Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN WORTEL (Daucus carota L.) Karaeng, Karaeng; Kandatong, Hasanuddin; Karim, Harli A.
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 3, No 1 (2021): Peqguruang, Volume 3, No.1, Mei 2021
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.189 KB) | DOI: 10.35329/jp.v3i1.759

Abstract

Wortel (Daucus carota L.) merupakan salah satu tanaman yang berbentuk semak. Sayuran jenis ini dapat dijumpai diberbagai tempat dan dapat tumbuh sepanjang tahun baik musim penghujan maupun kemarau. Wortel sangat dibutuhkan dan menyehatkan untuk tubuh manusia karena kandungan vitamin yang ada didalamnya sehingga perlu dibudidayakan dalam jumlah yang lebih besar. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang tehnik budidaya suatu tanaman maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor pertumbuhan dan produksi tanaman tersebut. Ada berbagai faktor yang menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman wortel seperti pengaruh pemberian jenis pupuk dan jarak tanam yang berbeda. Penelitian ini dilaksakanan di Desa Parondobulawan, Kecamatan Tandukkalua’, Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat yang berlangsung mulai bulan Maret 2020 sampai bulan Juni 2020. Penelitian ini dilaksanan dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam bentuk faktorial yang terdiri dari dua taraf yaitu: Faktor Pertama yaitu pemberian jenis pupuk: pupuk kandang ayam 1 kg/petak, pupuk kandang kambing 1,5 kg/petak, pupuk kandang sapi 1,5 kg/petak, dan Faktor kedua yaitu jarak tanam yang berbeda: 10x20 cm, 20x20 cm, 30x20 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi pupuk kandang ayam 1kg/petak dengan jarak tanam 10 x 20 cm memberikan pengaruh baik terhadap tinggi tanaman pada tanaman wortel.Interaksi pupuk kandang ayam 1 kg/petak dengan jarak tanam 30 x 20 cm memberikan pengaruh baik terhadap jumlah daun, panjang umbi, diameter umbi dan berat umbi perpetak pada tanaman wortel. Pemberian pupuk kandang ayam 1 kg/petak memberikan pengaruh baik terhadap berat umbi perpetak pada tanaman wortel.
PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DAN WAKTU PEMBERIAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) Fatman, Masdar; Karim, Harli A.; Kandatong, Hasanuddin; Resky, Resky
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 3, No 1 (2021): Peqguruang, Volume 3, No.1, Mei 2021
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.541 KB) | DOI: 10.35329/jp.v3i1.1812

Abstract

Untuk meningkatkan pengetahuan tentang tehnik budidaya suatu tanaman maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor pertumbuhan dan produksi tanaman tersebut. Ada berbagai faktor yang menentukan pertumbuhan dan produksi. Salah satu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktifitas tanaman sawi adalah pemberian pupuk kandang ayam dan waktu pemberiannya. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mannababa, Kecamatan Tandukkalua’, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat pada bulan Desember 2020 sampai pada bulan Januarii 2021. Penelitian ini dilaksanan dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam bentuk faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu: Faktor Pertama yaitu pemberian dosis pupuk kandang ayam: (D1) pupuk kandang ayam 1 kg/petak, (D2) pupuk kandang ayam 1,5 kg/petak, (D3) pupuk kandang ayam 2 kg/petak, dan Faktor kedua yaitu waktu pemberian: (W1) 7 hari sebelum tanam, (W2) pada saat penanaman, (W3) 7 hari setelah penanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi antara pemberian pupuk kandang ayam 2 kg/petak dengan waktu pemberian pupuk 7 hari sebelum tanam (D3W1) memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi, ini terlihat pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun dan berat tanaman. Dosis Pupuk kandang 2 kg/petak (D3) memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi, ini terlihat pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun dan berat tanaman. Pemberian pupuk kandang 7 hari sebelum tanam (W1) memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi, ini terlihat pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun dan berat tanaman.
PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK KALIUM DAN FOSFOR 34-52 PADA JARAK TANAM BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX L.) Arnoldi, Arnoldi; Karim, Harli A.; Aulia, Muh. Rifky; Aliyah, Mardjani
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 3, No 1 (2021): Peqguruang, Volume 3, No.1, Mei 2021
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.673 KB) | DOI: 10.35329/jp.v3i1.753

Abstract

Kedelai (Glycine max L) Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia karena kedelai merupakan tanaman yang cocok untuk wilayah tropis sehingga kedelai merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia setelah beras dan jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kalium dan fosfor 52-34 pada jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi pada tanaman kedelai (Glycine max L). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak kelompok (RAK) dengan pola faktorial yang terdiri dari 3 taraf dengan dua faktor yaitu faktor (1) dosis pupuk dan faktor (2) jarak tanam.Penelitian diiLakukan di Desa Duampanua Kecamatan Anreapi Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat, Hasil penelitian ini menunjukan pada parameter jarak tanam maupun Interaksinya dengan dosis pupuk K dan P tidak berpengaruh nyata, sedangkan pada faktor dosis pemberian pupuk K dan P berpengaruh nyata pada parameter, jumlah tangkai, jumlah polong, berat 100 biji, berat biji per plot dengan perlakuan yang terbaik yaitu dosis 60 g/plot (P2). Pada parameter tinggi tanaman juga berpengaruh nyata, dengan dosis yang terbaik namun pada perlakuan dengan dosis 30 grm/plot (P1), Sedangkan pada berat kering tidak menunjukan pengaruh yang nyata.
RESPON PEMOTONGAN PUCUK APIKAL DAN PEMBERIAN PUPUK KOMPOS DAUN KAKAO TERHADAP PERTUMBUHAN PRODUKSI TANAMAN TERONG (Solanum melongena L) Fatman, Masdar; Karim, Harli A.; Fitriani, Fitriani; Nani, Nani
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 4, No 2 (2022): Peqguruang, Volume 4, No.2, November 2022
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jp.v4i2.812

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, berlangsung mulai dari bulan Agustus 2018 sampai bulan Oktober Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 (dua) faktor yaitu: Faktor pertama adalah penggunaan pemotongan pucuk apikal yang terdiri dari 3  taraf yaitu : kontrol, dipotong pucuknya 15 HST, dipotong pucuknya 30 HST. Sedangkan Faktor kedua adalah pemberian pupuk kompos daun kakao yang terdiri dari tiga taraf yaitu: tanpa pemberian, Pemberian kompos daun kakao 200 gr/tanaman, Pemberian kompos daun kakao 400 gr/tanaman. Sehingga dalam penelitian ini terdapat 9  kombinasi perlakuan masing- masing diulang sebanyak 3 kali,  Jumlah kombinasi perlakuan sebanyak 27 dan setiap kombinasi masing-masing 3 tanaman sehingga jumlah keseluruhan 81 tanaman kesimpulan sebagai berikut: Pemotongan pucuk apikal 30 HST memberikan pengaruh baik pada tinggi tanaman dan jumlah daun terhadap pertumbuhan tanaman terong. Pemberian pupuk kompos daun kakao tidak memberikan pengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, waktu berbunga, jumlah buah dan berat buah pada pertumbuhan dan produksi tanaman terong. Sedangkan Interaksi antara pemotongan pucuk apikal dengan pemberian pupuk kompos daun kakao tidak memberikan pengaruh baik pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, waktu berbunga, jumlah buah dan berat buah.
EVALUASI REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) SPESIFIK LOKASI PADA MUSIM GADU DI POLEWALI MANDAR Agustini, Hasma; Kandatong, Hasanuddin; Karim, Harli A.
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 3, No 1 (2021): Peqguruang, Volume 3, No.1, Mei 2021
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.277 KB) | DOI: 10.35329/jp.v3i1.1925

Abstract

Padi merupakan tanaman pangan yang sangat berperang penting dalam komsumsi pangan utama dalam rumah tangga dan apa bila tidak terpenuhi akan mempengaruhi keamanan nasional. Masalah yang terjadi pada tanaman padi yaitu anjuran pemupukan dalam teknik budidaya tanaman padi masih belum optimal. Penelitian ini telah dilaksanakan di UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat pada bulan Juni - September 2020. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam bentuk non faktorial yaitu berbagai dosis pupuk (R) yang terdiri dari enam taraf yaitu: 250 kg Urea + 50 kg SP36 + 50 kg KCl, 175 kg Urea + 200 kg NPK, 200 kg Urea + 100 kg SP36 + 100 kg KCl, 200 kg Urea + 100 kg SP36 + 200 kg NPK, 416 kg GMOP + 600 kg Basic + 432 kg Mestac, 500 kg/ha NPK Phonska. Hasil penelitian menunjukkan Pemberian berbagai dosis pemupukan spesifik lokasi berpengaruh nyata terhadap pemberian pupuk GMOP 416 kg, Basic 600 kg, dan Mestac 432 kg memberikian rata-rata terbaik pada parameter berat gabah 1000 biji.
PENGARUH PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frustescens L.) Sary, Putry Nilmala; Nurdin, Dahliah; Iinnaninengseh, Iinnaninengseh; Karim, Harli A.
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 3, No 1 (2021): Peqguruang, Volume 3, No.1, Mei 2021
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.721 KB) | DOI: 10.35329/jp.v3i1.802

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Deking, Desa Lombong, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Adapun waktu pelaksanaan dimulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan November 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian mikroorganisme lokal yang diharapkan akan memberikan pengaruh baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Metode penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari tanpa pemberian mikroorganisme lokal, mikroorganisme lokal bonggol pisang, mikroorganisme lokal nasi berjamur, mikroorganisme lokal daun lamtoro, dan mikroorganisme lokal daun trambesi. Sehingga dalam penelitian ini terdapat 5 perlakuan masing-masing diulang sebanyak 4 kali. Jumlah perlakuan sebanyak 20 dan setiap perlakuan masing-masing 4 tanaman sehingga jumlah keseluruhan 80 tanaman. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian mikroorganisme lokal daun lamtoro memberikan pengaruh baik terhadap tanaman cabai rawit pada parameter umur panen, jumlah buah dan berat buah.
Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Integrasi Kakao-Ternak Kambing di Desa Tapango Barat Kecamatan Tapango Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat Karim, Harli A.; Haeruddin, Haeruddin
Jurnal Indonesia Mengabdi Vol. 1 No. 1 (2019): June Edition
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STKIP Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jimi.v1i1.448

Abstract

Efforts to increase the opinion of the people of Tapango Barat Village, especially partner communities, need attention. Increasing the ability of farmers to manage their land can be one way to improve the lives of partners. Integrated cocoa-goat livestock activities can increase farmers' income. Plant fertilizer needs can be obtained from the results of manure so that farmers do not need to pay for buying chemical fertilizers, besides being expensive, they are also less environmentally friendly. In addition, goats get feed from the results of cocoa leaf trimming and protective trees which are also found in cocoa plantations. Partner farmers, in turn, benefit from cocoa and goats and from saving on fertilizer costs. Implementation of activities by placing goat cages between cocoa plants so that the resulting output can overcome problems regarding fodder far from the location of the cage. Another solution is to plant a cocoa tree that is prepared for goat's feed. Various trainings have been conducted on partners including: Goat Husbandry Training, Maintenance Engineering Training on cocoa plants, Training and practice of composting made from goat manure and cocoa waste.
Tingkat Keberhasilan Penggunaan Pupuk Hayati Bioboost dan Interval Pemberian terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Karim, Harli A.; Nurdin, Dahlia; Enice, Enice
Cannarium Vol 20, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cannarium.v20i1.4791

Abstract

This research was conducted in Timoro Village, Tabulahan Subdistrict, Mamasa Regency, which was conducted in April to July 2019. The aim was to determine the level of success in using Bioboost biofertilizers and the interval of administration of growth and production of cucumber plants. The design method used in the implementation of this study was in the form of a Randomized Group Design with a Separate Plot Design (RPT) pattern. Main plot of Bioboost (W) biological fertilizer time interval treatment includes two levels, namely: W1 = Bioboost Biofertilizer Giving biweekly W2 = Bioboost Biofertilizer giving once every three weeks Whereas Child Plot (AP) is a dose of Bioboost (F) consisting of bioboost fertilizer (F) consisting of the three levels, namely: F0 = without administration of Bioboost Biofertilizer F1 = dose of Bioboost Biofertilizer 20 ml + 1000 ml of water. F2 = dosage of Bioboost 40 ml + 1000 ml water.The results showed that the interaction of the time interval of administration with the dose of bioboost biofertilizer (Z x F) had no effect on the growth and production of cucumber plants on all parameters. Keywords: Bioboost Biofertilizer, Giving and Cucumber Intervals