Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Ners

Pengkajian Keperawatan dengan Pendekatan Model Adaptasi Roy pada Pasien Stroke Iskemik dengan Komorbiditas SLE : Laporan Kasus Marwanti, Eni; Kariasa, I Made; Maria, Riri; Puspitasari, Anita
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.42925

Abstract

Latar belakang : Stroke pada pasien dengan SLE menjadi tantangan dalam praktik keperawatan karena melibatkan kerumitan kondisi yang disebabkan oleh kombinasi dua penyakit utama: SLE sebagai penyakit autoimun sistemik dan stroke sebagai gangguan pada sistem neurologis. Pengkajian dengan pendekatan Model Adaptasi Roy memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami bagaimana pasien merespons perubahan fisik, psikologis, dan sosial akibat kombinasi kondisi tersebut. Tujuan : Studi ini untuk menggambarkan penerapan model adaptasi roy dalam pengkajian keperawatan pada pasien stroke iskemik dengan komorbiditas SLE. Presentasi Kasus: Seorang pasien perempuan berusia 28 tahun dirawat di unit stroke dengan keluhan spastik hemiparesis kanan dan infark maligna pada wilayah middle cerebral crtery (MCA) kiri, serta telah menjalani kraniektomi pada hari ke-0. Hasil: Masalah keperawatan yang muncul dari hasil pengkajian dengan pendekatan model adaptasi roy yaitu  risiko penurunan curah jantung, ketidakefektifan perfusi jaringans perifer, risiko nutrisi kurang dari kebutuhan, gangguan mobilitas fisik, nyeri akut, risiko infeksi, ketidakefektifan perfusi jaringan serebral,  dan  gangguan komunikasi verbal. Kesimpulan: Pengkajian keperawatan dengan pendekatan model adaptasi roy  memberikan kerangka untuk pengkajian keperawatan yang holistik dan terfokus, yang memungkinkan perawat menilai proses adaptasi pasien dalam menghadapi kondisi yang kompeks.
Penggunaan Metode Penilaian Trauma Dalam Memprediksi Luaran Pasien : Literatur Review Hernaningrum, Ristina Fauzia; Masfuri, Masfuri; Arista, Liya; Maria, Riri
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.44653

Abstract

Latar Belakang : Trauma menjadi salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas di dunia. Kematian akibat trauma di Indonesia sebagian besar korban terjadi pada usia produktif sehingga dapat mempengaruhi kestabilan keluarga. Penilaian awal di Unit Gawat Darurat menjadi proses penting yang dapat berpengaruh pada hasil perawatan jangka panjang pasien. Membutuhkan kecepatan dan ketepatan mengidentifikasi keparahan trauma untuk dapat segera menentukan prioritas penanganan dan kesesuaian sumber daya. Tujuan : Mengetahui metode penilaian keparahan trauma yang dapat digunakan untuk memprediksi luaran pada pasien trauma. Metode : Telaah sistematis dilakukan dengan pencarian artikel pada basis data dengan kata kunci yang telah ditentukan, yang kemudian dilanjutkan dengan pengecekan, penghilangan duplikasi, dan penyaringan isi sehingga didapatkan 6 artikel untuk ditelaah. Hasil : Dari berbagai penilaian trauma yang digunakan, diketahui TRISS menjadi model terbaik yang dapat memprediksi luaran berupa mortalitas pada pasien trauma. Kesimpulan : TRISS menjadi metode penilaian trauma yang paling sensitif dalam memprediksi potensi mortalitas pada pasien trauma.
Penggunaan Metode Penilaian Trauma Dalam Memprediksi Luaran Pasien : Literatur Review Hernaningrum, Ristina Fauzia; Masfuri, Masfuri; Arista, Liya; Maria, Riri
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.45052

Abstract

Background: Trauma is one of the causes of morbidity and mortality in the world. Deaths due to trauma in Indonesia are primarily victims of productive age, so it can affect family stability. Initial assessment in the Emergency Unit is an important process that can affect the patient's long-term care outcomes. It requires speed and accuracy in identifying the severity of trauma to be able to immediately determine the priority of treatment and the appropriateness of resources. Objective: To determine the method of assessing the severity of trauma that can be used to predict outcomes in trauma patients. Method: A systematic review was conducted by searching for articles in the database with predetermined keywords, which was then continued with checking, removing duplications, and filtering the content so that six articles were obtained for review. Results: From the various trauma assessments used, it is known that TRISS is the best model that can predict outcomes in the form of mortality in trauma patients. Conclusion: TRISS is the most sensitive trauma assessment method in predicting potential mortality in trauma patients.
Terapi Akupresur untuk Menurunkan Nyeri Pascaoperasi Jantung selama perawatan di RS: Sebuah Tinjauan Literatur Muliyawati, Anisa; Herawati, Tuti; Maria, Riri
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.45055

Abstract

Acute postoperative pain following cardiac surgery, typically localized in the thoracic region, can adversely affect cardiopulmonary function, inhibit effective coughing, and increase the risk of complications such as atelectasis and pneumonia, ultimately contributing to prolonged hospitalization. Multimodal pain management strategies incorporating acupressure—an intervention that modulates both the nervous and inflammatory systems—offer a non-pharmacological means of reducing pain perception and minimizing opioid requirements. This literature review aims to evaluate the effectiveness of acupressure therapy in managing postoperative pain among cardiac surgical patients. This study employed a literature review method by analyzing articles retrieved from databases including ScienceDirect, PubMed, and Scopus, published between 2015 and 2024. The review revealed that six out of seven studies reported that acupressure therapy significantly reduced pain levels in postoperative cardiac patients. Therefore, acupressure can be considered a complementary intervention in managing postoperative pain in cardiac patients.
Pengaruh Terapi Berbasis Aplikasi Seluler Dalam Menurunkan Nyeri Pada Pasien Osteoartritis Lutut : Systematic Review Muthia, Ellen; Masfuri, Masfuri; Arista, Liya; Maria, Riri
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.45433

Abstract

Knee osteoarthritis is a degenerative condition that often causes significant pain and thus affects the patient's quality of life. Mobile application-based therapy is a non pharmacological physical rehabilitation method that has emerged as an innovative approach in reducing pain and providing self-management benefits to increase adherence with therapy programs. This systematic review aims to determine the effect of mobile application-based therapy in reducing pain in knee osteoarthritis patients. A literature search was conducted using the EBSCO, Pubmed, ScienceDirect, and Scopus databases from 2020 to 2024 to identify randomized controlled trials (RCT) articles on mobile application-based therapy in knee osteoarthritis patients in the context of knee osteoarthritis pain therapy. Data regarding pain reduction, patient adherence, and functional outcomes were extracted and analyzed. Results obtained from 7 RCT articles showed that mobile application-based therapy significantly reduced pain in knee osteoarthritis patients compared with the control group. Apps that provide exercise programs, education, and self-monitoring have shown that increased patient adherence to therapy has been found to be positively associated with better pain outcomes. The conclusion is that mobile application-based therapy provides benefits in pain management in knee osteoarthritis patients. Further research is needed to explore factors that influence the success of therapy.
Efektifitas Penggunaan Aplikasi Kesehatan Digital (telenursing) dalam meningkatkan Rehabilitasi Pasien Fraktur: Literature Review Firdausy, Muhammad Irvan; Maria, Riri
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.47057

Abstract

Pendahuluan: Penggunaan aplikasi kesehatan digital (telenursing) di negara maju, sangat berkembang pesat. Amerika Serikat adalah negara yang paling banyak menggunakan model ini dan melakukan riset keperawatan dengan 14 (37.8%), disusul oleh Kanada dan Inggris (Souza, Mendes, Mazzo, Godoy, 2016). Aplikasi telenursing dapat membantu pasien dan keluarga dalam melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit. Salah satu area di mana telenursing dapat memiliki dampak signifikan adalah dalam perawatan dan pencegahan cedera muskuloskeletal. Fraktur merupakan salah satu cedera muskuloskeletal. Fraktur pada tulang panjang seringkali mengakibatkan tingkat keparahan yang tinggi, baik dari segi kegawatan, proses penyembuhan, dan dampak pengaruhnya terhadap kemampuan mobilisasi (Padila, 2012 dan Desiartama, 2017 dalam Andri et al., 2020). Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan aplikasi kesehatan digital (telenursing) terhadap masalah muskuloskeletal. Metode: Penelitian menggunakan desain literature review dengan metode PRISMA. PICO diformulasikan dengan Population : pasien pre dan pasca fraktur usia > 18tahun, Intervention: penggunaan aplikasi kesehatan digital (telenursing), Comparison: perawatan konvensional atau tidak menggunakan aplikasi, Outcome: perbaikan hasil rehabilitasi (misalnya fungsi fisik, kualitas hidup). Pencarian literatur dilakukan pada database elektronik (Bing, EBSCO, ScienceDirect, ProQuest, dan Google Scholar) untuk artikel terbit Oktober 2014 – Oktober 2024. Kata kunci pencarian mencakup kombinasi Boolean : “fracture” OR “extremity fracture” AND “digital health application” OR “telehealth” OR “telemedicine” OR “telenursing” AND “rehabilitation” OR “improve rehabilitation”. Kriteria inklusi: artikel penelitian RCT, teks lengkap, akses terbuka, berbahasa inggris, subjek pasien fraktur (pre/pasca operasi). Kriteria eksklusi : artikel berupa tinjauan Pustaka, editorial, laporan khusus, abstrak konferensi, serta penelitian dengan subjek usia < 18 tahun atau wanita hamil. Kualitas metodologi studi dinilai dengan instrument JBI untuk RCT. Hasil: dari 83.307 artikel teridentifikasi, tersaring 4 artikel RCT dari 4 negara berbeda yang memenuhi kriteria inklusi. Keempat studi tersebut terdiri dari 2 RCT terkait rehabilitasi pasca fraktur dan dua RCT program tele-rehabilitasi untuk pencegahan fraktur pada populasi risiko tinggi. Secara keseluruhan, intervensi telenursing menunjukkan potensi mempercepat pemulihan, meningkatkan kepatuhan rehabilitasi, dan kualitas hidup pasien. Kata kunci: fraktur, fraktur ekstremitas, aplikasi kesehatan digital, telenursing, telehealth, telemedicine, rehabilitation, meningkatkan rehabilitasi
Efektivitas Hipnosis Sebagai Terapi Komplementer Untuk Nyeri Pasien Pasca Bedah Jantung Prihartini, Heksa; Herawati, Tuti; Maria, Riri
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.50688

Abstract

Pendahuluan: Nyeri pasca bedah jantung merupakan komplikasi umum yang sering terjadi dan menjadi perhatian utama bagi pasien. Pasien akan mengalami tingkat nyeri yang bervariasi, mulai dari sedang hingga berat, yang dirasakan saat istirahat dan meningkat saat aktivitas. Meskipun nyeri ini dapat diatasi melalui kombinasi berbagai obat analgetik, termasuk golongan opioid, NSAID, dan asetaminofen, namun penanganan nyeri yang tidak memadai dapat berpotensi meningkatkan morbiditas dan length of stay (LOS). Terapi Hipnosis sebagai pendekatan komplementer non-farmakologis dapat meningkatkan efektivitas manajemen nyeri pada pasien pasca bedah jantung. Tujuan: Memberikan gambaran melalui literature review mengenai efektivitas terapi komplementer Hipnosis dalam manajemen nyeri pasien pasca bedah jantung. Metode: menggunakan metode literature review melalui online database PubMed, Scopus, Science Direct, Proquest, dan Sage Journals dari tahun 2014 hingga 2024. Hasil: Hipnosis sebagai salah satu terapi komplementer non-farmakologis efektif dalam mengurangi persepsi nyeri. Selain itu Hipnosis juga memberikan efek tidak langsung terhadap penurunan dosis analgetik, penurunan kecemasan, dan meningkatkan mobilisasi dini pada pasien pasca bedah jantung. Teknik Hipnosis yang digunakan antara lain hipnosis dengan terapis langsung berhadapan atau melalui headphone, audio hipnosis (rekaman), dan self-hypnosis/ autohipnosis, menunjukkan hasil yang baik, dengan durasi sesi hipnosis berkisar dari 20 menit hingga 40 menit. Efektivitas penerapan hipnosis dalam manajemen nyeri sangat dipengaruhi oleh durasi prosedur, tingkat hipnotisabilitas pasien, dan kompleksitas prosedur yang diterapkan. Kesimpulan: Hipnosis merupakan salah satu terapi non-farmakologi yang terbukti efektif dapat digunakan sebagai terapi komplementer untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan nyeri pada pasien pasca bedah jantung.