Iting Shofwati
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Determinan Stres Kerja pada Pengendara Ojek Online di Jabodetabek Rahmadina, Sabrina; Alkaff, Raihana Nadra; Shofwati, Iting; Sari, Meliana; Aristi, Dela
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 1 No. 02 (2022): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v1i02.11

Abstract

Ojek online merupakan transportasi online yang telah dikenal luas oleh masyarakat. Pada awal tahun 2020 terjadi penurunan dalam pengguna jasa ojek online untuk berpergian dikarenakan terjadinya penyebaran wabah Covid-19. Penurunan pengguna jasa ojek online dapat memicu terjadinya gangguan kesehatan khususnya stres kerja karena tuntutan kerja yang mengharuskan mencapai target poin pada pengendara ojek online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja pada pengendara ojek online. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 271 pengendara. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian adalah uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendara yang mengalami stres sebesar 42,1%. Selain itu, variabel usia, tuntutan pekerjaan, dan hubungan interpersonal memiliki hubungan yang signifikan dengan stres kerja (p-value ≤0,05). Pada variabel jenis kelamin, status pernikahan, masa kerja, kontrol terhadap pekerjaan, dukungan sosial, peran, dan perubahan organisasi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan stres kerja (p-value >0,05). Pengendara usia dewasa, tuntutan kerja buruk, dan hubungan interpersonal baik dapat mempengaruhi terjadinya stres kerja. Pengendara diharapkan menerapkan pola hidup sehat, menerapkan manajemen stres, melakukan manajemen waktu, dan mengkomunikasikan segala kendala dan kesulitannya dalam bekerja.   Adapun   perusahaan   dapat   memberikan   pelatihan   mengenai   work-life   balance, melakukan evaluasi secara rutin terkait pengukuran stres kerja, membuat prosedur dan kebijakan terkait perilaku yang tidak dapat diterima di lingkungan pekerjaan serta memberikan sarana perlindungan, aspirasi, komunikasi untuk menciptakan ketenangan kerja dalam bekerja.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien Usia Dewasa di Puskesmas Karawaci Baru Wulandari, Dewi Yully; Yustiyani, Yustiyani; Nisa, Hoirun; Shofwati, Iting
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 14 No. 2s (2025): Special Issue: The 3rd International Conference on Health Sciences 2024
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v14i2s.3705

Abstract

Hipertensi tidak hanya mempengaruhi lansia, tetapi juga dapat terjadi pada kelompok usia dewasa. Hal ini dibuktikan oleh data prevalensi hipertensi pada kelompok usia dewasa di Indonesia yang menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada pasien dewasa di Puskesmas Karawaci Baru tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan melibatkan 122 responden yang dipilih menggunakan teknik convenience sampling. Variabel yang diteliti meliputi usia, riwayat keluarga, jenis kelamin, konsumsi natrium, status merokok, kualitas tidur, stres, obesitas sentral, dan aktivitas fisik. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan uji regresi logistik. Proporsi hipertensi pada penelitian ini adalah 53,3%. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Karawaci Baru tahun 2024 yaitu riwayat keluarga (AOR = 3,132), jenis kelamin (AOR = 3,156), obesitas sentral (AOR = 3,083), merokok (AOR = 2,867), stres (AOR = 3,115), dan aktivitas fisik (AOR = 2,623). Sebagai bagian dari pencegahan dan penanganan hipertensi, pasien dewasa disarankan untuk rutin memeriksakan kesehatan, berhenti merokok, berolahraga, menjaga pola makan, cukup istirahat, dan mengelola stres. Puskesmas diharapkan meningkatkan upaya pencegahan dengan memaksimalkan program pos pembinaan terpadu di wilayah sekitar untuk memantau dan memberikan edukasi tentang faktor risiko hipertensi.
Utilization of Styrofoam as Soundproofing Material with Auditory Frequency Range Nasri, Sjahrul Meizar; Shofwati, Iting
Kesmas Vol. 13, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The utilization of bricks made of styrofoam is expectedly able to be a soundproof for noise control and as a preventive action to reduce the steadily increasing prevalence of hearing loss. This study aimed to assess the use of sound absorption material in which styrofoam was utilized to reduce the noise exposure. In this study, fine aggregates (sand and styrofoam) were made with a mixture of cement with a composition of 1:4 and 1:6, also the addition of polystyrene waste with a percentage of 0%, 20%, 40%, 60%, and 80%. Determination of acoustical property of the mixture was done by testing the sound absorption coefficient (α) using Four Microphones Impedance Tube (ISO 140-3). The results showed that the highest value of absorption coefficient was at a frequency of 800 Hz with an additional 80% styrofoam for the composition of 1:4 at 0.4100 dB and at a frequency of 800 Hz with an additional 40% styrofoam for the composition of 1:6 at 0.5870 dB.