Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Komunikasi Interpersonal, Motivasi dan Sikap Terhadap Pelaksanaan Patient Safety di Rawat Inap Rumah Sakit Tingkat IV 02.07.04 Bandar Lampung Endriani, Chinanti; Kodyat, Alih Germas; Trigono, Ahdun
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v8i2.4273

Abstract

Latar belakang: Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib menerapkan standar keselamatan pasien. Standar keselamatan pasien dilaksanakan melalui identifikasi dan pengelolaan risiko, analisis dan pelaporan, serta pemecahan masalah dalam mencegah dan menangani kejadian yang membahayakan keselamatan pasien. Ada beberapa kejadian seperti tempat tidur pasien tidak ada pagar, kran air bocor yang menyebabkan lantai licin, tempat tidur bayi yang baru lahir berdebu, dan obat di troli emergensi kosong. Integrasi yang efektif dari komunikasi interpersonal, motivasi, dan sikap dapat memperkuat implementasi patient safety dalam lingkungan pelayanan kesehatan khususnya di rawat inap. Penelitian ini bertujuan menganalisis seberapa besar pengaruh Komunikasi Interpersonal, Motivasi, dan Sikap terhadap pelaksanaan Patient Safety. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode survei dan teknik korelasi, metode analisis data yang digunakan adalah dengan uji regresi linier berganda, populasi pada penelitian ini adalah perawat yang secara langsung terlibat dalam upaya memberikan pelayanan pada pasien dengan jumlah sampel 42 orang. Hasil: Hasil penelitian ini adalah variabel komunikasi interpersonal berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap penerapan Patient Safety di Rawat Inap. Selanjutnya variable motivasi berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap penerapan Patient Safety di Rawat Inap. Untuk variable sikap ada pengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan Patient Safety di Rawat Inap. Variabel komunikasi interpersonal, motivasi dan sikap berpengaruh secara simultan terhadap Patient Safety di Rawat Inap. Saran: Disarankan kepada pihak Rumah Sakit terus meningkatkan pelayanan patient safety di ruang rawat inap agar terhindar dari insiden keselamatan pasien serta dilakukannya monitoring dan evaluasi secara berkala. Kata kunci: Komunikasi Interpersonal, Motivasi, Sikap, Patient Safety
Analisis Komparatif Implementasi Kebijakan Remunerasi Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan di RSUD Kelas D Provinsi DKI Jakarta Wedya Astuti, Rita; Kodyat, Alih Germas; Andarusito, Nurcahyo; Lestyaningsih, Herni
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v8i1.4069

Abstract

Pendahuluan : Adanya perbedaan fenomena implementasi kebijakan Peraturan Gubernur Nomor 51 tahun 2021 tentang aturan pemberian remunerasi hanya untuk RSUD kelas A, B, dan C menyebabkan dampak bervariasi terhadap mutu layanan kesehatan di empat karakteristik RSUD kelas D yaitu RSUD remunerasi, tidak remunerasi, riwayat remunerasi lanjut dan riwayat remunerasi tidak lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan menganalisis implementasi Pergub 51 tahun 2021 di empat karakteristik RSUD kelas D dilihat dari aspek kebijakan dan aspek implementasi kebijakan terhadap mutu pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan deskriptif analisis terhadap empat informan kunci sebagai pengambil kebijakan di setiap empat karakteristik RSUD kelas D yaitu RSUD remunerasi, tidak remunerasi, riwayat remunerasi lanjut dan riwayat remunerasi tidak lanjut. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan implementasi kebijakan Peraturan Gubernur Nomor 51 tahun 2021 di RSUD kelas D remunerasi, tidak remunerasi, riwayat remunerasi lanjut dan riwayat remunerasi tidak lanjut dilihat dari aspek kebijakan, isi kebijakan dan lingkungan implementasi terhadap mutu pelayanan kesehatan. Kesimpulan penelitian diperoleh meskipun Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2021 tidak mengatur remunerasi di RSUD Kelas D namun pelaksanaan remunerasi tetap dilaksanakan di sebagian RSUD kelas D dan menunjukkan dampak positif peningkatan mutu pelayanan kesehatan seperti saraprasana, jumlah pasien, kehandalan tenaga kesehatan, lebih tanggap dalam memberikan pelayanan, utilitas layanan, motivasi, pendapatan rumah sakit, pelayanan lebih tepat waktu, menurunkan keluhan masyarakat, meningkatnya empati petugas bila dibandingkan dengan rumah sakit yang tidak menerapkan remunerasi. Dengan adanya perbedaan impelementasi kebijakan perlu rekomendasi kebijakan pelaksanaan remunerasi di RSUD kelas D dan evaluasi Pergub Nomor 51 tahun 2021. Kata Kunci: Remunerasi, Kebijakan, Mutu Layanan
Analisa Faktor Penyebab Dispute Pada Berkas Klaim Rawat Inap Pasien COVID-19 di RS Mekar Sari Tahun 2021 Ariesando, Mochamad Alif; Kodyat, Alih Germas; Himawaty, Susy; Andriwinarsih, Evi
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 8, No 4 (2024): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v8i4.5315

Abstract

Latar Belakang. Salah satu perhatian utama pada pandemi Covid-19 adalah biaya medis langsung dan penggunaan sumber daya yang dibebankan pada sistem pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit. RS Mekar Sari Bekasi memiliki jumlah kasus pasien Covid-19 yang di rawat inap pada tahun 2021 relatif banyak. Namun untuk pengajuan klaim Covid-19 sekitar 30-40% mengalami dispute yang menjadi suatu kendala, dengan biaya klaim tertunda rata-rata mencapai di atas satu milyar. Seluruh proses klaim yang dilakukan harus sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) tetapi masih ada dokumen rekam medis untuk klaim rawat inap pasien Covid-19 di RS Mekar Sari Bekasi yang tidak sesuai dengan peraturan KMK Nomor HK.01.07/MENKES/446/2020. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pengumpulan data berupa wawancara mendalam kepada stakeholder terkait, observasi dan data sekunder yang bertujuan untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan menganalisis interaksi yang terjadi pada input, proses dan output. Hasil Penelitian. Terdapat persamaan antara hasil wawancara mendalam dan telaah dokumen mengenai faktor penyebab dispute klaim rawat inap pasien Covid-19. Kesimpulan. Penyebab klaim rawat inap pasien Covid-19 mengalami dispute dapat terjadi karena faktor internal dan eksternal RS. Penyebab internal karena faktor Input meliputi Man, Method, Material dan Machine. Sedangkan penyebab eksternal yaitu karena peraturan KMK yang cepat berubah-ubah sehingga proses klaim tidak sesuai dengan peraturan KMK yang berlaku saat itu. Kata Kunci: Rawat Inap Covid-19, Klaim Dispute, Rekam Medis
Analisis Ketersediaan Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Parindu Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat Tahun 2023 Matondang, Mislaini; Kodyat, Alih Germas; Indrawati, Lili
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i1.5901

Abstract

Pelayanan kefarmasian sebagai salah satu unsur dari pelayanan utama di rumah sakit, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pelayanan di rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Salah satu bagian dari rantai tata kelola obat di rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan obat diperlukan perencanaan dan pengadaan persediaan obat yang meliputi pemilihan, perencanaan kebutuhan obat, pengadaan, administrasi, pemantauan dan evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Parindu melalui system pengelolaan obat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan riset operasional. Dengan desain penelitian kualitatif di lakukan wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi serta menggunakan Analisis NVivo. Berdasarkan laporan akhir tahun 2023 Instalasi Farmasi RS Parindu diketahui beberapa persoalan mengenai ketersediaan obat dari bulan Januari – Desember 2023 yaitu total jumlah resep rawat jalan tahun 2023 sebanyak 4352 resep dengan jumlah item obat yang diresepkan 17.408, item obat yang diberikan sebanyak 14.448, obat yang tidak diberikan sebanyak 2960 (16,93%). Untuk rawat inap total jumlah resep sebanyak 6985, dengan jumlah item obat yang diresepkan 34.925, item obat yang diberikan sebanyak 28.607, obat yang tidak diberikan 6318 (18,10%). Tidak adanya regulasi dalam pengelolaan farmasi di RS Parindu mengakibatkan pelayanan farmasi tidak efisien, tidak efektif dan tidak optimal. Hal ini mengakibatkan kekosongan obat terjadi setiap bulannya. Untuk terpenuhinya ketersediaan obat di instalasi farmasi rumah sakit diperlukan adanya suatu kebijakan yang menetapkan tata kelola obat di rumah sakit, pemahaman dan kerjasama tim dalam menjalankannya. Kata Kunci: Ketersediaan Obat, Instalasi Farmasi,Perencanaan Obat
Analisis Kebutuhan SDM di Unit Rekam Medis Berdasarkan Beban Kerja Dengan Penggunaan Rekam Medis Elektronik di Rumah Sakit TK. IV Cijantung Tahun 2024 Risria Marpaung, Yuana Sondang; Kodyat, Alih Germas
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i1.5907

Abstract

Adanya indikasi pengurangan tugas pokok petugas rekam medis dengan adanya penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME) mengakibatkan rumah sakit perlu melakukan perhitungan beban kerja yang sebenarnya dengan adanya pergeseran kegiatan dari manual menjadi elektronik supaya tidak terjadi kelebihan tenaga kerja atau sumber daya manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebutuhan SDM di Unit Rekam Medis dengan adanya penggunaan RME secara objektif. Penelitian ini merupakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif menggunakan metode ABK-Kesehatan. Hasil perhitungan kebutuhan SDM menunjukkan volume beban kerja di unit pendaftaran rawat jalan dan rawat inap lebih ringan dengan adanya penerapan RME di. Pada bagian distribusi dan filling serta assembling sudah sesuai antara volume kerja dan norma waktu. Sedangkan pada bagian koding dan laporan didapatkan beban kerja yang berlebih ditandai dengan kurangnya kebutuhan SDM pada bagian tersebut. Berdasarkan perhitungan menggunakan metode ABK-Kesehatan dengan adanya penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME) di Rumah Sakit Tk. IV Cijantung didapatkan kebutuhan SDM sebanyak 10 orang petugas, yaitu dua orang petugas bagian pendaftaran rawat jalan, satu orang petugas bagian pendaftaran rawat inap, tiga orang petugas bagian distribusi dan filing, dua orang petugas bagian assembling, dua orang petugas bagian Koding & Laporan. Penelitian ini menyarankan adanya penyesuaian proses bisnis, perubahan struktur organisasi, didampingi adanya pelatihan terstruktur bagi seluruh SDM, pengembangan fitur RME yang mengakomodir kebutuhan rumah sakit. Kata kunci: Rekam Medis Elektronik, SDM, Beban Kerja, Analisis Beban Kerja (ABK-Kes)
Analisis Kesiapan Manajemen Dalam Penerapan Rekam Medik Elektronik Di Rumah Sakit Bhayangkara Tk II Biddokkes Polda Kalimantan Timur Tahun 2023 Rakhmawati, Iwana A.; Kodyat, Alih Germas; Trigono, Ahdun
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 2 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i2.6159

Abstract

Implementasi Rekam Medis Elektronik (RME) terbukti efisien dan hemat biaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan aksesibilitas catatan kesehatan, serta kualitas dan ketepatan informasi pasien. Belum optimalnya RME di RS Bhayangkara dikarenakan belum adanya pelatihan dan sosialisasi terkait RME. Akibat permasalahan tersebut diatas maka mengakibatkan berbagai masalah lainnya seperti semakin banyak jumlah dokumen retensi/inaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dari ke empat aspek tersebut serta faktor yang dominan yang berperan dalam optimalisasi rekam medis elektronik. Desain penelitian Cross Sectional. Penelitian dilakukan pada 70 responden secara Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara aspek sdm, budaya kerja organisasi, tata kelola kepemimpinan terhadap optimalisasi rekam medis elektronik (p-value
Analysis Of Factors Affecting Nurse Performance At Moh Ridwan Meuraksa Hospital, Jakarta Putro, Ardhestiro Harnindyo; Kodyat, Alih Germas; Ulfa, Laila; Agustin, Dinni
Journal of Ageing And Family Vol 4, No 1 (2024): Journal of Ageing And Family
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/joaf.v4i1.6863

Abstract

Nurse performance plays a crucial role in improving hospital service quality. Level II Hospital Moh Ridwan Meuraksa faces challenges in ensuring optimal nurse performance, including aspects of leadership, job satisfaction, organizational commitment, and recognition and rewards. This study aims to analyze the influence of transformational leadership style, job satisfaction, organizational commitment, and recognition and rewards on nurse performance at the hospital. The method used is a quantitative approach with a cross-sectional design. Data were collected through a questionnaire completed by 180 respondents and analyzed using chi-square tests and multiple logistic regression. The results showed that job satisfaction (p = 0.000, OR = 5.57) and recognition (p = 0.000, OR = 6.00) had a significant relationship with nursing performance. Meanwhile, leadership style (p = 0.006, OR = 2.67) and organizational commitment (p = 0.000, OR = 4.76) were also significantly related but were not included in the final model. In the multivariate analysis, rewards (OR = 7.270) and job satisfaction (OR = 6.78) were found to be significant, with rewards as the dominant factor. The Hosmer and Lemeshow test indicated good model fit (p = 0.702). In conclusion, nurse performance is significantly influenced by rewards and job satisfaction. Therefore, hospitals are advised to optimize performance-based reward systems and improve job satisfaction to enhance the quality of healthcare services. Keywords: Nurse performance, leadership, job satisfaction, organizational commitment, rewards and recognition. Keywords: Radiology Services, Chest X-Ray, Outpatient, Hospital
Analisis Faktor Penyebab Pending Klaim Rawat Inap Bpjs Kesehatan di Rumah Sakit Efarina Pangkalan Kerinci Riau Handayani, Riri; Kodyat, Alih Germas; Garnida, Aliefety Putu
Al-Kharaj: Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah Vol. 7 No. 10 (2025): Al-Kharaj: Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/alkharaj.v7i10.9962

Abstract

This study aims to analyze the factors causing pending BPJS Kesehatan inpatient claims at Efarina Hospital, Pangkalan Kerinci, Riau, in 2024. Pending claims are a significant obstacle in the hospital financing system because they impact cash flow, service efficiency, and operational sustainability. The study used a mixed method (quantitative and qualitative) design. The research sample consisted of 1,278 pending inpatient claim files and interviews using the matrix triangulation technique, Focus Group Discussion (FGD) related to the claims process. Data were collected through document review, in-depth interviews, and observation of the administrative process. The results showed that the dominant factors causing pending claims were incomplete medical resumes (56.73%), inaccurate coding (34.66%), and incomplete claim files (8.61%). The impact of pending claims was quite significant, namely delays in receiving payments from BPJS Kesehatan and increased hospital operational costs. This study recommends strengthening the claims management system through improving the accuracy of medical records, regular training, optimizing information technology, and stricter internal supervision. In conclusion, improvement efforts focused on human resources, administration, and digital systems are crucial for reducing the number of pending claims, enabling hospitals to improve efficiency, regulatory compliance, and the quality of healthcare services.
Pengaruh Penerapan Lean Six Sigma, Penggunaan Teknologi Informasi Dan Kapasitas Tempat Tidur Terhadap Efektivitas Rawat Inap di RS. Bhayangkara Tk.II Medan Tahun 2025 Tarigan, Siti Nur Imanta; Kodyat, Alih Germas; Sunadi, Apri
JURNAL ADMINISTRASI & MANAJEMEN Vol 15, No 3 (2025): Jurnal Administrasi dan Manajemen
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jam.v15i3.6694

Abstract

Lean Six Sigma, teknologi informasi, dan kapasitas tempat tidur merupakan faktor utama yang memengaruhi efektivitas rawat inap di rumah sakit. RS Bhayangkara Tk. II Medan menghadapi tantangan dalam meningkatkan efisiensi layanan rawat inap akibat meningkatnya jumlah pasien, keterbatasan kapasitas tempat tidur, dan belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan Lean Six Sigma, penggunaan teknologi informasi, dan kapasitas tempat tidur terhadap efektivitas rawat inap di RS Bhayangkara Tk. II Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif analitik dengan desain cross-sectional, melibatkan 39 tenaga medis sebagai responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji univariat, bivariat, serta multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lama rawat inap adalah 5,5 hari, dengan mayoritas responden menyatakan bahwa Lean Six Sigma telah diterapkan (60%), SIMRS digunakan secara aktif (70%), dan kapasitas tempat tidur masih kurang (55%). Uji bivariat menunjukkan bahwa Lean Six Sigma (p = 0,002), teknologi informasi (p = 0,001), dan kapasitas tempat tidur (p = 0,004) memiliki hubungan signifikan dengan efektivitas rawat inap. Analisis multivariat menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut secara simultan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas rawat inap (R² = 0,62). Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya optimalisasi Lean Six Sigma, pemanfaatan teknologi informasi yang lebih baik, serta peningkatan kapasitas tempat tidur dalam meningkatkan efektivitas layanan rawat inap. Rumah sakit disarankan untuk meningkatkan pelatihan tenaga medis, memperkuat sistem manajemen informasi, dan mengoptimalkan penggunaan tempat tidur agar pelayanan lebih efisien dan berkualitas. Kata Kunci: Lean Six Sigma, teknologi informasi, kapasitas tempat tidur, efektivitas rawat inap, manajemen rumah sakit.