus Slovin dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak sehingga diperoleh total sampel 32 orang siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket untuk mengukur tingkat pengendalian diri dan prokrastinasi akademik siswa. Teknik analisis data dilakukan melalui uiji validitas, uji reliablitas, uji linearitas, dan uji hipotesis dengan teknik kolerasi “r” product moment menggunakan bantuan program SPSS Statistic versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tingkat pengendalian diri (self control)  siswa dapat dikategorikan "Cukup" dengan rata-rata keseluruhan mencapai 61,78 (60,88%), (2) Tingkat prokrastinasi akademik secara keseluruhan dapat dikategorikan "Baik," dengan rata-rata 28.10 (70.25%), (3) Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengendalian diri dan prokrastinasi akademik pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Sayurmatinggi (p 0,05).