Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALYSIS OF SUGAR, SALT AND FAT IN SNACK FOODS SOLD AT ELEMENTARY SCHOOL FOOD STALLS Zaizafia, Athaya; Aristi, Dela; Ciptaningtyas, Ratri; Angkasa, Dudung
Journal of Nutrition College Vol 13, No 1 (2024): Januari
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v13i1.38444

Abstract

ABSTRACTBackground: Snacking is common among elementary school-age children. Ironically, snacks often contain lots of sugar, salt, and fat (SSF) which mostly available at school's area and might contributed to poor dietary pattern. Objective: to determine SSF’s content among snack food (SF) at school food stalls and intake of SSF from the SF among school-age children. Methods: This cross sectional study involved eighty-nine children age 8 to 12 at Madrasah Pembangunan elementary school in South Tangerang city  that randomly selected. Street food was classified as main dish, snacks and drinks. SSF content was determined by desk analysis through conversion of raw-cooked food, edible portion, estimated of intake sugar, salt and oil absorption from actual food weighing of listed snack foods. Intake of SSF was obtained from two non-consecutives 24 hours food recalls. FoodWorks and SPSS software were used to analyze food and descriptive analysis, respectively. Results: We found that almost one third of subjects experienced overweight (12.4%) and obesity (16.9%). There were 53 items of hawker foods were identified within school area and were comprised from 18 main dishes, 35 snacks and 10 drinks. Snack food contains more SSF content compared to main dishes. Salt is the highest contribution (120%) to recommended daily allowance compared to sugar and fat.Conclusion: The percentage contribution of snacks in school-age children consumption needs to be highlighted as an alarming wake-up call to introduce nutrition labelling on snacks sold at school areas.Keywords : snack food; sugar; salt; fat; school children ABSTRAKLatar belakang: Ngemil merupakan hal yang umum di kalangan anak usia sekolah dasar. Ironisnya, jajanan seringkali mengandung banyak gula, garam, dan lemak (GGL) yang banyak terdapat di lingkungan sekolah dan dapat menyebabkan pola makan yang buruk. Tujuan: untuk mengetahui kandungan GGL pada makanan jajanan di sekolah dan asupan GGL dari makanan jajanan pada anak sekolah. Metode: Studi cross sectional ini melibatkan delapan puluh sembilan anak usia 8 hingga 12 tahun yang dipilih secara acak. Makanan jalanan diklasifikasikan sebagai hidangan utama, makanan ringan dan minuman. Kandungan GGL ditentukan dengan analisis tabel melalui konversi makanan mentah, porsi yang dapat dimakan, perkiraan asupan gula, garam dan penyerapan minyak dari makanan aktual yang ditimbang dari makanan ringan yang terdaftar. Asupan GGL diperoleh dari dua penarikan makanan 24 jam non-berturut-turut. Perangkat lunak FoodWorks dan SPSS masing-masing digunakan untuk menganalisis makanan dan analisis deskriptif. Hasil: Hasil studi mendapatkan sepertiga anak sekolah responden kami mengalami kelebihan berat badan (12.4%) dan obesitas (16.9%). Teridentifikasi 53 jenis makanan jajanan di lingkungan sekolah yang terdiri dari 18 makanan utama, 35 makanan ringan dan 10 minuman. Makanan ringan mengandung lebih banyak kandungan GGL dibandingkan dengan makanan utama. Kontribusi garam dalam makanan ringan bahkan mecapai 120% dari angka kecukupan gizi , angka ini lebih tinggi dari persentase gula dan lemak.Kesimpulan: Persentase kontribusi GGL dari makanan ringan yang dikonsumsi anak sekolah perlu diawasi sebagai peringatan dini untuk memperkenalkan label gizi pada makanan jajanan yang dijual di lingkungan sekolah.Kata Kunci : camilan; gula; garam; lemak; anak sekolah 
Gambaran Perilaku Vaksinasi COVID-19 pada Masyarakat Rural dan Urban di Kabupaten Serang Fitria, Febriyeni; Alkaff, Raihana Nadra; Aristi, Dela; Bariyah, Aike Wella Bil; Rosyidah, Ainur; Salamah, Reni Ridatus
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 10 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol10.Iss2.1493

Abstract

Public health status in Indonesia can be influenced by the implementation of healthy behavior in the community. There are differences in behavior between people in rural and urban areas and factors that can cause vaccine delays that have the potential to affect COVID-19 vaccination coverage in Indonesia. This study aims to determine the behavior of COVID-19 vaccination in rural and urban communities in Serang Regency. This study used a descriptive research design with a quantitative approach which was conducted in October−November 2021 with a sample of 334 people aged 18−59 years. The results showed that the vaccination status of the respondents was complete dose (rural 65.3% and urban 70.3%), waiting for dose 2 (rural 22.4% and urban 18.6%), and dose 1 had been received but the dosing schedule 2 had passed (rural 12.3% and urban 11.1%). Three perceptions that are still low in percentage are perceptions of vulnerability, perceptions of obstacles, and cues to act. Some of the reasons for stopping the termination of COVID-19 in the community are not yet feeling that they will have severe symptoms if exposed to COVID-19, feeling confused about information related to COVID-19, not being able to carry out COVID-19 vaccinations because the schedule for COVID-19 vaccination program coincides with other activities, did not receive an invitation from the local government to vaccinate against COVID-19, vaccinate because people in their environment had vaccinated against COVID-19, did not receive support from cadres or religious leaders for the COVID-19 vaccination. Improved policy behavior can be improved by changing perceptions of vulnerability to COVID-19, reducing barriers, and also providing cues according to education through social media with the key message of spending the full dose of vaccine.
Determinan Stres Kerja pada Pengendara Ojek Online di Jabodetabek Rahmadina, Sabrina; Alkaff, Raihana Nadra; Shofwati, Iting; Sari, Meliana; Aristi, Dela
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 1 No. 02 (2022): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v1i02.11

Abstract

Ojek online merupakan transportasi online yang telah dikenal luas oleh masyarakat. Pada awal tahun 2020 terjadi penurunan dalam pengguna jasa ojek online untuk berpergian dikarenakan terjadinya penyebaran wabah Covid-19. Penurunan pengguna jasa ojek online dapat memicu terjadinya gangguan kesehatan khususnya stres kerja karena tuntutan kerja yang mengharuskan mencapai target poin pada pengendara ojek online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja pada pengendara ojek online. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 271 pengendara. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian adalah uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendara yang mengalami stres sebesar 42,1%. Selain itu, variabel usia, tuntutan pekerjaan, dan hubungan interpersonal memiliki hubungan yang signifikan dengan stres kerja (p-value ≤0,05). Pada variabel jenis kelamin, status pernikahan, masa kerja, kontrol terhadap pekerjaan, dukungan sosial, peran, dan perubahan organisasi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan stres kerja (p-value >0,05). Pengendara usia dewasa, tuntutan kerja buruk, dan hubungan interpersonal baik dapat mempengaruhi terjadinya stres kerja. Pengendara diharapkan menerapkan pola hidup sehat, menerapkan manajemen stres, melakukan manajemen waktu, dan mengkomunikasikan segala kendala dan kesulitannya dalam bekerja.   Adapun   perusahaan   dapat   memberikan   pelatihan   mengenai   work-life   balance, melakukan evaluasi secara rutin terkait pengukuran stres kerja, membuat prosedur dan kebijakan terkait perilaku yang tidak dapat diterima di lingkungan pekerjaan serta memberikan sarana perlindungan, aspirasi, komunikasi untuk menciptakan ketenangan kerja dalam bekerja.
Gambaran Paparan Media Sosial Instagram, Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Merokok pada Siswa MAN 2 Kota Tangerang Tahun 2024 Nurfajriah, Indri; Aristi, Dela
Journal of Religion and Public Health Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v6i2.41141

Abstract

Smoking is one of the public health problems. Data from the Indonesian Health Survey in  2023  showed  that  the  prevalence  of  smokers  aged  15-19  years  was  56.5%,  while according  to  BPS  in  2023  smokers  in  Tangerang  City  were  14.79%.  Exposure  to negative  information  and  content  on  Instagram  can  have  both  positive  and  negative effects  on  its  users.  The  purpose  of  this  study  was  to  determine  the  description  of exposure to  Instagram  social  media,  knowledge,  attitudes  and  smoking  behavior  in adolescents  at  MAN  2  Tangerang  City  in  2024.  This  type  of  research  is  quantitative with  a  cross  sectional  design  approach.  Data  analysis  in  the  study  used  univariate tests. The sample in the study were MAN 2 Tangerang City students in grades X and XI of 157 respondents. The results showed that smoking behavior in students was 17.2%. The  level  of  knowledge  of  respondents  about  the  dangers  of  smoking  is  mostly  good 54.8%. The majority of respondents' attitudes towards smoking behavior were positive 53.5%. Exposure to negative cigarette content on Instagram social media on students amounted  to  81.5%.  Students  are  exposed  to  educational  content  on  the  dangers  of smoking  on  social  mediaInstagram  93%. Therefore,  schools  are  expected  to  provide guidance   or   education   to   all   students   regarding   smoking   behavior   by   utilizing Instagram  social  media.  Educational  content  can  be  done  by  posting  videos,  posters, and pictures.Keywords: Adolescent, Instagram, Smoking behavior.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PAPARAN MEDIA SOSIAL YOUTUBE TERHADAP PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA SMAIT BINA BANGSA SEJAHTERA KOTA BOGOR TAHUN 2024 Syifa, Nadiatus; Aristi, Dela
Journal of Religion and Public Health Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v6i2.41154

Abstract

Merokok merugikan kesehatan dan umum dilakukan oleh orang dewasa hingga remaja. Laporan Global Youth Tobacco Survey dalam WHO tahun 2019 menyebutkan 19,2% pelajar usia 13-15 tahun menggunakan tembakau dan lebih dari 8 juta kematian disebabkan oleh tembakau. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok serta paparan konten negatif di media sosial Youtube yang dapat mempengaruhi sikap remaja terhadap rokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan paparan media sosial Youtube terhadap perilaku merokok pada remaja SMAIT Bina Bangsa Sejahtera Kota Bogor dengan desain studi cross-sectional dan sampel berjumlah 156 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukan perilaku merokok remaja SMAIT Bina Bangsa Sejahtera sebesar 30,8% dengan sikap mendukung rokok sebesar 51,3%, dan remaja yang terpapar konten negatif dan positif di media sosial Youtube sebesar 85,9%.  Hasil analisis didapatkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku merokok. Remaja diharapkan lebih berhati-hati dalam menerima informasi dari media sosial Youtube, memilih sumber terpercaya dan membatasi waktu penggunaan Youtube setiap harinya.
Literasi Kesehatan Mental dan Perilaku Diagnosis Diri pada Mahasiswa Putri, Cindi Maelani Putri Maelani; Aristi, Dela; Alkaff, Raihana Nadra; Desita, Uray Kania; Meilani, Henny; Sabrina, Salsabila; Maulidia, Rani Dwi Jayanti
Perilaku dan Promosi Kesehatan : Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 6, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background. College students must have mental health literacy in order to validate information about mental health and avoid self-diagnosis. Students will be better able to manage their mental health as their health literacy abilities improve. Aim. This research aims to understand the overview of mental health literacy and self-diagnosis behavior among college students at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Method. This descriptive-analytical study employs a cross-sectional strategy. The convenience sampling approach was used to pick a sample of 409 college students from UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Result. According to the findings, 24.2% of respondents lacked mental health literacy. As many as 54% of respondents engaged in self-diagnosis activity related to mental health, with the internet/social media being the most common source of knowledge. According to the cross-tabulation results, respondents with moderate and high mental health literacy engaged in self-diagnosis behavior at rates of 62.1% and 53.2%. College students with strong mental health literacy (moderate to high) are more likely to participate in self-diagnosis behavior. College students are expected to be able to discover trustworthy sources of mental health information online. The university can develop campaigns, screening programs, and a mental health literacy curriculum.
Pengetahuan, Sikap dan Paparan Konten Tik Tok Terhadap Perilaku Merokok Elektrik Mahasiswa Uray Kania Desita; Aristi, Dela
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 02 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i02.94

Abstract

Rokok elektrik telah menjadi tren yang digemari di kalangan generasi muda. Perilaku merokok rokok elektrik dapat dipengaruhi oleh faktor individu seperti pengetahuan dan sikap serta lingkungan seperti paparan TikTok. Beberapa bentuk iklan dan promosi produk rokok elektrik muncul di TikTok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan paparan media sosial TikTok terhadap perilaku merokok rokok elektrik di kalangan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2024, dengan menggunakan sampel sebanyak 160 responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dan analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 21,9% mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merokok rokok elektrik. Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi antara pengetahuan (p-value 0,02), sikap (p-value 0,00), paparan konten negatif tentang rokok elektrik di media sosial TikTok (p-value 0,01) dengan perilaku merokok rokok elektrik. Siswa dituntut untuk dapat memperoleh pengetahuan tentang bahaya rokok elektronik dari sumber yang kredibel dan membantu menghindari perilaku merokok elektronik, seperti menjalankan kampanye anti merokok di TikTok.
Penggunaan Media Sosial dan Pengetahuan Pelecehan Seksual pada Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Nafi’ah, Nadiyah; Aristi, Dela
Journal of Religion and Public Health Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v5i2.37105

Abstract

AbstractSexual harassment incidents can occur on college campuses. A lack of awareness might make it difficult to prevent sexual harassment. Students' frequent usage of social media can serve as a source of information about sexual harassment. The purpose of this study is to establish the description of social media use and knowledge about sexual harassment among students at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta's Public Health Study Program. This is a descriptive study employing a cross-sectional study methodology, with 129 randomly selected respondents. The online questionnaire via Google Form was used to collect data. According to the findings, 55.8% of respondents had little understanding of sexual harassment, whereas 78.3% used social media extensively. The most popular social media channel for getting information on sexual harassment is Instagram (38.1%), while the most popular information provider is influencer/celebrity accounts (54.2%). Students are required to be able to select accurate and credible sources of information when researching sexual harassment.Keywords: Social Media, Knowledge, Sexual Harassment
Determinan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) pada Perempuan Dewasa Muda di Kota Bandar Lampung Meilina, Risma; Aristi, Dela
Journal of Religion and Public Health Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v3i2.28828

Abstract

Breast cancer is one of the leading causes of death in women. Efforts that can be made to detect breast cancer early is the Breast Self-Examination (BSE). BSE behavior can be done since the age of 20 years, one of the groups who have reached that age are young adult women. This study aims to determine the factors related to the behavior of breast self-examination (BSE) in Midwifery Students at Tanjung Karang Health Polytechnic, Bandar Lampung. This study used a cross sectional study design with 108 female respondents. The data analysis used was univariate and bivariate analysis using chi square test. The results showed that 52.8% of respondents did BSE on a regular basis. Factors related to BSE behavior are perceived barriers (p value = 0.05) and self-efficacy (p value = 0.02).Keywords: BSE Behavior, Health Belief Model, StudentAbstrakKanker payudara menjadi salah satu penyebab utama kematian pada wanita. Upaya yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara secara dini yaitu dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Perilaku SADARI dapat dilakukan sejak usia 20 tahun, salah satu kelompok yang telah mencapai usia tersebut adalah perempuan dewasa muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada Mahasiswi Kebidanan Poltekkes Tanjung Karang, Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 108 mahasiswi. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52,8% responden melakukan SADARI secara rutin. Faktor yang berhubungan dengan perilaku SADARI yaitu persepsi hambatan (p value=0,05) dan efikasi diri (p value=0,02).Kata Kunci: Perilaku SADARI, Health Belief Model, Mahasiswi
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis pada Penderita TB di Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama Ramadhani, Asri; Aristi, Dela
Journal of Religion and Public Health Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v3i2.28829

Abstract

Tuberculosis (TB) transmission prevention behavior is an effort to break the chain of transmission of TB disease to people around, especially family members. Knowledge and attitudes of TB sufferers related to TB disease will influence their preventive behavior. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes with the behavior of preventing TB transmission in TB patients in the working area of the Wanasari Public Health Center, Brebes Regency. This study used a cross-sectional study design involving 62 respondents. The results showed that the respondents had poor tuberculosis transmission prevention behavior (62.9%). Knowledge (p-value = 0.127) is not related to the behavior of preventing TB transmission, but there is a relationship between attitude (p-value = 0.012) and the behavior of preventing TB transmission. Public health centers are recommended to conduct health counseling for TB patients as an effort to improve attitudes and for TB patients it is important to carry out TB prevention behaviors such as coughing and sneezing etiquette, opening the windows of the house every day, separating eating utensils from other family members, drying mattresses and pillows a week. once, and bask in the sun every day.Keywords: TB transmission prevention behavior, Knowledge, AttitudeAbstrakPerilaku pencegahan penularan Tuberkulosis (TB) merupakan upaya untuk memutus rantai penularan penyakit TB kepada orang-orang sekitar terutama anggota keluarga. Pengetahuan dan sikap penderita TB terkait penyakit TB akan mempengaruhi dalam melakukan perilaku pencegahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan penularan TB pada penderita TB di wilayah kerja Puskesmas Wanasari Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan melibatkan responden yang berjumlah 62 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahawa responden memiliki perilaku pencegahan penularan tuberkulosis yang buruk (62,9%). Pengetahuan (pvalue = 0,127) tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan TB namun terdapat hubungan antara sikap (pvalue = 0,012) dengan perilaku pencegahan penularan TB. Puskesmas dianjurkan untuk melakukan konseling kesehatan kepada penderita TB sebagai upaya untuk meningkatkan sikap dan bagi penderita TB penting untuk melakukan perilaku pencegahan TB seperti melakukan etika batuk dan bersin, membuka jendela rumah setiap hari, memisahkan alat makan dengan anggota keluarga lainnya, menjemur kasur dan bantal seminggu sekali, dan berjemur di bawah sinar matahari setiap hari.  Kata Kunci: Perilaku Pencegahan Penularan TB, Pengetahuan, Sikap