Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Book of Stunting Risk Detection and Monitoring Health (DRSMK) and Stunting Prevention Behavior in Children the First 1000 Days of Life Anita, A; Purwati, P; Desmarnita, Ulty
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 1: March 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.652 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i1.605

Abstract

Riskesdas (2018) stated that the stunting or the short stature in children due to chronic malnutrition was at 30.8%, severe malnutrition and nutritional deficiency were at 17.7%. This figure is still far from the World Health Organization (WHO) target of 20%. This means that stunting for toddlers in Indonesia is still above the tolerance limits imposed by the World Health Organization. The purpose of this study was to determine the effects of the use of the book of Stunting Risk Detection and Health Monitor (DRSMK) by Posyandu cadres on the behaviour of Stunting prevention in pregnant women and parenting patterns on children care in the first 1000 days of life in South Lampung Regency. The research output was a cadre manual book in the effort to prevent stunting from pregnancy to the age of 1000 days of life. This research used quantitative research, quasi-experimental analytic research design. The study was conducted in 8 villages in Lampung Selatan Regency, Lampung Province. The number of samples was 120, the treatment group was 60 and the control was 60 respondents. The treatment group was given health education and trained to use the DSRMK Book by the health cadre for 3 months, then measured behaviour and parenting pattern in preventing stunting. In the control group was given counselling according to the puskesmas SOP. The results showed that 1) there was an influence on the use of DRSMK books by Posyandu cadres to prevent maternal stunting through ANC examination. 2) There was an influence on the use of DRSMK books by Posyandu cadres on the prevention of maternal stunting behaviour during pregnancy, 3) there was the influence on the use of DRSMK books by posyandu cadres on parenting patterns in preventing stunting. The DRSMK book is easy to use by health cadres in an effort to prevent and detect stunting from pregnancy to 24 months old.Abstrak: Riskesdas (2018) menyatakan proporsi stunting atau balita pendek karena kurang gizi kronik sejumlah 30,8%, gizi buruk dan gizi kurang 17,7%. Angka ini masih jauh dari target Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 20%.  Hal ini memberi arti stunting Balita di Indonesia saat ini masih di atas batas toleransi yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Buku Deteksi Risiko Stunting dan Monitor Kesehatan (DRSMK) oleh Kader Posyandu terhadap Perilaku pencegahan Stunting pada ibu hamil dan pola asuh pada perawatan anak 1000 hari pertama kehidupan di Kabupaten Lampung Selatan. Luaran penelitian adalah buku panduan kader dalam upaya pencegahan stunting mulai dari masa kehamilan sampai usia 1000 hari kehidupan. Jenis penelitian kuantitatif, rancangan penelitian analitik quasi eksperimen. Penelitian dilakukan di 8 desa di Kabupaten Lampung selatan Provinsi Lampung. Jumlah sampel 120, kelompok perlakuan 60 dan kontrol 60 responden. Kelompok perlakuan diberikan pendidikan kesehatan dan dilatih menggunakan Buku DSRMK oleh kader kesehatan selama 3 bulan, selanjutnya diukur perilaku dan pola asuh dalam mencegah terjadinya stunting. Pada kelompok kontrol diberikan penyuluhan sesuai SOP puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan 1) ada pengaruh penggunaan buku DRSMK oleh kader Posyandu terhadap perilaku pencegahan stunting ibu melalui pemeriksaan ANC. 2) ada pengaruh penggunaan buku DRSMK oleh kader Posyandu terhadap perilaku pencegahan stunting ibu masa kehamilan, 3) ada pengaruh penggunaan buku DRSMK oleh kader posyandu terhadap pola asuh anak dalam pencegahan stunting. Buku DRSMK mudah digunakan oleh kader kesehatan dalam upaya pencegahan dan deteksi stunting mulai kehamilan sampai anak berusia 24 bulan.
MENINGKATKAN PENGETAHUAN KADER KESEHATAN DALAM UPAYA MENCEGAH BBLR PADA IBU HAMIL Rianti, Emy; Desmarnita, Ulty; Usna, Nurfisca Agustin Al; Wati, Patma; Rahmadanti, Qaisa Nur
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v3i2.1411

Abstract

Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. BBLR merupakan penyebab tertinggi kematian pada neonatal, yang disebabkan oleh antara lain: faktor ibu, faktor janin juga faktor lingkungan. Pencegahan BBLR dapat dilakukan dengan memantau kesehatan ibu hamil dimasyarakat dengan pemberdayaan kader kesehatan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengidentifikasi peningkatan pengetahuan kader kesehatan tentang pencegahan BBLR pada ibu hamil, setelah diberikan edukasi melalui media booklet. Responden peserta latih adalah 31 orang kader kesehatan dari wilayah Puskesmas Kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan kader kesehatan tentang pencegahan BBLR pada ibu hamil setelah diberikan edukasi dengan media booklet, dengan tingkat kemaknaan p-value = 0,001, lebih kecil dari 0,05. Kesimpulan dari pelatihan ini adalah bahwa terdapat dampak positif pada pengetahuan kader kesehatan guna mencegah kejadian BBLR pada ibu hamil. Saran bagi kader kesehatan diharapkan dengan koordinasi Puskesmas, tetap melakukan edukasi dan motivasi kepada ibu hamil tentang pencegahan BBLR.
Efektivitas Media Video Persalinan terhadap Pengetahuan Proses Persalinan pada Ibu Primigravida Aprilia, Della; Desmarnita, Ulty; Nurhaeni, Heni
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v14i2.3921

Abstract

Primigravida memiliki ketakutan yang meningkat semakin dekatnya waktu persalinan, dikarenakan kurangnya pengetahuan apa yang akan terjadi selama proses persalinan serta adanya cerita mengenai proses persalinan yang menakutkan. Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dengan bantuan media edukasi yang memiliki peran sebagai penyalur informasi salah satunya adalah media video. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan media edukasi video persalinan terhadap peningkatan pengetahuan proses persalinan pada ibu primigravida. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experiment pre-posttest dengan kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann U Whitney. Instrumen penelitian yang digunakan kuesioner. Sampel dihitung menggunakan teknik purposive sampling dengan total sampel 108 responden. Hasil penelitian didapatkan nilai p-value 0,0001(α
PENGARUH EDUKASI AUDIOVISUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL MEMPERTAHANKAN PERGERAKAN JANIN NORMAL DI PUSKESMAS KECAMATAN PESANGGRAHAN Fauziyah , Ranti; Desmarnita, Ulty; Tutiany; Haris, Vera Suzana Dewi
Jurnal Osadhawedyah Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Osadhawedyah
Publisher : PT NAFATIMAH GRESIK PUSTAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intrauterine Fetal Death (IUFD) adalah kematian janin dalam kandungan yang biasanya termasuk dalam angka lahir mati. Angka kematian perinatal di Indonesia diperkirakan sebesar 21 kematian per 1000 kelahiran. Forum Sustainable Development Goals (SDGs) menetapkan tujuan untuk menurunkan angka kematian bayi menjadi setidaknya 12 kematian per 100.000 kelahiran pada tahun 2030. Dalam suatu penelitian yang dilakukan terdapat 77,4% ibu yang mengalami kematian janin setelah 28 minggu, memiliki tingkat pengetahuan yang rendah selama kehamilan, diantaranya mengenai pergerakan janin. Angka kematian janin dapat dikurangi melalui perhatian yang diberikan selama kehamilan atau antenatal care (ANC). Memantau kesejahteraan janin dan ibu hamil menjadi suatu keterampilan yang penting bagi ibu hamil. Memantau gerakan janin dan mempertahankan pergerakan janin normal menjadi suatu aspek yang sangat vital, namun pengetahuan mengenai hal tersebut masih kurang di kalangan ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya pengaruh edukasi audiovisual terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil mempertahankan pergerakan janin normal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasy experiment menggunakan teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 33 responden. Penelitian diakukan di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan pada bulan Juni – Juli 2024. Berdasarkan uji pengaruh dengan menggunakan Mann Whitney menunjukkan nilai p-value =0.000 <0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh edukasi audiovisual terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil mempertahankan pergerakan janin normal.
Ambulation Support for Reduction of Pain and Uterine Fundal Height in Post-Cesarean (Case Study) Rusdiana, Meitania; Desmarnita, Ulty
Journal Center of Excellent : Health Assistive Technology Vol. 2 No. 2 (2024): Journal Center of Excellent : Health Assistive Technology
Publisher : Center of Excellent (Pusat Unggulan Iptek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jchat.v2i2.1801

Abstract

Cesarean sections continues to increase globally and now accounts for more than 1 in 5 (21%) of all births. A common problem after a cesarean section is discomfort. One of the discomforts felt after surgery is pain. The pain experienced by post-cesarean mothers is related to two main factors: surgical wounds and uterine contractions. This study aims to describe the effect of implementing ambulation support on pain and the reduction of uterine fundal height post-cesarean. The writing method is a case study. Ambulation support intervention was carried out gradually over 48 hours. After the implementation, the NRS pain scale results decreased from 5 to 3. The WBPRS pain scale decreased from 6 to 3. The uterine fundal height decreased from 12.5 cm to 8 cm, decreasing more rapidly by 4.5 cm on the second day. The results show that ambulation support can help reduce pain and uterine fundal height more quickly. It is hoped that through patient education, accompaniment, and support during ambulation, and supervision during implementation, it can significantly facilitate the recovery of cesarean patients.
Oxytocin Massage on Pain Levels and Breast Milk Production in Post Cesarean Section (Case Study) Chidani, Mallika Kharisma; Desmarnita, Ulty
Journal Center of Excellent : Health Assistive Technology Vol. 2 No. 2 (2024): Journal Center of Excellent : Health Assistive Technology
Publisher : Center of Excellent (Pusat Unggulan Iptek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jchat.v2i2.1810

Abstract

Post cesarean section (CS) is a physiological condition that occurs in women who give birth via cesarean section or surgery. The changes include pain, uterine involution, breastfeeding (ASI) production, and psychological adjustments.. According to research, 20-80% of post CS patients experience moderate to severe pain that is inadequately managed. In Indonesia, this occurs at a rate of 30-80%. The effective breastfeeding rate in Indonesia is 55.5%, which does not yet meet the national target of 80%. Given the magnitude of these issues, the author aims to describe the influence of oxytocin massage application on pain levels and ASI production in post CS patients through this scientific work. The methodology used is a case study involving patients Mrs. L on their first day post CS. The intervention was applied from the second to the third day post CS, twice daily. The results of this application show that oxytocin massage can reduce pain from a scale of 7 to 3 and increase breast milk production, with a cumulative increase from no milk output to more than 50 cc.. It is hoped that the application of evidence-based nursing: oxytocin massage can be implemented as a standard intervention for post CS patients in hospitals.
Pregnant Women's Knowledge about Bleeding and The Adherence to Antenatal Visits Desmarnita, Ulty; Lolita, Noviola; Djuwitaningsih, Sri; Mulyanti, Yuli
Jurnal Keperawatan Vol 9 No 1 (2024): May
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jkep.v9i1.1487

Abstract

Physiological and psychological changes during pregnancy can run normally if the mother is able to adapt to these changes. If there is a failure to adapt or there are other factors that affect the health of the mother during pregnancy, complications will arise. One of the abnormal complications during pregnancy is bleeding. To determine the relationship between the knowledge of pregnant women in the third trimester of signs of bleeding during pregnancy with compliance with antenatal visits at the Cipayung District Health Center, East Jakarta. Using a quantitative study with a cross sectional approach to 30 third trimester pregnant women with a purposive sampling technique. Data analysis using Chi-Square. The study was conducted in October-November 2020. The research instrument used a questionnaire made by the researcher about signs of bleeding during pregnancy. The results showed that the characteristics of the respondents were mostly aged 20-35 years (93.3%), primigravida (56.7%), secondary education (60%), less knowledgeable (60%), and obedient to antenatal visits (76.7%). The results of the bivariate analysis obtained p-value=1,000. There is no significant relationship between the knowledge of pregnant women in the third trimester of signs of bleeding during pregnancy and compliance with antenatal visits at the Cipayung District Health Center, East Jakarta. With this research, it is hoped that health workers, especially nursing staff, can provide information on the importance of adherence to antenatal visits to prevent risks for pregnant women, especially related to bleeding.
DEVELOPMENT AND TRIAL OF DRUG DISPENSER FOR ELDERLY WITH CORONARY HEART DISEASE IN MEDICATION ADHERENCE: PENGEMBANGAN DAN UJI COBA DISPENSER OBAT PADA LANSIA DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DALAM KEPATUHAN WAKTU MINUM OBAT Rosita, Rosita; Aprianti M, Tutty; Desmarnita, Ulty
Journal of Health and Cardiovascular Nursing Vol. 5 No. 2 (2025): Journal of Health and Cardiovascular Nursing
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jhcn.v5i2.2768

Abstract

Elderly people with coronary heart disease (CHD) often have difficulty adhering to medication schedules due to forgetfulness, cognitive impairment, and the complexity of therapy, which increases the risk of complications. This study aims to develop and test the feasibility and effectiveness of an automatic medication dispenser as a non-pharmacological intervention to improve medication adherence in elderly people with CHD at Jakarta Regional General Hospital. The study used the Borg and Gall R&D model approach with eight stages and involved 18 elderly people aged ?60 years selected by purposive sampling. Data were collected through interviews, FGDs, expert validation, and adherence measurement using the MMAS-8, and were analyzed descriptively and using paired t-tests. The dispenser was developed using an Arduino system with elderly-friendly features. The results of this study showed very high feasibility (97.2%), and the results of this study showed a significant increase in adherence scores from 24.31 to 31.70. A total of 92% of respondents expressed satisfaction. It was concluded that the automatic medication dispenser is feasible and effective in improving medication adherence in elderly people with CHD and supporting their independence. It is recommended that this automatic medication dispenser be implemented more widely in healthcare and community settings as a medication adherence aid, with the development of reminder features and ongoing user education to maximize its benefits for the elderly.
Edukasi gizi seimbang pada ibu paska melahirkan dan pencegahan stunting melalui deteksi dini neonatus Manurung, Suryani; Amanah, Dinny Atin; Nuraeni, Ani; Rianti, Emy; Desmarnita, Ulty
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 9 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v5i9.1766

Abstract

Background: Stunting remains a major health issue for toddlers in Indonesia. This remains an unresolved challenge for toddlers. Neonatal stunting is caused by multidimensional factors. Low nutritional intake and health status during pregnancy are direct causes of stunting. Purpose: To increase postpartum mothers' knowledge about preventing and detecting stunting in neonates and providing supplementary feeding to mothers after delivery to increase the quantity and quality of breast milk production. Method: The program was conducted from May to October 2025 at the Ragunan Community Health Center (Puskesmas) in Pasar Minggu District. The program was attended by the immunization and Maternal and Child Health (KIA) personnel of the Pasar Minggu District Health Center, as well as 20 postpartum mothers with neonates aged 0-28 days. The program targeted postpartum mothers with infants aged 0-1 month. The program included two educational materials: screening for early detection of neonates at risk of stunting and providing supplementary feeding to mothers after delivery. Evaluation of program achievement is assessed by analyzing the risk level of babies experiencing stunting, measuring the level of ability of postpartum mothers to implement stunting prevention programs. Results: Shows that the majority of neonates who participated in the early detection of stunting screening were male, namely 12 (60.0%) and female neonates were 8 (40.0%). The majority of maternal delivery histories were carried out by caesarean section (CS) namely 14 (70.0%) and vaginal delivery history as many as 6 (30.0%). Meanwhile, for the risk status of neonatal stunting, most were in the low category as many as 19 (95.0%) and only 1 (5.0%) was in the moderate category. Meanwhile, the average age of neonates who participated in the early detection of stunting screening was 19.5 days from the age range of 1-28 days. Meanwhile, the average stunting risk score in neonates was 1.4, with a range of 0 to 5. Conclusion: Community service activities, including education on stunting prevention through early neonatal detection, education about stunting, and providing supplementary food to postpartum mothers, were highly effective in increasing mothers' knowledge and understanding of meeting the balanced nutritional needs during the neonatal period. Increasing postpartum mothers' knowledge and understanding of appropriate food choices for neonates will positively impact the early prevention of stunting. Suggestion: It is hoped that early detection of stunting in neonates will be integrated into integrated health post (Posyandu) activities, with a clear pathway for high-risk infants. It is also hoped that future Community Service Program (PKM) activities will provide training for cadres and health workers in early detection of stunting in neonates, lactation counseling, and postpartum education for mothers. Keywords: Early detection; Health education; Neonates; Nutrition; Postpartum mothers; Stunting Pendahuluan: Masalah stunting hingga saat ini masih menjadi topik masalah kesehatan balita di Indonesia. Kejadian ini masih menjadi tantangan yang masih belum teratasi pada kelompok balita. Stunting yang terjadi pada neonatus disebabkan oleh faktor multi dimensi. Rendahnya asupan gizi dan status kesehatan pada saat kehamilan merupakan penyebab langsung dari terjadinya stunting. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan ibu pasca melahirkan tentang pencegahan deteksi dini stunting pada neonatus dan pemberian makanan tambahan bagi ibu paska melahirkan sebagai upaya dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi Air Susu Ibu (ASI). Metode: Kegiatan dilaksanakan pada bulan Mei-Oktober 2025 di Wilayah Kerja Puskesmas Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu. Kegiatan diikuti oleh penanggung jawab imunisasi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu serta 20 peserta ibu paska melahirkan dengan neonatus berusia 0 – 28 hari. Sasaran dalam kegiatan program adalah ibu paska melahirkan dengan bayi 0-1 bulan. Kegiatan dilakukan dengan dua materi edukasi yaitu skrining deteksi dini neonatus berisiko stunting dan pemberian makanan tambahan untuk ibu paska melahirkan. Evaluasi pencapaian program dikaji dengan menganalisis tingkat risiko bayi yang mengalami stunting, mengukur tingkat kemampuan ibu paska melahirkan menerapkan program pencegahan stunting. Hasil: Menunjukkan bahwa sebagian besar jenis kelamin neonatus yang mengikuti skrining deteksi dini stunting adalah laki-laki, yaitu sejumlah 12 (60.0%) dan neonatus yang berjenis kelamin perempuan sejumlah 8 (40.0%). Mayoritas riwayat persalinan ibu dilakukan dengan sectio caessarea (SC) yaitu sebanyak 14 (70.0%) dan riwayat persalinan pervaginam sebanyak 6 (30.0%). Sedangkan untuk status risiko stunting neonatus, sebagian besar dalam kategori rendah yaitu sebanyak 19 (95.0%) dan hanya 1 (5.0%) yang dalam kategori sedang. Sementara itu, untuk rerata usia neonatus yang mengikuti skrining deteksi dini stunting adalah 19.5 hari dari rentang usia 1-28 hari. Sedangkan rata-rata skor risiko stunting pada neonatus adalah 1.4 dari rentang skor terendah 0 hingga skor tertinggi 5. Simpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat berupa edukasi pencegahan stunting melalui deteksi dini neonatus, edukasi tentang stunting dan pemberian makanan tambahan pada ibu paska melahirkan sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para ibu tentang pemenuhan gizi seimbang yang dibutuhkan selama periode neonatus. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman para ibu paska melahirkan tentang jenis makanan yang sesuai kebutuhan neonatus akan berdampak positif terhadap pencegahan terjadinya stunting sejak dini. Saran: Diharapkan untuk tindakan deteksi dini stunting pada neonatus perlu diintegrasikan dalam kegiatan posyandu dengan alur yang jelas untuk bayi berisiko tinggi. Diharapkan juga dalam kegiatan PKM berikutnya untuk memberikan pelatihan pada kader dan tenaga kesehatan dalam melakukan deteksi dini stunting pada neonatus, konseling laktasi, dan edukasi bagi ibu paska melahirkan.