Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The First Response of Family to Patient with Heart Attack in Banjarese Community South Kalimantan: A Phenomenological Study Mohtar, M. Sobirin; Hamzah; Budiyarti, Yuliani; Solikin
International Journal of Clinical Inventions and Medical Sciences (IJCIMS) Vol 3 No 2: September 2021
Publisher : Lamintang Education and Training Centre, in collaboration with the International Association of Educators, Scientists, Technologists, and Engineers (IA-ESTE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36079/lamintang.ijcims-0302.248

Abstract

Family first response in patients with heart attacks is very important in increasing patient safety. Friedman's familiy theory views that the family has a major role and function indecide the prompt and appropriate course of action. Orem's Wholly Compensatory System Theory looked at that familymust provide partial assistance when a family member is sick. Theory Cultural care Leininger looked at that family tend to maintain their culture when doing help. Indonesia, especially in Banjarmasin, has different social and cultural conditions so that the experience of making its first response will of course also be different. This study aims to explore the family experience of the first response to patients with heart attacks. This study used a qualitative method with a phenomenological study approach to 8 participants from Banjar community in South Kalimantan with purposive sampling technique. Collecting data using in-depth interviews with a tape recorder and field notes. The method of analysis uses Creswell. There are 6 themes found namely (1) The initial understanding of a family about heart attack is in the form of menyamak or angin duduk, (2) The family's first action in a patient with an attackheart in the form of cabut angin, (3) family onset in doing his first response against attacks in the form of estimated time (4) Family delay factors in doing the first response in the form of a cause(5) The emotional response of the family in facing a heart attack such as neutral response, anxiety and shock. (6) Meaning as a helper for family members such as pride, relief and pleasure. Nurses need to rectify the culture that is in conflict with health by changing the family mindset of their understanding of diseases, especially heart attacks.
Hubungan Tingkat Keparahan, Komorbid, dan Karakteristik Individu terhadap Gangguan Kognitif pada Pasien Post Covid-19 Luqyana, Farah; Hamzah, Hamzah; Budiyarti, Yuliani; S, Era Widia; Sundari, Sri
Jurnal Kesmas Asclepius Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Kesmas Asclepius
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jka.v5i2.7644

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang paling berhubungan terhadap gangguan kognitif pada pasien post covid-19. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel Nonprobability sampling, dengan jumlah sampel 110 responden pasien post covid, serta menggunakan instrumen TICS-M untuk pengambilan data. Hasil penelitian berdasarkan uji chi-square didapatkan hasil tingkat keparahan, komorbid dan karakteristik usia memiliki hubungan signifikan (p value < 0.05) dengan gangguan kognitif, sedangkan hasil uji regresi logistik ganda menunjukan komorbid sebagai variabel yang paling berpengaruh terhadap gangguan kognitif pada pasien post covid-19 dengan nilai p value 0.000 < 0.05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari kelima variabel independent yang diteliti, variabel yang paling berpengaruh terhadap gangguan kognitif adalah komorbid. Kata Kunci: Gangguan Kognitif, Karakteristik Individu, Komorbid, Post Covid-19, Tingkat Keparahan
Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kekambuhan Pasien Bertiana, Bertiana; Nurachmah, Elly; Budiyarti, Yuliani
Jurnal Kesmas Asclepius Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Kesmas Asclepius
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jka.v5i2.7647

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kekambuhan pasien jiwa dan faktor yang paling berhubungan terhadap kekambuhan. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan rancangan penelitian Cross Sectional, populasi pada dalam penelitian ini ialah keluarga yang mengurus pasien dengan sampel 30 responden dengan teknik total sampling serta menggunakan kuesioner untuk pengambilan data. Analisa data menggunakan uji chi square dan multivariat regresi logistik. Hasil penelitian berdasarkan uji chi square didapat kepatuhan minum obat, dukungan keluarga, dukungan lingkungan sekitar dan pola asuh memiliki hubungan signifikan (p value < 0,05) dengan kekambuhan, sedangkan hasil uji regresi logistik menunjukan variable kepatuhan minum obat sebagai variable yang paling berpengaruh terhadap kekambuhan orang dengan gangguan jiwa dengan nilai OR 5,15. Simpulan secara umum seluruh faktor dalam penelitian ini yaitu kepatuhan minum obat, dukungan keluarga, dukungan lingkungan sekitar dan pola asuh keluarga dapat menyebabkan pasien jiwa kambuh, akan tetapi faktor yang paling berpengaruh adalah faktor kepatuhan minum obat. Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Dukungan Lingkungan Sekitar, Kekambuhan, Kepatuhan Minum Obat, Pola Asuh Keluarga.
Effect Of Organisational Citizenship Behavior (OCB) On Performance Through Nurse Work Ethos Budiyarti, Yuliani; Syafwani, M; Harun, Lukman; Muhsinin, Muhsinin
Journals of Ners Community Vol 13 No 6 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i6.2330

Abstract

Organizational Citizenship Behavior (OCB) dari seorang perawat memegang peranan yang sangat penting mengingat kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan merupakan salah satu faktor penentu baik buruknya citra sebuah Rumah Sakit. Perawat dengan OCB yang baik dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman sehingga berpengaruh terhadap kinerja sehari-hari. Guna mencapai hal tersebut maka diperlukan etos kerja. Etos kerja yang tinggi pada diri seorang perawat dapat meningkatkan motivasi dan semangat sehingga kinerja yang dihasilkan juga akan baik, dan kinerja yang baik merupakan jembatan dalam menjawab jaminan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan terhadap pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk menganaliis pengaruh OCB terhadap kinerja melalui etos kerja perawat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian analitik korelasional dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian seluruh perawat pelaksana dengan jumlah 95 orang. Uji analisis menggunakan teknik statistik inferensial dan model Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh langsung OCB terhadap kinerja perawat pelaksana dengan p value 0,002 dan pengaruh tidak langsung antara OCB terhadap kinerja perawat pelaksana melalui etos kerja dengan p value 0,001. Dengan adanya OCB seorang perawat dapat menghasilkan kinerja yang baik melalui etos kerja yang tinggi sehingga kualitas pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepuasan pada pasien.
The Effect of Pregnant Women's Nutritional Intake on Birth Weight of Babies in Coastal Areas Budiyarti, Yuliani; Anwar, Wahyuni; Nursiah, Andi
International Journal of Health Sciences Vol. 3 No. 4 (2025): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v3i4.885

Abstract

Fetal growth and development during pregnancy are significantly influenced by the quality of maternal nutritional intake. Inadequate nutritional intake can lead to low birth weight (LBW), which increases the risk of various health complications, including developmental disorders, infections, and chronic diseases in adulthood. Coastal areas have specific social, economic, and cultural characteristics that can influence maternal dietary patterns during pregnancy, such as limited access to nutritious food or a reliance on certain seafood. Therefore, this study aims to evaluate the effect of maternal nutritional intake on birth weight in coastal areas. This study used an observational design with a cross-sectional approach. The sample consisted of 100 pregnant women who gave birth at a coastal community health center during January–June 2025, taken using a purposive sampling method. Data on nutritional intake were collected through a questionnaire that measured the frequency, type, and variety of food consumed during pregnancy, while birth weight was obtained from medical records. Data analysis was performed using the Pearson correlation test to determine the relationship between nutritional intake and birth weight, and linear regression to assess the effect of nutritional intake on infant weight. The results of the study showed a significant positive correlation between maternal nutritional intake and birth weight (r = 0.62; p < 0.01). Mothers who consumed a balanced diet, including protein, complex carbohydrates, vitamins, and minerals, tended to give birth to babies with normal birth weight. Conversely, mothers with less balanced nutritional intake had a higher risk of giving birth to babies with low birth weight. These findings emphasize the importance of nutrition education and providing nutritious food for pregnant women, especially in coastal areas, to support maternal and infant health and reduce the risk of neonatal complications associated with low birth weight.
Hubungan Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Dismenorea Primer pada Remaja Putri di SMPN 31 Banjarmasin Sibuea, Krisneni; Yuniarti, Kristina; Budiyarti, Yuliani; Ruslinawati, Ruslinawati
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 11 (2025): Volume 7 Nomor 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i11.21520

Abstract

ABSTRACT The menstrual experience among adolescent girls varies; while some undergo menstruation without complaints, many experience primary dysmenorrhea, characterized by menstrual pain without underlying reproductive organ abnormalities. Contributing factors include undernutrition (underweight or severely underweight status) and low levels of physical activity. This study aimed to examine the relationship between nutritional status and physical activity with the incidence of primary dysmenorrhea among adolescent girls. A quantitative method with a cross-sectional approach was used. The study population consisted of 8th-grade female students (classes VIII A–E) at SMPN 31 Banjarmasin during the 2024/2025 academic year, with 67 participants selected through purposive sampling. Instruments included a body weight scale, height measuring tape, the Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ), and a primary dysmenorrhea questionnaire. Data were analyzed using Spearman’s rho test. Results showed a significant relationship between nutritional status and the incidence of primary dysmenorrhea (p = 0.001; r = 0.410), and a very strong relationship between physical activity and the incidence of primary dysmenorrhea (p = 0.000; r = 0.821). It can be concluded that nutritional status and physical activity are significantly associated with primary dysmenorrhea among adolescent girls. These findings are expected to serve as a basis for health education to raise awareness about the importance of balanced nutrition and regular physical activity in reducing menstrual pain symptoms. Keywords: Primary Dysmenorrhea, Adolescent Girls, Nutritional Status, Physical Activity  ABSTRAK Pengalaman menstruasi pada remaja putri berbeda-beda, sebagian mengalami tanpa keluhan, namun banyak pula yang merasakan dismenorea primer, yaitu nyeri menstruasi tanpa kelainan organ reproduksi. Faktor yang berkontribusi antara lain status gizi yang tidak ideal (kurus dan sangat kurus) dan aktivitas fisik yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan aktivitas fisik dengan kejadian dismenorea primer pada remaja putri. Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi adalah siswi kelas VIII A–E SMPN 31 Banjarmasin tahun ajaran 2024/2025, dengan jumlah sampel 67 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian meliputi timbangan berat badan, meteran tinggi badan, kuesioner Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ), dan kuesioner kejadian dismenorea primer. Analisis data menggunakan uji Spearman’s rho. Hasil menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara status gizi dengan kejadian dismenorea primer (p = 0,001; r = 0,410), serta hubungan yang sangat kuat antara aktivitas fisik dengan kejadian dismenorea primer (p = 0,000; r = 0,821). Disimpulkan bahwa status gizi dan aktivitas fisik memiliki hubungan bermakna dengan kejadian dismenorea primer pada remaja putri. Hasil ini diharapkan menjadi landasan edukasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dan aktivitas fisik dalam mengurangi keluhan menstruasi. Kata Kunci: Dismenorea Primer, Remaja Putri, Status Gizi, Aktivitas Fisik
Effect Of Organisational Citizenship Behavior (OCB) On Performance Through Nurse Work Ethos Budiyarti, Yuliani; Syafwani, M; Harun, Lukman; Muhsinin, Muhsinin
Journals of Ners Community Vol 13 No 6 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i6.2330

Abstract

Organizational Citizenship Behavior (OCB) dari seorang perawat memegang peranan yang sangat penting mengingat kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan merupakan salah satu faktor penentu baik buruknya citra sebuah Rumah Sakit. Perawat dengan OCB yang baik dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman sehingga berpengaruh terhadap kinerja sehari-hari. Guna mencapai hal tersebut maka diperlukan etos kerja. Etos kerja yang tinggi pada diri seorang perawat dapat meningkatkan motivasi dan semangat sehingga kinerja yang dihasilkan juga akan baik, dan kinerja yang baik merupakan jembatan dalam menjawab jaminan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan terhadap pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk menganaliis pengaruh OCB terhadap kinerja melalui etos kerja perawat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian analitik korelasional dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian seluruh perawat pelaksana dengan jumlah 95 orang. Uji analisis menggunakan teknik statistik inferensial dan model Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh langsung OCB terhadap kinerja perawat pelaksana dengan p value 0,002 dan pengaruh tidak langsung antara OCB terhadap kinerja perawat pelaksana melalui etos kerja dengan p value 0,001. Dengan adanya OCB seorang perawat dapat menghasilkan kinerja yang baik melalui etos kerja yang tinggi sehingga kualitas pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepuasan pada pasien.