Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBERIAN MOTIVASI MENJADI KELUARGA KREATIF KEPADA JAMAAH MASJID BAITUL MUJTAHIDIN Kennedy, Posma Sariguna Johnson; Situmorang, Humala; Irene, Patricia; Simanjuntak, Cristin
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 3 No 1 (2020): IKRAITH-ABDIMAS VOL 3 NO 1 BULAN MARET 2020
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.657 KB)

Abstract

Keluarga kreatif adalah suatu keluarga yang mampu mencari pekerjaan secara kreatif untuk memenuhikebutuhan hidupnya. Permasalahan mitra, yaitu Jamaah Masjid Baitul Mujtahidin, adalah perlunya peningkatankapasitas untuk dapat berpikir kreatif dalam memanfaatkan berbagai peluang yang ada sejalan perkembanganteknologi yang sangat pesat saat ini. Berbagai pertanyaan mengenai keluarga kreatif seperti what, who, when,where, dan how akan dibahas dalam paper. Peserta memperhatikan dengan seksama dan bertanya mengenaimasalah-masalah mengenai meningkatkan keuangan keluarga. Di kegiatan ini ditekankan bahwa kreatifitas di erateknologi modern saat ini perlu ditumbuhkan untuk melihat peluang-peluang yang ada dalam meningkatkankesejahteraan keluarga.
EFIKASI DIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGGUNAAN KOMPUTER DAN SIMULASI ANBK PADA SISWA SDN PANYAWEUYAN irene, Patricia; Andrea, Shannon; Gultom, Marvin; Halim, Angelina. R; Sigalingging, Della N.; Danuarta, Leo; Kurniawan, Velista J.; Dewi, Fransisca I.R.; Ie, Mei
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 7 No. 3 (2024): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v7i3.32691

Abstract

Kegiatan PKM ini bertujuan untuk meningkatkan efikasi diri siswa kelas V SDN Panyaweuyan dalam penggunaan komputer, khususnya dalam persiapan untuk Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Banyak siswa menghadapi tantangan akibat keterbatasan akses teknologi dan kurangnya keterampilan menggunakan komputer, yang menyebabkan kecemasan dalam menghadapi asesmen ini. Untuk mengatasi hal tersebut, kami melaksanakan program dalam tiga tahap : persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap pelaksanaan, siswa diberikan pelatihan praktis dalam menggunakan komputer, termasuk mengetik, menggunakan perangkat lunak dan berinteraksi dengan sistem ANBK. Pelatihan menggunakan metode interaktif, seperti praktik langsung, sesi tanya jawab dan buatan personal. Evaluasi dengan menggunakan General Self-Efficacy Scale (GSES) menunjukkan peningkatan pada kepercayaan diri dan keterampilan siswa. Meskipun perbedaan statistik antara hasil pre-test dan post-test cukup moderat, siswa melaporkan merasa lebih nyaman dan mampu menggunakan komputer. Pelatihan ini membantu mereka merasa lebih siap menghadapi ANBK dan mengurangi kecemasan mereka. Dalam kegiatan PKM ini menyoroti pentingnya dukungan teknologi yang berkelanjutan di sekolah untuk membantu siswa beradaptasi dengan pembelajaran dan asesmen berbasis komputer, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan mereka untuk pendidikan masa depan. PKM activities aims to improve the self–efficacy of fifth-grade students at SDN Panyaweuyan in using computers, especially in preparation for the Computer-Based National Assessment (ANBK). Many students struggled with computer use due to limited access and lack of familiarity, leading to anxiety about assessment. To address these challenges, we implemented a three-phase program such as preparation, implementation and evaluation. During implementation, students received guided practice in basic computer skills, including typing, navigating software and interacting with the ANBK system. The training was interactive, involving hands-on practice Q&A sessions and personalized assistance. Evaluations using the General Self-Efficacy Scale (GSES) indicated that students improved in both confidence and computer skills. Although the statistical difference between pre-test and post-test results was moderate, the students reported feeling more comfortable and capable of using computers. This training helped them feel more prepared for ANBK and reduced their anxiety. In this PKM activities emphasise the importance of continuous technological support in schools to help students adapt to computer-based learning and assessments, fostering their confidence and skills for future educational challenges.
KORELASI WORK AS MEANING TERHADAP QUIET QUITTING PADA PEGAWAI PERUSAHAAN WILAYAH JABODETABEK Wahyono, Dhamodhara; Irene, Patricia; Tasrief, Rafly Anugrah M; Julian, Welvin; Chandika, Jessica
Jurnal Psimawa : Diskursus Ilmu Psikologi dan Pendidikan Vol 8 No 2 (2025): EDISI 14
Publisher : Prodi Psikologi- Fakultas Psikologi & Humaniora - Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/jp.v8i2.6862

Abstract

The advancement of technology, the shift to the Industry 5.0 era, and the adoption of Work From Home (WFH) have changed work dynamics, triggered stress, and reduced employee engagement, contributing to the rise of the quiet quitting. This study analyzes the correlation between work as meaning and quiet quitting among 338 employees in Jabodetabek aged 20 to 40 years. Using a quantitative correlational method with questionnaires, the results found a significant negative correlation (rs = -0.322, p<0.000), meaning that higer perceptions of meaningful work are associated with lower tendecies for quiet quitting. Comparative analysis showed that managerial employees scored highest in work as meaning and lowest in quiet quitting, while operational employees showed the opposite trend. These results emphasize the importance of creating meaningful work environments to boost employee engagement and reduce the likelihood of quiet quitting, especially amid rapid technological and workplace changes.