Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

analisis kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin di klinik pratama melania pademangan jakarta utara tahun 2017 susanti, betty nir; kridawati, atik; raharjo, tri budi wahyuni
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.446 KB) | DOI: 10.35842/formil.v3i2.173

Abstract

Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 305/ 100.000 kelahiran hidup. AKI di Jakarta Utara tahun 2017 mencapai 19 kasus kematian ibu. Penyebab angka kematian ibu karena adanya infeksi, infeksi  yang dialami ibu sebagian besar dikarenakan adanya masalah pada kehamilan dan persalinan, salah satunya adalah ketuban pecah dini (45%). Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Klinik Pratama Melania Pademangan Jakarta Utara tahun 2017 jumlah ibu bersalin sebanyak 425 orang dengan ketuban pecah dini sebanyak 99 (23,29%).Tujuan: penelitian untuk mempelajari dan menjelaskan faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin.Metode: penelitian survey analitik dengan rancangan penelitian case control. Kasus adalah ibu bersalin dengan ketuban pecah dini. Kontrol adalah ibu bersalin yang tidak mengalami ketuban pecah dini. Besar sampel sebanyak 297 ibu bersalin (kasus : 99 ibu bersalin dan kontrol : 198 ibu bersalin). Instrument penelitian adalah formulir. Analisis data menggunakan univariat, bivariat menggunakan uji chi – square dan multivariat dengan menggunakan logistic regression.Hasil: Penelitian ini menemukan variabel paritas dan berat badan bayi berhubungan signifikan dengan kejadian ketuban pecah dini (p < 0,05). Variabel yang tidak berhubungan adalah anemia, presentasi janin, umur dan riwayat ketuban pecah dini (p > 0,05). Variabel riwayat ketuban pecah dini sebagai variabel counfounding. Variabel dominan adalah berat badan bayi (p value 0,001;OR 3.056).Kesimpulan: Berat badan bayi > 4000 gram memiliki peluang 3 kali lebih besar mengalami ketuban pecah dini dibandingkan dengan berat badan bayi ≤ 4000 gram. 
Analisis Faktor-Faktor Kepatuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Pekerja Bekisting Aluminium Formwork System (Alform) Perusahaan PT. PP (Persero) Tbk. Jakarta Barat Mulyono, Mulyono; Kridawati, Atik; Laksyana, Dessy
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 14, No 3 (2024): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v14i3.3466

Abstract

Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) pada proyek konstruksi merupakan bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan sejahtera, bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta bebas pencemaran lingkungan menuju peningkatan produktivitas seperti yang tertera pada Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah factor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan keselamatan kerja pada bekisting aluminium formwork system Perusahaan PT.PP (Persero)Tbk. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitif analitik dengan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah menggunakan Teknik total sampling/sampling jenuh pada pekerja bekisting alumnium, sampel yang digunakan adalah seluruh populasi yang ada di bagian pekerjaan alumnium formwork system berjumlah 30 responden. Analisis menggunakan univariat, bivariat, dengan chi square dan multivariat menggunakan uji regresi logistic berganda. Hasil penelitian variabel yang berpengaruh dengan tingkat kepatuhan yaitu usia (p value =0,044 ; OR =8,333), Pelatihan K3 (pvalue = 0,011 ; OR = 7,800), peralatan dan pakaian kerja (p value = 0,004 ; OR = 10,833), pengetahuan K3 (p value = 0,001 ; OR=15,889) dan Hambatan Sisi Pekerja (p value = 0,010 ; OR = 8,067). Variabel yang dominan adalah pengetahuan K3 (OR=4,582). Maka dapat disimpulkan bahwa pekerja yang mempunyai kepatuhan tinggi sebesar 53,3% dan pekerja yang memiliki pengetahuan K3 tinggi memiliki tingkat kepatuhan 5 kali lebih besar dibandingkan pekerja dengan pengetahuan rendah. Sebaiknya perusahaan PT. PP (Persero)Tbk. perlu menerapkan kebijakan yang lebih tegas dengan sanki tanpa toleransi kepada pekerja yang tidak patuh Kata kunci: Tingkat Kepatuhan, Pekerja
Determinan Perilaku Ibu dalam Mengelola Sampah Rumah Tangga di RW 030 Kelurahan Pengasinan Kecamatan Rawa Lumbu Kota Bekasi Tahun 2023 Perwitasari, Dwi Utami; Ulfa, Laila; Kridawati, Atik
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 14, No 2 (2024): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v14i2.3325

Abstract

Banjir akibat penumpukan sampah masih sering terjadi di RW030 Kelurahan Pengasinan. Hal ini terjadi karena rendahnya kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan determinan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga ibu di RW 030 Kelurahan Pengasinan Kecamatan Rawalumbu kota Bekasi Tahun 2023 sehingga banjir dapat ditanggulangi. Penelitian ini menggunakan metode mix method yakni metode kuantitatif yang dilakukan dengan pendekatan Cross Sectional dan dilanjutkan metode kualitatif dengan wawancara mendalam (strategi eksplanatoris sekuensial). Penelitian dilakukan pada 170 responden dan 10 informan untuk penelitian kualitatif. Enam puluh tujuh ibu (39,4%) berperilaku buruk dalam mengelola sampah rumah tangga Berdasarkan analisis bivariat, perilaku ibu berhubungan dengan pendidikan (OR=5,892), pekerjaan (OR=8,739), pendapatan (OR=7,354), sarana prasarana (OR=15,691), dukungan keluarga (OR=8,025), dukungan petugas kesehatan (OR=4,547), dukungan tokoh masyarakat (OR=7,115), pengetahuan (OR=19,950), dan sikap (OR=7,836) Berdasarkan analisis multivariat, pengetahuan merupakan variabel dominan. Berdasarkan wawancara, ditemukan masih terdapat ibu yang berperilaku buruk yaitu Hog Feeding (37,1%) dan Discharge to Sewers (1,8%). Alasannya, ibu sudah terbiasa dan masih kurangnya kesadaran ibu akan kebersihan lingkungan. Namun 55,9% ibu banyak memilih Sanitary Landfill. Alasannya sampah tidak berada di alam terbuka jadi tidak menjadi bersarangnya penyakit. Perilaku ibu dalam mengelola sampah rumah tangga berhubungan dengan pendidikan, pekerjaan, pendapatan, sarana prasarana, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, dukungan tokoh masyrakat, pengetahuan dan sikap. Pengetahuan merupakan variabel dominan. Berdasarkan wawancara, disimpulkan ibu banyak memilih perilaku baik (Sanitary Landfill). Kata kunci: perilaku, ibu, sampah rumah tangga, sanitary landfill
Hubungan Penerapan Disiplin Kerja Dalam Meningkatkan Produktivitas Kinerja Petugas Dalam Penanganan Coronavirus (Covid 19) di Rumah Karantina Bumi Perkemahan Tanaa Mekaam Long Melaham Kabupaten Mahakam Ulu Tahun 2021 Kridawati, Atik; Samingan, Samingan; Yeq, Merimarlina
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 14, No 1 (2024): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v14i1.2135

Abstract

AbstrakPelanggaran disiplin yang mempengaruhi produktivitas kerja petugas, diantaranya banyak petugas yang terlambat masuk kerja dan pulang sebelum jam kerja selesai, meninggalkan jam kerja tanpa izin untuk kepentingan pribadi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memperkuat disiplin kerja petugas, namun masih banyak kendala yang harus dihadapi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Hubungan penerapan disiplin kerja dalam meningkatkan produktivitas kinerja petugas dalam penanganan coronavirus (covid 19) di rumah karantina bumi perkemahan tanaa mekaam long melaham kabupaten Mahakam ulu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah petugas di rumah karantina bumi perkemahan tanaa mekaam long melaham kabupaten Mahakam ulu sebanyak 100 orang. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan disiplin kerja (p value=0,001) dan monitoring evaluasi (p value = 0,002) dalam meningkatkan produktivitas kinerja petugas. Diperoleh hasil OR = 4,846 (95% CI 1,793-13,096) artinya responden yang disiplin kerjanya baik berpeluang 4,846 kali produktivitas kinerjanya di rumah karantina bumi perkemahan tanaa mekaam long melaham kabupaten mahakam ulu tahun 2021. Diperoleh variabel disiplin kerja merupakan variabel yang paling berhubungan dengan produktivitas kinerja (p=0,006 dan OR=4,243). Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan pertimbangan dalam mempertahankan disiplin kerja dan terus meningkatkannya serta melakukan pembinaan seperti monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara rutin terhadap kinerja dari Kepala instansi serta adanya peningkatan kapasitas pegawai melalui pendidikan dan pelatihan
Pendampingan Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di Poli Endokrin Kridawati, Atik; Andarusito, Nurcahyo; Mailangkay, Nurlina
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan untuk Masyarakat Vol 1, No 1 (2023): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan untuk Masyarakat
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jppkm.v1i1.3543

Abstract

Rumah sakit merupakan salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan dan merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan nasional, yang memberikan pelayanan insentif, pencegahan dan pengobatan, serta rehabilitasi. Dalam proses pelaksanaannya, rumah sakit menyediakan layanan rawat jalan dan rawat inap bagi pengguna jasa medis. Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 44 tentang Rumah Sakit tahun 2009, yaitu pelayanan kesehatan yang lengkap yaitu pelayanan kesehatan yang meliputi motivasi, penyembuhan, dan rehabilitasi. Metode yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara dan observasi langsung. Hasil wawancara dengan petugas Rekam medik, ditemukan kendala masalah jaringan dan pada saat pendaftaran pasien masih banyak data yang harus dilengkapi, terutama pasien baru. Masalah SDM juga yang masih kurang yang mengerti tentang SIMRS. Sebenarnya untuk billing sudah menggunakan Sistem Informasi Manajemen yang terhubung disemua bagian RS. Tetapi penggunaannya masih terbatas untuk kepentingan keuangan (pembayaran/Billing). Alternatif Usulan Pemecahan Masalah di atas adalah ditujukan pada bagian Vendor SIMRS rekam medis untuk menambah Jaringan yang adekuat, sehingga pengisian data pasien di Pendaftaran dan input data di Poli tidak terhambat. Kata kunci: Sistem Informasi, Poli, Rekam Medis
The Organoleptic Test For Tempe-Based Drink Formulation For The Prevention Of Cognitive Function In Elderly Women Kridawati, Atik; Ulfa, Laila
Journal of Ageing And Family Vol 3, No 2 (2023): Journal of Ageing And Family
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/joaf.v3i2.4138

Abstract

Older women are at twice the risk of developing Alzheimer's Disease than men. This happens because when women experience menopause, estrogen in the body will decrease. Estrogen is a hormone that can influence and help regulate body functions including the reproductive system, brain and central nervous system, bones, liver and urinary tract. Hormone replacement therapy (HRT) is intended to increase estrogen levels in postmenopausal women. One of the food ingredients that contain phytoestrogens and is widely consumed in Indonesia is tempe. The aim of the study was to make a tempe-based drink containing isoflavones (genestein, daidzein, glycetin) and nutrients (vitamin B3, vitamin B6, vitamin B12, folate) that are appropriate and sensory acceptable. The content of isoflavones and nutrients was analyzed using High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Tempe flour which has been analyzed for its nutritional content and isoflavones, then a tempe drink formulation is made with isoflavones content, namely 15 milli grams (30 grams of tempe flour). To improve the flavor of the drink, add cocoa powder. The design used was a completely randomized design (CRD) with a single treatment, namely the concentration level of tempe flour for formula 1 (original tempe) = 17.5%, formula 2 (original tempe) = 14% and formula 3 (tempe with added chocolate as flavor). = 14 %. Acceptance of tempeh-based drinks was carried out by organoleptic tests in the form of hedogenic (liking) tests on 30 elderly women. In the first phase of the research that for color, taste, aroma and thickness the most preferred was the third formula with the addition of chocolate and 14% thickness. The conclusion is that tempe flour using the freeze dry method contains isoflavones and nutrients (vitamin B3, vitamin B6, vitamin B12 and folic acid) higher than tempe using the oven method but not significantly. Hedogenic test (favorability test) is the highest with a 14% viscosity formula and there is the addition of chocolate Keywords: tempe, elderly women, organoleptic test
Pengaruh Pelaksanaan Aksi Bergizi Terhadap Perilaku Pencegahan Anemia Bagi Remaja Putri di SMPN 1 Cibinong Kabupaten Bogor Jawa Barat Tahun 2023 Nilawaty, Evi; Kridawati, Atik; Ulfa, Laila
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v8i2.3506

Abstract

Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan remaja Indonesia menghadapi tiga masalah gizi utama: kelebihan berat badan, kekurangan gizi, dan anemia. Untuk mengatasi masalah ini, program Aksi Bergizi diperkenalkan dengan tujuan meningkatkan status gizi remaja dan mendorong perilaku hidup sehat, terutama dalam pencegahan anemia bagi remaja putri di SMPN 1 Cibinong, Kabupaten Bogor, pada tahun 2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, melibatkan 150 siswi yang dipilih secara proportional sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diuji validitas dan reliabilitasnya, dan dianalisis menggunakan uji Chi-square serta regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan sekitar 56% responden berperilaku positif dalam pencegahan anemia. Uji Chi-square menunjukkan aktivitas fisik bersama, sarapan bersama, minum tablet tambah darah bersama, dan pemberian edukasi kesehatan dan gizi memiliki hubungan signifikan dengan perilaku pencegahan anemia. Analisis regresi logistik menunjukkan minum tablet tambah darah bersama dan sarapan bersama memiliki pengaruh yang paling dominan. Kesimpulannya, pelaksanaan Aksi Bergizi berdampak positif terhadap perilaku pencegahan anemia bagi remaja putri. Oleh karena itu, disarankan agar sekolah, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kesehatan memberikan dukungan terhadap pelaksanaan Aksi Bergizi, terutama dalam kegiatan minum tablet tambah darah bersama dan sarapan bersama, karena kedua kegiatan tersebut terbukti signifikan. Kata kunci: anemia, perilaku, remaja putri, Aksi Bergizi
EFFECTIVENESS OF ACCELERATING STUNTING REDUCTION THROUGH CONVERGENCE ACTIONS IN THE NORTH JAKARTA ADMINISTRATIVE CITY Citrawati, Citrawati; Kridawati, Atik; Sunita, Anna
Indonesia Epidemiological Journal Vol 3 No 2 (2024): Epidemiological Journal of Indonesia
Publisher : Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Stunting is a significant health problem in Indonesia, including in urban areas such as North Jakarta, which requires integrated interventions to reduce the incidence. Objectives: This study aims to evaluate the effectiveness of the accelerated stunting reduction program through convergence action and analyze the driving and inhibiting factors, including innovations in the North Jakarta Administrative City. Methods: This study used descriptive analysis with a combined quantitative and qualitative approach, collecting primary data through questionnaires and interviews, as well as secondary data from the convergence action implementation report. Program effectiveness was measured through source, process, and target approaches. Results: The study shows that the accelerated stunting reduction program is quite effective, although its implementation is not yet optimal. Driving factors include budget support, regulations, human resources, as well as cross-sector collaboration and innovation from the private sector. Barriers include poverty, lack of healthy living behaviors, limited community knowledge, and the unavailability of an integrated data management system. Conclusion: Accelerating stunting reduction through convergence actions is considered quite effective, although there are still some challenges that need to be overcome, such as poverty and low community knowledge.
Hubungan Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Kualitas Hidup Pralansia Dan Lansia Pada Kelompok Prolanis Apriyan, Nur; Kridawati, Atik; W. Rahardjo, Tri Budi
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v4i2.1028

Abstract

Abstrak Penyakit diabetes mellitus tipe 2 pada saat ini banyak sekali dialami oleh pra lansia dan lansia yang dapat mempengaruhi kualitas hidupnya baik fisik maupun mental. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan diabetes mellitus tipe 2 dengan kualitas hidup pralansia dan lansia pada kelompok Prolanis di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung. Jenis penelitian survei analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien pralansia dan lansia (usia >45 tahun) yang mengikuti kegiatan Prolanis. Jumlah sampel sebanyak 154 responden, pengambilan sampel dengan teknik Accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner WHOQOL-OLD terdiri dari 6 domain dan 24 pertanyaan mengunakan skala Likert. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pra lansia dan lansia yang mempunyai kualitas hidup baik ada sebanyak 55,8%, dan yang menderita diabetes mellitus ada sebanyak 87% dari hasil uji chi square didapatkan ada 1 variabel yang berhubungan dengan kualitas hidup pada pralansia dan lansia yaitu diabetes melitus (p=0,037) dan variabel yang tidak berhubungan : kelompok umur, lama menderita diabetes, depresi. Hasil uji Regresi Logistik Ganda menunjukkan bahwa variabel diabetes mellitus merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kualitas hidup pralansia dan lansia. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa diabetes mellitus merupakan variabel yang berhubungan dengan kualitas hidup. Kepada pra lansia dan lansia sebaiknya melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara teratur minimal 1 bulan sekali dengan tujuan untuk mengontrol kadar gula darahnya sehingga kualitas hidupnya dapat terjaga dengan baik. Kata kunci : Diabetes, Kualitas Hidup, Prolanis
ANALISA KEPUASAN PENGGUNA REKAM MEDIS ELEKTRONIK (RME) DI RS BHAYANGKARA MATARAM Sulistian, Andika; Kridawati, Atik; Nugroho, Dedy
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 3 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i3.6634

Abstract

Latar Belakang: Implementasi Rekam Medis Elektronik (RME) di rumah sakit menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan efisiensi pencatatan data medis. Namun, tantangan seperti ketepatan waktu, kemudahan penggunaan, dan keakuratan data sering memengaruhi tingkat kepuasan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna RME menggunakan pendekatan End User Computing Satisfaction (EUCS). Metode: Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur dimensi EUCS, meliputi content, accuracy, format, ease of use, dan timeliness. Uji bivariat dilakukan menggunakan uji chi-square, sedangkan analisis multivariat menggunakan regresi logistik untuk menentukan faktor paling dominan yang memengaruhi kepuasan pengguna. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa variabel timeliness (p = 0,012; OR = 39,306) dan content (p = 0,008; OR = 19,197) berhubungan signifikan dengan kepuasan pengguna. Pengguna yang puas dengan konten RME memiliki kemungkinan 19 kali lebih besar untuk merasa puas, sedangkan pengguna yang merasa waktu pelayanan tepat memiliki kemungkinan 39 kali lebih besar untuk puas dibandingkan yang tidak. Variabel lain seperti accuracy (p = 0,014) dan ease of use (p = 0,008) juga menunjukkan hubungan signifikan dengan kepuasan pengguna, meskipun dengan pengaruh yang lebih kecil dibandingkan timeliness. Kesimpulan: penelitian ini adalah ketepatan waktu menjadi faktor paling dominan yang menentukan kepuasan pengguna, diikuti oleh kualitas konten dan aspek kemudahan penggunaan. RS Bhayangkara Mataram disarankan untuk mengoptimalkan waktu pelayanan, memperbaiki antarmuka pengguna, dan memastikan data yang tercatat akurat serta relevan agar kepuasan pengguna dapat terus meningkat. Kata Kunci : Rekam Medis Elektronik, Kepuasan Pengguna, EUCS, Timeliness.