Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan eufemisme dalam diksi seksual pada komentar TikTok dengan menggunakan pendekatan analisis wacana Sara Mills. Fenomena ini menunjukkan bagaimana pengguna TikTok memanfaatkan eufemisme untuk menyampaikan makna seksual secara terselubung, sering kali untuk menghindari aturan sensor yang diterapkan oleh platform tersebut. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis posisi subjek dan objek dalam komentar tersebut serta menafsirkan ideologi yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eufemisme seperti “logo Tesla” dan “plat Jambi” mencerminkan relasi kuasa yang tidak seimbang, di mana subjek (pengomentar) memiliki kendali atas representasi objek (pembuat konten). Fenomena ini juga mencerminkan ideologi patriarki yang terus direproduksi di ruang digital, di mana perempuan sering kali menjadi objek seksual dalam wacana. Selain itu, penggunaan eufemisme menunjukkan kreativitas linguistik pengguna media sosial dalam menavigasi batasan norma dan sensor. Penelitian ini memberikan gambaran tentang dinamika bahasa, norma sosial, dan kekuasaan dalam konteks media digital, serta menegaskan pentingnya memahami bagaimana bahasa berperan dalam mereproduksi ideologi di ranah publik modern.