Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENGGUNAAN SEMIOTIKA DALAM PENAFSIRAN MITOLOGI JAWA: KAJIAN TENTANG PRESEKTIF SIMBOL DALAM TRADISI JAWA Ferdiansyah, Panji; Rumilah, Siti
Wacana: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra dan Pengajaran Vol. 23 No. 1: Wacana, Vol. 23, No. 1, Januari 2025
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jwacana.v23i2.28780

Abstract

This study examines the use of semiotics in interpreting Javanese mythology through symbols and icons in folktales. The research employed a qualitative approach with data analysis from various folktales. The findings reveal the existence of symbols and icons that carry Javanese cultural meanings. This interpretation provides a deeper understanding of mythology and enriches the understanding of Javanese culture. These findings contribute significantly to the fields of literature and semiotics.
Eufemisme Diksi Seksual Pada Tiktok: Analisis Wacana Kritis Sara Mills Shidika, Anastasya Maryam; Rumilah, Siti
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan eufemisme dalam diksi seksual pada komentar TikTok dengan menggunakan pendekatan analisis wacana Sara Mills. Fenomena ini menunjukkan bagaimana pengguna TikTok memanfaatkan eufemisme untuk menyampaikan makna seksual secara terselubung, sering kali untuk menghindari aturan sensor yang diterapkan oleh platform tersebut. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis posisi subjek dan objek dalam komentar tersebut serta menafsirkan ideologi yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eufemisme seperti “logo Tesla” dan “plat Jambi” mencerminkan relasi kuasa yang tidak seimbang, di mana subjek (pengomentar) memiliki kendali atas representasi objek (pembuat konten). Fenomena ini juga mencerminkan ideologi patriarki yang terus direproduksi di ruang digital, di mana perempuan sering kali menjadi objek seksual dalam wacana. Selain itu, penggunaan eufemisme menunjukkan kreativitas linguistik pengguna media sosial dalam menavigasi batasan norma dan sensor. Penelitian ini memberikan gambaran tentang dinamika bahasa, norma sosial, dan kekuasaan dalam konteks media digital, serta menegaskan pentingnya memahami bagaimana bahasa berperan dalam mereproduksi ideologi di ranah publik modern.